Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Hardinasta Perdana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mempelajari pengaruh ESG Score terhadap return resilience dan tingkat volatilitas saham perusahaan di India sebelum dan selama pandemi Covid-19; serta (2) mengidentifikasi faktor ESG yang memiliki pengaruh terbesar terhadap return resilience. Penelitian ini menggunakan data panel berdasarkan ESG Combined Score yang diperoleh dari Refinitiv Eikon dengan periode sebelum pandemi Covid-19 (April 2018-Februari 2020) dan periode saat pendemi Covid-19 (Maret 2020-Maret 2021). Penelitian ini menggunakan range-based volatility sebagai ukuran volatilitas dan Fama-French 3 Factor sebagai variabel kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ESG Score tidak berpengaruh terhadap return resilience. Hal ini mengindikasikan bahwa ESG Score yang menjadi gambaran pengukuran sustainable investing belum mampu menopang tingkat imbal hasil saham, khususnya dalam menghadapi market crash. Disamping itu, ESG Score berpengaruh negatif pada tingkat volatilitas harga saham. Ditemukan juga bahwa faktor sosial merupakan komponen ESG yang paling berpengaruh terhadap return resilience di masa sebelum dan saat pandemi Covid-19.
......The study aims to: (1) investigate the effect of ESG Score on return resilience and volatility of individual stocks in India before and during the Covid-19 pandemic, and (2) identify which ESG factors have the greatest influence on return resilience in India. This study used panel data where the ESG Score used is ESG Combined Score obtained from Refinitiv Eikon with the period before the Covid-19 pandemic ( April 2018 to February 2020) and during the Covid-19 outbreak (March 2020 to March 2021). The study also measures volatility using a range-based volatility and Fama-French 3 Factor as control variables. The results show that ESG Score has no effect on abnormal return. This indicates that the ESG Score has not been able to sustain the company's ability to maintain return especially during the market crash. Besides, the ESG Score is negatively associatied with stock price volatility. In addition, this research also finds that social factors is the ESG component that affects return resilience before and during the Covid- 19 pandemic.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hidia Aini
Abstrak :
Saat ini sekuritas derivatif menjadi bagian penting dalam dunia keuangan dan investasi. Salah satu contoh sekuritas derivatif adalah opsi call Eropa. Nilai opsi call Eropa dapat ditentukan dengan formula Black-Scholes. Formula Black-Scholes dipengaruhi antara lain oleh volatilitas harga saham, dan karena volatilitas harga saham tidak dapat diobservasi secara langsung, maka dilakukan penaksiran volatilitas. Taksiran volatilitas dengan menggunakan data nilai opsi dari pasar disebut implied volatility. Kurva implied volatility terhadap kenaikan harga patokan dikenal sebagai volatility smile. Volatility smile mengindikasikan ketidaksempurnaan formula Black-Scholes dalam mengakomodasi sifat volatilitas harga saham yang acak. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang implied volatility dan volatility smile dari model Hull-White yang menggunakan asumsi volatilitas stokastik.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S27656
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Tugas akhir ini bertujuan untuk memperkenalkan model runtun waktu Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH) dan Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH), kemudian menggabungkannya dengan model runtun waktu stasioner yaitu model Autoregressive Moving Average (ARMA), menjadi model ARMA-ARCH atau ARMA-GARCH. Model ini akan dapat menangkap adanya fenomena pengelompokan volatilitas yang seringkali terjadi pada data runtun waktu finansial. Selain itu akan dijelaskan karakteristiknya, diantaranya adalah sifat kestasioneran dan fungsi autokorelasi, kemudian diperlihatkan berbagai simulasinya.
Universitas Indonesia, 2007
S27671
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakhrul Aufa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari quantitative easing terhadap pasar keuangan Indonesia khususnya volatilitas dari yield surat berharga pemerintah. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa kebijakan quantitative easing di Amerika Serikat terbukti berpengaruh terhadap volatilitas surat utang negara Indonesia. Berdasarkan hasil estimasi GARCH 1 1 ditemukan bahwa sebelum quantitative easing variabel yang mempengaruhi volatilitas SUN Indonesia justru adalah pasar saham Amerika Serikat yang dicerminkan oleh variabel Return S P 500 dan volatility index VIX Index namun setelah dilakukannya QE oleh The Fed variabel yang signifikan berpengaruh adalah variabel US Treasury 2 tahun US Treasury 10 tahun dan spread yield US treasury 2 tahun dan 10 tahun.
Selain itu juga ditemukan bahwa volatilitas yield SUN Indonesia mengalami penurunan paska dilakukannya QE oleh The Fed. Penurunan tersebut merupakan dampak positif dari dilakukannya QE sebab dengan penurunan tersebut Pemerintah Indonesia dapat menerbitkan surat utang dengan biaya yang lebih murah.
......
This research is attempted to find the impact of the quantitative easing to the Indonesian financial market especially the volatility of the Indonesian Government Securities yield. Based on the research, quantitative easing policy in the United States proved to affect the volatility of yield of Indonesia Government Bond. Based on GARCH (1,1) model it is found that before quantitative easing was done by the Fed variables that affect the volatility SUN Indonesia came from the US stock market that was reflected by the S&P 500 return and the volatility index (VIX Index), but after doing QE by the Fed, the variables that significantly influence is 2-years US Treasury, and the 10-years US Treasury, and spreads between 2 years and 10 years US Treasury.
Moreover, it is also found that the volatility of Indonesian government securities yield has decreased after doing QE by the Fed. The decline is a positive impact of the QE, because with the decline Indonesian government may issue debt securities with a cheaper cost.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library