Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lasmini Soedjono
Abstrak :
Apabila ditelusuri segi-segi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Bali, maka tampak kenyataan akan adanya Wanita pencari pasir, penumbuk padi, penggarap pertanian, buruh bangunan, pedagang, penenun, pegawai negeri, karyawati swasta dan lain-lain. Kenyataan seperti ini cukup memberikan gambaran tentang profil Wanita Bali sebagai Wanita yang cinta bekerja. Kerja dan seni adalah merupakan suatu kharakter khas dari kehidupan Wanita Bali. Hal-hal tersebut diatas, dalam penelitian Penawaran Tenaga Kerja Wanita di Propinsi Bali, berdasarkan data SAKERNAS Tahun 1987 didapat temuan. Bahwa antara jam kerja dan upah yang merupakan fungsi penawaran tenaga kerja mempunyai hubungan negatif, yaitu semakin tinggi upah, semakin rendah jam kerjanya baik di Perkotaan maupun di Perdesaan. Hanya untuk pendidikan SMTA+ di Pedesaan, hubungan jam kerja dan upah bersifat positif, semakin tinggi tingkat upah, jam kerjanya juga semakin tinggi. Sama dengan penelitian di Daerah lain (Saleh, Penawaran Tenaga Kerja Wanita Berdasarkan Status Atau Peran Dalam Rumah Tangga di Sumatera Selatan, 1987), pengaruh pendidikan yang ditamatkan terhadap jam kerja dan upah, diketahui bahwa pengaruh pendidikan terhadap upah mempunyai pengaruh yang positif, dimana semakin tinggi pendidikan pekerja Wanita makin tinggi penghasilan yang diterimanya. Dan dari segi jam kerja, pekerja Wanita yang berpendidikan SD tamat menawarkan jam kerja yang lebih besar dari pada mereka yang tamat SMTA+. Untuk daerah tempat tinggal sebagai latar belakang seseorang/tenaga kerja Wanita dalam berpartisipasi di pasar kerja dari hasil estimasi tersebut diketahui bahwa untuk masing-masing pekerja Wanita dengan kelompok pendidikan yang diperhatikan ternyata daerah tempat tinggal mempunyai pengaruh yang berbeda. Misalnya bagi Wanita yang bekerja dan bertempat tinggal di Perkotaan menawarkan jam kerja yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang bekerja dan bertempat tinggal di Pedesaan, walaupun mereka mempunyai kelompok pendidikan yang sama.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chira, Susan
Bandung: Qanita, 2002
331.4 Chi k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Kelompok Studi Wanita Fisip UI, 1990
R 331.4 UNI r
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Indah Cinderakasih
Abstrak :
[ABSTRAK
Jumlah perempuan yang masuk dalam angkatan kerja di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, baik di sektor formal maupun informal. Hal ini tentunya membutuhkan perhatian dari pembuat kebijakan dan manajemen perusahaan mengenai kebutuhan pekerja perempuan, diantaranya kesempatan untuk memberikan ASI Eksklusif bagi mereka yang memiliki bayi berusia 0-6 bulan. Namun hasil penelitian menunjukkan rendahnya tingkat pemberian ASI Eksklusif di Indonesia di tahun 2010. Bekerja dan kurangnya dukungan dan fasilitas di tempat kerja menjadi salah satu alasan kesulitan memberikan ASI Eksklusif bagi pekerja perempuan. Padahal di sisi lain, pemerintah melalui PP No. 33 Tahun 2012 telah mengamanatkan kepada pemberi kerja untuk menyediakan fasilitas dan memberikan kesempatan pada pekerja perempuan untuk memberikan/memerah ASI. Studi ini merupakan studi kuantitatif dan kualitatif. Studi kuantitatif bertujuan untuk memberikan data secara deskriptif mengenai pengetahuan, sikap, dan dukungan organisasi bagi pekerja perempuan. Studi kualitatif bertujuan untuk mengetahui sikap dan tantangan pekerja perempuan dan dukungan organsiasi terhadap pemberian ASI eksklusif pada pekerja perempuan. Pelaksanaan studi ini dilakukan pada pekerja perempuan di Pusat Administrasi Universitas Indonesia, Depok yang memiliki anak berusia 6 bulan-5 tahun. Studi ini dilakukan dengan metode survei dengan cara menyebarkan kuesioner dan dilanjutkan dengan melakukan wawancara mendalam. Hasil dari tulisan ini dapat menjadi dasar rekomendasi kebijakan baik di tingkat organisasi/perusahaan sebagai berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pemberian ASI eksklusif di kalangan perempuan pekerja sehingga mereka dapat terus berkembang di ruang publik tanpa meninggalkan peran penting mereka dalam mencerdaskan bangsa melalui pemberian ASI eksklusif.
ABSTRACT
The number of women who entered the workforce in Indonesia continues to increase from year to year, both in the formal and informal sectors. This of course requires the attention of policy makers and corporate management about the needs of women workers, including the opportunity to provide exclusive breastfeeding for those who have a 0-6 month old baby. However, the results showed low levels of exclusive breastfeeding in Indonesia in 2010. Work load and lack of support and facilities in the workplace is one difficult reason to do exclusive breastfeeding for women workers. Yet on the other hand, the government through PP No. 33 Year 2012 has mandated the employer to provide the facilities and provide opportunities for women workers to provide or express the milk. This is a mixed method study. Quantitative study aimed to provide descriptive data on knowledge, attitudes, and organizational support for women workers. Qualitative study aimed to determine the attitudes and challenges of women workers and Organizational support to exclusive breastfeeding women workers Implementation of the study conducted on women wokers in the University of Indonesia administration office, Depok who have children aged 6 months-5 years. This study was conducted using a survey by distributing questionnaires and followed by conducting in-depth interviews. Results of this article can be the basis of policy recommendations both at the level of the organization or company Thus this paper can contribute to creating an environment that supports exclusive breastfeeding among women workers so that they can continue to thrive in a public space without leaving their important role in the nation through exclusive breastfeeding, The number of women who entered the workforce in Indonesia continues to increase from year to year, both in the formal and informal sectors. This of course requires the attention of policy makers and corporate management about the needs of women workers, including the opportunity to provide exclusive breastfeeding for those who have a 0-6 month old baby. However, the results showed low levels of exclusive breastfeeding in Indonesia in 2010. Work load and lack of support and facilities in the workplace is one difficult reason to do exclusive breastfeeding for women workers. Yet on the other hand, the government through PP No. 33 Year 2012 has mandated the employer to provide the facilities and provide opportunities for women workers to provide or express the milk. This is a mixed method study. Quantitative study aimed to provide descriptive data on knowledge, attitudes, and organizational support for women workers. Qualitative study aimed to determine the attitudes and challenges of women workers and Organizational support to exclusive breastfeeding women workers Implementation of the study conducted on women wokers in the University of Indonesia administration office, Depok who have children aged 6 months-5 years. This study was conducted using a survey by distributing questionnaires and followed by conducting in-depth interviews. Results of this article can be the basis of policy recommendations both at the level of the organization or company Thus this paper can contribute to creating an environment that supports exclusive breastfeeding among women workers so that they can continue to thrive in a public space without leaving their important role in the nation through exclusive breastfeeding]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apsari Amanda Putri
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai domestikasi yang dialami oleh tenaga kerja wanita Jepang melalui fenomena matahara. Matahara adalah penindasan atau perlakuan diskriminatif di tempat kerja yang dilakukan terhadap tenaga kerja wanita yang sedang hamil. Berdasarkan data-data yang didapat, korban matahara menerima anjuran atau paksaan untuk berhenti bekerja supaya dapat menjadi ibu sepenuhnya. Keberadaan sosok suami yang dianggap mampu memberikan nafkah juga menjadi salah satu alasan pelaku dalam melakukan matahara. Kedua hal ini menunjukkan adanya indikasi pandangan masyarakat Jepang mengenai pembagian kerja seksual yang memunculkan domestikasi berupa matahara. Domestikasi yang tercermin dalam fenomena matahara ini menunjukkan bahwa tenaga kerja wanita Jepang merupakan korban kekerasan simbolik berupa dominasi wacana yang sarat akan pembagian kerja seksual. ...... This study focuses on the domestication experienced by Japanese women workers observed through the phenomenon of matahara. Matahara is the oppression or discriminatory treatment at work done towards pregnant workers. Based on the data obtained, the matahara victims received suggestion or coercion to stop working in order to become full time mother. The existence of a husband who is considered capable of providing a living is also seen to be a reason for the perpetrators in doing matahara. Both of these points indicate the Japanese society 39 s view toward sexual division of labor which encourage the domestication through matahara. The domestication reflected in matahara phenomenon shows that Japanese women workers are victims of symbolic violence in the form of domination of discourse which is full of sexual division of labor.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Aulia
Abstrak :
Tesis ini membahas bagaimana kebijakan Womenomics bagi industri konstruksi berdampak pada pekerja perempuan di industri tersebut. Womenomics adalah kebijakan dari Perdana Menteri Abe yang bertujuan untuk mendukung partisipasi aktif perempuan di dunia kerja, yang lalu diturunkan ke industri konstruksi yang mengalami kekurangan tenaga kerja dan penuaan tenaga kerja. Dengan menganalisis kebijakan menggunakan teori struktur patriarki dari Sylvia Walby dan tokenisme dari Rosabeth Kanter, tesis ini menjelaskan bagaimana kebijakan Womenomics yang diturunkan di industri konstruksi tidak mendukung partisipasi aktif perempuan, melainkan digunakan untuk menutupi kekurangan tenaga kerja dengan menarik lebih banyak pekerja perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan data dokumen pemerintah dari situs kementrian Jepang, artikel berita, jurnal internasional, video, serta data statistik pendukung. Kebijakan Womenomics di industri konstruksi belum berhasil mengatasi masalah yang menghambat pekerja perempuan di industri konstruksi. Alih-alih mendorong dan menciptakan perubahan sistem kerja di industri konstruksi agar lebih mendukung kerja perempuan, kebijakan ini lebih banyak mempromosikan imej konstruksi yang ramah perempuan untuk menarik lebih banyak tenaga kerja. Sementara permasalahan yang dihadapi pekerja perempuan di industri konstruksi tidak banyak ditangani. Kebijakan yang diambil pemerintah didasari oleh kepentingan kapitalis untuk memperoleh keuntungan tanpa mengeluarkan banyak biaya, dan kepentingan patriarkis yang mendukung kapitalis dengan menggunakan perempuan sebagai cadangan tenaga kerja. ......This thesis examined how Womenomics policy for construction industry affected the women working in that industry. Womenomics is a policy from Prime Minister Abe that aims to support women’s active participation in the workplace. The policy is further specialized for construction industry who suffered from lack of labor and aging labor. By analyzing the policy using structures of patriarchy by Sylvia Walby, and tokenism by Rosabeth Kanther, this thesis explained how Womenomics in construction industry did not support women’s active participation, and instead used as a tool to fill in the lack of labor by attracting more women worker. This thesis used qualitative method using data such as government’s documents, news articles, academic journals, videos, and statistical data. Womenomics policy in construction industry has yet to address the problems that hinders women workers in construction industry. Instead of pushing and creating a change in construction industry’s working system to support women’s work, the policy dealt more with promotion effort to uplift the industry’s image among women and girls and attract them to work in construction. Whereas the problem faced by women who is already working in the industry is often neglected. The government constructed the policy based on capitalist interest to get as much profit with as little cost as possible, and patriarchal interest that supported capitalist interest by using women as labor reserve.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta : Sunan Kalijaga Press , 2001
331.4 WAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Epstein, Cynthia Fuchs
Berkeley: University of Califoenia Press , 1970
305.43 EPS w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Marhaeni Pudji Astuti
Abstrak :
The aim of this study is to analyze the implications of changing women's economic activities from agricultural sector to agro-industrial sector. Gundih vilage in Central Java was selected as filed research area. The result points out that the transformation of women status from agricultural workers tom agro-industrial workers simulated the reorganization of the entire life of women, family and society. Involved women in agro-industrial sector has changed the power relationship between husband and wife. A further finding pointed out by this research is, although the women have their own income, even in many cases it is more than the amount earned by the husband, they continue to percetive themselves as subordinate to husbands which is in line with the tradisional obligations. Conflicting roles at the work place and household encountered by women has forced them to work in longer period of time without any rewards. There is also phenomenon of work segregation in agro-industrial works. Women are still positioned in marginal division. Supervisor and head of division are still occupied by men. Traditional values are still dominant in the work place and society, since they are contructured and reproduced through various conditions and mechanism.
2002
SJSW-1-2-2002-106
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The focus of this research is a problem occured in a radio segmented for and managed by women. Conducting on a female radio located in East Java-Indonesia, this research employed cultural production approach and Gramscian thoughts on hegemony. The result shows that working women experienced various conflict over their existence as media workers. At institutional as well as societal level, as they decided to go into media industry, these women had to face media condition which is masculine and capitalistic in nature. This condition puts up women workers to follow the logic of capitalism which will certainly exploit them.
Thesis: Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi, V (3) September-Desember 2006: 31-47,
TJPI-V-3-SeptDes2006-31
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>