Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suwardi
"Kapal sebagai armada angkutan perairan di Indonesia, saat singgah di pelabuhan secara rutin menghasilkan limbah operasional antara lain berupa campuran minyak kotor yang termasuk limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Semakin meningkat jumlah kapal yang datang ke Pelabuhan Tanjung Priok, maka semakin besar beban pencemaran limbah minyak yang diterima pelabuhan. Untuk melindungi kualitas perairan, maka semua limbah B3 yang dihasilkan dari operasional kapal dilarang dibuang ke perairan secara langsung, dan pihak pelabuhan mempunyai kewajiban untuk mengelola limbah dan menyediakan fasilitas penampungan limbah dari kapal (reception facilities). Beban pencemaran limbah minyak ini jika tidak ditunjang oleh pemanfaatan reception facilities pelabuhan secara maksimal akan mengakibatkan pencemaran di perairan pelabuhan. Demikian pula yang terjadi di perairan Pelabuhan Tanjung Priok, secara visual tampak adanya lapisan minyak di beberapa titik perairan pelabuhan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa status perairan Pelabuhan Tanjung Priok dalam kondisi tercemar berat, dengan nilai STORET berkisar antara -26 sampai -64 di 12 (dua belas) titik pantau yang ditetapkan. Jumlah kunjungan kapal ke pelabuhan meningkat rata-rata sebesar 5,8 persen per tahun dan berkontribusi terhadap buruknya mutu perairan melalui beban pencemaran minyak dari kapal yang sebenarnya sebesar 12,976 ton per bulan. Sementara itu, pemanfaatan RF untuk menangani beban pencemaran minyak dari kapal belum maksimal,dengan tingkat ketersediaan sarana RF sebesar 62,5 persen dari kebutuhan ideal, SDM 82,5 persen dan volume limbah minyak dari kapal yang tertangani sebesar 4,1 persen. Kualitas perairan pelabuhan dipengaruhi secara signifikan oleh jumlah kunjungan kapal dan pemanfaatan RF sebesar 0,660 (R²), artinya sebesar 66,0 persen kualitas perairan pelabuhan dipengaruhi oleh jumlah kunjungan kapal dan pemanfaatan RF, sementara 34,0 persen sisanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan lainnya. Pihak pelabuhan harus melakukan pembenahan dan perbaikan RF mencakup kapasitas RF, administrasi/dokumentasi limbah B3, kualitas staf operator RF, sistem prosedur dan tanggap darurat. Pihak Pelabuhan Tanjung Priok merespon dengan baik kebijakan RF diantaranya melakukan pengurusan legalitas (izin) usaha pengumpulan dan penyimpanan limbah B3 dan perbaikan terbatas sarana RF. Saran kepada pihak pelabuhan adalah segera melakukan pembenahan dan perbaikan RF sesuai hasil klarifikasi teknis dari Tim Verifikasi Kementerian Lingkungan Hidup secara keseluruhan.

Ship as a means of the transportation of territorial water in Indonesia, when halting-place in port routinely yield operational waste for example in the form of dirty oil mixture which the including waste of poisonous and dangerous materials. Progressively mount the amount of incoming ships to Port of Tanjung Priok, hence ever greater of burden contamination of accepted oil waste in port. To protect the quality of territorial water, hence all wastes yielded of ship operational prohibited to be to be thrown to territorial water directly, and port authority have obligation to manage waste and provide reception facilities. Burden contamination of this oil waste is otherwise supported by exploiting of port facilities reception maximally will result contamination in territorial water of port. That way also that happened in territorial water of Port of Tanjung Priok, visually see the existence of oil coat in some points territorial water of port.
Result of research indicate that status territorial water of Port of Tanjung Priok impure in a condition weight, with value of STORET range from -26 until -64 in 12 (twelve) locations the specified. Amount of ship visits to port mount mean equal to 5,8% per year and have contribution to to obsolence quality of territorial water through burden contamination of oil of ship which in fact equal to 12,976 ton per month or 408,16 kg per day. Meanwhile, exploiting of RF to handle burden contamination of oil of ship not yet maximal, with storey; level of[is availibility of medium of RF equal to 62,5% of ideal requirement, operator staff 82,5% and oil waste volume of ship handled equal to 4,1%. Quality of territorial water of port influenced by isn't it by ship visits amount and exploiting of RF equal to 0,660 (R²), it means equal to 66,0% of is quality of territorial water of port influenced by ship visits amount and exploiting of RF, whereas 34,0% of the rest influenced by other environmental factor. Port authority have to correction and repair of RF include; cover capacities of RF, administration/waste documentation, quality of operator staff of RF, procedure system and listen carefully emergency. Good respon of Port authority of Tanjung Priok of policy of RF among others management of legality of is effort gathering and depository of waste and limited repair of equipments of RF. Suggestion to port authority is immediately correction and repair of RF according to technical clarification result of Team Verification Ministry of Environment as a whole."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25029
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahira Azhari
"Air memiliki banyak manfaat dalam kehidupan, mulai dari proses metabolisme, pengangkut nutrisi dan sebagai kebutuhan manusia untuk bertahan hidup. Kualitas air semakin menurun akibat faktor kegiatan industri yang mengesploitasi lingkungan. Sungai Citarum berperan penting dalam menyediakan suplai air untuk masyarakat tetapi sungai ini ditetapkan sebagai sungai paling tercemar di dunia.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya hubungan antara faktor lingkungan tempat tinggal berupa wilayah, lama tinggal, dan radius tempat tinggal terhadap penurunan fungsi liver pada masyarakat DAS Citarum. Penelitian ini menggunakan data lama tinggal, wilayah tempat tinggal, radius tempat tinggal dan fungsi liver masyarakat yang ditentukan secara clustered random sampling. Data merupakan data sekunder yang diambil dari hasil kuisioner dan pengambilan sampel darah melalui wawancara pada warga DAS Citarum dan disajikan dalam bentuk kategorik. Selanjutnya, data tersebut diolah menggunakan program SPSS for mac 2.0 dengan desain studi cross-sectional dan uji chi-square.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ditemukan terdapat 26,82% masyarakat DAS Citarum yang mengalami kelainan fungsi liver diikuti dengan 73,17% masyarakat memiliki fungsi liver normal dan belum ditemukan hubungan yang signifikan secara statistik antara lama tinggal (p=0,862), wilayah tempat tinggal (p=0,818) dan radius tempat tinggal ke sungai (p=0,212) dengan penurunan fungsi liver masyarakat DAS Citarum. Berdasarkan uji yang dilakukan, belum ditemukan hubungan yang signifikan antara lingkungan tempat tinggal dengan penurunan fungsi liver yang diukur dengan menggunakan nilai SGOT dan SGPT, tetapi perlu dilakukan penilaian terhadap faktor lainnya yang mempengaruhi fungsi liver seperti Alkaline Phosphatase, Gamma Glutamyltranspeptidase (GGT) dan Bilirubin.

Water gives many benefits in life, starting from metabolic processes, transporting nutrients and as a human need for survival. The quality of water has also declined due to industrial activites which exploit our environment. The Citarum River plays an important role in providing water supply for the community but it is designated as the most polluted river in the world.
This study aims to examine the telationship between environmental factors in the form of area, length of stay, and radius of residence on the decline in liver function in the Citarum watersheds community. This study used data on length of stay, area of residency, radius of residence and liver function which were determined by clustered random sampling. Data is classified as secondary data taken from questionnaires and blood sampling through interviews with residents of the Citarum and presented in a categorical form. Furthermore, the data were processed using the SPSS for mac 2.0 program with a cross-sectional study and the chi-square test.
The results obtained from this study found that 26,82% of The Citarum watershed community had liver function disorders followed by 73,17% of the people had normal liver function and there are statistically insignificant relationship  between the length of stay (p=0,862), area of residence (p=0,818) and the radius of residence to the river (p=0.212) with a decrease in the liver function of the Citarum watershed community. Based on the tests conducted, there are statistically insignificant relationship between the environment and decreased liver function which is measured by the SGOT and SGPT values, but it is necessary to assess other factors that affect liver function such as Alkaline Phosphatase, Gamma Glutamyltranspeptidase (GGT) and Biliburin.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Prasetyo Wisnu
"Situ Cilala mengalami penurunan kualitas air akibat kegiatan perikanan. Pada
tahun 2016, keramba dibongkar karena menyebabkan eutrofikasi dan sedimentasi,
kemudian dilakukan pengerukan. Sekarang pertumbuhan keramba kembali pesat,
sehingga riset dilakukan untuk menganalisis kualitas air. Kualitas air
dibandingkan dengan baku mutu dan dilihat status mutunya. Selain itu,
pengetahuan peternak dikaji agar pada jumlah pakan ikan diketahui. Setelah itu,
strategi dengan metode SWOT dibentuk untuk mengelola kegiatan perikanan di
Situ Cilala. Hasil riset menunjukkan situ mengalami cemar ringan dengan TSS
dan BOD melampaui baku mutu dengan nilai maksimum masing-masing 152 dan
13,8 mg/L. Namun begitu, konsentrasi NO3 dan PO4 rendah karena senyawa ini
banyak mengendap sebagai sedimen. Kualitas air yang buruk juga dipengaruhi
pengetahuan peternak yang hanya mencapai nilai rata-rata 6,37. Strategi
diperlukan dengan meningkatkan kualitas pakan dan pengetahuan peternak
tentang pakan ikan. Riset menyimpulkan Situ Cilala mengalami cemar ringan
akibat kurangnya pengetahuan tentang pakan ikan yang berdampak pada
buruknya kualitas air
Lake Cilala experienced a decrease in water quality due to fishery activities. In
2016, the unloading of cages was due to eutrophication and sedimentation, and
then dredging was carried out. Now cages are proliferating again, so research is
conducted out to analyze water quality. It compares water quality to quality
standards to see the quality status of the water. Besides, it also asses the farmers
knowledge about the amount of fish feed. After that, a strategy is formed using the
SWOT method to manage fisheries activities in Lake Cilala. The results showed
that the lake was mildly polluted with TSS and BOD above the quality standard
with maximum values of 152 and 13.8 mg/L. However, the concentrations of NO3
and PO4 are low because these compounds settle as sediments. Poor water quality
is also influenced by farmers knowledge, which only reaches an average score of
6.37. Strategies are needed to improve feed quality and farmers knowledge about
the fish feed. The research concluded that Lake Cilala light pollution was due to a
lack of knowledge about fish feed, which resulted in poor water quality."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kabupaten Kaur termasuk dalam wilayah Provinsi Bengkulu yang lokasinya berbatasan langsung dengan pantai barat Pulau Sumatra sehingga berpotensi menghasilkan sumberdaya kelautan yang melimpah. Analisis kualitas air dan kesuburan perairan merupakan salah satu cara untuk mengetahui lokasi potensi pengelolaan sumber daya laut di wilayah ini khususnya untuk budidaya laut. Penelitian mengenai kondisi perairan di Kabupaten Kaur ini telah dilakukan pada bulan Maret 2013 pada 24 stasiun pengamatan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kondisi kesuburan dan kualitas air di perairan Kabupaten Kaur dilihat dari parameter lingkungan (oksigen terlarut dan pH) dan kandungan zat hara (fosfat, nitrat, mitrit, silikat). Pengukuran langsung di lapangan (in situ) dilakukan untuk parameter lingkungan. Sedangkan zat hara dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer Shimadzu 1201-V. Hasil yang diperoleh menunjukkan kondisi perairan Kabupaten Kaur masih dalam kondisi normal dan baik, sehingga masih layak digunakan untuk kehidupan dan perkembangan biota laut."
OLDI 40:3 (2014) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca Marshela Cristabel
"Saluran Tarum Barat membentang sepanjang 68,74 kilometer, berawal dari Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat dan berakhir pada Cawang, Jakarta Timur. Saluran Tarum Barat membentang berdampingan dengan kegiatan manusia dan berbagai dominasi kondisi lingkungan. Bagian awal Saluran Tarum Barat dikelilingi oleh kegiatan pertanian, bagian tengah saluran dikelilingi oleh kegiatan industri, dan bagian akhir saluran dikelilingi oleh aktivitas pembangunan infrastruktur. Perbedaan kondisi lingkungan tersebut memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kualitas air Saluran Tarum Barat.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kualitas air Saluran Tarum Barat berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi yang terdapat pada metode National Sanitation Foundation ndash; Water Quality Index NSF ndash; WQI . Hasil analisa menggunakan metode NSF ndash; WQI menyatakan bahwa ketiga bagian Saluran Tarum Barat memiliki kualitas air yang berada pada kategori sedang medium dengan rentang nilai 55,06 ndash; 67,92.

West Tarum Canal stretched 68.74 kilometers long, started from Klari, Karawang, West Java and ended in Cawang, East Jakarta. The West Tarum Canal runs alongside human activities and various environmental conditions. The initial part of the West Tarum Canal is surrounded by agricultural activities, the central part of the canal is surrounded by industrial activities, and the final part of the canal is surrounded by infrastructure development activities. Those various environmental conditions may give different effects on the water quality of the West Tarum Canal.
The purpose of this research is to know the water quality of West Tarum Canal based on physical, chemical and biological parameters found in National Sanitation Foundation Water Quality Index NSF WQI method. The result of analysis using NSF WQI method on three parts of West Tarum Canal showed that the water quality is classified in medium category with value range of 55,06 67,92.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anditha Destiana
"Penilaian kualitas air Sungai Ciliwung Perbatasan Depok-Jakarta Selatan telah dilakukan pada bulan September-November 2017. Penelitian ini dilakukan di tiga stasiun yang merepresentasikan bagian sungai yang masih asri, sudah ditata oleh masyarakat dan sudah dilakukan betonisasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas air dari Sungai Ciliwung dengan menggunakan makroinvertebrata perifitik sebagai bioindikator. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive random sampling dengan mengambil tumbuhan akuatik yang terdapat pada tepi sungai Ciliwung serta melakukan pengukuran parameter lingkungan. Sampel makroinvertebrata perifitik yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan Family Biotic Index FBI. FBI digunakan untuk menguji kualitas air berdasarkan nilai toleransi dari tiap famili makroinvertebrata perifitik, nilai FBI Sungai Ciliwung Perbatasan Depok-Jakarta Selatan berkisar antara 6.146-7.428 yang mengindikasikan perairan ini tergolong dalam kualitas perairan agak buruk-buruk, dan memperoleh 14 famili makroinvertebrata dengan kisaran nilai toleransi 1--10.

A research of Water Quality Test in Ciliwung River Across Depok ndash South Jakarta has been done from September November 2017. An assessment of water quality in Ciliwung River has been conducted at three stations representing the unconstructed area, settlement area and normalization sheet pile area. This research aimed to determine the quality of Ciliwung River using perifitic macroinvertebrates as bioindicator through Family Biotic Index FBI. Macroinvertebrates samples were taken using method of purposive random sampling by collecting aquatic plant samples in Ciliwung River, along with measurement of physical and chemical parameters. Macroinvertebrates samples were analyzed using Family Biotic Index. The FBI value of Ciliwung River Across Depok-South Jakarta were classified as poor quality with scores range between 6.146 ndash 7.428 and the results obtained were fourteen families have found with different tolerance, score range between 1-10."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Nanda Rizkia
"Penelitian mengenai kualitas air di Sungai Ciliwung dilakukan di tiga stasiun yang merepresentasikan bagian yang masih alami, sudah dilakukan penataan lahan, dan sudah dilakukannya normalisasi. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober hingga November 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dari Sungai Ciliwung dengan menggunakan plankton sebagai bioindikator melalui Indeks Saprobik. Parameter lingkungan juga turut diukur dalam penelitian ini.
Hasil penelitian diperoleh tujuh divisi plankton yaitu Chlorophyta, Cyanophyta, Chrysophyta, Euglenophyta, Charophyta, Pyrophyta, dan Amoebozoa. Divisi Charophyta, Pyrophyta dan Amoebozoa tidak terdapat dalam daftar perhitungan Indeks Saprobik. Sungai Ciliwung memiliki rentang nilai saprobik berkisar antara 1,39 - 1,89 dengan nilai rata - rata 1,71. Nilai tersebut menggambarkan kondisi perairan di Sungai Ciliwung tergolong pada fase oligosaprobik/b - mesosaprobik hingga oligosaprobik, yang menunjukkan tingkat pencemaran sangat ringan dengan bahan pencemar berupa sedikit bahan organik dan anorganik.

An assessment of water quality in Ciliwung River has been conducted at three stations representing the natural area, settlement area and normalization area. This research has been conducted from October until November 2017. This research aimed to determine the quality of Ciliwung River using plankton as bioindicator through Saprobic Index. Not only samples of organisms were taken, but environmental parameter also measure.
The results obtained were seven divisions of plankton namely Chlorophyta, Crysophyte, Euglenophyte, Charophyte, Pyrophyte, and Amoebozoa. However, Charophyte, Pyrophyte, and Amoebozoa divisions are not covered in saprobic index calculation. Ciliwung River has saprobic index range from 1,39 ndash 1,89 with the average score 1,71 which categorized as oligosaprobic b ndash mesosaprobic to oligosaprobic phase, which shows the level of pollution is very light with light organic and inorganic contaminant.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Chrisna Prastika
"Daerah aliran sungai DAS Cilutung merupakan salah satu anak sungai dari Cimanuk. Berkembangnya kegiatan penduduk di DAS Cilutung seperti bertambahnya pemukiman, kegiatan industri, dan kegiatan pertanian dapat mengakibatkan perubahan fisik, kimia, dan biologi pada perairan sungai. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui besarnya koefisien saprobik perairan DAS Cilutung dengan menggunakan plankton sebagai bioindikator melalui indeks saprobik.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode survei, dimana penetapan stasiun pengambilan sampel dengan purposive sampling. Penempatan stasiun didasarkan atas perkiraan beban pencemar dan kegiatan masyarakat sekitar. Penelitian dilakukan di tiga stasiun berbeda yang merepresentasikan bagian yang tercemar oleh pemukiman warga, industri, dan pertanian. Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2018. Parameter lingkungan juga turut diukur dalam penelitian. Data dalam penelitian merupakan data kuantitatif berupa jumlah dan jenis spesies plankton, kemudian dihitung nilai koefisien saprobiknya dengan metode indeks saprobik.
Hasil yang didapat dikaitkan dengan tabel koefisien saprobitas perairan dengan tingkat pencemaran perairan. Hasil penelitian diperoleh enam divisi plankton yaitu Chlorophyta, Chrysophyta, Cyanophyta, Euglenophyta, Charophyta, dan Ciliophora. DAS Cilutung memiliki rentang nilai saprobik berkisar antara 0,75--0,86. Nilai yang didapat menggambarkan perairan tersebut tercemar ringan pada fase B-Mesosaprobik, dengan sedikit bahan pencemar organik.

Cilutung watershed is one of the tributaries of Cimanuk river. The development of population activities in Cilutung watershed such as increasing settlements, industrial activities, and agricultural activities can result in physical, chemical, and biological changes in river waters. The research aimed to find out the magnitude of the saprobic coefficient of Cilutung watershed waters by using plankton as bioindicator through saprobik index.
The research conducted using survey method, where determination of sampling station with purposive sampling. Station placement is based on estimated pollution load and surrounding community activities. The study was conducted at three different stations representing parts contaminated by residents, industry, and agriculture. The study was conducted from February to May 2018. Environmental parameters were also measured in the study. The data in this study is quantitative data in the form and number of species of plankton, then calculated saprobic coefficient value with saprobic index method.
The result obtained is related to table of water saprobic coefficient with water pollution level. The results obtained by six plankton divisions are Chlorophyta, Chrysophyta, Cyanophyta, Euglenophyta, Charophyta, and Ciliophora. Cilutung watershed has a range of saprobic values ranging from 0,75 0,86. The values obtained illustrate the waters are lightly contaminated in the B Mesosaprobic phase, with little organic pollutants.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Caesar Agusto
"ABSTRACT
Sungai adalah sumber air utama di Indonesia, yang pada saat, ini kualitasnya cenderung semakin buruk dan tidak lagi layak dikonsumsi untuk berbagai kebutuhan. Penyebab dari pencemaran tersebut adalah masuknya zat pencemar baik yang bersifat point source limbah industri maupun yang bersifat non-point source lahan pemukiman dan pertanian. Curah hujan dapat menjadi agen pembawa polutan yang bersifat non-point source dari daerah aliran sungai menuju badan air. Pengaruh curah hujan terhadap meningkatnya konsentrasi zat pencemar sangat signifikan, terutama curah hujan dengan intensitas tinggi yang turun sesudah musim kering yang lama. Dalam penelitian ini, data kualitas air didapatkan dari outlet sungai yang berada di Bendungan Kamun yang diambil setiap 30 menit ketika rainfall event sehingga fluktuasi kualitas airnya dapat terlihat. Indikator kualitas air yang diteliti dalam penelitian ini adalah TDS, DHLNitrat, Fosfat dan Ph. Penulis, dalam menganalisis, menggunakan curah hujan Citra Himawari 8 yang didapat setiap 10 menit. Hasil menunjukkan bahwa curah hujan berhubungan langsung dengan debit air dan tinggi rendahnya debit tersebut berpengaruh terhadap kualitas air. Dari hasil perhitungan, kualitas kimiawi air juga dipengaruhi oleh penggunaan lahan di daerah aliran sungai. Nilai nitrat mengalami kenaikan ketika kejadian hujan terjadi pada penggunaan lahan persawahan sedangkan fosfat mengalami nilai yang tinggi selama kejadian.

ABSTRACT
The river is the main source of water in Indonesia, which at the moment, this quality tends to get worse and is no longer worth consuming for various needs. The cause of the pollution is the entry of pollutants both point source industrial waste and non point source residential and agricultural land. Rainfall can be a non point source pollutant agent from a watershed to a water body. The impact of rainfall on increasing concentrations of pollutants is very significant, especially the high intensity rainfall that falls after the long dry season. In this study, water quality data is obtained from river outlets located in Kamun Dam taken every 30 minutes during the rainfall event so that fluctuation in water quality can be seen. Water quality indicators studied in this research are TDS, DHLNitrate, Phosphate and Ph. The author, in analyzing, using rainfall Citra Himawari 8 which is obtained every 10 minutes. The result shows that rainfall is directly related to the water flow and the fluctuation of the discharge affects the water quality. From the calculations, the chemical quality of water is also influenced by the use of land in the watershed. Nitrate value increases when the occurrence of rain occurs in land use while phosphate experiences a high value during the event."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arrifqa Baizuri
"Pertambahan populasi yang terjadi di DI Yogyakarta mempengaruhi kualitas air sungai yang ada. Pertambahan populasi juga berkontribusi terhadap perubahan penggunaan lahan yang terjadi terutama pada area sekitar sungai yang juga berpengaruh terhadap kualitas sungai. Perubahan penggunaan lahan pada daerah sekitar sungai dapat dianalisis berdasarkan daerah tangkapan air dan zona riparian sungai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air di Sungai Winongo secara spasial dan temporal, mengetahui perubahan tutupan lahan pada daerah tangkapan air dan zona riparian sungai, serta mengetahui hubungan dari perubahan tata guna lahan dengan kualitas air sungai. Parameter sungai yang dianalisis yaitu suhu, pH, TDS, TSS, BOD, COD, DO, nitrat, sulfida, detergen, minyak dan lemak, fecal coliform, dan total coliform. Daerah sungai yang dianalisis dibagi menjadi tiga, hulu, tengah, dan hilir. Data yang dianalisis merupakan data sekunder yang berasal dari Pemerintah Provinsi DIY dari tahun 2011-2018. Metode yang digunakan untuk menganalisis kualitas air adalah analisis deskriptif dengan menggunakan boxplot, untuk klasifikasi penggunaan lahan menggunakan software ArcGIS 10.3 dengan metode maximum likelihood, delineasi daerah tangkapan air dengan menggunakn tool watershed, dan delineasi riparian dengan menggunakan tool buffer. Analisis korelasi menggunakan korelasi Pearson dengan nilai signifikansi <0,10. Hasil yang diperoleh parameter pencemar sungai Winongo yaitu: TSS, BOD, COD, sulfida, minyak dan lemak, fecal coliform, dan total coliform. Tutupan lahan di hulu didominasi oleh hutan, tengah oleh permukiman, dan hilir oleh pertanian. Analisis hubungan antara parameter air dengan perubahan tutupan lahan lebih baik dijelaskan pada skala zona riparian 100 m.

Population growth that occurs in DI Yogyakarta affects the quality of water river. It also contributes to changes in land use that occur especially in area around the river which also affects the quality of the river. Changes in land use in the area around the river can be analyzed based on the catchment area and riparian zone. The purpose of this study was to determine water quality in the Winongo River spatially and temporally, determine land cover changes in water catchment areas and riparian zones, and to determine the relationship between land use changes and river water quality. Water parameters analyzed were temperature, pH, TDS, TSS, BOD, COD, DO, nitrate, sulfide, detergent, oil and grease, fecal coliform, and total coliform. The analyzed river area is divided into three, upstream, middle, and downstream. The data analyzed is secondary data originating from the DIY Provincial Government from 2011-2018. The method used to analyze water quality is descriptive analysis using a boxplot, for land use classification using ArcGIS 10.3 software with the maximum likelihood method, delineation of water catchment areas using the watershed tool, and riparian delineation using the buffer tool. Correlation analysis using Pearson correlation with a significance value <0.10. The results obtained were pollutant parameters of the Winongo river are: TSS, BOD, COD, sulfide, oil and grease, fecal coliform, and total coliform. Upstream land cover is dominated by forests, in the middle by urban areas, and downstream by agriculture. Analysis of the relationship between water parameters and land cover changes is better explained in riparian zone 100 m."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>