Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ihya Sulthonuddin
Abstrak :
Sungai Cimanuk adalah sungai terpanjang kedua di Provinsi Jawa Barat. Sungai Cimanuk sebagai sumber daya air dimanfaatkan untuk sumber air baku di PDAM dan berperan menjaga kelestarian lingkungan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan sosial masyarakat di sekitarnya. Sungai Cimanuk bagian hilir terindikasi tercemar akibat aktivitas masyarakat yang tidak terkendali di sempadan sungainya. K ualitas air sungai Cimanuk bagian hilir harus dikelola dan dikendalikan tingkat pencemarannya. Riset ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air sungai, menganalisis aktivitas masyarakat di sempadan sungai, dan merumuskan strategi pengendalian pencemaran air Sungai Cimanuk bagian hilir. Analisis kualitas air sungai diuji berdasarkan 7 parameter fisika-kimia dibandingkan dengan 6 baku mutu air sungai yang ditetapkan IDN, WJP, UKTAG, USEPA, MOEG, dan DOE. Pengambilan sampel air sungai dilakukan di Boyongbong, Sukaregang, Tomo, dan Jatibarang. Penentuan status mutu air sungai Tahun 2013-2018 menggunakan metode IP. Perumusan strategi pengendalian pencemaran air sungai menggunakan metode SWOT. Hasil riset menunjukkan kualitas air Sungai Cimanuk bagian hilir berada pada kondisi buruk ditandai dengan konsentrasi TSS (81,57 ± 132,69 mg/L), BOD (8,41 ± 6,53 mg/L), COD (33,92 ± 26,51 mg/L), DO (5,54 ± 1,67 mg/L), dan Amonia (0,21 ± 0,31 mg/L) tidak memenuhi baku mutu air sungai. Sungai Cimanuk bagian hilir dinyatakan tercemar ringan-sedang ditandai dengan nilai IP sebesar 1,04-7,51. Pencemaran Sungai Cimanuk bagian hilir terjadi disebabkan oleh aktivitas masyarakat (pembuangan limbah domestik, pembuangan sampah, pembuangan limbah peternakan ayam dan kambing, serta pembuatan batu bata) yang tidak terkendali di sepanjang sempadan sungainya. Strategi pengendalian pencemaran air Sungai Cimanuk bagian hilir yang direkomendasikan adalah strategi pertumbuhan yang progrefis, yaitu menerapkan kebijakan dengan cara (a) meningkatkan infrastruktur pengendalian pencemaran air melalui pembuatan tempat pengelolaan akhir sampah terpadu dan IPAL komunal, (b) meningkatkan peran dan partisipasi akademisi, peneliti, dan kelompok masyarakat dalam setiap kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pengendalian pencemaran air sungai, dan (c) meningkatkan koordinasi instansi/lembaga pemerintah dengan berbagai pihak dalam hal penentuan kebijakan pengendalian pencemaran air di Sungai Cimanuk bagian hilir. ......Cimanuk River is the second longest river in West Java Province. The Cimanuk River as a water resource is used for raw water sources in the PDAM and plays a role in preserving the environment, increasing economic growth and social welfare of communities. However, the Cimanuk River downstream indicated to be polluted due to uncontrolled community activities in the river border. The water quality of the Cimanuk river downstream must be managed and controlled for its pollution level. This research aims to analyze river water quality, analyze community activities in river border, and formulate a water pollution control strategy in the Cimanuk River downstream. Analysis of river water quality based on 7 physicochemical parameters compared to 6 river water quality standards set by IDN, WJP, UKTAG, USEPA, MOELG, and DOE. Water sampling point of the Cimanuk River at Boyongbong, Sukaregang, Tomo, and Jatibarang. Assessment of the water quality status for 2013-2018 used the PI method. Formulation of the water pollution control strategies used the SWOT method. The results shows the water quality of the Cimanuk River downstream in a poor condition characterized by concentration TSS (81,57 ± 132,69 mg/L), BOD (8,41 ± 6,53 mg/L), COD (33,92 ± 26,51 mg/L), DO (5,54 ± 1,67 mg/L), and Ammonia (0,21 ± 0,31 mg/L) not meet the water quality standards. The PI value of the Cimanuk River downstream between 1.04-7.51 indicates slightly to moderately polluted. Pollution of the Cimanuk River downstream caused uncontrol community activities (domestic waste disposal, trash disposal, chicken and goat farm waste disposal, and brick industry). The recommended of the water pollution control strategies for Cimanuk River downstream is a growth strategy. Implementation of policies by (a) improve the facilities and infrastructure monitoring river water quality and wastewater quality (b) increase the role and participation of academics, researchers, and community in activity of planning and act river water pollution control, and (c) improve coordination between government agencies/institutions and various parties in determining water pollution control policies in the Cimanuk River downstream.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T53080
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Uranium Waste Treatment by Extraction Using Emulsion Membrane Method. Research on the treatment of uranium (U) from simulation spent fuel had been done. The treatment was done by extraction using emulsion membrane method. Tributyl phosphate (TBP) as the solvent was diluted by kerosene and surfactant span-80 as an emulgator to bend membrane emulsion. Sodium carbonate solution as internal phase at the pH of 10-11. The mixture solution of uranium (U) and ruthenium (Ru) in HNO3 was used as a feed and butanol was used as a membrane splitter. The emulsion membrane used in this extraction has a composition as follows : 5% volume surfactant, 10% volume TBP, 35% volume kerosene, and 50% volume Na2CO3 solution. From the of acidity, agitation speed and extractions time, yielded the feed's acidity of 2M, agitation speed of 800 rpm and extraction's time of 5 minutes of which resulted an optimum condition with the efficiency of U of 28,15% and separation factor U-RU was large enogh to represent the optimum condition of taking uranium element.
JKL 1:1 (1999)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Meliyandoko
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang diadakannya penelitian ini adalah banyaknya kasus pencemaran air sungai akibat limbah industri khususnya di Bekasi. Pencemaran air itu merupakan masalah dalam menjaga kelestarian lingkungan dan merugikan masyarakat Meskipun pemerintah daerah telah melakukan pengawasan tintuk mencegah terjadinya pencemaran air, tetapi pencemaran air Kali Sadang masih terns berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pengawasan vang diiakukan oleh Pemerintah Daerah Bekasi terhadap pencemaran dan pembuangan limbah oleh industri ke Kali Sadang, Bekasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang beisifat deskriptif. Untuk menggambarkan pengawasan yang dilaknkan oleh Pemermtah Daerah Bekasi sudah dilakukan pengamatan dan wawancara terhadap beberapa orang daii instansi-instansi yang mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap pembuangan limbah cair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengawasan terhadap pembuangan limbah industri cenderung pasif dan tidak diterapkan secara efektif. Hal ini terjadi karena adanya hambatan yaitu: kurangnya jumlah petugas yang melakukan pengawasaiv kurangnya jumlah petugas yang mempunyai keahlian dalam memeriksa limbah tidak terkoordinasinya pelaksanaan pengawasan, kurang peralatan penunjang dan ketidakjelasan dalam peraturan perundang-undangan. Selain itu ditemukan juga beberapa koncUsi yang menunjang berlangungnya pencemaran, yaitu: ketidaksesuaian peruntukan kali Sadang, penyimpangan dalam prosedur pendirian industri, tidak dilakukannya pemantauan kualitas air sungai dan tidak efektifnya sanksi yang diterapkan. Hal-hal yang disebutkan di atas menjelaskcin mengapa dengan pengawasan yang dilakukan selama ini pencemaran air di Kali Sadang dapat terus berlangsung.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S6268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.R. Dwinanti Rika Marthanty
Jakarta: UI Publishing, 2018
363.739 4 DWI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Ashari
Abstrak :
Dengan meningkatnya armada kapal di Indonesia, industri galangan kapal dibutuhkan sebagai bagian utama dari Industri Maritim agar mampu memberikan perawatan berkala sebagai persyaratan utama dari kegiatan operasional kapal. Peningkatan jumlah kapal yang melakukan reparasi di PT.X menimbulkan penurunan kualitas lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis pengaruh dari proses reparasi kapal terhadap pencemaran air berupa logam berat Pb, Zn, Cu dan pencemaran udara dalam mempengaruhi kualitas lingkungan di area PT.X dan mengevaluasi komitmen manajemen PT.X sehingga dapat menyusun strategi industri galangan kapal yang berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah campuran antara kuantitatif dan kualitatif dilakukan dalam satu waktu. Kulaitas lingkungan di ukur berdasarkan indeks pencemaran air dan udara, dan pengolahan data dengan statistik. hasil dari penelitian adalah Stasiun A (15,82), B (14,26), C (3,78) dan D (1,29), 3 dari 4 stasiun melebihi baku mutu. Pada kualitas udara Stasiun E (94,73 mg/m3), dan F (1,75 mg/m3) hasil dari tingkat beban pencemaran udara melebihi baku mutu. Komitmen perusahaan dalam hal pengelolaan lingkungan dinilai baik oleh karyawan. Kesimpulan dari penelitian PT.X berada di Kuadran II (+1,1;-18) dengan strategi ST yakni : meningkatkan pembinaan dan koordinasi dalam pengelolaan lingkungan dengan membentuk divisi lingkungan untuk mengurangi dampak dari kegiatan reparasi kapal. ......With the increasing fleet of ships in Indonesia, the shipyard industry is needed as a major part of the Maritime Industry in order to be able to provide periodic maintenance as the main requirement of ship operational activities. The increase in the number of ship carrying out repairs at PT.X has resulted in a decrease in environmental quality. The purpose of this study is to analyze the effect of the ship repair process on water pollution in the form of heavy metals Pb, Zn, Cu and air pollution in influencing the environmental quality in the PT.X area and evaluating the commitment of PT.X management so that it can develop a sustainable shipyard industry strategy. The method used is a mixes method of quantitative and qualitative at one time. Environmental quality is measured based on the water and air pollution index, and data processing is statistical. The results of the study were Station A (15,82), B (14,26), C (3,78) and D (1,29), 3 of the 4 stations exceeded the quality standard. At station E (94,73 mg/m3) and F (1,75 mg/m3) air quality the results of the level of air pollution load exceeding the quality standard. The employees commitment to environmental management is considered good. The conclusion from the research PT.X is in Quadrant II (+1, 1 ; -18) with the ST strategy, that is : Inprove guidance and coordination in environmental management by forming an environmental division to reduce the impact of ship repair activities.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pseudomonas putida ATCC 49451, a gram negative, unicellular bacterium, is known to be capable of degrading phenol by biotransformation which changes phenol as carbon source to Carbon dioxide as end product. An experiment in a batch system was carried out to look at the degradation phenol in various aeration rate. The pH and temperature were maintained between 7.0-7.5 and 25° C. The results showed some fundamental kinetics data such as specific growth rate, degradation rate (Q) and Yield (Yxs).
JKL 1:1 (1999)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2004
551.482 ROA (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library