Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dedi Laksono
Abstrak :
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas kampanye keselamatan cidera tangan akibat kerja di TOTAL E&P INDONESIE periode tahun 2008. Faktor-faktor yang diteliti mencakup media, sifat pesan, jangkauan target, dan keterlibatan target dalam perencanaan & seleksi bahan kampanye keselamatan cidera tangan akibat kerja. Hasilnya memberikan gambaran bahwa efektifnya kampanye keselamatan cidera tangan akibat kerja pada periode tahun 2008 yang dilakukan di aktifitas pekerjaan drilling dipengaruhi oleh penggunaan media video dan drama, pesan yang bersifat emosional, serta adanya keterlibatan target dalam perencanaan & seleksi bahan. Selain itu, untuk mencapai kampanye keselamatan cidera tangan akibat kerja yang efektif, tidak hanya cukup dengan seluruh target terjangkau oleh kampanye, melainkan harus memperhatikan unsurunsur lain kampanye (sumber, pesan, media, kondisi saringan pada target, keterlibatan target dalam perencanaan & seleksi bahan, dan keterlibatan pihak manajemen).
This is a qualitative research with descriptive design that was aimed to know about influencing factors for effectiveness of occupational hand injury safety campaign in TOTAL E&P INDONESIE in the year period 2008. The factors were examined in this study consist of the media, the message characteristic, the reach of target, and the target involvement in the material planning & selection of occupational hand injury safety campaign. The result give a description that its effective of occupational hand injury safety campaign was carried out in drilling work activity that was influenced by video and drama usage, emotional message, and the target involved in the material planning & selection. In addition, to be effective occupational hand injury safety campaign, is not only enough with all of targets reached by campaign, but also must consider other elements of the campaign (source, message, media, filter condition on the target, target involvement in the material planning & selection, and management involvement).
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Maulidya
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai analisis at risk behaviour perilaku tidak aman pada pekerja di area furnacePT. X. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatifdengan menggunakan desain studi potong lintang cross sectional study dan total sampel sebanyak 78 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan model Cooper's Reciprocal Safety Culture dimensiBehavioural Approach. Hasil: sebanyak 60 responden pekerja di area furnacemelakukan safe behaviourdan 40 lainnya melakukan at risk behaviour. Faktor individu yang berhubungan dengan at risk behaviouryang dilakukan oleh pekerja adalah pengetahuan terhadap keselamatan, motivasi terhadap keselamatan dan kepercayaan diri ketika bekerja. Faktor organisasi yang berhubungan dengan at risk behaviouryang dilakukan pekerja adalah komitmen manajemen, partisipasi terhadap keselamatan, dukungan rekan kerja dan komunikasi organisasi. ......This thesis discusses about the analysis at risk behavior unsafe behavior on workers in the furnace area PT. X. This research is a quantitative research using cross sectional study design and total of 78 respondents. The data used in this research is primary data and secondary data. Primary data obtained from questionnaires filled by respondents while secondary data obtained through corporate documents. This research uses Coopers Reciprocal Safety Culture model of Behavioral Approach dimension. Results: 60 respodents in the furnace area doing safe behavior and 40 other doing at risk behavior. Individual factors associated woth at risk behavior by workers are safety knowledge, safety motivation and self efficacy in safety. Organizational factors related to at risk behavior by workers are management commitment, safety participant, co worker support and organizational communication.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Satrya
Abstrak :
Budaya keselamatan dan kesehatan kerja merupakan jalan atau cara memasyarakatkan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan. Budaya keselamatan dan kesehatan kerja meliputi banyak aspek mulai dari atribut yang yang tidak nyata yang dimiliki karyawan sampai kepada yang bersifat artifak yang bisa terlihat nyata di lingkungan perusahaan. Penelitian itu bertujuan untuk menggali dan menganalisis fenomena-fenomena yang terjadi di perusahaan yang semula memiliki kesadaran terhadap keselamatan dan kesehatan kerja yang rendah serta angka kecelakaan fatal yang tinggi dimana kemudian mengalami perubahan yang bermakna dan memperlihatan pertumbuhan budaya keselamatan dan kesehatan kerja yang poistif. Penelitian ini menerapkan Explanatory Sequential Mix-Method. Hasil analisis penelitisan menunjukkan kesadaran keselamatan dan kesehatan kerja yang rendah dapat dipicu dengan pendekatan paksa oleh lembaga yang berwenang dan menghasilkan praktek manajemen sitem, manajemen risiko serta praktek kepemimpinan yang lebih baik. Kesimpulannya adalah: pada perusahaan dimana kesadaran terhadap keselamatan dan kesehatan kerja sangat rendah maka pendekatan paksa perlu dan dapat diandalkan untuk memicu peningkatan budaya serta praktek manajemen K3 serta menurunkan kecelakaan fatal yang bermakna. ......The culture of occupational safety and health is a way to promote occupational safety and health in the company. The culture of occupational safety and health includes many aspects, from intangible attributes possessed by employees to tangible artifacts visible in the company environment. This research aims to explore and analyze phenomena occurring in companies that initially had low awareness of occupational safety and health and high rates of fatal accidents, which then experienced significant changes and showed growth in a positive safety and health culture. This research applies the Explanatory Sequential Mix-Method. The analysis results indicate that low awareness of occupational safety and health can be triggered by a forced approach by authorized institutions, resulting in better management system practices, risk management, and leadership practices. The conclusion is: in companies where awareness of occupational safety and health is very low, a forced approach is necessary and reliable to trigger the improvement of the culture and management practices of occupational safety and health and to significantly reduce fatal accidents.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library