Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Marjohan,author
"Penelitian bertujuan melakukan penggolongan air terjun berdasarkan kenampakan fisik air terjun, dan mengetahui asosiasi antara tipe air terjun dengan faktor fisik di daerah penelitian.Terdapat enam tipe air terjun di kawasan Cagar Biosfer Gunung Gede Pangrango, yaitu tipe waterfall, tipe birai menggantung, tipe chute, tipe luncur, tipe cascade, dan tipe cataract. Tipe waterfall merupakan tipe air terjun yang paling banyak terdapat di wilayah penelitian, sedangkan yang paling sedikit adalah tipe birai menggantung. Pada umumnya morfometri air terjun yang terdapat di daerah penelitian mempunyai tinggi air terjun dengan kategori sedang, lebar air terjun dengan kategori sedang, dan kemiringan tebing vertikal; sebagian besar air terjun terdapat pada bentuk medan perbukitan yang jenis batuannya Qovm (vulkanik Gunung Pangrango) yang pola alirannya radial dengan kerapatan sungai agak tinggi dan terdapat pada penggunaan tanah hutan.
Research aim to do the waterfall classification of pursuant to existence of waterfall physical, and know the association between waterfall type with the physical factor in Pledge of Biosphere Gede-Pangrango Mount.There is six waterfall type in area of Pledge of Biosphere Gede Pangrango Mount, that is type waterfall, type over hanging ledge fall, type chute, type slide, type cascade, and type cataract. type Waterfall represent the waterfall type which is at most there are in research region, while least is type over hanging ledge fall. Generally morphometry waterfall which is there are in research area have high of waterfall with the medium category, wide of waterfall with the medium category , and vertical bank inclination; mostly waterfall there are at hilly field form is which its rock type is Qovm ( vulcanic of Mount Pangrango) what its stream pattern is radial with the river closeness rather high and there are at forest use."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34208
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Moch Ghifari Agustama
"Babakan Madang merupakan Kecamatan di Kabupaten Bogor yang berada di dataran tinggi dengan bentang alam yang bervariasi dan udara yang sejuk. Potensi alam yang dimiliki Kecamatan Babakan Madang merupakan salah satu modal penting untuk menjadikannya daya tarik sebagai daerah tujuan wisata. Di Kecamatan Babakan Madang terdapat 13 objek wisata air terjun yang berlokasi di Desa Karang Tengah dan Desa Bojong Koneng. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tipologi dan tingkat daya tarik wisata alam air terjun yang ada di Kecamatan Babakan Madang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan objek wisata alam air terjun di Kecamatan Babakan Madang memiliki tipologi yang beragam di antaranya tipe cascade, tipe cataract, tipe slide, tipe paralell, tipe chute, tipe birai menggantung. Tingkat daya tarik Objek wisata alam air terjun dengan tingkat daya tarik rendah ada pada Curug 3 Perjaka, Curug Cisalada, Curug Ngumpet, Curug Lewih Pariuk dan Curug Cikujang. Selanjutnya, objek wisata alam air terjun dengan tingkat daya tarik sedang ada pada Curug Lewih Asih, Curug Barong, Curug Love dan Curug Bidadari. Terakhir, air terjun dengan kategori tingkat daya tarik tinggi ada pada Curug Lewiheijo, Curug Benjol, Curug Putri Kencana dan Curug Cibingbin.

Babakan Madang is a sub-district in Bogor Regency which is located in the highlands with varied landscapes and cool air. The natural potential of Babakan Madang District is one of the important capitals to make it an attraction as a tourist destination. In Babakan Madang District, there are 13 waterfall attractions located in Karang Tengah Village and Bojong Koneng Village. The purpose of this study was to determine the typology and level of natural tourist attraction of waterfalls in Babakan Madang District. The method used in this research is descriptive quantitative. The analysis used in this research is spatial analysis and descriptive analysis. The results showed that natural waterfall attractions in Babakan Madang District have various typologies including cascade type, cataract type, slide type, parallel type, chute type, and hanging ledge type. Level of attractiveness Waterfall natural attractions with a low level of attractiveness are Curug 3 Perjaka, Curug Cisalada, Curug Ngumpet, Curug Lewih Pariuk and Curug Cikujang. Furthermore, natural attractions of waterfalls with a moderate level of attractiveness are Curug Lewih Asih, Curug Barong, Curug Love and Curug Bidadari. Finally, waterfalls with a high level of attraction category are Curug Lewiheijo, Curug Benjol, Curug Putri Kencana and Curug Cibingbin."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library