Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melsasyavia Nurfitriana Ramadhany Syam
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis data dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2018 untuk menguraikan kesenjangan upah penyandang disabilitas menjadi bagian yang dapat dijelaskan dan tidak dapat dijelaskan pada tingkat rata-rata. Dengan menggunakan dekomposisi Blinder-Oaxaca, bagian yang dapat dijelaskan berkontribusi sebesar 75,04% dalam kesenjangan upah penyandang disabilitas. Pencapaian tingkat pendidikan merupakan faktor penjelas terbesar yang memperlebar kesenjangan upah ini. Sementara itu, potensi diskriminasi menjadi kontributor utama kesenjangan upah gender antara penyandang disabilitas, bahkan bagian yang dapat dijelaskan tidak signifikan setelah dilakukan kontrol terhadap produktivitas penyandang disabilitas. Terlepas dari status disabilitasnya, perempuan mengalami diskriminasi upah terhadap laki-laki di Indonesia.

ABSTRACT
This study analyzes the data from Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) year of 2018, to outline the disability wage gap into the explained and unexplained parts at an average level. Using Blinder-Oaxaca decomposition, the explained part contributes up to 75.04% in the disability wage gap. Achievement in the education level is the highest explanatory factor in widening the gap. Furthermore, the potential for discrimination is a major contributor to the gender wage gap among people with disabilities, even the unexplained part becomes insignificant after the productivity of people with disabilities is being controlled. Regardless of their disability status, women experience wage discrimination in Indonesia in terms of gender."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Watekhi
"Disertasi ini menganalisis pengaruh liberalisasi perdagangan  yang diukur dengan tarif barang final terhadap ketimpangan upah antarindustri (industry wage premium) pada sektor manufaktur di Indonesia. Selain itu penelitian ini juga mengukur ketimpangan upah antara pekerja terampil dan tidak terampil dalam suatu industri (industry-specific skill premium) untuk karakteristik pekerja yang identik. Metode estimasi yang digunakan adalah estimasi dua tahap (Haisken-DeNew & Schmidt, 1997; Krueger & Summers, 1988). Pada tahap pertama mengestimasi industry wage premium dan  industry-specific skill premium dengan cara meregresikan upah terhadap karakteristik pekerja, dummy industri dan interaksi antara dummy industri dengan dummy tingkat keterampilan pekerja. Estimator koefisien dummy industri merupakan industry wage premium dan koefisien interaksi antara dummy industri dengan dummy tingkat keterampilan pekerja merupakan industry-specific skill premium. Data yang digunakan adalah data Survei Angkatan Kerja Nasional tahun 2000 sampai dengan  2015. Pada tahap kedua meregresikan industry wage premium dan industry-specific skill premium masing-masing terhadap tarif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa liberalisasi perdagangan mengurangi industry wage premium dan liberalisasi perdagangan meningkatkan industry-specific skill premium. Kebijakan perdagangan di Indonesia dimana proteksi lebih tinggi pada industri yang unskilled labor-intensive dibanding industri yang skilled labor-intensive akan mengurangi ketimpangan upah antar industri, namun meningkatkan ketimpangan upah antara pekerja terampil dan tidak terampil dalam suatu industri.

This study analyzes the effect of trade liberalization on wage inequality through industry wage premium and industry-specific skill premium in Indonesian manufacturing sectors. The empirical study is conducted in two stages of estimation approach (Haisken-DeNew & Schmidt, 1997; Krueger & Summers, 1988). Using the survey of labor force dataset from the Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional - Labor Force Survey), first, the study estimates industry wage premiums and industry-specific skill premium conditional on characteristics of the individual worker. In the second stage, the study regresses industry wage premium and industry-specific skill premium on tariff as a measure of trade liberalisation, respectively. The study finds trade liberalization decreases industry wage premium and increases industry-specific skill premium. So, Indonesia needs to be selective in implementing trade liberalization. Higher protection policies in the unskilled labor-intensive sector than the skilled labor-intensive sector will reduce wage inequality between industries. But on the contrary, it will increase wage inequality between skilled and unskilled workers in an industry.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library