Pengalaman indrawi adalah bagian dari proses mengalami ruang. Mengalami ruang secara indrawi memegang peran penting dalam membentuk persepsi seseorang dalam menginterpretasikan makna dari sebuah ruang. Manusia menginterpretasikan pengalaman ruang dengan berbeda-beda, bergantung dari pengalaman tubuhnya dan indra yang disertakannya. Namun, bagi pengguna kursi roda, perbedaan dalam mengalami ruang mungkin dapat terlihat lebih jelas. Sistem indra pada pengguna kursi roda bekerja dengan tendensi untuk memenuhi kemudahannya dalam bergerak sehingga aksesibilitas memiliki peran penting dalam proses pengguna kursi roda mengalami ruang. Kesulitan yang ditemukan pengguna kursi roda saat mengakses ruang dapat menghambat kemudahannya dalam bergerak. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengkaji makna hambatan menurut pengguna kursi roda dan bagaimana pengalaman indrawi pengguna kursi roda dapat mendeteksi dan mengalami hambatan. Penulisan skripsi ini menggunakan metode kualitatif dengan observasi, wawancara, dan pengalaman langsung. Temuan dari penulisan skripsi ini dapat membantu mendukung kebutuhan pengguna kursi roda independen di ruang kota.
Sensorial experience is part of the process of experiencing space. Experiencing space in sensorial ways plays an important role in shaping ones perception in interpreting the meaning of a space. Humans interpret spatial experiences differently, depending on their bodily experience and the senses that are included. However, for wheelchair users, the difference in experiencing space may be seen more clearly. The sensory system in wheelchair users works with a tendency to fulfill their ease of movement so accessibility has an important role in shaping their spatial experience. The difficulties found by wheelchair users when accessing space can hamper their ease of movement. The writing of this thesis aims to examine what the obstacles mean by wheelchair users and how the sensorial experience of wheelchair users can detect and experience obstacles. The writing of this thesis uses qualitative methods with observation, interviews, and direct experience. The findings of this paper can help support the needs of independent wheelchair users in the city space.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem pemantau tanda vital detak jantung, suhu tubuh, dan laju pernapasan pada kursi roda listrik menggunakan sensor MAX30102, DS18B20, dan strain gauge BF350 3AA terhubung dengan platform online Blynk dan mengetahui performa masing-masing sensor dengan referensi alat pengukur detak jantung dengan manset merk 1byOne, termometer digital merk ThermoOne Alpha-2, dan pengukur laju pernapasan secara manual. Pada penelitian ini sistem berhasil dibuat dan dapat menampilkan hasil pemantauan tanda vital detak jantung, suhu tubuh, dan laju pernapasan pada platform online Blynk. Pada uji performa pengukuran didapat error pengukuran detak jantung sebesar 2,586%, suhu tubuh sebesar 0,082%, dan laju pernapasan sebesar 6,285%. Selain itu, juga didapat persamaan kalibrasi dari regresi linear hasil pengukuran tanda vital masing - masing sensor, yaitu: Detak jantung_Kalibrasi = (detak jantung_MAX30102) - 4,72) / 0,94, suhu tubuh_Kalibrasi = (suhu tubuh_DS18B20 - 3,62) / 0,90, dan laju pernapasan_kalibrasi = (laju pernapasan_strain gauge - 2,78) / 0,82.
This research aims to design and build a heart rate, body temperature, and respiratory rate monitoring system on an electric wheelchair using MAX30102, DS18B20, and BF350 3AA strain gauge sensors connected to the Blynk online platform and determine performance of each sensors with compared to a 1 by One cuff-based heart rate monitor, ThermoOne Alpha-2 digital thermometer, and manual measurements. In this research the system was successfully developed and evaluates the measurement error of the heart rate as 2.586%, body temperature with an error of 0.082%, and the respiratory rate with an error of 6.285%. Furthermore, equations are obtained for sensor calibration from the linear regression of vital sign measurement from each sensor: Heart rate_callibrated = (heart rate_MAX30102) - 4,72) / 0,94, body temperature_callibrated = (body temperature_DS18B20 - 3,62) / 0,90, and respiratory rate_callibrated = (respiratory rate_strain gauge - 2,78) / 0,82.