Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Teknologi worldwide interoperability for mobile access (WiMAX) mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi dan cakupan area yang luas. Teknologi WiMAX telah dikembangkan lagi menjadi teknologi untuk komunikasi bergerak yang dinamakan mobile WiMAX sesuai standar IEEE 802.16e dengan frekuensi kerja 2,3–2,4 GHz. Bandpass filter (BPF) digunakan untuk menyeleksi frekuensi berdasarkan spesifikasi standar WiMax yang telah ditetapkan agar tidak terjadi gangguan dengan channel lain saat melakukan komunikasi. Perancangan BPF menggunakan filter aktif mikrostrip Hairpin dengan rangkaian resistansi negatif. Rangkaian resistansi negatif berfungsi untuk mengkompensasi rugi resistansi parasitik yang ditimbulkan dari komponen induktor kapasitor dan menggunakan komponen aktif bipolar junction transistor (BJT) BFR-183. Penggunakan filter aktif mikrostrip hairpin mempunyai keuntungan yaitu ukuran menjadi lebih kecil, rugi-rugi yang diakibatkan adanya resistansi parasitik menjadi lebih rendah sehingga faktor Q dapat ditingkatkan dan dapat diterapkan pada frekuensi tinggi. Substrat PCB yang digunakan FR4. Hasil simulasi yang diperlihatkan yaitu jalur frekuensi dioperasikan pada 2,3-2,4 GHz, return loss, insertion loss, dan VSWR.
621 ELIT 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Supriyanto
Abstrak :
Pada penelitian ini akan dirancang bandpass filter (BPF) untuk CPE m-WiMAX menggunakan filter aktif mikrostrip Hairpin. BPF terdiri dari mikrostrip Hairpin dengan rangkaian resistansi negatif. Rangkaian resistansi negatif berfungsi untuk mengkompensasi rugi resistansi parasitik yang ditimbulkan dari komponen induktor kapasitor dan menggunakan komponen aktif bipolar junction transistor (BJT) BFR-NE662M04. Penggunakan filter aktif mikrostrip Hairpin mempunyai keuntungan yaitu ukuran menjadi lebih kecil, rugi-rugi yang diakibatkan adanya resistansi parasitik menjadi lebih rendah sehingga faktor kualitas Q dapat ditingkatkan dan dapat diterapkan pada frekuensi tinggi. Substrat PCB yang digunakan FR4. Hasil simulasi yang diperoleh adalah return loss -40,358dB, insertion loss 5,55dB, noise figure 4,726dB, dan VSWR 1.019. Hasil yang dirancang difabrikasi dan dilakukan pengukuran diperoleh return loss -9,82dB, insertion loss -10,559dB, dan VSWR 1,843dB. Hasil perancangan dan fabrikasi keduanya dibandingkan. Hasil fabrikasi memiliki kinerja yang lebih rendah dibandingkan hasil simulasi karena adanya komponen transistor yang pada prakteknya dapat menambahkan noise akibat temperature bertambah. Selain itu pada proses pabrikasi PCB, jalur PCB bergeser. Jalur ini yang menyebabkan terjadinya pergeseran frekuensi kerja dan lain-lain.
In this study will be designed bandpass filter (BPF) for m-WiMAX CPE using Hairpin microstrip active filter. Hairpin microstrip BPF composed of the negative resistance circuit. Negative resistance circuit functions to compensate for the loss of resistance caused by parasitic capacitors and inductor component using the active component of bipolar junction transistor (BJT)-BFR NE662M04. Using Hairpin microstrip active filter has the advantage that the size becomes smaller, the losses caused by parasitic resistance becomes lower so that the Q factor can be improved and can be applied at high frequency. Substrate PCB use FR4. The simulation results obtained return loss is -40.358 dB, insertion loss 5,55 dB, noise figure 4,726 dB, and VSWR 1,019. Results are designed fabricated and performed measurements obtained -9.82 dB return loss, insertion loss -10.559 dB, and VSWR 1.843 dB. The result of both design and fabrication compared. Results fabrication have lower performance than the simulation results because of transistor components which in practice can add noise due to temperature increases. In addition to the manufacturing process of PCB, PCB lane shifts. The line was that caused the frequency shift work and others.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28322
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Wibisono
Bandung: Informatika, 2006
621.384 GUN w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayatul Muttaqin
Abstrak :
Adaptive array atau adaptive beamforming adalah peningkatan dari teknik antenna yang menawarkan performa optimal dan memberikan keuntungan luar biasa untuk aplikasi bergerak. Sistem ini dipadukan dengan sistem diversitas MIMO space time block coding (STBC) serta sistem adaptive modulation and coding (AMC) untuk memperoleh keuntungan tersebut. Unjuk kerja sistem ditunjukkan melalui simulasi dengan MATLAB dan pengujian lapangan dengan parameter kualitas yakni ber, rssi, cinr dan throughput. Sistem diujikan dengan beberapa kondisi yang berhubungan dengan banyaknya user, jarak, modulasi dan coderate. Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan sistem Adaptive beamforming sangat tahan terhadap lingkungan multipath, memiliki pengelolaan effisiensi ruang yang baik serta peningkatan kualitas sinyal melalui penolakan interferensi, effisiensi power, dan penguatan sinyal.
Optimum performance and absollutely, make more advantage for mobile application. This system be combined with MIMO space time block coding (STBC) diversity scheme and adaptive modulation coding (AMC) scheme to achieve this advantages. System performance is shown through simulation and trial test with quality parameter such as ber, rssi, cinr and throughput. System is tested through several condition that related number of users, distance, modulation dan coderate. The result of test shown Adaptive beamforming scheme have higher robustness toward multipath environtment, have efficient managerial for space and improvement signal quality through anticipating interference, power efficiency, and signal amplication.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51045
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Machbub Rochman
Abstrak :
Tren teknologi sistem komunikasi nirkabel saat ini adalah menuju multi layanan atau multi standar, termasuk sistem gelombang radio (RF) yang di dalamnya terdapat perangkat mixer sebagai pentranslasi frekuensi. Namun dalam implementasinya membutuhkan lebih banyak komponen, karena setiap perangkatnya membutuhkan lebih banyak divais. Maka diperlukan perancangan sistem RF yang setiap divaisnya dapat melayani lebih dari 1 pita frekuensi. Sehingga dapat mengurangi jumlah komponen. Tesis ini membahas perancangan rangkaian up-conversion dual-band mixer untuk sistem pemancar RF pada perangkat CPE Mobile WiMAX pada pita frekuensi 2,3 GHz dan 2,6 GHz menggunakan heterojunction bipolar transistor (HBT). Inti mixer yang digunakan adalah jenis double-balanced Gilbert-cell. Pada proses perancangan dual-band mixer ini, digunakan rangkaian dual resonating frequency yang berfungsi untuk menghasilkan resonansi pada 2 frekuensi yang berbeda secara simultan pada input dan output mixer. Digunakan juga rangkaian -lowpass sebagai input dan output matching. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dual-band mixer ini dapat bekerja pada 2 pita frekuensi, 2,3GHz dan 2,6GHz, dengan up-conversion gain sebesar 6,222/5,231 dB dan isolasi LO-IF, LO-RF, dan IF-RF sebesar <-70 dB, gain compression sebesar ?72,192/?79,300 dBm untuk input power level dan ?61,297/?68,428 dBm untuk output power level, sedangkan untuk OIP3, IIP3, dan IM3 masing-masing sebesar ?7,670/?8,407 dBm, ?13,892/?13,638 dBm, dan ?138,257/?140,103 dBm, serta memiliki nilai VSWR dan return loss masing-masing sebesar 1,230/1,229 dan ...
ABSTRACT
In wireless communication systems, the current trend technology is toward multistandards/multiservices, includes RF system wherein mixer as a frequency translation. But in implementation, it needs more components, because each device need more devices. So in designing need of each devices can operate more than one frequency bands. Due to reducing the components. This paper discuss of design of up-conversion dual-band mixer for transmitter of Mobile WiMAX CPE at 2.3 GHz and 2.6 GHz frequency bands using heterojunction bipolar transistor. In mixer core, double-balanced Gilbert-type up-conversion mixer is used. In designing process, to perform mixer can resonate at two different frequencies simultaneously is used the dual resonating frequency circuit at the input and output of the mixer. It is also used -lowpass matching circuit of all mixer ports. Simulation results show that the mixer can operate at two frequencies of 2.3 GHz and 2.6 GHz frequency bands, obtain the conversion gain of 6.222/5.231 dB, port-to-port isolation of ...
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T40895
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
WLAN and WiMAX frame structures are preceded by preamble signals. They have some similarities such as consisting of two adjacent signals with repetition patterns. Therefore, this paper introduces a joint detection of WLAN and WiMAX preambles using a common circuit. Time domain detection is proposed in order to avoid FFT involvement that can increase the system complexity and latency. The proposed system is constructed from repetition based auto-correlation and cross-correlation with resources sharing that has lower complexity than the conventional one. Moreover, the fixed point simulation shows that the proposed circuit has satisfied the receiver minimum sensitivity requirements for both WLAN and WiMAX standards.
620 JURTEL 15:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sjaiful Rijal
Abstrak :
Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan atas jaringan komunikasi wireless, IEEE mengeluarkan standard 802.16 WiMax yang mampu memberikan layanan dengan jangkauan yang luas, data rate yang tinggi dan mobilitas pengguna. Namun, selain jangkauan dan kecepatan data, privasi dan keamanan juga merupakan kebutuhan yang harus diperhatikan dalam teknologi jaringan telekomunikasi. Diantaranya yaitu untuk menjaga kerahasiaan informasi pengguna dan mencegah penggunaan layanan tanpa hak. Dalam penulisan skripsi ini akan dibahas mengenai analisis prinsip kerja sistem keamanan pada Mobile WiMax tersebut. Pada arsitektur protokol WiMax, sistem keamanan berada pada MAC layer, tepatnya pada security sublayer. Penulisan skripsi ini membahas proses authentikasi dan pemebentukan koneksi antara SS dengan BS, struktur MAC Protocol Data Unit serta beberapa teknik pengamanan. Dari pengujian, analisis dan program simulasi, sistem Mobile WiMax di PT. CSM menggunakan teknik pengamanan melalui pengenalan sertifikasi digigital X.509, autentikasi EAP-TTLS dan enkripsi AES-128.
In order to fulfill the requirement of wireless communication network, IEEE has released 802.16 standard (WiMax) that able to provide capacious range and high data rate. However, beside high bandwidth and wide-area access, privacy and security is the aspects that been concerned in the telecommunication network technology. The paper describes the analysis of security system principle in mobile WiMax. WiMax protocol architecture describes security system at MAC Layer especially security sub layer. This paper describes authentication process and connection establish between SS and BS, MAC Protocol Data Unit Structure and some protection technique. Refer to the test, analysis and simulation program, WiMax System that used in PT. CSM using security system with digital certificate X.509 and EAP-TTLS authentication, and AES-128 encryption.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51028
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library