Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rumawas, Marcella
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T6482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriya Laras Pramesthi
Abstrak :
ABSTRAK
Risiko kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko dampak buruk pada kelahiran. Asupan gizi yang cukup selama kehamilan merupakan hal penting yang dapat menjamin kelahiran optimal. Informasi mengenai asupan gizi dan pola konsumsi antara ibu hamil dengan risiko dan tanpa risiko KEK masih terbatas. Studi komparatif potong-lintang dilakukan pada 63 ibu hamil dengan risiko KEK dan 74 ibu hamil tanpa risiko KEK. Informasi mengenai asupan makan diperoleh melalui satu hari penimbangan makan, satu hari recall 24 jam, dan tujuh hari perhitungan makanan (food tally). Analisis dengan Mann Whitney U dan Independent T digunakan untuk membandingkan asupan gizi makro dan mikro pada dua kelompok, sedangkan tes Chi-square digunakan untuk menilai hubungan antara kecukupan gizi dengan status KEK ibu hamil. Asupan gizi antara dua kelompok tidak menunjukan perbedaan yang signifikan. Akan tetapi, terdapat tren yang menunjukan bahwa ibu hamil tanpa risko KEK memiliki asupan gizi yang relatif lebih tinggi dibandingkan ibu hamil risiko KEK untuk energi, protein, lemak, karbohidrat, asam folat, dan magnesium. Kecukupan protein menunjukan hubungan yang bermakna dengan status KEK. Meskipun jumlah frekuensi konsumsi kelompok-kelompok makanan antara ibu hamil dengan risiko dan tanpa risiko KEK tidak berbeda, tetapi rata-rata jumlah porsi yang dikonsumsi pada kelompok sayuran hijau dan kacang-kacangan relatif lebih banyak pada ibu hamil tanpa risiko KEK dibanding ibu hamil dengan risiko KEK. Dari studi ini disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada asupan gizi, kecuali untuk protein, antara ibu hamil dengan risiko dan tanpa risiko KEK.
ABSTRACT
Risked at chronic energy deficiency (CED) increases the risk of adverse birth outcomes. Adequate maternal nutrient intake during pregnancy is important to ensure optimum birth outcomes. There were limited data available on the dietary intake and dietary pattern comparing pregnant women with and without CED risk. A comparative cross sectional study was done for 63 pregnant women with CED risk and 74 pregnant women without CED risk. Dietary information was obtained from one-day weighed food record (WFR), one-day 24-hour recall and seven-day food tallies. Mann Whitney U and Independent T tests were used to compare nutrients among both groups, while Chi-square was used to assess the association between nutrient adequacy and CED status. Dietary intakes was not significant different between both groups. However, there was a trend that pregnant women without CED risk had higher intake compared to pregnant women with CED risk for energy, protein, fat, carbohydrate, folate, and magnesium. Protein adequacy was the only nutrient that associated with CED status. Dietary pattern, in term of weekly consumtion of food groups was similar among both groups. However, pregnant women without CED risk consumed higher amount of dark green leafy vegetables and legumes, nuts, and seeds groups. These result revealed there were no significantly different on dietary intake, except for protein, between pregnant women with and without CED risk
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Indah Fitriwati
Abstrak :
ABSTRAK
Resiko komplikasi yang terjadi saat kehamilan pada usia muda berperan dalam meningkatkan angka kematian ibu dan bayi. Keluhan mual muntah yang semula normal dihadapi ibu hamil menjadi keluhan yang abnormal pada ibu remaja sehingga perlu ditangani. Terapi nonfarmakologis dengan pemberian biskuit jahe madu dipilih pada studi kuantitatif ini untuk mengidentifikasi pengaruhnya dalam mengatasi keluhan mual muntah pada ibu hamil remaja. Desain penelitian menggunakan desain eksperimen semu sebelum dan sesudah perlakuan intervensi biskuit jahe madu pada ibu hamil remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan frekuensi mual muntah pada ibu hamil sebelum dan sesudah pemberian biskuit jahe madu. Rekomendasi dari penelitian ini adalah penggunaan terapi nonfarmakologis biskuit jahe madu sebagai intervensi keperawatan dalam mengatasi keluhan mual muntah pada ibu hamil remaja. Kata kunci : biskuit jahe madu; ibu hamil remaja; mual muntah.
ABSTRACT
The risk of complication that occur during pregnancy at a young age increasing maternal and infant mortality. Nausea and vomiting occur commonly during pregnancy but it will be become an abnormal complaint in adolescent mothers, so it need to be treated. Nonpharmacological therapy with honey ginger biscuits was used in this quantitative study to relieve nausea and vomiting in pregnant adolescents. Quasy experiment design was used in this study with pre and post test of control group and intervention group. The results showed that there were a difference in the frequency of nausea and vomiting of pregnant adolescents before and after consume honey ginger biscuits. The recommendation of this research is the using of ginger honey biscuits as nursing intervention to relieve nausea and vomiting in pregnant adolescents. Keyword ginger honey biscuits nausea and vomiting pregnant adolescent
2018
T49101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sondang, Mei
Abstrak :
ABSTRAK
One effort to reduce the prevalence of cervical cancer is by IVA Test, but the coverage of IVA Test in Bondongan Health Center is still low and has not reached the national target, in 2016 (9.9%), 2017 (0.8%). The research objective was to examine in depth about the behavior of WUS (30-50 years) in conducting IVA Test in the work area of Bondongan Health Center. This research is a qualitative study with the Rapid Assessment Procedure design. Data collection was done through Focus Group Discussion, In-depth Interviews and document review observations, carried out in March-May 2019 at Bondongan Health Center and Bogor City Health Office. The results of the research showed that the knowledge of informants about cervical cancer and IVA Test was lacking. Access from home to health services is still affordable. The attitude and behavior of the officers in providing IVA Test services are considered good. Cervical cancer is a threat to the health of informants and by carrying out IVA Test is known to have or not cervical cancer. Obstacles found in conducting IVA Test: 1) fear and shame at the time of examination, and fear of examination results, 2) not having time to check because of work 3) not knowing information about IVA Test (schedule and costs) 4) no complaints and WUS's knowledge is still lacking, 5) obstacles in terms of facilities: the IVA Test room in Bondongan Health Center is narrow 6) barriers from officers: the number of programs held by each health worker and different work motivation. There is support from husbands, health workers, friends, neighbors in conducting IVA Test. Dissemination of information by the Bondongan Community Health Center to WUS is still not optimal and uneven. There are already policies that regulate the management of IVA Test programs at the national level (Kepmenkes and PMK) and at the regional/city level of Bogor (Perwal) including SOP
ABSTRACT
One effort to reduce the prevalence of cervical cancer is by IVA Test, but the coverage of IVA Test in Bondongan Health Center is still low and has not reached the national target, in 2016 (9.9%), 2017 (0.8%). The research objective was to examine in depth about the behavior of WUS (30-50 years) in conducting IVA Test in the work area of Bondongan Health Center. This research is a qualitative study with the Rapid Assessment Procedure design. Data collection was done through Focus Group Discussion, In-depth Interviews and document review observations, carried out in March-May 2019 at Bondongan Health Center and Bogor City Health Office. The results of the research showed that the knowledge of informants about cervical cancer and IVA Test was lacking. Access from home to health services is still affordable. The attitude and behavior of the officers in providing IVA Test services are considered good. Cervical cancer is a threat to the health of informants and by carrying out IVA Test is known to have or not cervical cancer. Obstacles found in conducting IVA Test: 1) fear and shame at the time of examination, and fear of examination results, 2) not having time to check because of work 3) not knowing information about IVA Test (schedule and costs) 4) no complaints and WUS`s knowledge is still lacking, 5) obstacles in terms of facilities: the IVA Test room in Bondongan Health Center is narrow 6) barriers from officers: the number of programs held by each health worker and different work motivation. There is support from husbands, health workers, friends, neighbors in conducting IVA Test. Dissemination of information by the Bondongan Community Health Center to WUS is still not optimal and uneven. There are already policies that regulate the management of IVA Test programs at the national level (Kepmenkes and PMK) and at the regional/city level of Bogor (Perwal) including SOP.
2019
T53519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur`Arifah Hakim
Abstrak :
Angka kejadian anemia pada ibu hamil di puskesmas kecamatan Kemayoran masih tinggi walaupun cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah minimal 90 butir selama hamil sudah mencapai 100%. Besarnya suplementasi zat besi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing ibu. Tidak efektifnya program pemberian TTD untuk menurunkan kejadian anemia kehamilan karena belum adanya media yang efektif untuk memberikan informasi dan edukasi tentang anemia dan TTD. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas intervensi pendidikan kesehatan melalui diagram bantu konseling anemia dan pemberian dosis terapi TTD terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di wilayah puskesmas kecamatan Kemayoran tahun 2019. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperiment dengan menggunakan desain nonequivalent control group design. Penelitian dilakukan di wilayah puskesmas kecamatan Kemayoran dari rentang waktu Maret-November 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di wilayah puskesmas kecamatan kemayoran dan teknik pemilihan sampel dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian pengaruh intervensi pendidikan kesehatan melalui diagram bantu konseling anemia dan pemberian dosis terapi TTD terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di wilayah puskesmas kecamatan Kemayoran tahun 2019 pada analisis bivariat menggunakan uji Anova didapatkan nilai p = 0.0005, hubungan pengetahuan dan kepatuhan mengkosumsi TTD dengan Kadar Hemoglobin didapatkan r=0.288, p value=0.035; r=0.422, p value=0.001. Kesimpulan ada pengaruh intervensi pendidikan kesehatan melalui diagram bantu konseling anemia dan pemberian dosis terapi TTD terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di wilayah puskesmas kecamatan Kemayoran tahun 2019 (nilai p < 0.05). Semakin tinggi pengetahuan dan kepatuhan mengkonsumsi TTD maka semakin besar kadar hemoglobin. ......The incidence of anemia in pregnant women in the Kemayoran Health Centre is still high considering that pregnant women who get iron tablets of at least 90 during pregnant are reaching 100%. The amount of iron supplementation must also be adjusted to the needs and conditions of each mother. Ineffective iron supplementation delivery program for pregnant women to reduce the incidence of anaemia because there is no effective media to provide information and education about anaemia and iron supplementation. This study aims to know the effectivity of health educational intervention through anaemia counseling helping diagram and giving iron suplement therapeutic doses to increasing haemoglobin levels for pregnant women at Kemayoran public health center area in 2019. This study uses a quasi experimental research type using the nonequivalent control group design. The study was conducted in the area of Kemayoran health center from the period March-November 2019. The population in this study were all pregnant women in the area of Kemayoran health center and sample selection techniques by purposive sampling. The results of research on health educational intervention through anaemia counseling helping diagram and giving iron suplement therapeutic doses to increasing haemoglobin levels for pregnant women at Kemayoran public health center in 2019 on bivariate analysis using Anova test obtained p value = 0.0005, the relationship of knowledge and compliance consuming iron suplement with haemoglobin levels obtained r = 0.288, p value = 0.035; r = 0.422, p value = 0.001. Conclusion: there is influence of health educational through anaemia counseling helping diagram and giving iron suplement therapeutic doses to increasing haemoglobin levels for pregnant women at Kemayoran public health center in 2019 (p value <0.05). The higher of knowledge and compliance of consuming iron suplement, the greater the hemoglobin level.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintari Puspasari
Abstrak :
Latar Belakang : Pandemi COVID-19 merupakan sebuah kejadian dengan dampak luar biasa terutama pada populasi berisiko seperti ibu hamil. Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah pasien COVID-19 tertinggi di dunia memiliki banyak kasus kehamilan dengan luaran maternal dan perinatal yang buruk akibat infeksi COVID-19. Namun, hingga saat ini belum terdapat studi yang secara komprehensif menilai faktor klinis dan non-klinis yang berpengaruh terhadap luaran buruk pada pasien hamil dengan COVID-19. Tujuan : Mengetahui faktor klinis dan non-klinis yang berhubungan dengan luaran buruk maternal dan perinatal pada ibu hamil dengan COVID-19. Metode : Penelitian kohort retrospektif dilakukan pada perempuan hamil yang terinfeksi COVID-19 yang dirawat Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto selama periode Januari 2021 - April 2022. Pasien dengan data tidak lengkap dieksklusi dari penelitian. Faktor klinis yang dinilai adalah usia maternal, usia gestasi, beratnya gejala COVID-19 saat admisi, status obstetrik, status vaksinasi COVID-19, lama rawat instalasi gawat darurat, lama rawat inap biasa, lama rawat inap intensif, dan komorbiditas. Fakotr non-klinis yang dinilai adalah lama waktu sejak gejala hingga datang ke fasilitas pelayanan kesehatan, keengganan datang ke fasilitas pelayanan kesehatan, tingkat pendapatan, dan tingkat pendidikan. Hasil : Didapatkan sebanyak 79 subjek penelitian yang diikutsertakan dalam penelitian. Sebanyak 9 subjek mengalami luaran buruk berupa kematian ibu (n = 1), janin meninggal (n = 5), dan gejala COVID-19 berat (n = 6). Faktor klinis yang berpengaruh terhadap luaran yang buruk adalah usia maternal yang lebih tua, usia gestasi yang lebih muda, gejala COVID-19 yang lebih berat, serta durasi perawatan di instalasi perawatan intensif yang lebih lama (p < 0,05). Faktor non-klinis yang berpengaruh terhadap luaran yang buruk adalah lama gejala awal yang lebih lama, keberadaan kendala mencari pertolongan, dan pendapatan yang lebih rendah (p < 0,05). Kesimpulan : Luaran maternal dan perinatal yang lebih buruk pada kehamilan dengan COVID-19 terjadi akibat interaksi dari faktor klinis dan non-klinis. Diperlukan edukasi terhadap klinisi maupun masyarakat guna meningkatkan luaran pada kehamilan dengan COVID-19. Kata Kunci : COVID-19, infeksi, kehamilan, maternal, perinatal. ......Background: The COVID-19 pandemic is an event with a tremendous impact, especially on higher risk populations such as pregnant women. Indonesia as one of the countries with the highest number of COVID-19 patients in the world has many cases of pregnancy with adverse maternal and perinatal outcomes due to COVID-19 infection. However, there have been no studies that have comprehensively assessed clinical and non-clinical factors that influence adverse outcomes in pregnant patients with COVID-19. Objective: To determine clinical and non-clinical factors associated with adverse maternal and perinatal outcomes in pregnant women with COVID-19. Methods: A retrospective cohort study was conducted on pregnant women infected with COVID-19 who were treated at the Gatot Soebroto Army Central Hospital (RSPAD) during the period January 2021 - April 2022. Patients with incomplete data were excluded from the study. The clinical factors assessed were maternal age, gestational age, severity of COVID-19 symptoms upon admission, obstetric status, COVID-19 vaccination status, length of stay in the emergency department, length of regular hospitalization, length of intensive hospitalization, and comorbidity. The non- clinical factors assessed were the length of time from symptoms to arrival to health care facilities, reluctance to come to health care facilities, income level, and education level. Results: There were 79 research subjects who were included in the study. A total of 9 subjects experienced adverse outcomes in the form of maternal death (n = 1), fetal death (n = 5), and severe COVID-19 symptoms (n = 6). Clinical factors that influenced poor outcomes were older maternal age, younger gestational age, more severe COVID-19 symptoms, and longer duration of treatment in intensive care (p < 0.05). The non- clinical factors that influenced the poor outcome were a longer duration of initial symptoms, the presence of obstacles in seeking help, and lower income (p < 0.05). Conclusion: The worse maternal and perinatal outcomes in pregnancies with COVID-19 occur due to the interaction of clinical and non-clinical factors. Education for clinicians and the public is needed to improve outcomes in pregnancies with COVID- 19. Keywords: COVID-19, infection, maternal, perinatal, pregnancy
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beta Andewi Resti Anggraheni
Abstrak :
Latar belakang:. Data tahun 2007 menunjukkan prevalensi perempuan dewasa dengan obesitas di Indonesia 13,9% dan terus mengalami peningkatan, yaitu 15,5% pada 2010 dan 32,9% pada 2013. The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG) mendefinisikan obesitas dalam kehamilan sebagai indeks massa tubuh (IMT) >30 kg/m2 pada kunjungan antenatal pertama. Risiko kehamilan terkait berat badan berlebih dan obesitas diantaranya adalah peningkatan risiko hipertensi dalam kehamilan (termasuk preeklampsia), tromboemboli, dan diabetes melitus gestasional. Peningkatan lama persalinan dan peningkatan risiko seksio sesaria juga diketahui terkait dengan berat badan berlebih dan obesitas. Obesitas dalam kehamilan juga meningkatan risiko janin makrosomi, kematian dalam kandungan, dan malformasi kongenital. Tujuan: a. Diketahuinya luaran maternal pada ibu hamil dengan berat badan berlebih dan obesitas yang bersalin di RSCM. b. Diketahuinya luaran perinatal pada ibu hamil dengan berat badan berlebih dan obesitas yang bersalin di RSCM. c. Diketahuinya kualitas Asuhan Antenatal pada ibu hamil dengan berat badan berlebih dan obesitas yang bersalin di RSCM. c. Diketahuinya pandangan tenaga kesehatan terhadap ibu hamil dengan berat badan berlebih dan obesitas, d. Diketahuinya pandangan ibu hamil , serta keluarga terhadap kehamilan dengan berat badan berlebih dan obesitas Metode: Dilakukan studi kuantitatif dan kualitatif pada kasus ibu hamil dengan berat badan berlebih dan obesitas yang bersalin RSCM tahun 2015-2019. Pengambilan data kuantitatif dilakukan dengan telaah rekam medis dan kelengkapan pengisian buku KIA secara umum, dimana akan dilihat untuk luaran maternal, perinatal serta edukasi ANC yang berhubungan dengan kehamilan dengan berat badan berlebih dan obesitas. Pengambilan data kualitatif dilakukan dengan wawancara mengenai pemahaman ibu hamil dengan berat badan berlebih dan obesitas yang bersalin di RSCM dan tenaga kesehatan pemberi pelayanan asuhan antenatal di fasyankes asal asuhan antenatal serta keluarga Hasil: Terdapat 509 kasus ibu hamil dengan obesitas dan berat badan berlebih yang bersalin di RSCM selama tahun 2015-2019, Dari 509 subjek, diketahui 189 subjek (37,1%) mengalami obesitas dan 320 subjek (62,9%) mengalami berat badan berlebih. Berdasarkan data tersebut, didapatkan insidensi obesitas dan berat badan berlebih persalinan di RSCM periode tahun 2015-2019 masing-masing sebesar 4,28% dan 2,53%.Luaran maternal ibu dengan obesitas dan berat badan berlebih yang bersalin di RSCM, ditemukan morbiditas persalinan prematur, ketuban pecah dini, dan preeklampsia, dengan jumlah masing-masing 249 (48.9%), 133 (26.1%), dan 121 (23.8%). Luaran Perinatal luaran perinatal patologis yang paling sering dijumpai adalah asfiksia, IUGR, dan IUFD, dengan jumlah masing-masing sebanyak 113 (22.2%), 46 (9.0%), 31 (6.1%). Luaran cara persalinan Mayoritas subjek melahirkan dengan cara seksio sesarea dan pervaginam, dengan jumlah masing-masing 345 (67.8%) dan 154 (30.2%) orang. Secara kualitatif, didapatkan pandangan ibu hamil dengan obesitas dan berat badan berlebih yang bersalin di RSCM dan tenaga kesehatan pemberi asuhan antenatal serta keluraga masih kurang tepat Kesimpulan: Secara kuantitatif dan kualitatif Terjadi kegagalan Identifikasi Kehamilan dengan berat badan berlebih dan obesitas pada kasus-kasus yang dirujuk ke RSCM pada saat dilakukan ANC di faskes primer
. Kata kunci: Luaran maternal dan perinatal. Pandangan Ibu hamil dengan berat badan berlebih dan obesitas, tenaga kesehatan, keluarga, Asuhan antenatal ......Background: Data shows in 2007 the prevalence of obese adult women in Indonesia is 13.9% and continues to increase, namely 15.5% in 2010 and 32.9% in 2013. The Royal College of Obstetricians and Gynecologists (RCOG) defines obesity in pregnancy as body mass index (BMI) >30 kg/m2 at the first antenatal visit. Obesity-related pregnancy risks include an increased risk of hypertension in pregnancy (including preeclampsia), thromboembolism, and gestational diabetes mellitus. Increased length of labor and increased risk of cesarean section are also known to be associated with obesity. Obesity in pregnancy also increases the risk of fetal macrosomy, stillbirth, and congenital malformations Aim: (1) To determine the maternal outcomes in overweight and obese pregnant women who give birth in RSCM. b. To determine perinatal outcomes in overweight and obese pregnant women who give birth in RSCM. c. To know the quality of Antenatal Care in pregnant women with overweight and obesity who gave birth in RSCM. c. To determine the views of health workers on pregnant women with excess weight and obesity, d. To determine the views of pregnant women, as well as their families towards overweight and obesity pregnancies Method: A set of Quantitative and qualitative studies were conducted on cases of overweight and obese pregnant women who gave birth to RSCM in 2015-2019. Quantitative data retrieval was carried out by reviewing medical records and the completeness of filling out the ANC book in general which to see for maternal, perinatal and ANC education related to pregnancy with overweight and obesity. Qualitative data was collected by deep interviewing about the understanding of pregnant women with excess weight and obesity who gave birth at the RSCM and health workers who provide antenatal care services in health facilities from antenatal care and families. Result: There were 509 cases of pregnant women with obesity and overweight who gave birth at the RSCM during 2015-2019. From 509 subjects, 189 subjects (37.1%) were obese and 320 subjects (62.9%) were overweight. Based on these data, the incidence of overweight and obesity in labor at the RSCM for the 2015-2019 period was 4.28% and 2.53%, respectively. preterm, premature rupture of membranes, and preeclampsia, with a total of 249 (48.9%), 133 (26.1%), and 121 (23.8%). Perinatal Outcomes The most common pathological perinatal outcomes were asphyxia, IUGR, and IUFD, with a total of 113 (22.2%), 46 (9.0%), 31 (6.1%). Outcomes of mode of delivery The majority of subjects gave birth by caesarean section and vaginally, with a total of 345 (67.8%) and 154 (30.2%) people, respectively. Qualitatively, it was found that the views of pregnant women with obesity and overweight who gave birth at the RSCM and health workers who provided antenatal care and their families were still inaccurate. Conclusion : Quantitatively and qualitatively there was a failure to identify pregnancies with excess weight and obesity in cases referred to the RSCM at the time of ANC at primary health facilities. Keyword: Maternal and perinatal outcomes. Views of pregnant women with excess weight and obesity, health workers, families, antenatal care
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Sari Dewi
Abstrak :
Status higienitas genitalia yang tidak terjaga dengan baik pada perempuan dapat menyebabkan terjadinya transmisi bakteri dari anus ke orifisium uretra dan vagina sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada sistem urogenital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status higienitas genitalia mahasiswi di Universitas wilayah Depok serta determinannya. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 365 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Cluster Sampling. Hasil analisis multivariat dengan menggunakan Regresi logistik menunjukkan bahwa determinan status higienitas genitalia adalah kebiasaan berkemih (p = 0,024), kebiasaan menggunakan pakaian dalam (p = 0,011) dan jenis fakultas (p = 0,023). Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada mahasiswi untuk menjaga area genitalia tetap kering setelah berkemih dan membawa cadangan pakaian dalam saat bepergian.
Genital hygiene status is not well preserved in women can cause transmission of bacteria from the anus to the urethra and vaginal orifice so that it can cause an infection in the urogenital system. The purpose of this research is to get the picture of genital hygiene status and its determinants in female university students at several universities in Depok. This study uses a Cross sectional method. A questioner was completed by 365 female university students which were taken by Cluster sampling. A Multivariate analysis with Logistic Regression reveals the determinants of genital hygiene status which involve voiding habits (p = 0,024), underwear used (p = 0,011) and type of faculty (p = 0,023). The result from this study recommends the students to keep their genital area dry after voiding and bring extra panty when going out.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Yanthi
Abstrak :
Vagina merupakan organ reproduksi perempuan yang sangat sensitif dan sangat rentan terhadap penyakit sehingga penting bagi remaja untuk menjaga kebersihan area genitalia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross-sectional untuk mengidentifikasi karakteristik dan tingkat pengetahuan tentang kebersihan genitalia pada remaja putri SMK Amaliyah Depok. Sampel pada penelitian ini berjumlah 83 orang dengan rentang usia 15-18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan 62,7% berpengetahuan tinggi. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mencari hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku membersihkan genitalia.
The vagina is the female reproductive organs that very sensitive and susceptible to disease so it is important for female adolescent to keep the genital hygiene. This research is quantitative research using cross sectional design to identify the characteristics and level of knowledge about genitalia hygiene female adolecent in SMK Amaliyah Depok. Samples on this research amounted to 83 people with an age range of 15-18 years. The results showed 62.7% of respondents had high knowledge about genitalia hygiene. Further research is expected to seek a relationship the knowledge level and behavior of genitalia hygiene.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Sulistiani
Abstrak :
Sampai saat ini angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi, menurut SDKI 2012 angka kematian ibu sebesar 359/100.000 kelahiran hidup. Sebagian besar penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan, sedangkan penyebab tidak langsung salah satunya adalah anemia. Laporan Riskesdas Tahun 2013 menyebutkan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1%. Pengaruh anemia dalam kehamilan adalah risiko terjadi abortus, persalinan prematur, hambatan tumbuh kembang janin dalam Rahim, ancaman dekompensio kordis yang berbahaya bagi jiwa dan keselamatan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Kabupaten Bekasi Tahun 2013. Sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder, dengan desain penelitian cross sectional dan Jumlah sampel sebesar 623 ibu hamil. Hasil analisis menunjukkan prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 38,5%, dengan kadar hemoglobin rata ? rata sebesar 11,336 mg%. Berdasarkan hasil analisis, dari 9 faktor yang diteliti terdapat 1 faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Kabupaten Bekasi tahun 2013, yaitu umur kehamilan. Pada variabel umur kehamilan diperoleh nilai p = 0,000, dengan OR sebesar 2,6 untuk umur kehamilan trimester 2 dan 3,115 pada umur kehamilan trimester 3. ......Until now, Indonesia's maternal mortality rate is still very high, according to IDHS 2012 maternal mortality rate of live births 359/100.000. Most of the direct causes of maternal death are hemorrhage, where as indirect causes one of which is anemia. Riskesdas in 2013 states that the prevalence of anemia in pregnant women in Indonesia amounted to 37.1%. Effect of anemia in pregnancy is a risk of miscarriage, preterm labor, fetal growth barriers in the uterus, cardiac dekompensio dangerous threat to the life and safety of the mother. This study aims to determine the factors - factors related to the incidence of anemia in pregnant women in Bekasi in 2013. Sources of data in this study are secondary data, the cross-sectional study design and the number of samples of 623 pregnant women. The analysis showed the prevalence of anemia among pregnant women was 38.5%, with a mean hemoglobin level - average of 11,336 mg%. Based on the analysis, 9 factors studied, there is 1 factor associated with the incidence of anemia in pregnant women in Bekasi 2013, the gestational age. At gestational age variables obtained value of p = 0.000, with OR of 2.6 for the second trimester of gestation and 3,115 in the third trimester of gestation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>