Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Pambayun Fitriawan Pideksa
Abstrak :
Pada kapal dengan jenis High Speed Craft yang mampu melaju sampai 25 knots, tingkat reliabilitas sangat diperhitungkan. Dengan tingkat kecepatan tinggi maka dibutuhkan pula tingkat reliabilitas dan unjuk kerja kapal yang prima. Pemeliharaan dan pengoperasian kapal dilakukan untuk menjaga reliabilitas kinerja kapal pada armada PT. PTK. Pemeliharaan kapal yang tidak optimal membuat kinerja kapal yang tidak sesuai sehingga sangat berpengaruh dalam pengoperasian kapal. Penelitian ini bertujuan mendapatkan risiko dalam proses pengoperasian dan pemeliharaan kapal PT. PTK di perairan Indonesia Timur. Pemeliharaan kapal yang baik dapat mempengaruhi pengoperasian kapal untuk menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Oleh karena itu analisa berbasis risiko akan dilakukan pada penelitian ini dan diharapkan mendapatkan cara penanganan pemeliharaan dan pengoperasian kapal yang efektif dan efisien. ......On the ship type of High Speed Craft are being capable of driving up to 25 knots, the level of reliability must be very calculated. With that high rate of speed, it needs a high excellences level of reliability and performance vessel. Maintenance and operation of the ship is done to maintain the reliability of the performance of vessels in the PT. PTK?s fleet. Maintenance of the ship is not optimal to make the performance of the boat that did not fit so very influential in the operation of the vessel. This study aims to get the risks in the operation and maintenance of PT. PTK?s ships in the eastern Indonesias operating area. Good boat maintenance can affect the operation of the ship to function as it should. Therefore the risk-based analysis will be carried out in this study and is expected to get a way of handling the maintenance and operation of the vessel which is effective and efficiency.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45532
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Dhia Falah
Abstrak :
Kapal pelat datar merupakan salah satu bentuk pengembangan dari kapal konvensional dengan meniadakan proses pelengkungan pada pelat kapal, peniadaan proses pelengkungan ini membuat lambung kapal cenderung tidak streamline. Pada penerapannya kapal pelat datar jenis monohull dengan lambung yang tidak streamline juga memiliki performa stabilitas yang kurang, penambahan cadik dapat menjadi salah satu solusi dalam penggunaan kapal pelat datar jenis monohull ini. Cadik sendiri merupakan bentuk lambung kecil tambahan pada kedua sisi kapal dan sangat umum digunakan pada kapal nelayan tradisional Indonesia untuk meningkatkan performa stabilitas. Namun penambahan cadik tentunya mempunyai potensi untuk menambah nilai hambatan total, terlebih lagi bentuk kapal pelat datar yang tidak streamline ini memiliki karakter nilai hambatan yang lebih besar dari kapal konvensional. Dengan adanya penambahan cadik, interferensi gelombang sangat mungkin terjadi dengan nilai yang berbeda beda bergantung pada konfigurasi jarak clearance dan stagger cadik. Secara umum kapal pelat datar yang tidak streamline ditambah dengan adanya tambahan cadik pada kedua sisinya tentu sangat berpengaruh terhadap hambatan yang dihasilkan dan menjadi tujuan analisis penelitian ini. Pengujian ini dilakukan pada Froude number 0,3 – 0,6 dengan interval 0,1 dan konfigurasi jarak clearance 2, 2,5; 3 meter dari center line kapal dengan posisi cadik pada bagian tengah (S/L = 0,2) dan belakang (S/L = 0) kapal. Penelitian ini diharapkan dapat memperlihatkan pengaruh penambahan cadik pada kapal ikan pelat datar pada tiap konfigurasi clearance dan stagger terhadap nilai hambatan kapal. Hasil simulasi menemukan bahwa konfigurasi S/L = 0; C/L = 0,182 (2 meter dari center line pada bagian belakang kapal) memiliki nilai rata -rata penambahan hambatan total paling kecil dengan 45,92%. ......A flat plate vessel is a form of development from a conventional vessel by eliminating the bending process on the ship's plate; eliminating this bending process makes the ship's hull tend not to be streamlined. In its application, a monohull flat plate ship with a hull that is not streamlined also has poor stability performance; the addition of an outrigger can be one of the solutions for this monohull type flat plate vessel. The outrigger is an additional form of the small hull on both sides of the ship and is commonly used on Indonesian traditional fishing vessels to improve stability performance. However, the addition of outriggers certainly can increase the total resistance value. Moreover, the non-streamlined flat plate hull has a higher resistance value than the conventional streamline hull. With the addition of outriggers, wave interference is very likely to occur with different values depending on the configuration of the outrigger clearance and stagger distance. In general, flat plate ships with a non-streamlined hull and additional outriggers on both sides are certainly very influential on the resulting significant resistance. This research simulation was carried out on Froude numbers 0.3 – 0.6 by 0.1 intervals with clearance configuration distances of 2, 2.5, 3 meters from the centreline of the ship, the outrigger position in the middle of the ship (S/L = 0.2) and at rear (S/L = 0) of the ship. This study is expected to show the effect of adding outriggers on flat plate fishing vessels in each configuration of clearance and stagger to the value of ship resistance. The simulation results found that the configuration S/L = 0; C/L = 0.182 (2 meters from the centreline at the rear of the ship) has a minor average value addition of total resistance with 45.92%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Muhibuddin Waly
Abstrak :
Kasus DBD dewasa terus meningkat pesat, di lain pihak penelitian-penelitian yang dilaporkan terutama dilakukan pada anak-anak Trombositopenia merupakan unsur sentral dalam patogenesis penyakit DBD. Penyebab utama trombositopenia yang diakui saat ini pada demam/sakit <5 hari adalah sumsum tulang, oleh karena didapatkan gambaran hiposelularitas pada seluruh sampel dengan jumlah megakariosit menurun sampai dengan normal. Sedangkan setelah demam/sakit 5 hari penyebab trombositopenianya terutama oleh proses di peri£er yaitu konsumtif koagulopati, antigen antibodi kompleks yang merusak trombosit, peningkatan aktivitas RES jaringan untuk menghancurkan trombosit serta kemungkinan kemampuan virus itu sendiri untuk merusak trombosit. Masalah lain lagi yaitu terus berkembangnya patofisiologi DBD mulai dari teori secondary heterologus infection, teori virulensi dan teori genetik dani Halstead. Dengan diketahuinya bahwa sel target dan virus dengue untuk dapat berkembang biak adalah sel monosit, makrofag dan sel kupffer kemudian diketahui pula adanya respons imunologis tubuh terhadap infeksi virus dengue dan tersebarnya kompleks virus antibodi (antigen antibodi kompleks) ke banyak jaringan tubuh (endotel pembuluh darah, ginjal, otak, trombosit, pankreas), maka reaksi hipersensitivitas tipe III dipertimbangkan sebagai dasar patofisiologi DBD. Hal ini akan bertambah kuat bila pemberian steroid temyata mampu untuk mengurangi lama trombositopenia sehingga mempercepat lama perawatan dan mencegah komplikasi. Hal lain yang memperkuat teori hipersensitivitas tipe III selain penyebaran kompleks imun di jaringan-jaringan tubuh ialah apabila diternukan reaksi autoimun (reaksi imunologis tubuh untuk menghancurkan jaringannya sendiri). Pada penelitian ini ternyata didapatkan reaksi autoimun berupa antibodi trombosit yang positif sampai dengan 62,5% sampel dan terbukti secara statistik sebagai penyebab utama trombositopenia serta penurunan-penurunan tajam dari jumlah trombosit. Steroid ternyata terbukti secara klinik dan statistik mengurangi lama trobositopenia dan mencegah penurunan tajam dari jumlah trombosit pada pasien-pasien dengan antibodi trombosit yang positif. Selain itu pada penelitian ini juga dibuktikan bahwa tidak semua gambaran sumsum tulang menunjukkan hiposelularitas pada demam/sakit <5 hari (hanya 63,5% sampel). Sedangkan secara analisis regresi multipel sumsum tulang ternyata hanya menempati urutan ketiga sebagai penyebab trombositopenia kelompok demam/sakit <5 hari setelah antibodi trombosit dan DIC talc terkompensasi (berarti proses diperiferlah yang lebih berpengaruh). Selain hal-hal di atas pada penelitian ini didapatkan bahwa hemokoensentrasi yang.meningkat hanya terdapat pada 30% sampel, trauma sebagai penyebab utama terjadinya perdarahan nyata dan sensitivitas serta spesifisitas dari rapid imunokrornatografi yang cukup baik.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Hermawan
Abstrak :
Technetium 99m, yang dihasilkan melalui molybdenum-99, merupakan radioisotop terbanyak digunakan di dunia kedokteran nuklir. Untuk memproduksi molybdenum-99, sekarang ini sedang dikembangkan reaktor nuklir jenis aqueous homogeneous reactor (AHR). Meskipun penelitian terkait AHR telah banyak dilakukan, belum begitu banyak referensi yang membahas tentang aspek materialnya, padahal aspek material merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam mendisain AHR. Dalam hal ini, salah satu hal yang perlu untuk diteliti adalah berhubungan dengan integritas struktural bejana AHR yang diakibatkan oleh stress akibat adanya tekanan serta suhu operasi reaktor. Desain dari bejana harus mampu menahan kondisi pengoperasian normal, kondisi kecelakaan atau abnormal yang mungkin, serta mempertimbangkan adanya cacat retak yang mungkin ada pada bejana. Penelitian ini dilakukan melalui simulasi komputer metode finite elemen (FEM) dengan bantuan software ANSYS sedangkan verifikasinya dilakukan secara eksperimental. Akan tetapi, karena kompleksnya permasalahan dalam sebuah reaktor, maka verifikasi hanya dilakukan dengan cara membandingkan hasil uji tarik pada kondisi AHR dengan simulasi uji tarik dengan ANSYS. Hasil uji tarik secara eksperimen dan uji tarik secara simulasi ANSYS menunjukan korelasi yang sangat baik sehingga diasumsikan bahwa simulasi yang dilakukan dapat mewakili kejadian yang sebenarnya. Hasil simulasi pada AHR menunjukan bahwa tekanan dan suhu pada bejana berpengaruh pada stress material bejana. Semakin tinggi tekanan dan suhu pada bejana maka akan semakin tinggi juga stress yang diterima oleh material bejana. Ukuran cacat retak yang disimulasikan pada bejana juga memberikan pengaruh pada nilai stress intensity factor (SIF) yang dihasilkan dimana semakin besar ukuran cacat retak, akan menghasilkan nilai SIF yang juga semakin tinggi. Penggunaan material reflektor juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap stress yang diterima oleh bejana reaktor. Hal ini disebabkan adanya tambahan stress yang berasal dari thermal stress antara material bejana dan juga material reflektor. Dari seluruh simulasi yang dilakukan, nilai equivalent (von-Mises) stress yang dihasilkan masih dibawah nilai yield strength dan fracture toughness (KIC) bejana AHR sehingga integritas bejana masih terjaga dan retak yang ada tidak mengalami propagasi menjadi suatu kegagalan. ...... Technetium-99m, which is generated through a source of decaying molybdenum-99, is the the most commonly used medical radioisotope. To produce molybdenum-99, nuclear reactor types of homogeneous aqueous reactor (AHR) are being developed by many investigators. Although AHRs-related research have been done, yet many references that discuss the aspects of the material are rarely available. At the same time, material is one of important aspects to consider in designing AHR. In this case, one thing that needs to be investigated in relation to the structural integrity of AHR vessels is the stress caused by the pressure and temperature of the reactor operation. The design of vessels needs to consider many aspects such as normal operating conditions, possibility of accident or abnormal conditions, as well as consideration of the existence of defects that may exist in the vessel. This research was peformed through a computer simulation by using finite element method (FEM) available in ANSYS. The validity of the simulation was then verified experimentally. However, due to the complication of the reactor, verification was just conducted by comparing the experimental results of tensile test at AHR contiditon with the tensile test simulated by using ANSYS. The results of the experimental tensile test and the tensile test simulated by using ANSYS showed an excellent correlation. In this case, the results of the simulation was assumed to represent the actual event. The simulation results on AHR show that pressure and temperature in the vessel affect the stress of the vessel material. The higher the pressure and temperature in the vessel, the higher the stress of the vessel material. The size of the simulated crack defects in the vessels also affects the value of stress intensity factor (SIF); the greater the crack the higher the SIF value. The use of reflector material also has a significant influence on the stress experienced by the vessel reactor. This is due to the additional stress from thermal stress between the vessel and reflector materials. However the equivalent (von-Mises) stressess obtained from all of the simulation are still below the yield strength and fracture toughness (KIC) of the AHR vessel so that the integrity of the vessel is maintained and that any existing cracks would not propagate to becomea a failure.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palfas Mustari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S35958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sipakkar, Hagath Presly
Abstrak :
Kapal multihull memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kapal monohull dalam hal stabilitas yang baik, draft yang lebih kecil, dan area dek yang lebih luas. Kapal multihull juga memiliki area permukaan basah yang lebih besar daripada kapal monohull, namun, hambatan yang dihasilkan tetap lebih kecil karena gangguan gelombang yang dihasilkan oleh masing-masing lambung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan hambatan total dengan variasi kecepatan dan konfigurasi yang berbeda. Untuk menentukan nilai hambatan, sebuah studi variasi dalam kecepatan dan konfigurasi lambung dilakukan berdasarkan pemeriksaan model kapal trimaran. Pemeriksaan dilakukan pada skala fisik berdasarkan metode Froude dengan eksperimen. Perubahan kecepatan dan konfigurasi bentuk lambung kapal Trimaran penting bagi komponen hambatan kapal. Konfigurasi hull trimaran yang optimal akan meningkatkan gaya angkat ke mainhull sehingga area lahan basah semakin kecil dan hambatan semakin kecil.
Multihull vessels have several advantages over than monohull vessels in terms of good stability, smaller drafts, and wider deck areas. Multihull vessels also have a larger wet surface area than monohull vessels, however, the resulting resistance remain smaller due to wave interference generated by each hull. The purpose of this study is to find a total resistance with different variations of speed and configuration. To determine the resistance value, a study of variations in speed and configuration of the hull was carried out based on the examination of trimaran ship models. The examination carried out on a physical scale based on the Froude method with experiments. Changes in the speed and configuration of the hull shape on the Trimaran ship are significant to the ships resistance component. The optimal trimaran hull configuration will increase the lift force to the mainhull that the wet field area gets smaller and the resistance is getting smaller.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buthod, Paul
Tulsa: Pressure Vessel Handbook, 1965:
R.623.802 Pre
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>