Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Nastiti Dewa
Abstrak :
Artikel ini meneliti tentang efektivitas virelangue sebagai salah satu strategi dalam mengatasi interferensi fonetik pada penutur pemula yang belum pernah mempelajari bahasa Prancis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi kasus serta strategi pre-test dan post test yang berfungsi melihat perkembangan pelafalan dari pelatihan yang dilakukan, lalu dianalisis lebih lanjut dengan teori fonetik dan fonologi Léon (1993), Chaer (2009), analisis kesalahan berbahasa Tarigan & Tarigan (2011), serta teori interferensi Weinreich (2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interferensi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris terjadi dengan jenis phonetic treatment of borrowed words karena penguasaan bahasa Inggris di samping bahasa Indonesia. Kendala terbanyak yang berupa pelafalan bunyi [ɛ] dan [ʒ], serta hiperkoreksi karena keterbatasan pengetahuan subjek penelitian terhadap bahasa Prancis. Tidak ditemukan perbedaan latar belakang pembelajaran bahasa asing lainnya selain bahasa Inggris, namun penting bagi pengajar untuk mengetahui bahasa apa saja yang dikuasai oleh pemula guna mengetahui interferensi apa saja yang mungkin terjadi. Selama tiga kali pertemuan dalam tiga minggu, terlihat bahwa adanya perkembangan pelafalan pada subjek penelitian yang mencapai persentase benar sebesar 59% hingga 84% dengan maksimal kesalahan hanya sebanyak 1-2 kata saja yang dialami oleh kelompok subjek penelitian bahasa Eropa, bahasa Prancis, maupun non-bahasa. Kelompok subjek penelitian bahasa Asia merupakan satu-satunya kelompok yang mampu melafalkan kedua kalimat virelangue dengan tepat di tahap terakhir. Hal tersebut dipengaruhi oleh keterbiasaan pemelajar bahasa Asia untuk lebih teliti mempelajari bahasa yang sangat berbeda dibandingkan bahasa Eropa, termasuk bahasa Prancis. ......This article examines the effectiveness of virelangue as a strategy to overcome phonetic interference in beginners who have never studied French. This case studies qualitative research used pre-test and post-test strategies to see the development of research subjects’ pronunciations from each trials, then analysed using phonetic and phonological theory by Léon (1993) and Chaer (2009), the analysis of language errors by Tarigan & Tarigan (2011), and the theory of interference by Weinreich (2011). The results indicate that there is interference between Indonesian and English with the form of phonetic treatment of borrowed words. This happens because the research subjects are able to speak English well. The most difficult sounds to pronounce are [ɛ] and [ʒ]. Due to the limited knowledge of the research subjects, there is also ̃ hypercorrection. There are no differences in the background of learning other foreign languages besides English, however it is important for teachers to understand which languages are spoken well by beginners in order to know the interference that might occur. During these trials,there is a development of pronunciation which reached the accomplishment percentage from 59% to 84% by all research subjects from Asian language studies students, European language studies students, French studies students, also non-language studies students with the most errors maximum 1-2 words only. The Asian language studies students, learning more difficult sounds, were the only group pronouncing the virelangue correctly in the last trial.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library