Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manullang, Kharis Oktavia
"Tesis ini membahas estimasi imbal hasil dan penggambaran kurva imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) periode 2008-2009 dengan model McCulloch Cubic Spline dan dengan model Nelson Siegel. Setelah dilakukan penghitungan maka akan dipilih model yang paling efektif dalam mengestimasi imbal hasil SUN. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan bantuan software microsoft excel solver add-ins dalam proses estimasi imbal hasil model. Untuk memilih model yang paling efektif maka dibandingkan data total selisih imbal hasil masing-masing model terhadap imbal hasil aktual dengan uji hipotesis menggunakan statistik nonparametrik.
Hasil penelitian menunjukkan kedua model dapat digunakan untuk mengestimasi dan menggambarkan kurva imbal hasil. Hasil penelitian, berdasarkan uji statistik nonparametrik, juga menunjukkan model Nelson Siegel lebih efektif dibandingkan model McCulloch Cubic Spline dalam mengestimasi imbal hasil Surat Utang Negara.

This study discusses the estimation of yields and the yield curves of Government Bonds (SUN) in period of 2008-2009 using McCulloch Cubic Spline and Nelson Siegel model. This study will also choose the most effective model in estimating the yield of SUN. This research uses quantitative method with Microsoft excels software (solver add-ins) in its calculation. In order to choose the best model, both models are compared by nonparametric statistic for Minimum Residual Error (MRE).
This research shows that both models are applicable for estimating and describing yield curve. Based on Minimum Residual Error and nonparametric statistic, Nelson-Siegel is the better model than McCulloch Cubic Spline.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28271
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Larissa Trisetyowati
"ABSTRAK
Tesis ini membahas kemampuan Macaulay Duration dalam menerangkan risiko tingkat suku bunga, sekaligus memperkenalkan variabel baru, yakni Elastisitas Yield yang ditemukan oleh Lawrence Fisher (2005).
Berdasarkan analisis regresi dan pengujian hipotesis yang dilakukan dalam tesis ini maka dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel bebas yang diteliti yakni Macaulay Duration, Yield Elasticity dan Yield, masing-masing mampu menerangkan besaran risiko tingkat bunga yang ditanggung suatu Obligasi Negara yang ditransaksikan pada pasar sekunder. Namun, diantara ketiga variabel bebas yang diteliti, Yield Elasticity merupakan variabel yang paling baik dalam menerangkan besaran risiko tingkat bunga yang ditanggung suatu Obligasi Negara yang ditransaksikan pada pasar sekunder.

ABSTRACT
This research analyzes the use of Macaulay Duration in explaining interest rate risk, and also introducing Yield Elasticity, which is a new variable, founded by Lawrence Fisher in 2005.
Based on the regression analysis and hypothesis testing which have been done within this research, it can be concluded that the three independent variables can explain the dispersion of interest-rate risk of a tradable government-bond, they are Macaulay Duration, Yield Elasticity and Yield. Among those three variables, Yield Elasticity appears to be the best explanatory variable to explain the dispersion of interest-rate risk of a tradable government-bond.
"
2009
T26377
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara wilayah, jenis mata pelajaran dan jenis satuan pendidikan terhadap hasil ujian nasional (UN) tahun 2006, 2007 dan 2008 di DKI Jakarta..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andriani Widyanti
"Tujuan dari karya akhir ini adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada PT Garuda Indonesia dalam melakukan pengelolaan demand khususnya untuk penumpang group untuk kemudian d iaplikasikan pada Yield Management System sehingga dapat membantu mengoptimalkan pendapatan.
Yield Management Sys tem ( MS) a dalah s i stem manajemen pendapatan yang digunakan untuk melakukan opti masi pendapatan dari s uatu r ute penerbangan melalui penerapan peragaman harga, penetapan alokasi kursi p e sawat dan penetapan restr iksi pada masing-masing tingkat harga. I mp lementasi YMS ini semakin penting pada rute-rute pene rbangan yang tidak t eregulasi dimana terjadi persaingan yang ketat. St rategi bersaing melalui kualitas pelayanan dan kebijakan harga biasanya sangat mudah diikuti oleh pesaing s ehingg a peran da n k emampuan dalam melakukan kontrol terhadap inventaris kursi, yang merupakan bagian dari YMS, menjadi faktor yang sangat menentukan.
Pada rute-rute penerbangan yang didominasi oleh wisatawan, keberadaan penumpang dalam group-group dapat menjadi signifikan disebabkan karena jumlah dan besarnya. Perlakuan terhadap penumpang group tidak dapat disamakan dengan penumpang individual dikarenakan adanya karakteristik-karakteristik yang menjadi ciri khas penumpang group yaitu:
- proses booking dilakukan jauh-jauh hari dan biasanya dilakukan oleh pihak ketiga
- harga tiket ditentukan berdasarkan kesepakatan
- pemesanan dilakukan terhadap sekelompok kursi sehingga terjadi pergeser an penumpang individual yang dapat member ikan kontribusi pendapatan lebiht inggi
- penumpang group dalam mengisi kursi lebih tinggi kepastiannya daripada penumpang individual Karena itulah perlakuan dan perhatian khusus terhadap penumpang group tidak dapat diabaikan.
Pasar Jakarta-Tokxo di pilih sebagai bahan kajian dalam karya akhir i ni disebabkan karena load factor, s eat factor dan pangsa pasar Garuda relatif terhadap JAL sebagai pesaing utama, cenderung menurun dalam dua tahun terakhir ini . Padahal data pasar mengindikasikan adanya kecender ungan untuk terus naik dengan l aju pertumbuhan penumpang yang cukup baik. Hal ini menunjukkan adanya peluang bagi Garuda untuk meningkatkan pendapatan melalui serangkaian kebijakan yang melibatkan unsur-unsur pemasaran dan YMS. Disamping hal di atas, segmen rute ini khususnya dan Indonesia-Jepang umumnya, proporsi penumpang yang mengguna kan moda perjalanan dalam bentuk group juga cukup tinggi. Dengan deniikian pengelolaan group mi juga menjadi faktor penentu keberhasilan YMS yang diterapkan.
Metode yang digunakan dalam melakukan peranalan penumpang group ini adalah dengan inenggunakan transformasi diskrit (transforivasi z) dan teori konvolusi dengan inenggunakan data historis penerbangan Jakarta-Tokyo bulan Mel 1994 s/d Mei 1995. Hasil perainalan yang diperoleh keinudian diaplikasikan pada YMS yang uinuxn digunakan bagi penulupang individual. Untuk mendukung impleinentasi YMS, pada karya akhir mi juga dilakukan tinjauan terhadap kondisi eksternal dan internal perusahaan."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T10125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
BEMP 5 (2-3) 2002
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Tanijaya
"ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk melakukan estimasi terhadap kurva yield di Indonesia dengan menggunakan obligasi pemerintah Indonesia. Dalam melakukan proses untuk pembentukan akan menggunakan lima metode yaitu Bradley Crane, The Super Bell, McCulloch Cubic Spline, Nelson Siegel, dan Nelson Siegel Svensson. Setelah terbentuk kurva dari masing-masing metode ini nantinya akan dilakukan pengujian dengan 3 tahapan untuk menentukan metode yang terbaik. Tahapan pertama adalah uji error dengan menggunakan pendekatan Mean Absolute Yield Error (MAYE) dan Root Mean Square Error Yield (RMSEY). Tahapan kedua adalah melakukan pengujian robus dengan mengeluarkan data sebanyak 10% dan 20%. Tahapan pengujian yang terakhir adalah dengan melakukan forecasting.

ABSTRACT
This study is to estimate Indonesia yield curve using five methods from the Indonesian Government Bonds. The yield curve is running by five methods Bradley Crane, The Super Bell, McCulloch Cubic Spline, Nelson Siegel, and Nelson Siegel Svensson. After construct the yield curve from each method, the next process is testing each method using 3 phases to pick the best method. First phase is error testing by Mean Absolute Yield Error (MAYE) and Root Mean Square Error Yield (RMSEY). Second phase is robusting test by removing 10% and 20% data. Last phase is forecasting.
"
2010
T28290
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Buddi Wibowo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
D1529
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rike Adyartie Krisnawardhani
"[Penelitian ini dilakukan pada perusahaan farmasi di Indonesia. Masalah yang dialami oleh perusahaan tersebut adalah rendahnya yield pada lini produksi effervescent selama tahun 2014. Penyelesaian masalah ini dilakukan dengan menggunakan metode Lean-DMAIC. Berdasarkan analisis yang dilakukan, dihasilkan beberapa perbaikan yang diimplementasikan pada mesin, operator, dan material. Hasil penerapan usulan perbaikan tersebut memberikan dampak yang positif bagi perusahaan, antara lain meningkatnya yield sebesar 3,59%, menurunnya waste cost komponen material sebesar 26,79%, dan menurunnya downtime mesin sebesar 74,30%.

This study is conducted in one of the most well-known pharmaceutical company in Indonesia. Problem starts when effervescent line production yield was too low throughout 2014 so that the targeted yield could not be reached. This study applies Lean-DMAIC method to solve the problem. Lean-DMAIC analysis results in several improvements on machine, operators, and material. Result shows that the implemented improvements give several benefits for company, such as increasing 3,59% yield, reducing 26,79% material waste cost, and reducing 74,30% machine downtime.
, This study is conducted in one of the most well-known pharmaceutical company in Indonesia. Problem starts when effervescent line production yield was too low throughout 2014 so that the targeted yield could not be reached. This study applies Lean-DMAIC method to solve the problem. Lean-DMAIC analysis results in several improvements on machine, operators, and material. Result shows that the implemented improvements give several benefits for company, such as increasing 3,59% yield, reducing 26,79% material waste cost, and reducing 74,30% machine downtime.
]
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolla Miranda
"Bonggol jagung merupakan limbah dengan jumlah yang cukup banyak di Indonesia. Sejauh ini pemanfaatan utama untuk biomassa. Namun biomassa tersebut masih mengalami kendala karena tingginya senyawa oksigenat yang menyebabkan heating value-nya rendah. Plastik polipropilena diketahui memiliki rasio H/C yang lebih tinggi dan miskin akan oksigen sehingga slow co-pyrolysis biomassa dengan plastik dapat digunakan sebagai solusi upgrading bio-oil yang sederhana, efektif dan murah. Pencampuran biomassa dan plastik akan menghasilkan efek sinergetik dalam memperbaiki kuantitas dan kualitas bio-oil yang dihasilkan. Berbagai penelitian pada slow co-pyrolysis telah dilakukan terutama pada reaktor tubular dengan rasio tinggi terhadap diameter, lebih dari 4. Tetapi untuk skala besar, bentuk reaktor seperti ini sangat sulit dilakukan scale-up.
Pada penelitian ini reaktor dibuat dengan rasio kurang dari 2. Perpindahan panas khususnya pada plastik yang memiliki konduktivitas termal rendah dibantu dengan adanya pengaduk untuk memperbaiki persebaran perpindahan panas tersebut. Identifikasi pengaruh efek sinergetik dilakukan dengan menganalisis bio-oil menggunakan FTIR dan GC-MS. Efek sinergetik yield bio-oil terjadi pada komposisi PP terhadap bonggol jagung sebesar 50-87,5 dengan 87,5 sebagai yield tertinggi. Sementara efek sinergetik kualitas bio-oil yang berupa peningkatan senyawa non-oksigenat terjadi pada komposisi PP 37,5-87,5.

Corn cob is a waste which has considerable amount in Indonesia. So far, its utilization especially for biomass. However, biomass still having problems because the high oxygenate compound which causes low heating value. The pure polypropylene plastic has a H C ratio higher and poor in oxygen, so slow co pyrolysis of biomass with plastic can be used for bio oil upgrading solutions which is simple, effective and inexpensive. By mixing the two feedstocks, a synergetic effect would be created to improve the quantity and quality of the bio oil produced. Various studies on the slow co pyrolysis has been carried out mainly in the tubular reactor with a high ratio of the diameter, more than 4. But for large scale, that reactor design will be very difficult to scale up.
This research, reactor was made with a ratio less than 2. The heat transfer especially on the plastic that has a low thermal conductivity helped by stirrer to improve the distribution of heat transfer. Identification of the synergetic effect was done by analyzing bio oil using FTIR and GC MS. Synergetic effects of bio oil yield occurred in the composition of the PP towards corn cobs of 50 to 87.5 which 87.5 as the highest yield. While the synergetic effect of the quality in bio oil as an increase in the composition of the non oxygenate which exist in PP composition 37.5 to 87.5.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S62753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>