Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asep Sasa Purnama
Abstrak :
Dinamika perkembangan organisasi lokal, menunjukkan fenomena yang menarik untuk melihat bagaimana organisasi lokal tersebut dapat melakukan interaksi sosial yang saling mempengaruhi dengan lingkungannya. Karang Taruna sebagai salah satu organisasi yang telah lama ada di tingkat grassroot (desa/kelurahan) pada perkembangannya menunjukkan peran dalam penanganan masalah sosial yang ada di lingkungannya. Perhatian berbagai pihak terhadap Karang Taruna masih cukup besar dimana pemerintah dalam hal ini Departemen Sosial RI memberikan dukungan dalam rangka meningkatkan kinerja Karang Taruna melalui Program Pemberdayaan Karang Taruna. Program pemberdayaan Karang Taruna dengan dukungan dana APBN tersebut pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah Propinsi melalui Instansi Sosial. Secara fisik program pemberdayaan Karang Taruna dapat dilaksanakan dengan baik, namun secara fungsional keberhasilan pelaksanaan program pemberdayaan Karang Taruna tersebut masih menjadi pertanyaan besar sehingga sangat memerlukan kajian mendalam. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui dampak pelaksanaan program pemberdayaan Karang Taruna melalui studi kasus terhadap salah satu Karang Taruna sasaran program pemberdayaan Karang Taruna, dengan melakukan kajian mendalam terhadap beberapa komponen kegiatan yang penting bagi keberlangsungan Karang Taruna. Komponen kegiatan dimaksud mencakup : a) kegiatan manajemen organisasi; b) kegiatan usaha ekonomi produktif; c) usaha kesejahteraan sosial; d) hubungan eksternal dan internal Karang Taruna. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah: a) Mengetahui dampak pelaksanaan program pemberdayaan terhadap perkembangan kegiatan Karang Taruna Pemuda Harapan sebagai fokus penelitian; baik kegiatan manajemen organisasi, usaha kesejahteraan sosial, usaha ekonomis produktif, dan hubungan Karang Taruna; b) Mengetahui bagaimana kemampuan Karang Taruna Pemuda Harapan dalam memberdayakan berbagai sumber daya internal organisasi dan lingkungannya, serta pengaruh lingkungan terhadap keberadaan Karang Taruna; c) Mengetahui pelaksanaan pemberdayaan terhadap Karang Taruna Pemuda Harapan Desa Kertawangi, jika dikaitkan dengan konsep pemberdayaan dimana Karang Taruna sebagai sasaran program diberi kewenangan dan keleluasaan dalam merencanakan, melaksanakan maupun menilai kegiatan pemberdayaan yang diterimanya. Unit analisa yang peneliti gunakan adalah Karang Taruna Pemuda Harapan Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung, dengan menggunakan informan sebagai sumber data primer yaitu pengurus dan warga Karang Taruna, aparat pemerintah desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi, para tokoh masyarakat, pengusaha lokal, dan akademisi. Jumlah keseluruhan informan yang diwawancarai adalah 26 orang. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara langsung dan mendalam (indepth interview) dengan menggunakan panduan wawancara. Selain itu, sebagai bahan penunjang dilakukan penelusuran data sekunder yang diperoleh dari catatan, dokumen, data-data geografis dan demografis lokasi studi. Terdapat empat aspek kegiatan dan indikatornya, yaitu: 1) aspek usaha ekonomis produktif dilihat dari dimensi program kerja, pengorganisaian, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan; 2) aspek manajamen organisasi dilihat dari dimensi program kerja dan sarana prasarana organisasi; 3) aspek usaha kesejahteraan sosial dilihat dari dimensi program kerja, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan; 4) aspek hubungan mencakup dimensi hubungan internal dan eksternal; 5) aspek program pemberdayaan Karang Taruan mencakup dimensi substansi program, proses penyusunan program, dan pelaksanaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pelaksanaan pemberdayaan Karang Taruna mempunyai pengaruh terhadap terj adinya peningkatan kegiatan Karang Taruna, khususnya pada kegiatan usaha ekonomis produktif, namun tidak memberikan dampak positif terhadap bidang kegiatan lainnya. Keberadaan Karang Taruna Pemuda Harapan sangat dipengaruhi faktor lingkungan seperti : pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten, Badan Perwakilan Desa (BPD), tokoh masyarakat dan kelompok pengusaha. Program pemberdayaan Karang Taruna yang disusun masih bersifat top down, belum melibatkan berbagai kalangan maupun Karang Taruna. Sehingga program tersebut belum sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan Karang Taruna. Berdasarkan hasil penelitian, dirancang suatu strategi perencanaan pembangunan sosial yang sesuai dengan karakteristik Karang Taruna dan kondisi wilayahnya. Program yang ditawarkan adalah Model Pemberdayaan Karang Taruna Melalui Pendampingan. Model ini merupakan paduan antara pendekatan perencanaan sosial dengan pengembangan komunitas lokal, dimana program pemberdayaan Karang Taruna disusun melalui proses perencanaan sosial yang pelaksanaannya mengutamakan partisipasi Karang Taruna dan masyarakat, dengan menempatkan pendamping sebagai mitra dalam pelaksanaannya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Safira
Abstrak :
Penelitian ini menjelaskan tentang perkembangan Gelanggang Remaja di wilayah DKI Jakarta dan dampaknya pada masyarakat sejak tahun 1970-1980. Gelanggang remaja merupakan wadah atau tempat yang biasanya dipakai para remaja untuk memanfaatkan waktu luang dengan melakukan berbagai kegiatan yang berguna dan positif. Selain itu Gelanggang Remaja juga menjadi tempat bertanding atau berkompetisi para remaja dalam berbagai macam kegiatan. Pembahasan dalam penelitian ini diawali oleh latar belakang pendirian Gelanggang Remaja, kegiatan-kegiatan yang diadakan Gelanggang Remaja, dan dampaknya terhadap masyarakat. Penelitian ini menggunakan Metode Sejarah yang menerapkan Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi dalam penulisannya. Kesimpulan sementara yang penulis dapatkan, menunjukkan bahwa Gelanggang Remaja yang diawali pada tahun 70-an mengalami perkembangan yang signifikan sejak tahun 70an hingga 80an dengan menunjukan bahwa banyak diminati remaja, terkait dengan banyaknya aktivitas yang ditawarkan oleh gelanggang remaja tersebut, seperti kursus-kursus ilmu keterampilan, penyedia sarana olahraga dan kesenian. Di masa keemasannya Gelanggang Remaja merupakan penyelenggara sekaligus mewadahi berbagai acara berskala regional maupun nasional, seperti Festival Teater Remaja, Pekan Olahraga Nasional, Pemilihan Abang None. Banyaknya acara pada gelanggang remaja melatar belakangi terbentuknya organisasi Karang Taruna. Kemudian terdapat beberapa dampak dari Gelanggang Remaja pada masyarakat yaitu diantaranya dampak sosial, ekonomi, budaya dan olahraga. Dari dampak positif tersebut lahirlah beberapa tokoh besar yang kita kenal hingga saat ini seperti, Komeng (pelawak), Iwan Fals (penyanyi), Papa T Bob (pencipta lagu anak populer) dan masih banyak lagi. ......This study explains the development of youth centers in the DKI Jakarta area and their impact on society from 1970-1980. A youth center is a place or place that‟s usually used by teenagers to take advantage of their spare time by doing various useful and positive activities. Besides that, the youth arena is also a place to compete or compete for teenagers in various kinds of activities. The discussion in this study begins with a background of establishment of youth arena, the activities held by the youth arena, and their impact on society. This study uses the Historical Method which applies Heuristics, Criticism, Interpretation, and Historiography in its writing. The temporary conclusion that the authors get, shows that the youth arena that was started in the 70s has developed from the 70s to the 80s by showing that it is in great demand by teenagers, related to the many activities offered by the youth arena, such as skills science courses, a provider of sports and arts facilities. In its golden age, Youth Center was the organizer as well as accommodating various regional and national scale events, such as the Youth Theater Festival, National Sports Week, Abang None Election. The number of events at the youth arena was the background for the formation of the Karang Taruna organization. Then there are several impacts of the Youth Center on society, including social, economic, cultural and sports impacts. From this positive impact, some great figures that we know today were born such as, Komeng (comedian), Iwan Fals (singer), Papa T Bob (composer of popular children's songs) and many more.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library