Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Made Tusan Surayasa
Abstrak :
Masalah inti dari penelitian ini adalah adanya ideologi jender yang menempatkan wanita pada posisi yang tidak menguntungkan. Wanita sering tidak diperhitungkan keberadaan dan pekerjaannya. Kontribusi wanita yang besar di bidang pertanian menjadi tidak 'nampak' di mata pejabat pendesain program pertanian sehingga perencanaan banyak program pertanian masih bersifat bias pria. Bagaimana dengan proyek Pembangunan Pertanian Rakyat Terpadu (P2RT) di Desa Tembok Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng, Bali? Apakah hal demikian juga terjadi? Penelitian ini mengungkapkan hal tersebut. Tipe penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data primer dikumpulkan dengan wawancara menggunakan daftar pertanyaan semi terstruktur untuk 33 orang informan yang terdiri atas lima orang informan petugas, 24 orang informan petani, baik pria maupun wanita dan empat orang wanita partisipan proyek. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan model analisis jender. Penelitian ini menemukan bahwa wanita petani berperan sangat nyata dalam usaha tani jagung dan usaha peternakan kambing lingkup proyek P2RT. Meskipun demikian, mereka diabaikan dalam perencanaan ataupun pelaksanaan proyek tersebut. Wanita tidak dilibatkan bahkan tidak masuk pertimbangan dalam proyek P2RT. Hal ini karena nilai jender yang dianut oleh perencana, pelaksana proyek ataupun oleh petani itu sendiri yaitu bahwa "tugas pria mencari nafkah", "tugas wanita di rumah tangga" dan "usaha tani itu milik pria". Ini membuat mereka "buta" terhadap realitas bahwa wanita berperanan besar di usaha tani lingkup proyek. Petani wanita dinilai tidak pantas menjadi peserta proyek dan mengikuti pelatihan-pelatihan di bidang usaha tani, karena akan menelantarkan pekerjaan rumah tangganya bila mengikutinya. Ternyata, peran reproduktif wanita digunakan sebagai alasan untuk menyingkirkan wanita dari kegiatan proyek P2RT tersebut. Padahal, sebenarnya jadwal kegiatan ini dapat diatur dan disesuaikan dengan jadwal kegiatan wanita di ranah domestik apabila proyek ada kemauan. Jadi, ini merupakan wujud ketidakadilan perlakuan antara petani pria dan petani wanita. Petani wanita berada pada posisi yang dirugikan. Tidak dilibatkannya petani wanita dalam kegiatan proyek berdampak negatif pada keberhasilan proyek P2RT di Desa Tembok Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng. Dampak negatif ini ditunjukkan dari masih diterapkannya teknologi budi daya jagung yang mengacu pada kebiasaan lama, seperti masih menggunakan benih secara berulang dan jarak tanam, jumlah benih per lubang serta memupuk masih belum sesuai dengan yang dianjurkan proyek. Kesemuanya justru banyak dikerjakan petani wanita. Di samping itu, ditemukan bahwa proyek P2RT tidak mengubah pola pembagian kerja jender pada usahatani jagung di Desa Tembok. Sebaliknya pada usaha peternakan kambing terdapat perubahan pola pembagian kerja. Beban kerja sehari-hari wanita cenderung bertambah. Ini karena sebelum proyek, kegiatan sehari-hari membersihkan kandang kambing ataupun memberi pakan kambing tidak dilakukan. Jadi, masuknya proyek P2RT menambah beban bagi wanita di Desa Tembok. Temuan di atas menunjukkan bahwa perencanaan P2RT belum sensitif terhadap masalah jender. Oleh karena itu, proyek P2RT sendiri dirugikan. Berdasarkan temuan di atas maka dianjurkan agar petani wanita diberi perhatian khusus seperti layaknya petani pria. Agar petani wanita mendapat kesempatan dan perhatian, perlu ada pengakuan bahwa petani wanita mempunyai peran besar di usaha tani lingkup proyek. Dalam perencanaan ataupun pelaksanaan proyek P2RT di masa mendatang petani wanita jangan diabaikan, sehingga mereka memperoleh juga manfaat proyek seperti petani pria. Selain itu, perlu ada upaya penyadaran jender bagi semua pejabat yang berada pada posisi pengambil keputusan, perencana dan pelaksana di lingkup Departemen Pertanian. Ini dimaksudkan agar pejabat lingkup pertanian dapat menyusun perencanaan proyek P2RT, khususnya di Kabupaten Buleleng, Bali yang memperhatikan kepentingan petani wanita dan petani pria. Lebih lanjut perlu dikondisikan bahwa petani wanita dan petani, pria memperoleh akses yang sama untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut. Intervensi proyek P2RT juga dapat lebih berhasil apabila pekerjaan wanita dan kepentingannya lebih diperhatikan. Apabila proyek P2RT memperhatikan kepentingan wanita di daerah penelitian, lebih bijaksana untuk mengembangkan juga ternak babi, mengingat di daerah ini ternak babi telah biasa diusahakan oleh wanita. Di samping itu, ternak ini mempunyai arti penting untuk keperluan konsumsi, penambah penghasilan ataupun pemenuhan fungsi sosio-kultural.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Midawati
Abstrak :
Dalam banyak tulisan tentang Revolusi Hijau selalu dikatakan bahwa Revolusi Hijau telah memarginalisasi perempuan dari pertanian terutama di Jawa. Tulisan ini bermaksud bahwa di daerah tertentu tidak terjadi peminggiran perempuan dari pertanian. Sebagai contoh di Nagari Batuhampar di Sumatera Barat terjadi peningkatan peran perempuan di pertanian pada masa Revolusi Hijau. Untuk melihat peran perempuan di pertanian pada masa Revolusi Hijau menurut Palmer bisa dilihat dalam beberapa hal: 1. Kelas-kelas sosial perempuan. 2. Intensitas kerja untuk penanaman pada kondisi yang telah ada sebelumnya. 3. Persaratan teknis yang objektif dari metoda yang baru (tanaman yang baru) 4. Pembagian kerja secara seksual 5. Bentuk-bentuk mekanisasi yang diperkenalkannya. Penulisan ini mengaitkan sistem kekerabatan matrilinial yang dianut masyarakat dan budaya merantau. Berdasarkan kerangka pemikiran itu penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa perempuan di Batuhampar tidak tersingkir pada masa Revolusi Hijau bahkan terjadi peningkatan peranan mereka baik dari segi intensitas kerja maupun dalam pendapatan. Penelitian ini, selain menggunakan data kuantitatif juga menggunakan wawancara naratif untuk memperoleh "life history" dari petani itu sendiri, yaitu bagaimana pengalaman, kegembiraan yang mereka rasakan pada saat bekerja.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T4301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aflina Mustafainah
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk memaparkan penerapan teknologi pertanian dan pengaruhnya pada peminggiran posisi dan aktivitas perempuan, (2) menggambarkan aktivitas perempuan di area pertanian yang tersentuh teknologi pertanian modern, (3) memaparkan adanya pro-ses-proses pemiskinan perempuan di desa sebagai dampak dari penerapan teknologi pertanian. Manfaat penelitian ini adalah (1) pentingnya melihat proses-proses dan bentuk lain dari kemiskinan (2) dapat menjadi bahan pertimbangan oleh para pembuat kebijakan dalam merencanakan program pembangunan pertanian dan program pengentasan kemiskinan yang berperspektif perempuan.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11403
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Introduction : Gender, Food Security and Resilience in Kenya /​ Leigh Brownhill and Esther M. Njuguna A Participatory and Integrated Agricultural Extension Approach to Enhancing Farm Resilience through Innovation and Gender Equity /​ Lutta W. Muhammad, Immaculate N. Maina, Bernard Pelletier, and Gordon M. Hickey Exploring the Relationships between Gender, Social Networks and Agricultural Innovation in Two Smallholder Farming Communities in Machakos County, Kenya /​ Colleen M. Eidt, Gordon M. Hickey, and Bernard Pelletier Land to Feed My Grandchildren : Grandmothers' Challenge to Access Land Resources in Semi-Arid Kenya /​ June Y.T. Po and Zipporah Bukania Gendered Food and Seed Producing Traditions for Pearl Millet (Pennisetum glaucum) and Sorghum (Sorghum bicolor) in Tharaka-Nithi County, Kenya /​ Megan Mucioki, Timothy Johns, and Samuel Kimathi Mucioki Banking on Change : An Ethnographic Exploration into Rural Finance as a Gendered Resilience Practice among Smallholders /​ Carly James and June Y.T. Po Nested Economies : Gendered Small-livestock Enterprise for Household Food Security /​ Leigh Brownhill, Esther M. Njuguna, Erick Mungube Ouma, Malo Nzioka, and Esther Kihoro Women Second : Reflecting on Gendered Resilience within Formal Regulatory Policies for Forest-based Livelihood Activities in Kenya /​ Stephanie Shumsky, Kimberly L. Bothi, Elizabeth Nambiro, and Patrick Maundu Accountability and Citizen Participation in Devolved Agricultural Policy-making : Insights from Makueni County, Kenya /​ Leigh Brownhill, Tony Moturi, and Gordon M. Hickey The Resilience Umbrella : A Conceptual Tool for Building Gendered Resilience in Agricultural Research, Practice and Policy /​ Leigh Brownhill and Esther M.
New York : Routledge, 2016
338.196 762 FOO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boulder: Westview Press , 1988
331.483 096 AGR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library