Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rusdi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manfaat vitamin E untuk menurunkan kadar F2a-isoprostan, mempertahankan fluiditas dan aktivitas enzim Na*-K? ATPase membran sel sinsitiotrofoblas jaringan plasenta penderita pre-eklampsia. Sampel plasenta diambil dari RSB Budikemuliaan, Tanah Abang Jakarta Pusat. Penelitian dilakukan pada bulan September 2003 - Maret 2005. Isolasi sel dan membran sel sinsitiotrofoblas dilakukan berdasarkan metode yang dikembangkan oleh Smith et ai. (1977), Rand (1997), dan Lodish (2000).
F2a-isoprostan diisolasi dengan kromatografi dan diukur dengan kit F2a-isoprostan menggunakan ELISA Reader pada JL = 450 nm. Fluiditas dihitung dengan rasio molar kadar kolesterol:fosfolipid. Kolesterol diukur menggunakan Modular C800 dan fosfolipid diukur dengan spektrofluorometer Shimadzu RF5301PC dengan filter eksitasi 267 nm dan emisi 307 nm. Probe fosfolipid adalah 1,6-difenil-1,3,5-heksatrin (DPH) dan pelarut tetrahidrofuran. Aktivitas enzim Na*-K? ATPase diukur dengan spektrofotorneter pada it = 660 nm. Kadar protein diukur dengan spektrofotometer pada IL = 280 nm. Data dianalisis dengan Anava 1 Arah dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Difference).
Dari penelitian ini diperoleh hasil: (1) kadar F2a-isoprostan membran sel sinsitiotrofoblas plasenta fetalis pada penderita pre-eklampsia yang mendapat vitamin E lebih rendah secara sangat bermakna dibanding pada penderita pre-eklampsia yang tidak mendapat vitamin E (p < 0,01), (2) membran sel sinsitiotrofoblas plasenta fetalis pada penderita pre-eklampsia yang mendapat vitamin E lebih 'fluid' dibanding penderita pre-eklampsia yang tidak mendapat vitamin E secara bermakna (p < 0,05), (3) pemberian vitamin E tidak mempengaruhi aktivitas enzim Na'-K* ATPase membran sel sinsitiotrofoblas plasenta fetalis pada penderita pre-eklampsia (p > 0,05).
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa vitamin E mampu:
(1) menurunkan kadar F2a-isoprostan dan
(2) mempertahankan fluiditas membran sel sinsitiotrofoblas plasenta fetalis pada penderita pre-eklampsia,
(3) tidak berpengaruh terhadap aktivitas enzim Na*-K* ATPase membran sel sinsitiotrofoblas plasenta fetalis pada penderita pre-eklampsia."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
D750
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bobby Setiadi Dharmawan
"Pencegahan parut ginjal di kemudian hari pada tata laksana PNA belum memuaskan. Mekanisme vitamin E dalam menekan inflamasi dan sebagai antioksidan pada tata laksana anak dengan febrile UTI belum diteliti. Penelitian ini menelaah efek inhibisi vitamin E terhadap IL-6, IL-8, dan MDA urin. Efek perancu seperti usia, ASI, riwayat ibuprofen, dan infeksi E. coli, juga diteliti. Uji klinis acak tersamar ganda (n = 40) dilakukan di RS Fatmawati pada anak berusia 6?60 bulan dengan febrile UTI. Kelompok kasus diberikan 40 UI DL-α- tocopherol dan kelompok kontrol diberikan saccharum lactis selama 10 hari. Kedua kelompok mendapat terapi antibiotik yang sama. Pemantauan demam, leukosit darah, IL-6, IL-8, dan MDA urin dilakukan pada H0, H3 dan H10. Analisis IL-6 dan IL-8 dan MDA urin dilakukan di Laboratorium Biokimia FKUI. Kadar IL-6 urin lebih rendah pada kelompok vitamin E. Vitamin E menurunkan IL-8 urin namun tidak berbeda bermakna dibanding plasebo. Vitamin E tidak terbukti menurunkan demam lebih baik dibanding plasebo. Leukosit darah pada kelompok vitamin E lebih menurun dibanding kelompok plasebo, namun keduanya dalam batas normal. Perubahan MDA urin kedua kelompok tidak berbeda. Pemberian ASI menurunkan IL-6 dan IL-8 urin secara bermakna. Riwayat ibuprofen meningkatkan IL-6 dan IL-8 urin secara bermakna. Infeksi E. coli lebih meningkatkan MDA urin dibanding uropatogen lain. Manfaat penambahan vitamin E pada tata laksana febrile UTI masih perlu diteliti lebih lanjut.

Prevention of subsequent renal scarring in APN treatment has not been encouraging. The mechanism of vitamin E in suppressing inflammation and as an anti-oxidant in pediatric febrile UTI patients has not been studied. This study aimed to examine the inhibitory effects of vitamin E on urinary IL-6, IL-8, and MDA. Confounding effects of age, breastfeeding, previous treatment with ibuprofen, and E. coli infection were studied. A randomized double blind placebo controlled clinical trial (n = 40) was conducted in Fatmawati Hospital on 6 to 60 months old subjects with febrile UTI. The intervention group received 40 IU DL- α-tocopherol while the control received saccharum lactis as placebo for 10 days. Both groups were treated with antibiotics equally. Fever monitoring as well as blood leukocyte, urinalysis, and urinary IL-6, IL-8, and MDA were performed on day 0, day 3 and day 10. Analyses of urinary IL-6, IL-8 and MDA levels were conducted at Biochemistry Laboratory of Faculty of Medicine University of Indonesia. Urinary IL-6 levels were lower in the vitamin E group. Vitamin E suppressed urinary IL-8 but this result was not statistically significant compared to that of the placebo group. Vitamin E was not proven to reduce fever better than placebo. Leukocyte was lower in the vitamin E group compared to the placebo group, but both counts were within normal limit. Changes of urinary MDA levels between the two groups was statistically insignificant. Breastfeeding significantly lowered urinary IL-6 and IL-8 levels. Ibuprofen withdrawal significantly increased urinary IL-6 and IL-8 levels. E. coli infection increased urinary MDA more than any other uropathogens. The supplementation of vitamin E in the treatment of febrile UTI in children needs to be further investigated."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zackie Alfian Rizaldy
"ABSTRAK
Stres oksidatif disebabkan ketidak seimbangan mekanisme pertahanan tubuh dengan radikal bebas. Radikal bebas dapat menginisiasi peroksidasi lipid yang berakibat kerusakan jaringan salah satunya pada jantung. Salah satu cara mengatasi hal ini dengan mengkonsumsi antioksidan eksogen dari makanan, yaitu bekatul. Bekatul mengandung tokoferol vitamin E . Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui efek antioksidan bekatul varietas IPB3s dibandingkan vitamin E terhadap kadar malondialdehid MDA pada jantung tikus yang diinduksi karbon tetraklorida CCl4 . Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan sampel 30 tikus jantan galur wistar. Sampel dibagi menjadi sepuluh kelompok dan masing-masing kelompok dilakukan pengukuran kadar MDA dengan metode Thiobarbituric Acid Reacting Substances TBARS . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian CCL4 tidak signifikan meningkatkan kadar MDA jantung dibandingkan kelompok kontrol. Pemberian bekatul IPB3s secara bermakna menurunkan kadar MDA jantung dibandingkan dengan pemberian CCl4. Tidak terdapat perbedaan kadar MDA bermakna antara pemberian bekatul dibandingkan dengan pemberian vitamin E. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bekatul dapat dijadikan sumber alternatif vitamin E.

ABSTRACT
Oxidative stress is caused by the imbalance of the body s defense mechanism with free radicals. Free radicals can initiate lipid peroxidation resulting in cardiac tissue damage. One way to overcome this by consuming exogenous antioxidants from food, such rice bran. Rice bran contains tocopherol vitamin E . The aim of this study was to know the antioxidant effect of rice bran varieties IPB3s compared to vitamin E to the levels of malondialdehid MDA in the cardiac tissue of rats induced carbon tetrachloride CCl4 . This study used an experimental design with a sample of 30 male rats of wistar strain. The samples were divided into ten groups and each group performed the measurement of MDA levels measured using Thiobarbituric Acid Reacting Substances TBARS assay. The results of this study showed that the administration of CCL4 did not significantly increase cardiac MDA levels compared to the control group. It was also revealed the administration of rice bran varieties of IPB3s significantly decreased MDA level of cardiac tissue compared with CCl4 group. There was no significant difference in MDA levels between rice bran and vitamin E intake. Based on the research results can be concluded that rice bran can be used as an alternative source of vitamin E."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Lucia Fitri
"Kasus multidrug-resistant tuberkulosis (MDR-TB) paru di Indonesia semakin meningkat dan berdasarkan WHO Global Tuberculosis Report 2018, Indonesia merupakan satu dari 20 negara yang memiliki kasus MDR-TB terbanyak di dunia dengan tingkat keberhasilan terapi 47%. Beberapa penelitian didapatkan bahwa pada pasien TB paru terjadi peningkatan kadar malondialdehida (MDA) dan radikal bebas lainnya, selain itu juga terdapat penurunan kadar antioksidan di dalam tubuh, salah satunya adalah vitamin E. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan vitamin E serum dengan kualitas hidup yang dimediasi oleh MDA pada penyandang MDR-TB paru. Pada penelitian ini didapatkan 91 penyandang MDR-TB yang masih dalam terapi fase intensive dengan usia di antara18-59 tahun. Dalam penelitian ini akan dinilai kadar vitamin E dan MDA dalam serum, serta kualitas hidup dengan menggunakan kuesioner short form-36 (SF-36). Data didapatkan dari wawancara, rekam medis, pengukuran antropometri, penilaian asupan makanan (food recall 1x24jam dan FFQ semikuantitatif), dan pemeriksaan laboratorium. Analisis variabel mediasi menggunakan metode kausal step menurut Baron dan Kenny. Hasil dari penelitian ini tidak didapatkan korelasi antara kadar vitamin E dengan total skor kualitas hidup, physicall component summary (PCS), dan mental component summary (MCS). Selain itu juga MDA bukan merupakan variabel mediasi antara kadar vitamin E dengan kualitas hidup pada penyandang MDR-TB paru. Hasil lain yang didapat dalam penelitian ini adalah terdapat korelasi positif rendah signifikan antara asupan vitamin E dengan total skor kualitas hidup. Serta terdapat korelasi negatif rendah signifikan antara kadar MDA dengan total skor kualitas hidup, PCS, dan MCS.

Pulmonary multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB) in Indonesia has increased and WHO Global Tuberculosis Report data in 2018 showed that Indonesia is one of 20 countries with the most common cases of MDR-TB in the world with 47% therapeutic success rate. Several studies conducted in pulmonary TB patients showed an increase in the level of malondialdehyde (MDA) and other free radicals and a decrease in the level of antioxidants in the body, including vitamin E. The purpose of this study is to find out the correlation of serum Vitamin E with quality of life mediated by MDA in pulmonary MDR-TB. This study involved ninety-one MDR-TB patients that were still in the intensive phase treatment process with age ranged from 18 to 59 years old. In this study, we examined the levels of serum vitamin E and MDA, and also quality of life using short form-36 (SF-36) questionnaire. Data were collected from interviews, medical records, anthropometric measurements, dietary assessments (24-hours food recall and semi-quantitative FFQ), and laboratory tests. The mediation variable analysis was tested using the causal step method according to Baron and Kenny. The results of this study didn't find a correlation between vitamin E levels with total quality of life scores, physicall component summary (PCS), and mental component summary (MCS). It was also found that MDA wasn't a mediation variable between vitamin E levels and quality of life in pulmonary MDR-TB patients. Another result obtained from this study was that there were a significant low positive correlation between vitamin E intake and total quality of life scores. There were also a significant low negative correlation between MDA levels and total quality of life scores, PCS and MCS."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library