Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meutia Aulia Rahmi
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana viktimisasi pekerjaan yang dialami oleh petugas lapangan Satpol PP DKI Jakarta, sejak petugas memilih untuk bekerja di Satpol PP hingga selama menjalankan tugas di lapangan. Satpol PP sebagai aparat penegak peraturan daerah dihadapkan dengan kondisi yang dilematis. Disatu sisi, petugas lapangan harus menegakan Perda. Disisi lain, petugas dihadapkan dengan permasalahan dan perlawanan oleh masyarakat dalam menjalankan tugasnya. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori penegakan hukum, within the job troble dan on the job trouble. Metode yang digunakan adalah mixed method dengan menggunakan teknik pengumpulan data kuantitatif melalui kuesioner dan teknik pengumpulan data kulitatif melalui wawancara tidak berstruktur.

This mini thesis discussed about how risk of job victimization which is experienced by Satpol PP field officer, ever since that officers chose to work at Satpol PP until did their duty on the field. Satpol PP as a local law enforcer is faced by a dilemmatic condition. On one side, they have to uphold local law and on the other side, they are confronted by problems and oppositions from society when doing their job. The theories that had been used in this research were law enforcement theories, within the job trouble, and on the job trouble. The mixed method was applied in this research due to its purpose for reconfirming the results from different data sources by combining data collecting both quantitative approach and non structure interview technique with qualitative approach.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Bona Ricki Jeferson
"Setiap warga negara memiliki kesamaan kedudukan di dalam hukum dan berkehidupan bernegara. Selain itu, setiap warga negara juga berhak atas perlindungan terhadap setiap bentuk diskriminasi ras dan etnis. Namun bentuk-bentuk tindakan yang merugikan atau viktimisasi masih saja di alami oleh mereka yang beretnis minoritas seperti halnya etnis Tionghoa. Melalui pendekatan penelitian kualitatif dengan menambahkan proses survei terhadap mereka yang beretnis Tionghoa di Kota Jakarta menjelaskan bahwa Double victimization yang dirasakan oleh etnis Tinghoa adalah situasi atau keadaan yang membuat seseorang atau sekelompok orang etnis Tionghoa menjadi korban karena sudah diterima sebelum kejadian kejahatan terjadi. Stereotipe dan prasangka menimbulkan unsur kebencian yang dilakukan oleh kelompok lain terhadap etnis tersebut sudah tertanam di setiap benak masyarakat umum. Berdasarkan pada klasifikasi korban, maka etnis Tionghoa di katakan sebagaiĀ socially weak victims, yaitu kaum minoritas yang memiliki posisi sosial lemah dalam tatanan masyarakat dan memiliki tendensi yang cukup tinggi untuk menjadi korban ataupun dieksploitasi oleh elemen kejahatan. Stigma and Social Identity yang melekat pada mereka yang beretnis Tionghoa, sebagai mana dijelaskan oleh Goffman menciptakan sarana untuk mengelompokkan orang dan atribut pelengkap yang dianggap wajar dan alami bagi setiap anggota kelompok yang pada dasarnya merugikan mereka yang beretnis Tionghoa.

Every citizen has the same position in the law and has a state of life. In addition, every citizen also has the right to protection against any form of racial and ethnic discrimination. However, forms of harm or victimization are still experienced by those who are ethnic minorities like the Chinese. Through a qualitative research approach by adding a survey process to those of Chinese ethnicity in the City of Jakarta, it was explained that Double victimization felt by ethnic Tinghoa was a situation or situation that made a person or group of ethnic Chinese victims because they were received before the crime occurred. Stereotypes and prejudices create an element of hatred carried out by other groups towards ethnicity that has been embedded in the minds of the general public. Based on the classification of victims, Chinese are said to be socially weak victims, namely minorities who have a weak social position in the society and have a high tendency to become victims or be exploited by elements of crime. The Stigma and Social Identity inherent in those who are ethnic Chinese as explained by Goffman creates a means to classify people and complementary attributes that are considered natural and natural for each group member which basically harms those of Chinese ethnicity."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T52100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Wicaksono
"ABSTRAK
Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia yaitu tingginya angka kasus perundungan yang terjadi pada kalangan pelajar. Studi-studi sebelumnya menyatakan bahwa tingkat status sosial ekonomi (SSE) dan modal sosial merupakan faktor-faktor penting yang menyebabkan terjadinya praktik perundungan di sekolah. Siswa yang berasal dari tingkat SSE rendah lebih sering menjadi korban perundungan dibandingkan dengan siswa yang berasal dari tingkat SSE tinggi. Begitupun dengan modal sosial, siswa yang memiliki tingkat popularitas rendah dan jaringan sosial yang lemah cenderung lebih rawan menjadi korban. Untuk mengisi ruang literatur, penulis menggunakan analisis multi-sebab terhadap variabel tingkat SSE dan modal sosial secara bersamaan, serta berupaya untuk melihat faktor yang lebih dominan dalam mempengaruhi praktik perundungan di sekolah. Secara khusus, studi ini menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan siswa menjadi korban perundungan di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan teknik olah data regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki modal sosial rendah 6 kali lebih berpotensi menjadi korban perundungan dibandingkan dengan siswa yang memiliki modal sosial tinggi. Sementara itu, variabel tingkat SSE dinyatakan tidak berkorelasi dengan kejadian viktimisasi perundungan di SMAN X. Oleh karena itu, variabel modal sosial diketahui merupakan faktor yang lebih dominan sebagai penyebab terjadinya praktik perundungan dibandingkan dengan variabel tingkat SSE.

ABSTRACT
One of the problems of education in Indonesia is the high number of bullying practice that occur among students. Previous studies stated that the level of socioeconomic status (SSE) and social capital were important factors that led to the practice of bullying in schools. Students from low SSE levels are more often victims of bullying practice compared to students from high SSE levels. Likewise with social capital, students who have a low level of popularity and weak social networks tend to be more vulnerable to being victims. To fill the literature space, the author uses multi-cause analysis of SSE level variables and social capital simultaneously, and seeks to see more dominant factors in influencing bullying practice in school. In particular, this study analyzes the factors that caused students to become victims of bullying practice at school. This study uses a quantitative approach with survey methods and binary logistic regression data processing techniques. The results showed that students who had low social capital were 6 times more likely to be victims of bullying practice compared to students who had high social capital. Meanwhile, the SSE level variable is stated not to correlate with the incidence of bullying victimization at SMAN X. Therefore, the variable of social capital is known to be a more dominant factor as a cause of bullying victimization compared to the SSE level variable."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Tegeskinta Wiyadi
"Penggunaan aplikasi kencan daring telah menginisiasi cara manusia menjalin hubungan sejak keberadaan teknologi dan manfaatnya terhadap pola komunikasi. Terlepas dari manfaatnya, aplikasi kencan daring juga memiliki dampak dan risikonya tersendiri, seperti penipuan asmara. Mayoritas pengguna dari aplikasi kencan daring adalah laki-laki, namun mayoritas korban dari kejahatan yang terjadi pada aplikasi kencan daring adalah perempuan. Maka dari itu, perempuan menjadi gender yang lebih berisiko terhadap bentuk-bentuk kejahatan pada media sosial menjadi objek yang tertekan secara sosial mengingat proporsi pria yang lebih banyak pada kalangan pengguna aplikasi kencan daring. Terlepas dari angka kejahatan yang terus meningkat, angka pengguna aplikasi kencan di seluruh dunia juga meningkat, termasuk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu keberadaan pengaruh dari perilaku penggunaan aplikasi kencan daring pada kalangan perempuan terhadap risiko penipuan asmara yang dihadapi. Dengan menggunakan survei kuantitatif melalui kuesioner daring, diperoleh responden sebanyak 105 orang dan bergender perempuan. Penelitian ini menemukan adanya pengaruh signifikan dari pengaruh penggunaan aplikasi kencan daring terhadap tingkat risiko penipuan asmara. Dengan menggunakan teori aktivitas rutin oleh Cohen dan Felson, ditemukan bahwa dimensi-dimensi dalam teori aktivitas rutin yang diaplikasikan pada variabel pengaruh perilaku penggunaan aplikasi kencan daring relevan dan signifikan hubungannya terhadap risiko penipuan asmara. Temuan ini menegaskan pentingnya pertimbangan untuk mengatasi permasalahan penipuan asmara ini secara serius baik dari sisi hukum maupun edukasi terhadap pengguna.

The use of online dating applications has initiated the way humans establish relationships since the existence of technology and its benefits for communication patterns. Apart from its benefits, online dating applications also have their own impacts and risks, such as romance fraud. The majority of users of online dating applications are men, but the majority of victims of crimes that occur on online dating applications are women. Therefore, women are a gender that is more at risk of forms of crime on social media and are objects of social pressure considering the greater proportion of men among online dating application users. Apart from the increasing crime rate, the number of dating application users worldwide is also increasing, including in Indonesia. This study aims to find out the existence of the influence of online dating application usage behavior among women on the risk of romance fraud they face. By using a quantitative survey through an online questionnaire, 105 respondents were obtained and were female. This study found a significant influence of the influence of online dating application usage on the level of romance fraud risk. By using the theory of routine activities by Cohen and Felson, it was found that the dimensions in the theory of routine activities applied to the variable of the influence of online dating application usage behavior were relevant and significantly related to the risk of romance fraud. This finding emphasizes the importance of considering seriously addressing the problem of romance fraud, both from a legal perspective and in terms of educating users."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safa Tatsbita
"Karya ini membahas tentang perkembangan teknologi yang membuka peluang bagi penyelenggara pinjaman online untuk memberikan penawaran kemudahan dalam memperoleh pinjaman. Terlepas dari kemudahannya, masih banyak ditemukan permasalahan dalam pelaksanaan pinjaman online. Hadirnya pinjaman online legal diharapkan dapat memberikan jaminan keamanan terhadap konsumen. Tetapi, berdasarkan data terlihat ada permasalahan yang dialami oleh pengguna pinjaman online legal, termasuk kekerasan saat proses penagihan, seperti yang juga dialami oleh pengguna pinjaman ilegal. Studi ini melakukan analisis terhadap kekerasan yang dilakukan oleh pinjaman online legal, dengan studi kasus K, A dan R sebagai korban. Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis data sekunder. Melalui tulisan ini, diidentifikasi bahwa korban kekerasan pinjaman online legal mengalami kekerasan non-fisik berupa verbal dan psikis dalam bentuk ancaman, hinaan dan teror. Serangkaian tindakan tersebut menunjukkan bahwa korban mengalami viktimisasi yang berdampak pada kondisi individu dan relasi sosial mereka.

This work discusses the development of technology that opens up opportunities for online lending platforms to offer ease in obtaining loans. Despite its convenience, many problems are still found in the implementation of online lending. The presence of legal online lending is expected to provide security guarantees for consumers. However, based on the data, there are problems experienced by users of legal online lending, including violence during the collection process, similar to those experienced by users of illegal lending. This study analyzes the violence committed by legal online lending, using K, A, and R as case studies. This writing uses a qualitative approach by analyzing secondary data. Through this writing, it is identified that victims of legal online lending violence experience non-physical violence in the form of verbal and psychological threats, insults, and terror. These actions show that victims experience victimization that affects their individual conditions and social relationships."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rafisya Rahmah Rihhadatulaisy
"Terdapat pelanggaran atas penggunaan teknik pengolahan sampah di TPST Bantargebang oleh pemerintah. Pelanggaran ini menimbulkan korban yakni lingkungan dan pemulung yang tinggal disekitar TPST Bantargebang dan bekerja di TPST Bantargebang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana bentuk viktimisasi yang dialami oleh warga kampung pemulung di Ciketing Udik, Bantargebang. Penelitian ini menggunakan teori social reality of crime serta konsep green criminology, environmental justice, green victimization dan environmental victimology untuk menganalisis penyebab warga kampung pemulung menjadi korban kejahatan lingkungan serta bentuk-bentuk viktimisasi yang dialami oleh mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pencemaran lingkungan disekitar TPST Bantargebang, yakni air tanah yang sudah tidak dapat dipakai karena berwarna dan bau, udara yang tercemar bau sampah, dan pencemaran air sungai. Latar belakang sosial ekonomi para pemulung di TPST Bantargebang juga menjadi penyebab mereka menjadi korban kejahatan lingkungan. Selain itu, pemerintah juga melakukan pelanggaran terhadap peraturan terkait pengolahan sampah serta kompensasi atas kerugian yang dialami oleh warga.

There are violations regarding the use of waste processing techniques at the Bantargebang landfill by the government. This violation caused victims, namely the environment and scavengers who lived around the Bantargebang landfill and worked at the Bantargebang landfill. The aim of this research is to see how victimization is experienced by scavenger who work and live near Bantargebang landfill. This is qualitative research using case studies. The data was collected by conducting in-depth interview, literature studies and studies about regulation related to waste processing program in Indonesia. This research uses the theory of social reality of crime as well as the concepts of green criminology, environmental justice, green victimization and environmental victimology to analyze the causes of the residents of scavenger village becoming victims of environmental crime as well as the forms of victimization experienced. The result of the research show that there is environmental pollution around Bantargebang landfill namely, groundwater around Bantargebang landfill is no longer usable, polluted air because of garbage smell and river pollution. The socio-economics background of scavenger is the reason they become environmental victim. Apart from that, government also violate regulation related waste processing and compensation for losses experience by residents on scavenger village."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library