Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Rahmawita
"ABSTRAK
Kekerasan dalam pacaran merupakan kasus yang sering terjadi, namun masih belum begitu mendapat sorotan sehingga masih terabaikan oleh korban dan pelakunya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengalaman kekerasan dalam pacaran pada mahasiswi Rumpun Ilmu Kesehatan UI tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian ini mengambil 240 responden yang dipilih menggunakan metode quota sampling, pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner online melalui Google Formulir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 88.3% mahasiswi pernah mengalami kekerasan dalam pacaran. Berdasarkan analisis bivariat, ada hubungan antara pengalaman kekerasan dalam keluarga dengan pengalaman kekerasan dalam pacaran pada responden dengan status sedang pacaran.
ABSTRACT
Dating violence is a problem that often occurs, but still not so much in the spotlight that it is still neglected by victims and perpetrators. The purpose of this study to is understand the factors that related to experience dating violence at Health Sciences Cluster student, Universitas Indonesia in 2019. This study is a quantitative study with a cross-sectional design. This study took 240 respondents who were selected using the quota sampling method, the data were collected using an online questionnaire through Google Form. The results showed that 88.3% of studies had experience dating violence. Based on bivariate analysis, there is a relationship between experience of violence in the family with experience of dating violence."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Earlita Adelia
"Penelitian tentang kekerasan berpacaran siber masih terbatas walaupun hubungan romantis yang dijalin secara online sudah umum. Salah satu faktor risiko dari kekerasan dalam berpacaran adalah pengalaman buruk masa kecil. Selain itu, regulasi emosi diketahui berhubungan dengan meningkatnya perlakuan dan kemungkinan menjadi korban kekerasan dalam berpacaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman buruk masa kecil terhadap kekerasan dalam berpacaran siber dan kemampuan regulasi emosi sebagai moderator hubungan di antara keduanya. Dalam penelitian ini kekerasan berpacaran siber diukur melalui kedua sisi yaitu sisi pelaku dan juga korban. Partisipan berjumlah 117 dewasa muda Indonesia (64.8% perempuan, M usia = 20,22, SD = 1,925). Ditemukan bahwa pengalaman buruk masa kecil memprediksi kekerasan berpacaran siber dari sisi pelaku (b = 0.252, t(117) = 4.060, p < 0.05) dan regulasi emosi bukan merupakan moderator yang signifikan (b = 0.001, t(117) = 0.381, p > 0.05). Pengalaman buruk masa kecil juga ditemukan memprediksi kekerasan berpacaran siber dari sisi korban (b = 0.341 , t(117) = 4.764, p < 0.05) dan regulasi emosi bukan merupakan moderator yang signifikan (b = -0.000, t(117) = ,0.042, p > 0.05). Hasil ini menekankan hubungan antara pengalaman buruk masa kecil dengan kekerasan dalam berpacaran dalam konteks siber.

Research related to cyber dating abuse is still limited even though online romantic relationships are common. One of the risk factors for dating violence is adverse childhood experiences. In addition, emotion regulation is known to be associated with increased perpetration and the likelihood of being a victim of dating violence. This study aims to determine the effect of adverse childhood experiences on cyber dating abuse and emotion regulation as a moderator. Cyber dating abuse is measured through perpetrator's side and also the victim's side. Participants totalled 117 emerging adults (64.8% female, M age = 20.22, SD = 1.925). It was found that adverse childhood experiences predict cyber dating abuse from the perpetrator's side (b = 0.252, t(117) = 4.060, p < 0.05) and emotion regulation is not a significant moderator (b = 0.001, t( 117) = 0.381, p > 0.05). Adverse childhood experiences were also found to predict cyber dating abuse from the victim side (b = 0.341 , t(117) = 4.764, p < 0.05) and emotion regulation was not a significant moderator (b = -0.000, t(117) = 0.042, p > 0.05). These results emphasize the relationship between adverse childhood experiences and dating violence in cyber context.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maisa Inayah Agna
"Laporan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia kian meningkat setiap tahunnya dan didominasi oleh kasus kekerasan dalam pacaran (KDP). Saat berada dalam hubungan intim seperti pacaran, cara individu berperilaku didasari oleh gaya kelekatan yang terbentuk dari hubungan individu dengan pengasuhnya di masa kecil ataupun hubungan intim lain yang pernah dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana gaya kelekatan individu dan pasangannya memengaruhi dinamika hubungan pacaran berkekerasan. Pendekatan kualitatif dan pengambilan sampel dengan prinsip homogenitas digunakan untuk mendapatkan gambaran yang mendalam mengenai pengalaman partisipan yang memiliki gaya kelekatan cemas. Wawancara dilakukan terhadap tujuh perempuan dengan rentang usia 19-28 tahun yang telah keluar dari hubungan pacaran berkekerasan. Penelitian ini menemukan bahwa gaya kelekatan individu dan pasangannya menimbulkan interaksi yang beragam dan berdampak terhadap proses terjadinya KDP serta bertahannya siklus KDP. Individu juga membutuhkan proses yang panjang untuk mengakhiri hubungan pacaran berkekerasan akibat adanya hambatan dari pasangan dan perubahan pandangan diri individu.

Reports of violence against women in Indonesia are increasing every year and are dominated by cases of dating violence. An individual’s behavior in intimate relationships such as dating is influenced by attachment styles formed in their early relationships with caregivers or previous relationships. This study aims to understand how the attachment styles of individuals and their partners influence the dynamics of dating violence. A qualitative approach and homogeneous sampling were used to gain an in-depth understanding of the experiences of participants with anxious attachment styles in facing violent dating relationships. Interviews were conducted with seven female participants aged 19-28 years who had left violent dating relationships. The findings indicate that the attachment styles of individuals and their partners creates interactions that impact the occurrence and persistence of the violence cycle. Individuals also went through a long process to end their relationship due to the impact of violence on self-perception which makes it difficult for them to get out of their relationship."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library