Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ernst Fajar Millennio
Abstrak :
Pada penelitian komputasi ini, pengaruh dari penggunaan vortex generator tipe delta vane dalam melakukan rekayasa atau kontrol aliran terhadap boundary layer yang terbentuk pada NACA Intake dengan tujuan melakukan peningkatan performa NACA inlet. Aliran yang terbentuk pada NACA Inlet konvensional akan dianalisis secara numerik dan hasilnya digunakan sebagai referensi untuk menentukan pengaruh penggunaan Vortex Generator pada NACA Intake. Vortex generator tipe delta vane di-desain dan dipasang, di depan NACA Inlet. Desain yang digunakan meliputi berbagai variasi parametrik, yaitu Tipe Susunan, Angle of Attack, Tinggi Vortex Generator, dan posisi horizontal vortex generator. Studi numerik peningkatan performa ini menggunakan berbagai metode statistika yang sudah terbukti kegunaannya untuk mencapai hasil yang diinginkan. Hasil peningkatan performa yang didapatkan berdasarkan parameter performa Mass Flow Rate dan Pressure Recovery adalah secara berturut-turut adalah 9,6 % dan 19,2 % ......In this computational study, the effect of using a delta vane type vortex generator in flow control of the boundary layer formed at the NACA Intake with the aim of improving the performance of the NACA inlet. The flow formed at the conventional NACA Inlet will be analyzed numerically and the results are used as a reference to determine the effect of using a Vortex Generator on the NACA Intake. A delta vane type vortex generator was designed and installed, in front of the NACA Inlet. The design used includes various parametric variations, which are the type of direction, Angle of Attack, Vortex Generator Height, and the horizontal position of the vortex generator relative to the leading edge. This performance improvement numerical study uses a variety of proven statistical methods to achieve the desired results. The performance improvement results obtained based on the performance parameters Mass Flow Rate and Pressure Recovery are respectively 9.6% and 19.2%
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maskur
Abstrak :
Vortex tube adalah sebuah alat pendingin tanpa refrigerant dalam proses kerjanya. Vortex tube telah banyak dlgunakan dl dunia industri untuk mengatasi barbagai masalah spot cooling karena relatif murah dan sederhana. Penelltian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perubahan diameter inlet pada vortex tube pada berbagai variasi tekanan udara dari kompresor. Pengujian dilakukan dengan menggunakan vortex tube proto x-1 F TUl dengan variasi lntet 1 mm dan 0,7 mm. Untuk besar tekanan udara masuk dlpakai empat variasi tekanan yaltu 5 bar; 6 ban 7 bag dan 8 bar: Parameter performa yang digunakan adalah penurunan temperatur dan kapasltas refrierasl yang dihasltkan oleh vortex tube. Dari pengujian yang dilakukan pada semua variasi tekanan udara masuk diperoleh hasll untuk vortex tube dengan diameter inlet 1 mm menunjukan klnesjia yang lebih balk dibanding dengan diameter inlet 0,7 mm. Perbedaan performa yang cukup signifikan ini karena pada diameter inlet yang Iebih besar diperoleh udara masuk yang juga besan Hal ini membuat performanya juga lebih maksimal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Jabar Alfian Sena
Abstrak :
Salah satu upaya Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan sektor transportasi nasional adalah dengan membangun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Proyek KCJB nantinya akan menggunakan model Fuxing CR400AF dengan kecepatan operasional 350 km/jam. Pada kecepatan tinggi, aspek aerodinamik menjadi kritikal untuk dianalisis. Salah satu tantangan yang dialami oleh kereta cepat adalah aerodynamic drag. Pada penelitian ini, dilakukan analisis CFD terkait pengaruh pemasangan vortex generator (VG) beserta variasi ketinggiannya (4 cm, 8 cm, 12 cm) pada tail carriage sebagai perangkat pengontrol aliran pasif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa efek reduksi drag dan lift yang paling signifikan ditunjukkan oleh konfigurasi VG8 yang dapat mereduksi pressure drag pada tail carriage hingga 18.29% dan mereduksi koefisien angkat keseluruhan hingga 54.44%. Melalui analisis medan aliran ditemukan bahwa pemasangan VG pada titik separasi pada kereta cepat menyebabkan separasi aliran terjadi lebih awal dan memperbesar separation bubble. Separation bubble yang terbentuk ini kemudian mendisrupsi terbentuknya trailing longitudinal vortex sehingga menurunkan intensitas dan volumenya secara signifikan sehingga menghasilkan efek reduksi drag dan lift yang besar dibandingkan dengan efek penambahan pressure drag yang diakibatkan oleh membesarnya separation bubble. Temuan ini dapat menjadi acuan baru dalam upaya pengurangan drag kereta cepat, yaitu dengan melakukan pendekatan yang meminimalisir pembentukan trailing longitudinal vortex di belakang kereta cepat. ......One of the initiatives of the Indonesian government in developing the national transportation sector is by constructing the Jakarta-Bandung High-Speed Rail (KCJB) project. The KCJB project will utilize the Fuxing CR400AF train model with an operational speed of 350 km/h. At high speeds, the aerodynamic aspect becomes a very critical aspect to look for. One of the challenges of high-speed trains is aerodynamic drag. In this study, a computational fluid dynamics (CFD) analysis was conducted to investigate the effects of installing vortex generators (VG) with different heights (4 cm, 8 cm, 12 cm) on the tail carriage as a passive flow control device. The results of the research indicate that the most significant reduction in drag and lift is achieved by the VG8 configuration, which can reduce pressure drag on the tail carriage by up to 18.29% and decrease the overall lift coefficient by 54.44%. Through flow field analysis, it was found that the installation of VG at the separation point on the high-speed train causes the flow separation to occur earlier and enlarges the separation bubble. This separation bubble then disrupts the formation of the trailing longitudinal vortex, leading to a significant decrease in its intensity and volume. As a result, it produces a substantial reduction in drag and lift compared to the increase in pressure drag caused by the enlarged separation bubble. These findings can serve as a new reference in efforts to reduce drag in high-speed trains, specifically by minimizing the formation of trailing longitudinal vortices behind the train.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Damage red onion in storage is caused by several factorsfactors including less than perfect initial drying, storage temperature and humidity in the barn is too high and air circulation is less smooth....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Arsyadi
Abstrak :
Suatu aliran udara bertekanan tinggi yang dilewatkan pada sebuah nozzle dan diarahkan secara tangensial sepanjang dinding dalam sebuah tabung, akan berputar membentuk suatu vortex yang menimbulkan fenomena aliran udara bertemperatur panas dan dingin secara bersamaan. Penulis melakukan pengujian ini bertujuan ingin mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan jumlah Iubang inlet pada vortex generator FTX-1 terhadap besarnya penurunan temperatur yang dihasilkan. Metode yang diterapkan adalah dengan identitikasi masalah, studi literatur, konsultasi, membentuk benda uji merangkai, dan melakukan pengujian dengan cara mengambil data-data yang diperlukan yaitu temperatur masuk, temperatur dingin, temperatur panas, tekanan udara dingin, tekanan udara panas, laju aliran udara dingin dan Iaju aliran udara panas. Untuk Iangkah selanjutnya menganalisa data yang diperoleh dan mengambil kesimpulan dari data olahan. Berbagai variasi tekanan aliran udara masuk yaitu 5,63 dan 8 bar terhadap variasi jumlah lubang inlet tangensiai 1, 2, dan 3 dengan variasi panjang pipa panas 240 dan 400 mm telah dilakukan pengujian. Hasil akhir dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa ΔT dingin maksimum dicapai pada tekanan udara masuk 8 bar, menggunakan panjang pipa panas 400 mm dengan vortex generator 3 inlet yaitu diperoleh niiai ATm,.gin sebesar 20 °C pada fraksi massa dingin pc sebesar 0,43.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S36217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Furjiyanto
Abstrak :
Pengaruh dari rasio gap-diameter nosel terhadap nyala difusi pada medan aliran berlawanan telah diteliti secara eksperimental. Propana sebagai bahan bakar disuplai dari nosel bagian bawah dan udara sebagai oksidan disuplai dari nosel atas dengan diameter nosel yang sama, yang dilengkapi dengan honeycomb untuk membuat aliran udara yang seragam. Pada penelitian ini juga digunakan vortex generator untuk meningkatkan turbulensi sehigga dapat dicapai pencampuran reaktan yang optimal. Dua parameter utama yang diatur dalam penelitian ini adalah parameter geometri (diameter dalam nosel, rasio gap-diameter nosel, letak vortex generator) dan dinamika fluida (fluks momentum bahan bakar dan udara). Data mentah yang didapatkan pada penelitian ini adalah perbedaan ketinggian pada manometer bahan bakar dan udara, yang selanjutnya dikonversi menjadi data kecepatan bahan bakar dan udara dengan menggunakan persamaan yang didapat dari proses kalibrasi. Hasil eksperimen menunjukan bahwa limit stabilitas nyala akan naik dengan mengurangi rasio gap-diameter nosel pada berbagai posisi vortex generator pada nosel. Dan nyala paling stabil didapat pada L/d = 2.16 dan letak vortex generator pada jarak 2d dari ujung nosel, karena pada kondisi ini fluks momentum udara yang dibutuhkan paling tinggi untuk membuat nyala padam. Visualisasi nyala menunjukan bahwa mendekati kondisi padam, nyala api didominasi oleh nyala api biru. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan debit aliran udara yang semakin tinggi, maka warna kuning karbon, lama kelamaan akan melemah. Dan dengan kecepatan yang tinggi akan terbentuk nyala api biru, dimana pada nilai kecepatan tertentu akan terjadi padam. ...... Effects of nozzle diameter-gap ratio on characteristics of counter flow diffusion flame have been investigated experimentally. Propane as a fuel gas was supplied upward through a nozzle, and air as oxidant was supplied downward through a similar nozzle, which was filled with honeycomb to produce a uniform velocity in the issuing air. This experiment, also used vortex generator to increases turbulence, so that optimal mixing of reactants can be achieved. Two main parameters that had been set up in this experiment were fluid dynamics (momentum flux of air and fuel) and geometry parameters (inner diameter of nozzle, ratio of gap-nozzle diameter, position of vortex generator). Raw data that had been got in this experiment were height difference (Δh) on fuel and air U-tube manometer. The data were then converted to air and fuel velocity, using equation which have been obtained by calibration process. Experiment result showed that stability limit increases with decreasing ratio of gap-nozzle diameter, with various distance of vortex generator at nozzle. And the most stable flame obtained at L/d = 2.16 and location of vortex generator at distance 2d from tip of nozzle, because at this condition, momentum flux of air that is needed to make extinction was the highest. Visualization showed that near extinction, flame was dominated by blue flame. That indicated, with higher flow rates of air the yellow carbon zone becomes weaker and with fast flows the flame becomes blue and then at a certain critical flow would be extinct.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37354
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alfaz Ryvalbi
Abstrak :
In the automotive sector, reducing drag force has emerged as one of the top priorities. The goal of this study was to reduce drag by utilizing devices for passive flow regulator like vortex generators, diffuser slices beneath the rear body, and wing spoilers as external modifications. The purpose of this study is to learn more about the role of Flow Separation, the most recent developments in Vortex Generator technology, and how to maximize downforce without reducing drag coefficient. The study looked at the impact of inlet velocity and Reynolds number on the drag force at lengths that match to incompressible automobile models. A theoretical investigation was carried out on a KIA model car utilizing the finite volume technique (FVM) to solve the Reynolds-averaged Navier-Stokes equations. Data on KIA pride is provided. The SOLIDWORKS 2018 and ANSYS Fluent 19 computational fluid dynamics (CFD) software were used for all computational analyses and adjustments. The automobile under analysis has a drag coefficient of 0.34. Data research reveals that vortex generators, rear wing spoilers, and modified rear under-body diffuser slices can all lower drag by up to 1.73%, 3.05%, and 2.47%, respectively. When, in fact, it might be decreased by up to 3.8% by combining all of the prior changes. ......Di sektor otomotif, upaya mengurangi gaya hambat telah muncul sebagai salah satu prioritas utama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi gaya hambat dengan memanfaatkan perangkat kontrol aliran pasif seperti vortex generator, irisan diffuser under body belakang, dan spoiler sayap belakang sebagai modifikasi eksternal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari lebih lanjut tentang peran Flow Separation, perkembangan terbaru dalam teknologi Vortex Generator, dan bagaimana memaksimalkan downforce tanpa mengurangi koefisien gaya hambat. Studi ini melihat dampak dari kecepatan masuk inlet dan bilangan Reynolds dalam gaya hambat pada panjang yang sesuai dengan model mobil yang tidak dapat dimampatkan. Investigasi teoretis dilakukan pada mobil model KIA dengan menggunakan teknik volume hingga (FVM) untuk menyelesaikan persamaan Navier-Stokes rata-rata bilangan Reynolds. Data tentang model KIA disediakan. Perangkat lunak komputasi fluid dynamics (CFD) ANSYS Fluent 19 dan SOLIDWORKS 2018 modeler digunakan untuk semua analisis dan penyesuaian komputasi. Mobil yang dianalisis memiliki koefisien hambatan 0,34. Riset data mengungkapkan bahwa vortex generator, spoiler sayap belakang, dan irisan diffuser bagian bawah bodi belakang yang dimodifikasi semuanya dapat menurunkan hambatan masing-masing hingga 1,73%, 3,05%, dan 2,47%. Padahal, sebenarnya, itu bisa dikurangi hingga 3,8% dengan menggabungkan semua perubahan sebelumnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Eko Santoso
Abstrak :
Jika suatu aliran udara bertekanan tinggi mengalir ke suatu celah sempit, kemudian diatirkan secara tangensial malta timbul fenomena aliran udara bertemperatur panas pada ujung keluaran pipa dan aliran udara bertemperatur dingin pada ujung tainnya. Dengan mengatur bukaan kalup jarum pada ujung pipa aliran udara panas diperoleh besar fraksi massa aliran udara dingin maupun fraksi massa aliran udara panas yang, jika dijumlahkan merupakan Iaju aliran udara masuk. Fraksi massa dingin L¢1_,,,_g,,,) mempunyai korelasi dengan beda temperature dingin terhadap temperature masuk (ATJMW). Korelasi lersebul dinotasikan sebagai ATJL-1gm = f(;1¢»,@.) Hubungan fungsi antara kedua parameter tersebut menyatakan karakteristik dari suatu tabung vortex. Berbagai variasi tekanan udara masuk yaitu 5 bar, 6 bar, 7 bar dan B bar terhadap perubahan panjang pipa udara panas 400 (mm) dan 240 (mm) dimana panjang pipa udara dingin tetap yaitu 80 (mm). Sebagai tambahan, dibandingkan pula jumlah inlet langensial pada 3 buah vortex generator yailu 1 inlet, 2 inlet dan 3 inlet dengan variasi tekanan aliran udara masuk terhadap panjang pipa panes 400 (mm) dan 240 (mm). Hasil akhir menunjukkan bahwa AT:,mS," makstmum dapat dicapai pada tekanan udara masuk 8 bar, menggunakan paniang pipa panas 400 (mm) Serta vortex generator yang mempunyai 3 inlet tangensial.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S36214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library