Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Asri Sukmahaningtyas
"Penelitian terdahulu oleh Khan et al. (2023), dan Wilson (2015)menyatakan bahwa laki-laki cenderung bersikap lebih positif terhadap romansa di tempat kerja. Dewasa kini, romansa tempat kerja menjadi suatu fenomena yang wajar terjadi sebagai bentuk dinamika organisai. Bagai pisau bermata dua, romansa di tempat kerja dapat memberi dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatif romansa di tempat kerja adalah perselingkuhan di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi jenis, motif, peran teknologi yang digunakan, sikap berdasarkan status sosial dan latar belakang serta dampak yang ditimbulkan oleh hubungan perselingkuhan di tempat kerja pada organisasi dilihat dari pengalaman pelaku karyawan laki-laki. Teori pertukaran sosial dan dinamika kekuasaan digunakan untuk peneliti memahami dan menganalisa fenomena perselingkuhan di tempat kerja. Penentuan informan menggunakan metode purposive sampling dan snowball sampling dikarenakan kriteria informan yang sifatnya spesifik serta sifat topik yang tergolong sangat sensitif. Pengambilan data diperoleh dengan melakukan one-on-one in-depth interview. Data kemudian dianalisis menggunakan teknik coding untuk mengkategorikan informasi, menemukan hubungan makna antar kategori dan menemukan satu tema besar yang lebih umum mencakup seluruh kategori dan digambarkan dalam satu peta pemikiran berupa Kronologi Perselingkuhan di Tempat Kerja. Penelitian ini menekankan pada fenomena perselingkuhan di tempat kerja sebagai dampak negatif dari romansa di tempat kerja, sehingga memperkaya penemuan dari penelitian percintaan di tempat kerja sebelumnya di Indonesia, khususnya dari pengalaman karyawan laki-laki sebagai pelaku.

Men tends to act more positively than female when it comes to romance in the workplace (Khan et al., 2023; Wilson, 2015). Nowadays workplace romance is a common phenomenon as a result of workplace dynamics. Like a coin, workplace romance has positive and negative effect, one of the negative effects is Workplace Affair. This research presents an exploratory assessment of workplace affairs using a qualitative approach to identify how motives and types of workplace affairs, role of ITC, also attitudes based on perpetual background (personal and organizational climate) work behavior, from a male employee experience. Social exchange theory and power dynamics approached are used to explain this phenomenon. Respondents were collected using purposive and snowball sampling methods due to the sensitive nature of the informant criteria. The semi-structured, one-on-one in-depth interview was done to nine male employees who had and/ or are engaging in workplace affair. Data was analyzed using open, axial and selective coding. Factors of workplace affair experienced by male employee are described and assemble into a Workplace Affair Chronology mind map as helicopter idea of the phenomenon. This study emphasizes more of workplace affair as the dark side of workplace romance thus enriched the findings of previous study regarding workplace affair in Indonesia especially from male employee experience."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Cikal Fadhlia
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan langsung pada workplace ostracism terhadap knowledge sharing pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia. Selain itu, peran mediasi dari organization-based self-esteem dan organizational silence juga diteliti. Pendekatan kuantitatif digunakan, dengan menyebarkan kuesioner secara daring. Dari 424 jawaban yang terkumpul, hanya 420 jawaban yang lolos tahap screening dan berpartisipasi di penelitian ini. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode structural equation modeling (SEM) dengan menggunakan aplikasi SmartPLS 3.3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa workplace ostracism berpengaruh secara negatif terhadap knowledge sharing dan organization-based self- esteem (OBSE), dan berpengaruh secara positif terhadap organizational silence. OBSE juga berpengaruh secara positif terhadap berbagi pengetahuan dan memediasi hubungan antara workplace ostracism dan knowledge sharing. Di sisi lain, organizational silence terbukti tidak signifikan dalam memengaruhi knowledge sharing, serta tidak signifikan juga dalam memediasi hubungan workplace ostracism dan knowledge sharing.

The purpose of this study is to examine the direct relationship between workplace ostracism and knowledge sharing on Civil Servants (ASN) in Indonesia, and to examine the mediating role of organization-based self-esteem (OBSE) and organizational silence. This study uses a quantitative approach, where the questionnaire is spread online. From 424 responses obtained, only 420 responses passed the screening questions and participated in this research. The collected data was then analyzed using the structural equation modeling (SEM) method using the SmartPLS 3.3 application. These empirical results show that workplace ostracism affects knowledge sharing and organization-based self-esteem (OBSE) negatively, and affects positively on organizational silence. OBSE also affects positively on knowledge sharing and mediates the relationship between workplace ostracism and knowledge sharing. On the other hand, organizational silence has no effect on knowledge sharing negatively and has no mediating role. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library