Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibrahim Koatma
"Telaii dilakukan penentuan kadax' vitamin dalam tablet vitamin
B kompleks dengan cara kolorimetri dan cara spektrofluorometri,
dan penentuan kadar vitamin Bg dalam tablet vitamin B kompleks .
dengan cara spektrofluorometri, cara kolorimetri untuk penentu
an kadar vitamin ternyata tidak dapat dilakukan, karena Nicotinaraid
akan ikut diendapkan bersama-sama vitamin B^ oleh am
monium reineckat. Penentuan kadar denj^?an cara spektrolluorometri
untuk vitamin dan vitamin fl^., ternyata mernberikan basil yang
cukup memuaskan, tetapi pacia penentuan kadar vitamin Bp dengan
cara spektrofluorometri konsuntrasi vitarnlii Bg bai'us dinaikkan
10 kali lebih besar dari prosedur semula»

A determination of vitamin cdncentratioxi in vitamin B eoraplex
tablets had been carried out with the Colorimetrio method
and the Spectrofluorometric method, and a determination of vi
tamin B2 concentration in vitamin B complex tablets v/ith the'~ ^
Spectrofluorometric method. The Goloriraetric method for the
determination of vitamin concentration could not be put in
to practice becauce the Kicotinarnide would also be precipitated
together with vitamin by Ammonium Reineckat. A determination
of concentration with the Spectrofluorometric method of vitamin
B^ and vitamin Bg give evidence of a isatisfying result, but in
the' determination of vitamin Bg concentration with the Spectro
fluorometric method, the vitamin concentration had to be
raised ten times from the original procedure.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1981
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ingka Nilawardani
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui suplernentasi vitamin B12 pada penderita HIV terhadap jumlah CD4, sehingga diharapkan dapat mencegah progresivitas penyakit HIV. Penelitiam ini merupakan uji klinis tanpa pembanding, terhadap 15 orang pasien HIV di poliklinik UPT HIV RSUPNCM Jakarta mulai satu Februari sampai dengan 20 April 2010. Subyek mendapat suplementasi vitamin B12 (metilkobalamin) 1000 pg/had, peroral, sclama enam minggu. Data dikumpulkan meliputi data demografi (usia dan jenis kelamin), adanya hepatitis gastroenteritis dan infeksi akut selama penelitian, status gizi (indeks massa tubuh), analisis asupan zat gizi dengan metode had record 3 x24 jam dan FFQ semikuantitatit2 lcadar vitamin B12 serum dan jumlah CD4. Analisis data menggunakan uji t berpasangan atau Wiicoxon dengan batas kemaknaan p < 0,05. Sebanyak 15 subyek mengikuti penelitian sampaj sclesai. Setelah enam minggu perlakuan, didapatkan adanya peningkatan yang bennakna terhadap kadar vitamin Bn serum awal 270,71 i 71,04 pmol/L, pada akhir perlakuan 419,11 =4= 122,95 pmol/L meningkat signiiikan (p > 0,001). Terdapat 11 dari 15 subyek mengalami peningicatan jumlah CD4 pada akhir penelitian. Median jumlah CD4 subyek pada awal penelitian 143 (23 - 372) sei/pL dibandingkan dengan median pada akhir pcrlakuan 166 (18 - 428) /pL, didapatkan perubahan signifikan (p = 0,03l). Uji korelasi Spearman, tidak menunjukan korelasi bermakna antara perbedaan jumlah CD4 dengan perbedaan kadar vitamin B12 serum (r= -0,375, p= 0,l68). Dcngan demikian dapat disimpulkan bahwa, walaupun tidak terdapat korelasi pada perbedaan jumlah CD4 dan kadar vitamin B12, namun suplementasi vitamin B12 menggunakan metilkobalamin 1000 pg/hari, peroral, selama enam minggu pada penderita HIV dapat meningkatkan secara bcrmakna kadar vitamin Bn serum dan terdapat perubahan bermakna jumlah CD4.

ABSTRACT
The aim of this study is to find the effect of Vitamin B12 supplementation in HIV patients on the counts of CD4 so it would prevent the HIV progressiveness in RSUPNCM Jakarta. It is an one-armed clinical trial in 15 HIV patients in UPT HIV RSUPNCM Jakarta. The subjects received vitamin B12 (methylcobalamin) supplementation 1000 ug/day, per oral, for six weeks. The data was collected included demographic data (age and sex), the presence of hepatitis co-infection and gastroente1itis,and acute infection during nutritional status (body mass index), nutrition intake analysis with 3 x24 hours food record method and semi-quantitative FFQ, the level of serum vitamin B12 and CD4 counts. The study used paired t-test or Wilcoxon with significant value p < 0,05. There were I5 subjects who completely participated. After six weeks of intervention, there as a significant increment of early serum Vitamin Bl; level which was 270,71 1 71,04 pmol/L, and at the end ofthe intervention was 419,11 :h 122,95 pmol/L; increased significantly (p > 0,00l). There were ll of 15 subjects who had an increment at the end of the study. Early CD4 counts at the beginning of the study was 143 (23 - 372) cells/pL then changed significantly at the end of the study which was 166 (18 - 428) cells/pl., p = 0,03l. Though there was no significant correlation in CD4 counts difference to serum vitamin B12 level (r= -0,375, p= 0,l68)- It can be concluded that after six week intervention with vitamin B12 supplementation in methycobalamin form 1000 ug/day, per oral, in HIV patients would significantly increase serum vitamin B12 level and would significantly change CD4 counts, even-though there was no correlation on CD4 difference and vitamin Bl; level difference.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T32066
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marwan Sofyan
"Tenaga kesehatan khususnya perawat memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan mental emosional dibanding populasi umum dan bisa berdampak pada kualitas pelayanan dan keselamatan pasien. Vitamin B memiliki peranan penting pada kondisi mood dan mental seseorang. Tujuan penelitian ini untuk menilai hubungan asupan vitamin B1, B6, B9, B12 dan faktor lainnya terhadap gejala gangguan mental emosional pada perawat. Penelitian dilakukan di sebuah instansi rumah sakit tipe C dengan subjek penelitian 80 perawat dengan metode cross sectional. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner Self Reporting Questionnaire 20 (SRQ-20), Expanded Nursing Stress Scale (ENSS), dan Food Frequency Questionnaire (FFQ) semikuantitatif. Dilakukan analisa bivariat dan multivariat untuk menilai hubungan asupan vitamin B dan faktor risiko lainnya terhadap gangguan mental emosional. Data kemudian dikumpulkan dan diolah dengan program SPSS versi 20. Prevalensi gangguan mental emosional pada perawat di rumah sakit ini didapatkan sebesar 22,5 %. Persentase perawat yang sudah mencukupi kebutuhan vitamin B1, B6, B9, dan B12 adalah sebesar 28,8%, 72,5%, 15%, dan 56,3%. Berdasarkan analisa multivariat didapatkan terdapat hubungan yang signifikan antara asupan vitamin B6 (p<0,001, OR=20,06) dan B12 (p=0,029, OR=4,49) dengan gangguan mental emosional. Asupan vitamin B memiliki hubungan bermakna dengan kejadian gangguan mental emosional dimana gangguan mental emosional memiliki kemungkinan lebih besar terjadi pada perawat dengan asupan vitamin B6 dan B12 yang kurang dibandingkan dengan asupan vitamin yang adekuat.

Health workers, especially nurses, have a higher risk of experiencing mental and emotional disorders than the general population and can have an impact on the quality of care and patient safety. The B vitamins have an important role in a person's mood and mental condition. The purpose of this study was to examine the relationship between intake of vitamins B1, B6, B9, B12 and other factors on the symptoms of emotional mental disorders in nurses. The research was conducted in a type C hospital institution with 80 nurses as research subjects with cross sectional method. The study using the SRQ-20, ENSS, and semi-quantitative FFQ. Bivariate and multivariate analyzes were performed to assess the relationship between the vitamin B intake and other risk factors to emotional mental disorders. The data were then collected and processed using the SPSS version 20. The prevalence of emotional mental disorders in nurses at this hospital was 22,5%. The percentage of nurses who have adequate needs for vitamin B1, B6, B9, and B12 is 28,8%, 72,5%, 15%, and 56,3%. Based on multivariate analysis, there was a significant relationship between vitamin B6 intake (p<0,001, OR=20,06) and B12 (p=0,029, OR=4,49) with emotional mental disorders. Vitamin B intake has a significant relationship with the prevalence of emotional mental disorders where emotional mental disorders are more likely to occur in nurses with less intake of vitamins B6 and B12 than those with an adequate vitamin intake."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library