Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1794 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haifa Siti Al-Kautsar
Abstrak :
Kebutuhan manusia akan air dimulai dari kebutuhan untuk air minum sampai sanitasi. Di Indonesia, terdapat kecenderungan menggunakan satu sumber air dengan satu mutu untuk memenuhi semua kebutuhan sehingga terjadi pemborosan air bersih. Di sisi lain, kelangkaan air telah menjadi salah satu masalah lingkungan utama. Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan sumber air bersih alternatif, salah satunya air hujan. Penelitian dikhususkan pada sektor hotel, karena hotel memiliki tingkat konsumsi air yang tinggi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengembangkan skema pemanfaatan air hujan sebagai strategi penghematan air bersih yang disusun berdasarkan potensi air hujan, kategori kebutuhan air di hotel dan kriteria kualitas air. Dengan menggunakan metode rainwater harvesting, potensi air hujan yang jatuh pada luasan atap gedung dan sisi dinding hotel dapat dihitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan air hujan dapat digunakan untuk menggantikan kebutuhan air PDAM di hotel berupa kebutuhan untuk siram tanaman, pemadam kebakaran, sanitasi, dan dapur sehingga terjadi penghematan air PDAM sebesar 2.398,07 m3/tahun. Untuk mencapai kualitas air setara air PDAM perlu dilakukan pengolahan air hujan dengan biaya per m3 sebesar Rp 10.757/m3 sehingga penghematan yang dapat dilakukan adalah selisih biaya air dari pengadaan air PDAM sebesar Rp 45.158.976 /tahun.
Human's need for water start from the need for drinking water to sanitation. In Indonesia, there is a tendency to use one source of water with one quality to meet all needs which causing a waste of clean water. On the other hand, water scarcity has become one of the main environmental problems. To solve this problem, an alternative source of clean water is needed, one of which is rainwater. The research is done specifically for hotels sector, because hotels have a high level of water consumption. The main objective of this study is to develop a rainwater utilization scheme as a strategy to save clean water which prepared based on rainwater potential, hotel water consumption and criteria of water quality. By using the rainwater harvesting method, the potential of rainwater that falls on the roof area and the walls of the hotel can be calculated. The result shows that the rainwater can be used to replace the water needs of PDAMs in the hotel in the form of needs for plants watering, fire engines, sanitation, and kitchens so that there was a saving of PDAM water of 2,398.07 m3 / year. To reach the quality of PDAM water, the rainwater need to be processed with a cost of Rp 10,757/m3, so the saving that can be made is the difference in water costs from PDAM water supply of Rp 45,158,976 /year.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohannes Dewanto
Abstrak :
Dalam tesis ini dirancang suatu pengendali untuk proses-proses pengolahan air yang dengan PLC (Programmable Logic Control). PLC tersebut diprogramkan berdasarkan urutan-urutan proses yang telah ditentukan dengan waktu tertentu, yang terdiri dari proses pengolahan air, proses cuci filter, proses regenerasi resin, proses regenerasi anion, proses regenerasi kation, proses pembilasan tangki 2, proses pengeringan tangki 2, proses pengeringan tangki 2 dengan kompresor, proses periksa konduktivitas. Proses-proses tersebut diprogramkan pada PLC dengan mengatur bukaan-bukaan katup yang sesuai. Untuk penerapan bagi pengendali tersebut diatas, dibuat suatu simulator dengan komputer pribadi. Model matematis dari proses yang disimulasikan tersebut, diturunkan berdasarkan sifat - sifat fisika proses tersebut. Agar hasil simulasi dapat dilihat dalam waktu yang relatif singkat, dilakukan Skala waktu 1 : 60. Keluaran simulasi berupa ketinggian air pada tangki 1 dan 2 serta konduktivitas dari air yang dihasilkan ditampilkan pada panel berupa penyalaan LED dan gerakan jarum voltmeter analog. Hubungan simulator dengan PLC dilakukan melalui suatu antarmuka dengan pengalamatan yang tertentu, sehingga terdapat komunikasi antara PLC dan simulator melalui antarmuka tersebut.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T1459
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermansyah
Abstrak :
Telah dihasilkan persamaan hubungan koefisien refleksi (R) sebagai fungsi ray parameter (p) yang dimodifikasi dari persamaan Shuey dan Verm & Hilterman. Dengan persamaan tersebut dapat dihitung nilai kecepatan gelombang shear (Vs), Poisson's ratio (σ), dan kontras Poisson's ratio (Δ σ) pada bidang batas dari dua lapisan. Untuk menghitung nilai parameter-parameter yang tidak diketahui tersebut digunakan metode inversi least square karena hubungan antara koefisien refleksi dengan ray parameter kuadrat adalah linier. Dasar perhitungan metode inversi ini adalah dengan meminimumkan penjumlahan kuadrat data observasi dan model. Uji coba metode perhitungan inversi AVO ini dilakukan pada lapangan DC-1, Pulau Padang - Cekungan Sumatera Tengah yaitu pada lintasan seismik HM86-21. Hasil perhitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan data sumur MSDC-1 (sumur ini terletak pada SP 1122 lintasan HM86-21). Untuk mengestimasi nilai saturasi air atau gas telah dilakukan percobaan uji kecepatan gelombang akustik terhadap perconto inti pengeboran (core) yang diarnbil dari care#1 sumur MSDC-1. Pengukuran waktu transit gelombang primer (tp) dan gelombang shear (ts) yang dilewatkan melalui perconto dilakukan dengan vaniasi nilai saturasi air. Dari tp dan ts ini kecepatan gelombang primer (Vp) dan kecepatan gelombang shear (Vs) dapat dihitung. Dan kedua nilai kecepatan tersebut dapat ditentukan parameter-parameter reservoar Poisson's ratio ( σ), modulus hulk (K), modulus shear (µ), dan modulus Young (E). Dan nilai parameter-parameter tersebut dibuat cross plot antara Vp danσ dengan variasi porositas dan saturasi. Estimasi saturasi air dari perhitungan inversi AVO adalah dengan meletakkan nilai Vp dan σpada kurva empiris, sehingga didapat nilai saturasi air. Perhitungan inversi AVO dengan metode least square pada CDP 2245, CDP 2268, dan CDP 2294 memberikan nilai saturasi air berturut-turut sebesar 20 %, 50 %, dan 80 %. Sedangkan dari data sumur MSDC-1 nilai saturasi air yang bertepatan dengan CDP 2245 adalah 27 - 70 %. ...... The reflection coefficient as a function of ray parameter R(p) has been modified from Shuey and Verm & Hilterman equations. From this equation, the shear wave velocity (Vs), Poisson's ratio ( σ), and Poisson's ratio contrast ( Δ σ ) at the reflecting interface can be determined. To calculate these unknown parameters the least squares method were used, because the relationship between the reflection coefficient and the square of ray parameter is linear. The basic calculation of the inversion method is minimizing the sum of the squares of the observed minus model data. The method has been applied to DC-1 field, Pulau Padang, Central Sumatera Basin i.e. seismic line HM86-21. The result of inversion has been compare to MSDC-1 well data (it's located at SP 1122). Estimation on water or gas saturation has been done from acoustic velocity measurement of care#1 MSDC-1 Well. The transit time of the primary and the shear waves which passed trough the sample with varies water saturation were measured. The primary and shear waves velocity, as well as the reservoir parameters i.e. Poisson's ratio, bulk modulus, shear modulus, and Young modulus can be calculated. Therefore, cross-plot between Vp and a with various porosity and water saturation can be generated. Water saturation estimation from AVO inversion can be represented in the empiric curve. AVO inversion with the least squares method at CDP 2245, CDP 2268, and CDP 2294 yields water saturation values of 20%, 50%, and 80% respectively. However, water saturation from MSDC-1, which is close to CDP 2245, has a range from 27% to 70%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Kadarusman
Abstrak :
Dari penelitian terdahulu diketahui cascade yang terbaik dalarn menurunkan Fe adalah berbentuk anak tangga dengan aliran air yang baik adalah menggunakan selang/pipa berdiameter 4 mm, namun penelitian-penelitian tersebut tidak sampai memperoleh model prediksi penurunan Fe daiam air menggunakan metode cascade. Selain itu dalam penelitian terdahulu menggunakan bahan cascade yang mengandung unsur logam karena itu perlu adanya penelitian lanjutan yang dapat menghasilkan model prediksi penurunan Fe dalam air menggunakan cascade dengan bahan kayu berlapis plastik/karet dengan diameter aliran air menggunakan selanypipa 3/ 16 inchi, 5/ I6 inchi dan 7/?16inchi. Penelitian yang dilakukan merupakan eksperiman dengan menggunakan 75 buah sampel air yang berasal dari sumiir gali atau sumur pompa tangan kemudian dialirkan melalui cascade yang memiliki kriteria tertentu dengan variabel penelitian meliputi Variabel Dependen yaitu Penurunan Fe dan Variabel Independen yaitu Debit air, Derajat Keasaman Air, Suhu Air, Oksigen Terlarut dan Kandungan Fe dalam Air sebelum aerasi kemudian dianalisa dengan menggunakan rnetode statistik Regresi Linier Ganda. Didalam penelitian ini tidak melakukan pengukuran! pengamatan terhadap kelembaban, suhu udara dan kandungan oksigen di udara. Seleksi variabel dilakukan dengan analisa bivaiiat dengan korelasi (pearson) dan regresi linier sederhana serta metode Forward untuk memperoleh kandidat model. Unluk variabel Debit Air dilakuklan Dummy Variabel yang terdiri dari Variabel Debit 1 dan Debit 2. Dari hasil penelitian diperoleh kandidat model yang berisi empat variabel dasar yaitu variabel Debit I dan debit 2, Derajat Keasaman, Oksigen Terlarut dan Fe Awal serta dua variabel intraksi yaitu interaksi anlara Debit Air dan Fe Dalam Air serta lnteraksi antara Oksi gen Terlarut dengan Fe Dalam Air. Hasil diagnostik pemenuhan asumsi menyatakan bahwa kandidat model dapat memenuhi asumsi-asumsi regresi linier ganda namun dari diagnostik kolinearitas diketahui terdapat gejala kolinearitas dalam model, tetapi karena model bertujuan untuk prediksi maka masalah kolineraitas bukan merupakan masalah serius. Uji reliabilitas Model memberikan hasil nilai Shrinkage = 0,21 atau = 21 %, dengan demikian kandidat model cukup reliabel untuk ditetapkan sebagai model prediksi penurunan Fe Dalam Air menggunakan Metode cascade. Persamaan fungsi matematis Penurunan Fe yang diperoleh sebagai hasil akhir dari penelitian adalah:
Penurunan Fe = - 695 + (- 0,166(debit 3,7 L/menit)) + (- 0,334(Debit 1,06 L/'menit)) + 0,329 (pH Air) + (-0,108 (Oksigen Ter1an1t)) + (-0,664 (Fe Awal)) 4 0,I42(Debit1*Fe Awal) + 0,5S8(Debit 2 * Fe Awal) + 0,134 (Oksigen Terlarut * Fe Awal). Persamaan fungsi matematis tersebut hendaknya digunakan dimasyarakat Iuas dalam upaya menurunkan kandungan Fe dalam air menggunakan metode cascade agar penggunaan cascade dapat efektif dan efisien. ...... Previous researchs showed that the stairs shape is the best cascade for Water Fe reduction which used of 4 mm pipe will give good water flowing. But the researches did not meet the prediction model of Water Fe reduction. Because the previous researches metal cascade was used, it is necessary to perform further research which able to produce prediction model of water Fe reduction by applying rubber coated wood cascade with 3/16 inches ,5/16 inches and 7/16 inches of flowing pipe. This is an experiment study using 75 of water sample derived from dig well or pump well flowed through certain cascade. Research variables are : Water debit, Water Acidity, Water temperature, Dissolved Oxygen, Water Fe water before aeration, then analyzed by using Linear Regression Statistic- This Research did not put humidity, temperature and air contained oxygen in the measurement. Variable is selected through bivariate analysis with correlation (Pearson) and simply linear regression, used forward method as well to obtain candidate model. Dummy variable was given in the form of 1st and 2nd debit variable. This research resulted candidate model containing four basic variable of 1st variable, 2nd variable and initial Fe also two interaction variable that is water debit and water Fe interaction and interaction between Dissolved Oxygen and Water Fe. Diagnostic assumption stated that model candidate was able to fulhll the Multiple Linear Regression, meanwhile from co-linearity diagnostic is found the co-linearity indication within model. However, because the purpose of the model is a prediction, then co-linearity did not become a serious problem. Model reliability test resulted the Shrinkage of 0.21 or 21 %, it might be said that the candidate is reliable enough to be assessed as the prediction model of water Fe reduction, using the cascade method.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T3696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin
Abstrak :
Energi, merupakan suatu kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Semakin maju suatu negara, semakin besar energi yang dibutuhkan. Bila ditinjau dari sumber, energi listrik yang berasal dari batu bara dan mesin diesel dengan bahan bakar solar, tidak layak karena menimbulkan polusi udara, dan sumbernya bukanlah yang dapat diperbaharui dalam waktu singkat, sumber energi tersebut pada suatu saat akan habis. Salah satu cam yang dianggap cukup efektif dalam pengelolaan Iingkungan secara terintegrasi adalah dengan menggunakan pendekatan pengelolaan ekosistem. PLTA Maninjau mulai beroperasi pada bulan September tahun 1983 dengan lokasi sebelah Barat daya Danau Maninjau pada posisi 20' Lintang Utara dan 100° 10' Bujur Timur ± 125 km sebelah Utara Kota Padang, Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam dengan, jumlah 4 (empat) unit turbin. Pengoperasian PLTA Maninjau merupakan pembangkit tenaga air yang sumber utamanya adalah Danau Maninjau. Menurunnya debit air Danau Maninjau ini dapat diakibatkan oleh 2 (dua) hat, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam mengakibatkan menurunnya debit -karena perubahan Iklim baik dari musim kemarau ataupun musim penghujan. Sedangkan faktor manusia turut berpartisipasi dalam mengakibatkan penurunan debit yaitu dalam hat pengurangan daerah resapan dengan pembukaan lahan untuk kegiatan pertanlan maupun keglatan Iainnya terutama di sekitar Danau Maninjau, yang berakibat berkurangnya jumlah air tanah yang diserap Danau Maninjau. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengindentifikasi penggunaan lahan terhadap besamya neraca air (inflow dan outflow) yang masuk ke Danau Maninjau sejak PLTA Maninjau beroperasi; (2) Seberapa besar erosi dan sedimentasi yang terjadi di kawasan Danau Maninjau; (3) Sejauhmana PLTA Maninjau dalam pengoperasian untuk menghasilkan energi listrik sesuai dengan ketentuan tentang pemanfaatan sumber air. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan tidak tertutup kemungkinan menggunakan data kualitatif. Penelitian kuantitatif biasanya bersifat empiris. Berdasarkan sifat dasar penelitian, penelitian ini tergolong penelitian ex post facto (berdasarkan data dan fakta yang terjadi). Lokasi penelitian Lokasi penelitian bertempat di Danau Maninjau Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat. Hasil Penelitian menunjukan bahwa wilayah Danau Maninjau secara klimatologis berdasarkan Schmid dan Fergusson sangat basah dan berdasarkan Klasifikasi Mohrtermasuk wilayah basah dengan rata-rata 3.214 mm/tahun. Penggunaan lahan yaitu hutan sebesar 47,57% telah terjadi perubahan selam kurun waktu 23 tahun yaitu dari tahun 1981 s/d 2004 berdasarkan data yang diperoleh sebesar 13,38%, perubahan ini menjadi persawahan sebesar 1,33%, pemukiman 1,54%, kebun 3,34%, tegalan 8,09%. Daya dukung Danau Maninjau untuk budidaya K]A adalah 1.696 petak. inflow maksimum yang masuk ke Danau Maninjau pada tahun 1984 sebesar 162,23 juts m3/bulan terjadi pada bulan Nopember dengan curah hujan sebesar 811 mm. Laju predeksi erosi aktual sebesar 0.067 ton/ha/thn, sedangkan sedimen yang terangkut ke Danau Maninjau sebesar 104,125 ton/thn. pengopersian PLTA Maninjau dalam batas yang ditetap yaitu dengan elavasi maksimum 464,52 Masi dan elevasl minimum 461,22 Masi. Berdasarkan hasil dan pembahasan diketahui bahwa: (1) Penggunaan Air untuk pengoperasian ALTA Maninjau dengan inflow maksimum sebesar 991,01 juta m3/tahun dan Outflow dimanfaatkan oleh PLTA sebesar 712,77 juta m3/tahun, selama tahun 1983-2005 terjadi perbedaan antara Inflow dengan outflow yaitu 278,83 juta m3/tahun - 122,43 juta m3/tahun neraca air semakin berkurang ini disebabkan adanya perubahan penggunaan lahan telah mengurangi daerah moron air; (2) Laju erosi, sedimentasi, dan perkembangan K]A menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, dengan laju erosi setiap tahunnya sebesar 0.067 ton/ha/tahun yang terjadi di kawasan Maninjau, sedangkan sedimen yang terangkut ke danau sebesar 104,12 ton/tahun, sedimen dari sisa pakan ikan yang terakumulasi ke Danau sebesar 81.765 ton; (3) Pengoperasian PLTA Maninjau untuk menghasilkan energi iistrik dalam pemanfaatan air telah sesuai ketentuan batasan operasi PLTA antara 464 Masi merupakan elevasi maksimum dan operasi minimum pada elevasi 461,5 Masi. Saran dan penelitian ini Program water managemen pengoperasian PLTA Maninjau untuk menjaga keseimbangan antara produksi Iistrik dengan ketersediaan air danau, ha! ini ketika danau mengalami deficit yaitu perbandingan antara i/Tow dan outflow negatif periu tindakan pengendalian operasional secara konsisten; Perin adanya Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur keberadaan K]A di Danau Maninjau sesuai dengan daya dukung danau agar tidak terjadi degradasi lingkungan. ...... Energy is one of the major necessities in human life. The more advance a country is, the more energy it needs. Viewed from energy sources, the electrical .energy which is derived from coal and solar fueled diesel machines is not feasible as it causes air contamination. In addition, the energy which derives from non-renewable source will be? eventually used up. One of the effective ways in the integrated environmental management is the application of the ecosystem approach. PLTA Maninjau which started its operation in September 1983 is located at the southwest of Lake Maninjau at 20' North Latitude and 100° 10' East Longitudinal or approximately 125 km at the north of Padang Municipality, precisely at Tanjung Raya Sub-District , Agam Regency. It has a total of 4 units of turbines. The main water source for the operation of PLTA Maninjau comes from Lake Maninjau. The decrease of the water volume at Lake Maninjau is caused by two (2) factors, namely natural and human. The natural condition has caused the decrease of water volume resulting from the change of climate from rainy season to dry. Human activities has attributed to the decrease of the water volume at the lake due to the decreasing size of the area for the water absorption through the opening of new areas both for agricultural purpose and other activities at the vicinity of Lake Maninjau. This conversion of land functions has caused the decrease of volume of soil water as absorbed by Lake Maninjau. The objective of this research is to identify- : (1) the use of land against the volume of the water inflow to and outflow from Lake Maninjau since the operation of PLTA Maninjau; (2) how the erosion and sedimentation occur at Lake Maninjau, (3) how far the operation of PLTA Maninjau in generating electrical power comply with terms and conditions on the water source utilization. This research is conducted by applying quantitative approach and however it is not unlikely to apply the qualitative data. The quantitative research usually has empirical characteristics. On the basis of the basic characteristics of this research,' this research can be classified as an ex post fact (based on the data and facts). The location of the research is at Lake Maninjau, Agam Regency, and West Sumatra Province. The results of the research indicate that the area at the vicinity of Lake Maninjau based on Schmid and Fergusson is dimatologicalky very wet and based Mohr Classification, the area is wet with an average of 3.214 mm/year. The land comprises 47.57% of forest which has experienced a thange within a period of 23 years, from 1981 to 2004. Based on the available data, 13.38% of the area has changed to be lice field, 1.33% to be housing area, 1.64% to be plantation and 8.09% to be dry area. The support for 10A cultivation is 1.696 plots. The maximum water inflow to the Lake Maninjau in 1984 was 162.23 million/ m3/month occurred in November with the rainfall of 811 mm. The actual erosion rate is 0.067 ton/year. The operation of PLTA Maninjau is specified with the range of maximum elevation of 464.52 Masi and minimum elevation of 461.22 Masi With reference to the results of the research and discussion, it is identified that (1) the utilization of water for the operation of PLTA Maninjau with maximum inflow of 991.01 millions m3/year and the outflow of water used by PLTA Maninjau of 712.77 million m3/year for the period from 1983 to 2005, there is a difference between the inflow and outflow of water, namely 278.83 million m3/year to 122.43 million m3/year. The decrease of the water volume is caused by the change of the land utilization resulting in the deceased of the size of the land for the water absorption; (2) the erosion, sedimentation and development of the K]A have caused the environmental degradation, with annual erosion rate at the vicinity of Lake Maninjau is 0.067 ton/hectare/year. While the sediment transported to the lake reaches 104,125 ton/year, and the sediment from the fish feed waste transported to the lake is 81,765 ton; (3) the operation of PLTA Maninjau to generate the electrical power by using water has complied with the specified operation range of PLTA operation between 464 Masi as the maximum elevation and minimum operation at the elevation of 464.5 Masi. This research suggests that a water management program be applied in the operation of PLTA Maninjau. The purpose of the program is to maintain a balance between the electrical power generation and the lake water availability. This program is particularly necessary when the lake water is insufficient, when the comparison of the inflow and outflow of waters is negative, and therefore operational control is consistently needed. Local government regulation needs to be established which provides for the existence of K]A at lake Maninjau in accordance with the supports of the fake so as to avoid the degradation of the environment.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20471
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendry
Abstrak :
ABSTRAK
Air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup terutama bagi manusia. Salah satu parameter yang harus dipantau dalam sistem perairan adalah kandungan zat organik ( penentuan COD). Dalam Penelitian ini dipelajari degradasi senyawaan asam benzoat dan KHP secara fotokatalisis dengan menggunakan katalis TiO2 yang diimmobilisasi pada dinding bagian dalam dari kolom gelas (inner wall of a glass coloumn tube, TiO2-IWGCT). Lebih lanjut dipelajari pengaruh konsentrasi awal asam benzoat dan KHP terhadap kinetika reaksi fotokatalisis sehingga dapat menentukan tetapan adsorpsi senyawa asam benzoat dan KHP pada permukaan katalis TiO2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terjadi penurunan konsentrasi pada asam benzoat yaitu 81,56 %; 80,84 %; 83,06%; 58,66% untuk masingmasing konsentrasi 5, 10, 15 dan 30 ppm. Hal ini disertai dengan penurunan COD yaitu 79,95% ; 76,92%; 84,86% dan 56,63%. Sedangkan untuk KHP terjadi penurunan konsentrasi yaitu 92,71%; 82,20% dan 64,91% untuk masing-masing konsentrasi 5, 15 dan 30 ppm sedangkan penurunan COD yang terjadi adalah 87,50%; 75,96% dan 56,25%
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirul Abidin
Abstrak :
Laju pertumbuhan yang tinggi di Kecamatan Teluk Jambe Timur sebesar 5,43 % perlu diikuti dengan peningkatan kualitas dan kuantitas layanan air minum untuk memenuhi tingginya kebutuhan air minum masyarakat. Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Karawang Kabupaten Karawang berencana untuk melakukan peningkatan kapasitas eksisting dengan evaluasi dan optimalisasi. Kapasitas eksisting dari IPAM Karawang adalah 320 L/detik yang berasal dari WTP 1 100 L/detik dan WTP 2 220 L/detik. Langkah yang dilakukan untuk evaluasi adalah evaluasi kualitas air baku dan air produksi, proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air, serta evaluasi WTP 2. Tingginya parameter fisika dan kimia pada air baku dapat diturunkan dengan unit yang ada di IPAM Karawang sehingga kualitas air produksi sudah sesuai dengan PERMENKES 492/2010. Evaluasi dilakukan untuk WTP 2 karena memiliki potensi peningkatan kapasitas produksi. Evaluasi dilakukan pada unit tandon prasedimentasi, intake, WTP 2 (flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi), dan reservoir berdasarkan kriteria desain. Hasil evaluasi menghasilkan kapasitas maksimum WTP 2 sebesar 340 L/detik. Dari evaluasi dan optimalisasi kapasitas produksi IPAM Karawang meningkat dari semula 320 L/detik menjadi 440 L/detik. Jika dikaitkan dengan proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air, kapasitas eksisting 320 L/detik dapat memenuhi kebutuhan air sampai tahun 2013. Sedangkan kapasitas hasil evaluasi dan optimalisasi 440 L/detik mampu memenuhi kebutuhan air daerah layanan sampai tahun 2015.
The population rate of Teluk Jambe Timur district is 5,43 %. It needs the increase of the quality and quantity of public water treatment to fulfill the society’s need of potable water. Water treatment plant (WTP) Karawang plans to do improvement to the existing capacity by evaluating and optimizing. The existing planed are evaluating the raw water quality and the effluent, projection of chemical parameters of raw water can be reduced using the existing WTP Karawang units as PERMENKES 492/2010. This final project is to evaluate the WTP 2 because it is potentially able to increase the production capacity. Evaluation is done to pre sedimentation, intake, WTP 2 (flocculation, sedimentation, and filtration), and reservoir based on the design criteria. Base on the evaluation result, the capacity of WTP 2 can be increase to be 340 L/s in maximum. Based on the evaluation and production capacity optimalization of WTP Karawang increase from 320 L/s to 440 L/s. Related with population projection and the need of water, the existing capacity 320 L/s can fulfill the need of water until 2013. Meanwhile, the capacity based on evaluation and optimizing 440 L/s can fulfill the need of water until 2015.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
[Dewasa ini lebih dari 100 juta orang Indonesia tidak mempunyai akses langsung terhadap air bersih apalagi air minum sehat. Lebih dari 70% total penduduk Indonesia tergantung pada sumber air yang sudah terkontaminasi. Karena letak kelurahan ancol berada dibagian utara DKI Jakarta sehingga masyarakat tidak dapat memanfaatkan air tanah karena sudah terintrusi air laut.Hal ini menyebabkan akses masyarakat terhadap air bersih sangat minim dan terbatas pada PDAM. Sehingga masyarakat kelurahan Ancol mengkonsumsi AMDK sebagai alternative untuk memenuhi kebutuhan air minumnya. Saat ini banyak produsen AMDK, yang memproduksi AMDK berbagai kemasan, sehingga banyak produk yang ditawarkan kekonsumen. Produsen AMDK harus melakukan riset konsumen untuk mengetahui keputusan pembelian konsumen AMDK. Hal ini dilakukan karena setiap penggunan tanah terdapat perbedaan dalam keputusan pembelian konsumen. Teknik pengambilan sampling menggunakan teknik nonprobability sampling dengan cara accidental sampling. Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat kuesioner pertanyaan tertutup dan pengisiannya dilakukan dengan metode wawancara kepada responden.Analisis data yang digunakan adalah keruangan deskriptif. Dari hasil analisis dapat diketahui pada setiap lokasi di kelurahan ancol keputusan pembelian AMDK., Today, morethan 100 milion of Indonesian peoples doesnt have direct acces to the fresh water and healthy water. More than 70% of Indonesian peoples reckon on contaminated water resources. Ancol District is located in part of north DKI Jakarta, and its makes peoples can not use ground water, because it was intrused by sea water. This situation makes Ancol District peoples does not have a good acces to the fresh water from PDAM, and it is makes them consuming AMDK as alternatif. Now, lot of AMDK Producer produced AMDK in many varian packaging, so there is many AMDK product as alternatif for consumer. AMDK producer have to doing some consumer research to know about AMDK decision buying. In this research using nonpropability sampling technique with accidental sampling. This research is have done with oral and written interview method to respondent. The data was analysed with space descriptive method. From analysis result show that AMDK decision buying can be known based on location in Ancol district.]
Universitas Indonesia, 2011
S59698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cairns, James C.
London: Evans Brothers, 1972
553.7 AST w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Caro, Paul
New York: McGraw-Hill, 1993
553.7 CAR w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>