Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Haryanto
Abstrak :
VICO Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Pertambangan Minyak dan gas Bumi, Iokasi kegiatannya di area Balikpapan, Kalimantan Timur. VICO Indonesia selalu menghadapi masalah kecelakaan kerja baik yang dapat mengakibatkan cidera ataupun kerusakan pada peralatan operasinya. Kecelakaan kenja yang terjadi berpengaruh terhadap karyawan maupun perusahaan, oleh karena itu setiap kecelakaan kerja hams ditangani dan diminimalkan dengan upaya bersama yang melibatkan semua pihak.
Tesis ini melihat trend kecelakaan kerja yang terjadi selama tiga tahun dari tahun 2003-2005. Dengan diketahuinya penyebab kecelakaan maka akan mempermudah dalam upaya pencegahannya. Faktor yang menjadi penyebab kecelakaan adalah kurang kontrolnya manajemen, faktor manusia, faktor pekerjaan, perilaku tidak aman dan kondisi tidak aman.
Manusia adalah faktor utama dari berbagai kecelakaan kerja tetapi bukan berarti faktor-faktor lainnya dapat diabaikan begitu saja karena secara keseluruhan faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi.
Upaya pencegahan kecelakaan kerja akan lebih baik jika dititikberatkan pada akar permasalahanya yaitu kontrol manajeman. Pencegahan dapat berupa pembuatan program baru atau peningkatan program lama menjadi lebih insentif lagi dan yang terakhir kepatuhan terhadap standar-standar yang ada.
Vico Indonesia is an oil company deals with Oil and Gas operation in Balikpapan, East Borneo District. Vico Indonesia always faces accidents caused bith injury and damage of property in the their operation. The accident impacted to employee as well as company thertefore any accident happened shall be taken care and be minimized by integrated efforts all of parties.
This thesis take a look on accident trend happened during period 2003 - 2005. If the accident causes is detected already it can he easily to prevent the same accident. Accident cause factor can he come from inadequate control of management, factor personal, factor job. unsafe act and tmsafe condition.
Person is become dominant accident factor but the other factor can not be neglected because they are influence each other.
The effort to prevent accident will satisfied if focused to management control as basic problem. These effort is make a new program or increasing the existing program to be more effective. The last effort is compliance to the all standards.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21119
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Sebagai perusahaan jasa dibidang migas dan pertambangan, PT.P tergolong memiliki karakteristik pekerjaan yang mengandung bahaya dan berpotensi terjadi kecelakaan kerja. Pada laporan keselamatan kerja tahun 2002 terjadi peningkatan angka kecelakaan kerja sebanyak 300 persen dibandingkan laporan tahun 2001. Mayoritas dari kecelakaan-kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh kelalaian manusia. Meskipun upaya-upaya berupa evaluasi dan sosialisasi kebijakan dan prosedur keselamatan kerja serta manajemen operasional tambang, mengadakan rapat singkat sebelum pelaksanaan pekerjaan dan penambahan jumlah safety officer pada setiap proyek telah dilakukan, namun kecelakaan kerja masih saja terjadi seperti terlihat pada laporan keselamatan kerja PT.P bulan Januari 2003 dimana terdapat dua kecelakaan kerja yang mengakibatkan 81 hari kerja yang hilang.
Hal ini menunjukan bahwa upaya-upaya tersebut belum dapat mengatasi permasalahan yang sebenarnya terjadi. Menurut pendekatan keselamatan kerja dari Petersen, upaya-upaya tersebut baru menyentuh analisa lingkungan fisik dan analisa sistem keselamatan kerja. Sementara analisa terhadap sistem tingkah laku yakni hal-hal yang mempengaruhi tingkah laku belum terlihat. Sedang menurut teori dua faktor dari Herzberg upaya-upaya tersebut belum dapat memperbaiki faktor hygiene dan menimbulkan faktor motivator bagi para pekerja. Sehingga dengan belum terpenuhinya faktor hygiene dan faktor motivator ini membuat para pekerja tambang di PT.P menjadi tidak puas dalam bekerja. Dimana hal ini merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan kerja yang terjadi di PT.P. Untuk itu diperlukan suatu program yang dapat meningigatkan berprilaku aman pada para pekerja di PT.P. Adapun program yang diusulkan untuk meningkatkan berperilaku aman pada para pekerja tambaug di PT.P melalui perbaikan faktor hygiene dan faktor motivator adalah dengan melakukan : survey iklim keselamalan kerja, analisa pekerjaan, manajemen kinerja, pelatihan dan pengembangan, manajemen karir, dan evaluasi pekerjaan. Diharapkan usulan ini dapat melengkapi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan untuk meningkatkan perilaku aman pada para pekerja tambang di PT.P. Disamping kepentingan para kerja untuk bekerja dengan selamat dan kepentingan perusahaan untuk menjaga kelancaran operasional proyek serta menekan biaya-biaya dapat tercapai.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38397
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Indrawan Adri
Abstrak :
PT. XY perusahaan jasa pelayanan Dump Truck anak perusahaan semen di sektor tambang batu kapur, di PT. XY pernah terjadi kecelakaan kerja maka analisis kecelakaan dengan metode HFACS-MI perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi latentdan active failures menyebabkan kecelakaan kerja pengoperasian dump truck. Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan metode semi kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah data laporan kecelakaan berupa hasil investigasi dari pengoperasian DT sebanyak 27 kasus kecelakaan kerja tahun 2019-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori dari HFACS-MI yang paling besar berkontribusi adalah organizational influences sebanyak 429 terkait dengan kurangnya analisis keselamatan kerja. Kemudian disusul unsafe leadership sebanyak 370 terkait dengan pengawasan pekerjaan yang tidak memadai. Precondition for unsafe act sebanyak 289 terkait dengan kondisi permukaan jalan licin. Unsafe act sebanyak 247 terkait dengan kegagalan mengenali bahaya. Dan yang paling kecil kategori berkontribusi ialah outside factor sebanyak 1 terkait dengan workshop diluar perusahaan. Disimpulkan bahwa framework HFACS-MI pada latent failures yang banyak berkontribusi ialah organizational influences dan pada active failures yang banyak berkontribusi ialah unsafe act, maka saran tindakan perbaikan di tiap kategori HFACS-MI pada perbaikan latent dan active failures dengan penekanan pada kategori organizational influences.
......PT. XY Dump Truck service company, a cement subsidiary in the limestone mining sector, at PT. XY has had a accident, so an accident analysis using the HFACS-MI method needs to be done. This research to analyze the factors that contribute laten and active failures to accidents in dump truck operations based on the HFACS-MI framework. This research uses a case study research design with a semi-quantitative method with a descriptive approach. The population in this study is accident report data in the form of investigation results from the operation of DT as many as 27 cases of work accidents in 2019-2021. The results showed that the category of HFACS-MI that contributed the most was organizational influences as many as 429 related to the lack of work safety analysis. Then followed by 370 Unsafe leadership related to inadequate work supervision. There are 289 preconditions for unsafe acts related to slippery road surface conditions. As many as 247 unsafe acts are related to failure to recognize hazards. And the smallest contributing category is the outside factor as much as 1 related to workshops outside the company. It is concluded that the HFACS-MI framework on latent failures that contributes a lot is organizational influences and on active failures that contributes a lot is unsafe act, then the suggestions for corrective actions in each HFACS-MI category are on repairing latent and active failures with an emphasis on the category of organizational influences.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library