Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ely Ditra
Abstrak :
Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang pemimpin perempuan di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang sebagai sebuah organisasi pelayanan masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan khususnya pendidikan untuk perempuan. Kepemimpinan perempuan di perguruan ini telah dimulai pada tahun 1923 sejak perguruan itu didirikan oleh seorang perempuan yang bernama Rahmah El Yunusiyyah dan sampai saat ini perguruan tersebut telah dipimpin oleh empat orang tokoh perempuan. Pemimpin perempuan di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang telah memberikan motivasi terhadap perempuan dalam mengembangkan potensi diri dan memanfaatkan sumberdaya yang ada sehingga pendidikan perempuan dapat sejajar dengan pendidikan yang dimiliki oleh laki-laki. Melalui kegiatan memimpin yang telah dilakukan oleh ke-empat tokoh perempuan di perguruan Diniyyah Puteri tersebut, apakah dapat memberikan jawaban terhadap kiprah perempuan untuk mampu menjadi pemimpin dalam sebuah organisasi. Untuk itu, perlu dilakukan suatu penelitian yang mendalam dengan mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan kepemimpinan perempuan yang telah dilaksanakan di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, serta untuk mengetahui sejauh mana dampak yang ditimbulkan dari keberadaan Perguruan tersebut terhadap masyarakat dan apa saja yang menjadi hambatan bagi pemimpin perempuan di perguruan itu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif, memanfaatkan informasi dari informan dan observasi lapangan. Sedangkan jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 11 orang, mereka adalah orang yang terlibat secara langsung dan mengetahui tentang pemimpin perempuan di perguruan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke empat tokoh pemimpin perempuan yang terdapat di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan model pemimpin perpaduan antara pemimpin kharismatik dan pemimpin tradisional. Sedangkan bentuk pengkaderan pimpinan yang berlaku selama ini adalah pengkaderan yang berpola kepada sumberdaya yang tumbuh dalam organisasi itu sendiri dan tidak bisa diintervensi oleh pihak luar organisasi. Disamping itu dampak yang ditimbulkan dan keberadaan organisasi tersebut, adanya perubahan sosio kultur masyarakat, khususnya masyarakat perempuan serta perubahan berbagai aspek lainnya yang mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Namun keberhasilan yang dicapai oleh pemimpin perempuan dalam sebuah organisasi pelayanan masyarakat tersebut, tentunya tidak akan terlepas dari kendala yang dihadapi baik secara internal yakni hambatan dari diri perempuan itu sendiri, antara lain seperti keterbatasan pendidikan dan kemampuan yang dimiliki oleh perempuan, serta kendala eksternal pemimpin itu sendiri seperti lingkungan dan budaya yang berlaku. Keberhasilan pemimpin perempuan dalam sebuah organisasi khususnya Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang perlu mendapat dukungan oleh semua pihak terutama pihak pemerintah dan stakeholder lainnya. Oleh sebab itu perempuan perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya melalui pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas sumberdaya perempuan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, perempuan perlu menyadari bahwa dirinya memiliki potensi yang harus dikembangkan sehingga dapat meraih kesempatan yang tersedia, sedangkan perempuan tidak boleh mengabaikan faktor kendala/hambatan yang akan dihadapi, meskipun perempuan juga memiliki tugas-tugas domestik.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12380
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johanna Nathalia D.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fajriah Julianti Syukri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keberadaan direktur wanita terhadap kinerja perusahaan (ROA, ROE, dan Tobins Q). Penelitian dilakukan menggunakan sampel 114 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan direktur wanita memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis pengaruh dari delapan atribut direktur wanita yang berhubungan dengan fungsi pengawasan terhadap kinerja perusahaan. Hasil yang ada menunjukkan bahwa keberadaan direktur wanita tetap berpengaruh negatif terhadap kineja perusahaan meski telah dimasukkannya atribut dalam penelitian. Penemuan lainnya yakni atribut-atribut direktur wanita tidak memiliki pengaruh yang seragam terhadap kinerja perusahaan.
This research aims to analyze the impact of female directorship on firm performance (ROA, ROE, and Tobins Q). This research is conducted using a sample of 114 manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange from 2010 to 2017. The result indicates that female directorship negatively affects firm performance. This research also analyzes a set of eight attributes of female directors capturing their monitoring roles and capabilities. The result shows that even after including attributes in the analysis, female directorship still negatively affects firm performance. Furthermore, this finding shows that attributes of female directors do not uniformly affect firm performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fatma Press, 1999
305.4 PEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Maulina
Abstrak :
ABSTRAK
Sosok pemimpin perempuan bukanlah hal yang asing bagi masyarakat Aceh, karena dalara sejarahnya daerah ini banyak melahirkan pemimpin perempuan, baik sebagai pemimpin kerajaan maupun pemimpin peperangan. Walaupun terdapat sejarah yang panjang tentang kepemimpinan perempuan Aceh, namun belum ada penelitian yang meneliti tentang karakteristik kepemimpinan perempuan Aceh, baik dulu dan sekarang. Padahal terdapat perbedaan tuntutan dari situasi dan kondisi daerah Aceh, saat masa peijuangan dengan keadaan sekarang ini( s esudah peijanjian perdamaian TNI- GAM). Yulk (1989) mengartikan kepemimpinan sebagai suatu proses dimana pemimpin mempengaruhi anggota kelompok lain untuk mencapai tujuan kelompok yang spesifik. Cara pemimpin untuk mempengaruhi anggota kelompok untuk mencapai tujuan kelompok yang berbeda-beda, salah satu hal yang menentukan adalah gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpin tersebut. Rosener (dalam Wren, 1995) mengatakan dibanding laki-laki, dalam memimpin perempuan lebih cenderung menggunakan gaya kepemimpinan transformasional Dalam kepemimpinan transformasional pemimpin berusaha untuk meningkatkan kesadaran bawahan akan hasil-hasil atau kinerja yang bemilai. Pemimpin memperluas dan mengangkat kebutuhan-kebutuhan bawahan, serta mendorong bawahan untuk melebihi minat atau keinginan pribadi mereka. Pemimpin memotivasi bawahannya untuk melakukan kinerja lebih dari yang diharapkan (Bass, 1985). Selain itu kepemimpinan transformasional bisa diterapkan dimana saja dengan segala situasi yang ada. Gaya kepemimpinan ini bisa diterapkan kepada semua jenjang kepemimpinan dan semua jenis organisasi (Bass, 1990) Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah; jika kepemimpinan transformasional dapat teijadi dimana saja, dan gaya kepemimpinan ini bisa mengakomodasi pencapaian tujuan kelompok, maka bagaimanakah profil gaya kepemimpinan transformasional pada pemimpin perempuan Aceh, dan perilaku kepemimpinan yang seperti apa yang diharapkan dari seorang pemimpin perempuan di Aceh. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, dengan menggunakan dua buah kuesioner sebagai alat ukumya, yaitu kuesioner gaya kepemimpinan transformasional dan kuesioner perilaku kepemimpinan yang diharapkan. Responden dalam penelitian ini adalah pemimpin perempuan beretnis Aceh. Dari hasil analisis data didapat suatu gambaran tentang gaya kepemimpinan transformasional dan perilaku kepemimpinan ideal menurut responden penelitian ini. Terdapat adanya kecenderungan untuk menjalankan kepemimpinan mereka dengan menekankan pada individual consideration, yaitu pemimpin memberikan perhatian kepada bawahan sehingga bawahan merasa diperhatikan dan diperlakukan khusus oleh atasan. Sementara itu perilaku kepemimpinan yang ideal menurut responden adalah perilaku pemimpin yang menggambarkan integration, yaitu pemimpin yang bisa menyelesaikan konflik dalam kelompok guna menjaga kesatuan kelompoknya. Hasil lain yang diketemukan dalam analisis data adalah terdapat adanya hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan beberapa faktor perilaku kepemimpinan ideal, yaitu demand reconciliation, initiation structure, tolerance of freedom, consideration, production emphasis, predictive accuracy, integration dan superior orientation.
2003
S2702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Patriani
Abstrak :
Adanya stereotipi yang menggambarkan bahwa manajer yang efektif sesuai dengan stereotipi maskulin merupakan penghalang bagi perempuan untuk memasuki posisi kepemimpinan. Hal tersebut menyebabkan perempuan enggan untuk memberanikan dirinya tampil agresif yang sebenarnya merupakan faktor yang berkaitan dengan efektivitas seorang pemimpin. Keengganan ini ditimbulkan oleh adanya keadaan fear of success. Fear of success adalah suatu karakteristik kepribadian stabil yang berkembang pada masa awal kehidupan sebagai hasil dari pembelajaran peran jenis kelamin. Perempuaan akan mempelajari peran jenis kelaminnya sesuai dengan standar yang terdapat dalam masyarakat. Gambaran tersebut akhirnya menyebabkan seorang perempuan akhirnya membatasi diri terhadap hal-hal yang dianggap dunia kaum pria, dan ketika menikah lebih berperan sebagai istri yang cakap mengurus rumah tangga dan melayani suami demi menyesuaikan diri terhadap harapan masyarakat. Hal ini terjadi pula pada perempuan Batak yang hidup di dalam budaya Batak yang patrilineal dimana suatu kelompok kekerabatan dihitung berdasarkan satu ayah, satu kakek atau satu nenek moyang. Perempuan Batak sejak kecil diajarkan untuk sebaiknya aktif di dapur serta tidak punya andil dalam pengambilan keputusan karena tingginya pengakuan akan dominasi pria. Kepemimpinan dalam masyarakat Batak, baik di bidang adat, pemerintahan dan keagamaan di pegang oleh kaum pria. Pengaruh sosialisasi dan pemahaman tersebut, selanjutnya akan sangat berpengaruh bagi perkembangan pribadi perempuan Batak. Mereka cenderung tidak mengembangkan kemampuannya secara optimal demi menyesuaikan diri dengan harapan masyarakat. Akhirnya perempuan pun akan mengalami kesulitan pada saat ditempatkan pada posisi kepemimpinan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara fear of success dengan efektivitas kepemimpinan perempuan berlatar belakang budaya Batak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik non-probability sampling dengan tipe Occidental sampling. Subyek penelitian adalah para pemimpin perempuan dengan batasan seseorang yang memiliki pengaruh terhadap orang lain atau kelompok, membantu seseorang yang memiliki pengaruh terhadap orang lain atau kelompok, membantu bawahan atau pengikutnya menetapkan tujuan bersama dan mencapai tujuan tersebut. Subyek penelitian adalah sebanyak 30 pemimpin, dimana setiap pemimpin akan dinilai oleh 3 orang pengikut atau bawahannya untuk menilai efektivitas kepemimpinannya. Pendidikan terakhir subyek minimal SLTA dan sebagai kontrol budaya dalam penelitian maka kedua orangtua subyek berasal dari suku Batak dan subyek masih menguasai bahasa daerah serta tinggal di kota Medan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan skala 1-6 untuk alat ukur fear of success dan 1-4 untuk alat ukur efektivitas kepemimpinan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara fear of success dengan efektivitas kepemimpinan perempuan berlatar belakang budaya Batak. Hal yang sama juga terlihat pada dimensidimensi fear of success, kecuali pada dimensi social rejection. Ini berarti, semakin tinggi social rejection atau ketakutan akan penolakan sosial maka semakin tinggi efektivitas kepemimpinan perempuan berlatar belakang budaya Batak. Hal ini dapat teijadi karena penerimaan secara sosial adalah hal yang dianggap penting baginya sehingga munculnya ketakutan akan penolakan sosial selanjutnya dapat berpengaruh pada efektivitas kepemimpinannya. Penelitian ini masih membutuhkan penelitian lanjutan dengan sampel yang lebih besar dan spesifik, perbaikan pada alat ukur efektivitas kepemimpinan dan kontrol budaya yang lebih tepat.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S3104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Tio Masa Elnitin
Abstrak :
ABSTRAK
Kepemimpinan perempuan menjadi isu publik yang selalu diperbincangkan, dan telah memancing polemik dan debat antara yang pro dan kontra terhadap pemimpin perempuan dalam sebuah negara. Persoalan kepemimpinan perempuan juga selalu menarik untuk diminati, bahkan dewasa ini semakin banyak ilmuan atau peneliti lebih memfokuskan diri pada pengkajian kepemimpinan perempuan secara khusus. Sebagaimana dalam penelitian ini mengkaji jauh bagaimana gaya kepemimpinan permpuan dilembaga legislatif.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa peran kepemimpinan dan partisipasi politik ibu Rospita Sitorus di tingkat legislatif, serta untuk menganalisa kepemimpinan perempuan di DPRD Kabupaten Simalungun sebelum dipimpin vigur perempuan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa rendahnya keterlibatan peempuan baik dalam infrastruktur politik maupun dalam suprastruktur politik berpangaruh dalam kebijakan bias gender, masih melekatnya budaya patriarki di Kabupaten Simalungun tersebut dan juga kepemimpinan Rospita Sitorus lebih mengarah ke kepemimpinan transformsional. Hasil penelitian ini menunjukan perlunya peningkatan kepemimpinan perempuan di legislatif dengan harapan mampu memberikan pengaruh positif dalam menyusun sebuah kebijakan untuk masyarakat terkhusus kepentingan perempuan.
ABSTRACT
Women's leadership became public issues are always discussed, and has provoked polemics and debate between the pros and cons of women leaders in the country. The issue of women's leadership also always interesting to demand, even today more and more scientists or researchers focused more on the assessment of women's leadership in particular. As in this study examine further how permpuan instituted legislative leadership style. The purpose of this study was to identify and analyze the role of leadership and political participation Rospita Sitorus at the legislative, as well as to analyze the leadership of women in Parliament Simalungun before her. The results of this study found that the lack of involvement of women both in the political infrastructure as well as in the political superstructure. And this, influential in gender policy and still attached to the patriarchal culture in Simalungun. Then, Rospita Sitorus is a transformsional leadership. These results indicate the need to increase women's leadership in the legislature, with the hope to provide a positive influence in the decision making for the community especially those of women's interests.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Primadini
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh gaya kepemimpinan perempuan (demokratis, suportif, transformasional, dan partisipatif) dan tingkat kepuasan komunikasi terhadap tingkat kinerja karyawan di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui kuesioner. Populasi penelitian ini adalah staf administrasi FIK UI. Sampelnya diambil secara total dari populasi yaitu sebanyak 57 orang. Dari hasil analisis data diketahui bahwa gaya kepemimpinan perempuan demokratis, suportif, transformasional, dan partisipatif berpengaruh secara langsung terhadap tingkat kepuasan komunikasi. Namun, hanya gaya kepemimpinan perempuan demokratis dan transformasional saja yang berpengaruh langsung terhadap tingkat kinerja karyawan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat kepuasan komunikasi berpengaruh secara langsung terhadap tingkat kepuasan kinerja karyawan. Analisis data juga menunjukkan bahwa karyawan laki-laki memiliki tingkat kinerja yang lebih baik daripada karyawan perempuan; semakin bertambahnya usia, tingkat kinerja karyawan semakin tinggi; karyawan dengan tingkat pendidikan paling tinggi memiliki tingkat kinerja paling tinggi; dan semakin lama masa kerja, tingkat kinerja karyawan semakin tinggi. ......The focus of this research is to understand the influence of women leadership styles (democratic, supportive, transformational, and participative) and the level of communication satisfaction to the level of employee?s performance on the Faculty of Nursing Universitas Indonesia?s administrative staff. The sampling method used in this research was a total sampling of 57 respondents. From the data analysis, it illustrated that all styles of women leadership gave significant influences to the level of communication satisfaction. However, only the democratic and transformational styles gave the significant influence to the level of employee?s performance. The result also showed that the level of communication satisfaction gave the significant influence to the level of employee?s performance. Other results from this research showed that male respondents worked better than the female ones; the older the staff member was, the higher their level of performance was; the staff with higher education had higher level of performance; and the longer they worked at the faculty, the higher their performance level was.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30361
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library