Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitria Ayu Sutanti Sudjono
Abstrak :
Pengaruh gaya hidup perkotaan terutama status rumah (kontrakan, pribadi) dan bangunan rumah (jenis lantai, ventilasi) mempengaruhi keberadaan tungau debu rumah (TDR). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status dan bangunan rumah terhadap keberadaan TDR di perkotaan. Desain potong lintang dilakukan di Pamulang (Tangerang Selatan) dan Pasar Rebo (Jakarta Timur) dari bulan November 2013 sampai Februari 2014. Sampel debu rumah diambil sebanyak 2 gr/status rumah, 2 gr/jenis lantai, 2 gr/ventilasi. Deteksi TDR dilakukan dengan teknik langsung dengan mikroskop cahaya. Sebanyak 96 sampel debu (52 di Pamulang dan 44 Pasar Rebo) ditemukan spesies TDR, yaitu Dermatophagoides pteronyssinus (Dp), D. farinae (Df), dan Glyciphagus destructor (Gd). Pada debu rumah kontrakan dan milik pribadi, jenis lantai, dan ventilasi di Pamulang dijumpai spesies tunggal Dp (7,7%); Gd (5,8%) dan spesies campuran Dp-Df (5,8%); Dp-Gd (34,6%); Dp-Df-Gd (13,5%). Di Pasar Rebo hanya dijumpai spesies tunggal Dp (22,7%), Gd (2,3%) dan spesies campuran Dp-Gd (52,3%). Di Pamulang ditemukan hubungan status rumah dengan keberadaan TDR (p<0,05), sedangkan di Pasar Rebo tidak. Jenis lantai dan jumlah ventilasi tidak berhubungan dengan keberdaan TDR di dua lokasi penelitian (p>0,05). Status rumah merupakan faktor risiko untuk keberadaan TDR di daerah perkotaan, sedangkan jenis lantai dan jumlah ventilasi belum merupakan faktor risiko. ...... Modern life style, especially in home status (financial lease and private) and home construction (floor type and ventilation) may influence the existences of house dust mite (HDM). The purpose of this study was to know the correlation between home status and home construction; and the existences of HDM in town areas. The cross sectional study was done in Pamulang (South Tangerang) and Pasar Rebo (East Jakarta) from October 2013 to June 2014. Ninety six of dust samples were recruited in this study, included 52 samples from Pamulang and 44 from Pasar Rebo. The dust samples were taken as much as 2gr/variables and tested by direct method under the microscope. The species of HDM that were found such as Dermatophagoides pteronyssinus (Dp), D. farinae (Df), and Glyciphagus destructor (Gd). In Pamulang, it was found the single species Dp (7.7%); Gd (5.8%), and mix species Dp-Df (5.8%); Dp-Gd (34.6%). While in Pasar Rebo, it was only found single species Dp (22.7%) and Gd (2.3%), and also mix species Dp-Gd (52.3%). In Pamulang, there was correlation between home status and the existences HDM (p<0.05), while in Pasar Rebo was not. The floor type and ventilation didn’t have a correlation with the existences of HDM in both places (p>0.05). Home status was a risk factor to the existence of HDM in town areas, while the type floor and total number of ventilation was not concluded as the risk factor yet.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunisa Hafiarni
Abstrak :
Gaya hidup masyarakat perkotaan memungkinkan seseorang untuk memiliki beberapa ruangan rumah, dimana dapat ditemukan debu yang menjadi tempat bersarang tungau debu rumah (TDR) di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara jenis ruangan rumah dengan keberadaan TDR. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, dilakukan di Pamulang, Tangerang Selatan, dan Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Oktober 2013 hingga Juni 2014. Data didapatkan melalui kuesioner dan pengambilan sampel debu rumah dari tiap jenis ruangan rumah. Identifikasi TDR dilakukan dengan pemeriksaan sampel debu menggunakan mikroskop. Penelitian ini mendapatkan 353 sampel debu dari 96 rumah responden (Tangerang Selatan = 52 dan Jakarta Timur = 44). Prevalensi TDR tertinggi adalah ruang tidur (54,8%, 57/104), diikuti ruang tamu (47,7%, 42/88), dapur (43,8%, 39/89), dan teras (26,4%, 19/72). D.pteronyssinus merupakan spesies dominan pada ruang tamu (28,4%, 25/88), ruang tidur (25,0%, 26/104), dan teras (12,5%, 9/72), sedangkan G.destructor merupakan spesies dominan pada dapur (14,6%, 13/89). Secara statistik, terdapat hubungan bermakna antara jenis ruangan rumah dengan keberadaan TDR (p<0,05). Ruang tidur memiliki risiko lebih tinggi untuk ditemukan TDR dibandingkan dengan ruangan lain (OR = 1,8, 95% CI 1,1-2,9). Penelitian ini menunjukkan bahwa secara epidemiologi ruang tidur merupakan faktor risiko terhadap keberadaan TDR. ...... The lifestyle of people living in cities allowed them to have several rooms in a house. There can be house dusts in those rooms, which is a place for house dust mites (HDM) growth. The aim of this research was to find an association between room types with HDM. This research used cross-sectional method, and were performed in Pamulang, South Tangerang and Pasar Rebo, East Jakarta, from October 2013 to June 2014. Datas were collected from quetionnaires and house dust samples from each room types. HDM were identified from the dust samples by microscope examination. This research collected 353 dust samples from 96 houses (South Tangerang = 52 and East Jakarta = 44). HDM prevalency was the highest in bed rooms (54,8%, 57/104), followed by living rooms (47,7%, 42/88), kitchens (43,8%, 39/89), and terraces (26,4%, 19/72). D.pteronyssinus was the dominant species in living rooms (28,4%, 25/88), bed rooms (25,0%, 26/104), and terraces (12,5%, 9/72),. G.destructor was the dominant species in kitchens (14,6%, 13/89). Statistically, there was a significant association between room types and HDM (p<0,05). Bed rooms had higher risk than the other rooms for HDM to be found (OR = 1,8, 95% CI 1,1-2,9). This research showed that epidemiologically bed room is a risk factor for HDM existence.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Ferizal
Abstrak :
Suhu dan kelembapan udara yang optimal dapat mendukung Tungau Debu Rumah (TDR) untuk hidup dan berkembang biak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan suhu dan kelembapan udara terhadap keberadaan TDR. Dengan menggunakan desain cohort, penelitian ini dilakukan di Pamulang, Tangerang Selatan dan Pasar Rebo, Jakarta pada November 2013 sampai Februari 2014. Data demografi penduduk diperoleh melalui kuesioner. Sampel debu rumah diambil dari rumah dengan suhu antara 28 - 37°C dan kelembapan udara antara 50 ? 70%. Deteksi spesies TDR pada debu tersebut dilakukan dengan teknik langsung menggunakan mikroskop. Dari 96 responden (Pamulang = 52 orang, Pasar Rebo = 44 orang), didapatkan rumah positif TDR sebanyak 49 rumah (94,2%) di Pamulang dan 28 rumah (63,6%) di Jakarta. Secara statistik, tidak terdapat hubungan bermakna antara suhu dengan keberadaan TDR meskipun suhu menjadi faktor risiko (p<0,05; OR>1). Terdapat hubungan bermakna antara kelembapan udara terhadap keberadaan TDR (p<0,05; OR>1). Dapat disimpulkan bawa suhu dan kelembapan udara merupakan faktor risiko keberadaan tungau debu rumah. ...... The optimal temperature and humidity can support house dust mites to live and breead. This study aims to determine the relationship of temperature and humidity and the existence of house dust mites. By using cohort design, the study was conducted in Pamulang and Pasar Rebo, Jakarta in November 2013 to February 2014. The population?s demgraphic data was obtained through a questionnaire. Samples of house dust mite were taken from homes with temperatures between 28 - 37°C and the humidity between 50 ? 70%. House dust mites detection was done by using direct method using microscope. Of the 96 respondents (Pamulang = 52, Pasar Rebo = 44), it showed home with positive house dust mites as many as 49 homes (94.2%) in Pamulang and 28 homes (63.6%) in Jakarta. Statistically, there is no significant relationshipn between the existence of house dust mites and temperature despite the temperature to be risk factors (p <0.05; OR> 1). There is a significant relationship between the humidity of the existence of house dust mites (p <0.05; OR> 1).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library