Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Koontz, Dean Ray, 1945-
New York: Alfred A. Knopf, 1997
813.54 KOO s (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliyanto Budi Setiawan
"Studi ini mengeksplorasi ideologi dominan yang melatarbelakangi penyebab pelabelan-pelabelan atas janda di media televisi (khususnya tayangan FTV ‘Kisah Nyata’ Indosiar); sekaligus mencari data tentang konsumsi teks serta praksis sosial yang terkait dengan pelabelan-pelabelan janda di media televisi. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan wacana kritis dan memilih pemikiran Howart S. Becker mengenai labeling sebagai pemikiran utama, dipadukan dengan perspektif feminis sosialis dan Standpoint Theory. Paradigma dalam penelitian ini sendiri berupa paradigma kritis. Adapun hasil penelitian dalam studi ini yaitu: berdasarkan hasil temuan Analisis Wacana Kritis di level mikro menunjukkan adanya dua klasifikasi besar pelabelan, yakni pertama, adanya label identitas yang melekat (bahwa janda oleh media, selalu dilekatkan dengan karakter jahat/negatif yang tentunya berbeda dengan perempuan-perempuan pada umumnya), dan kedua, janda digambarkan sebagai sosok yang patut disalahkan. Selanjutnya, produksi teks level meso menunjukkan bahwa koordinator FTV sama sekali tidak memiliki kesadaran gender dan menilai janda memang berperilaku ‘miring’ dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan hasil temuan praktik konsumsi teks di level meso, semua informan ternyata tetap menonton tayangan sarat label atas janda tersebut, bahkan ada yang menikmatinya. Sementara itu, untuk temuan di level makro menunjukkan kuatnya praktik patriarki dan kapitalisme dalam berbagai konteks kehidupan. Adapun dua kebaruan yang ditawarkan dalam studi ini, yakni pertama, belum ada teori media yang memadai dan mampu menjawab fenomena komunikasi yang sedang peneliti kaji, sehingga peneliti menarik teori labeling Becker dari ranah sosiologi ke ranah komunikasi (media studies), karena teori ini mampu dan memadai dalam menjelaskan adanya pelabelan atas kaum minoritas (janda) di konten media massa. Hal ini didukung dengan studi-studi terdahulu yang biasa menggunakan pemikiran labeling untuk penelitian komunikasi. Kedua, Minority Labeling Theory sebagai perpaduan konsep mengenai pemikiran labeling dari Becker, dipadukan dengan perspektif feminis sosialis dan Standpoint Theory.

This study explored about dominant ideology that underlying the caused of labels toward janda on television (especially Film Television (FTV) Programme ‘Kisah Nyata’ Indosiar); and also searched data about text consumption dan social praxis that related with labeling toward janda on television. Therefore, to answer it, the researcher use critical discourse analysis and Howard S. Becker’s concept about labeling as background of way of thinking, then that was combined with sosialis feminist perspective and Standpoint Theory. This research paradigm is critical paradigm. Thus, this research result were: based on finding on micro level of critical discourse analysis stated that there are two major classified of labeling, the first, there are identity labels which attached (janda always be labeled by media as bad character/negative that different from another women’s character that has not janda status); the second, janda is depicted as a figure who deserves the blame. Beside that, on meso level analysis shown that FTV Program Production Coordinator have no gender sensitivity at all, he also thinks that janda was bad person on reality. Whereas, consumption practice on level meso found that all of the informants still watch every labeling content of janda on FTV, even there is informant who enjoy to watch it. Meanwhile, the findings at the macro level show the strong practice of patriarchy and capitalism in various contexts of life. There are two novelties on this study, the first, there are not yet media theory that capable to answer communication phenomena which the researcher did, so that the researcher picked Labeling Theory (Becker) from sosyology field to communication field (media studies), because this theory capable to explain labeling of minority (janda) on media content. Based on the prior studies, there are several research about labeling on communication field. The second, this research had resynthesis Minority Labeling Theory as fusion of Becker’s labeling and feminist socialist perspective and also Standpoint Theory."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Samudera
"ABSTRAK
Dalam dua dekade terakhir terjadi peningkatan dalam jumlah angka perceraian.
Implikasi dari keadaan ini adalah semakin bertambah banyaknya jumlah an^taaoggota
keluarga yang terpisah. Hal ini semakin mempersulit terbinanya sebuah
keluarga yang sehat {healty family), seperti yang menjadi tujuan dari awal perkawinan.
Penyebab dari perceraian itu sendiri tidak dapat secara pasti dapat ditentukan, namun
para ahli mengemukakan beberapa kemungk^an, dari mulai umur ketika pertama kali
menikah, umur ketika seorang ibu melahirkan anak pertama, sampai ke tingkat
pendidikan yang diambil dari kepala keluarga. Selain itu para ahli juga
mengemukakan beberapa variabel yang mempengaruhi terjadinya perceraian, mulai
dari ketidak sanggupan menengahi isu gender, perbedaan dalam pemecahan masalah
antara laki-laki dan perempuan karena penganih sosiahsasi, sampai kepada hal-hal
yang dian^p tidak masuk akal mengenai tuntutan gender secara tradisional untuk
isteri dan suami. Namun demikian satu hal yang menjadi perhatian dalam
permasalahan pada penelitian ini adalah, masyarakat pen^ut agama Islam, akan
memakai Undang-Undang Peradilan Agama (UUPA) sebagai landasan legalitas dalam
suatu perkawinan, dengan adanya klausul yang menyatakan bahwa jika pasangan
suami istri yang telah mempunyai anak bercerai, jika umur si anak belum sampai 12
tahun {mummqyi^ maka hak pengasuhan anak secara otomatis akan diserahkan ke
pihak ibu. Dengan adanya klausul ini maka secara langsung maupun tidak, fungsi si
ayah untuk mengasuh akan terhambat. Hal ini akan bertambah parah jika hubungan
yang ada tidak terbina dengan baik, sehin^ dalam banyak kasus konflik antara
mantan pasangan tersebut akan semakin besar karena berusaha untuk mendapatkan
anaknya. Apapun jenis hubungan yang ada dengan pihak mantan istri, perceraian
sendiri kerap kali dipersepsikan sebagai sesuatu yang menyakitkan, dan sangat
potensial menimbulkan stres. Stres sendiri didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai,
suatu fenomena yang terjadi saat individu mengjiadapi dan menyesuaikan diri terhadap tuntutan atau situasi yang menekan dan tekanan tersebut dapat
menimbulkan ketegangan secara fisik maupun psikis, serta dapat mempengaruhi
perilakunya. Atas dasar tersebut diataslah, peneliti tertarik untuk mengetahui
gambaran sumber-sumber stres dari duda cerai, yang tidak lagi mengasuh anakanaknya,
dikarenakan adanya perintah/putusan pengadilan atau kesepakatan yang
menyerahkan pengasuhan anak kepibak ibu. Sebagai landasan teori, penulis memakai
teori proses parenting dari Belsky (1983) dengan skema model determinants of parenting
process (1893). Namun dalam penerapannya ke permasalahan dalam penelitian ini,
pembahasan dilakukan pada empat hal besar dari skema Belsky, yaitu ; marital relations,
parenting, work, dan social network. Pemusatan pembahasan kepada empat hal diatas
r^;^olrgiirlVan karena data yang diperoleh hanya cukup untuk membahas dan
menganalisa empay hal tersebut Tedebih la^ Belsky (1983) menyebutkan pada
bagian work dan social network merupakan bagian yang potensial menyebabkan stres.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah memakai
pendekatan kualitatif, dan wawancara mendalam dipilih sebagai metode dalam
penggalian data. Total responden yang berhasil diwawancarai sebanyak tiga orang,
dan dianalisa dengan cara hasil wawancara diketik verbatim, dilakukan analisa kata
kunci, dan analisa setiap subyek dan lintas subyek. Hal tersebut di atas berpatokan
pada skema proses parenting dari Belsky (1983).
Hasil analisa dari seluruh responden menyatakan penyebab terjadinya
perceraian karena adanya pihak-pihak dari luar yang menggan^ keharmonisan
mereka, selain adanya subyek yang menanggap bahwa dirinya masih mempunyai
kesulitan dengan keterikatan. Sedangkan dalam penentuan pengasuhan anak ada
pihak yang secara sadar menyerahkan ke pihak mantan istri, dengan alasan demi
kesejahteraan anak atau demi kebahagiaan mantan istri sebagai seorang ibu, ada juga
yang bertengkar dipengaddan untuk memperebutkan anaL Selain itu, kesulitan untuk
bertemu dengan anak atau dihalang-halangi untuk bertemu dengan anak atau adanya
ancaman untuk membawa kabur anak dipersepsikan oleh para ayah ini sebagai
sesuatu yang tidak menyenangjcan. Hal-hal tersebut di atas lah yang menjadi sumber
stres dari pihak duda."
1999
S2723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zevin, Gabrielle
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017
813.6 ZEV s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, M. Yahya
Bandung: Citra Aditya Bakti, 1993
340.57 YAH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library