Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shabrina Syahama Bachri
Abstrak :
Kekerasan verbal merupakan salah satu bentuk perundungan yang sering terjadi di lingkungan sekolah di Korea Selatan. Isu ini telah diangkat ke dalam berbagai karya. Namun penelitian yang fokus membahas tentang kekerasan verbal dalam web drama masih terbilang minim. Penelitian ini membahas tentang bentuk kekerasan verbal, khususnya yang digunakan untuk menghina bentuk tubuh di lingkungan sekolah menengah atas dalam web drama Tungtunghan Yeonae. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jenis-jenis kekerasan verbal yang terjadi pada tokoh-tokoh di dalam web drama ini. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif. Penelitian ini menganalisis kalimat dalam tuturan yang menunjukkan penghinaan bentuk tubuh di dalam web drama ini. Korpus yang digunakan dalam penelitian ini adalah web drama Tungtunghan Yeonae 1 dan 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan verbal yang terjadi di dalam web drama tersebut adalah name calling (pemberian julukan), judging and criticizing (kritik dan tuturan yang merendahkan seseorang), undermining (tuturan yang merusak percaya diri), discounting (tuturan yang mengabaikan pencapaian), dan verbal abuse disguised as jokes (tuturan yang menghina seseorang dengan candaan). Kekerasan verbal sebagai media penghinaan bentuk tubuh di sekolah dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan.
Verbal abuse is a form of bullying that often occurs in the school environment in South Korea. Research regarding the issue of verbal abuse have been made, but there is not much research that focuses on verbal abuse in web drama. The focus of this study is the types of verbal abuse that is normally used, especially at high school as a media for body shaming in the web drama Tungtunghan Yeonae. The purpose of this study is to discuss and classify types of verbal abuse that occur in the web drama and used towards characters in this web drama. The research method the writer used is analysis descriptive. This study analyzes sentences in speech that shows body shaming in the web drama. The corpus used in this research is the web drama Tungtunghan Yeonae 1 and 2. The results of the research show that the verbal that occurs in the web drama is name calling, judging and criticizing, undermining, discounting, and verbal abuse disguised as a joke. Verbal abuse as a media for body shaming can happen to boys and girls.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Paula Nihana
Abstrak :
Konstruksi perempuan sebagai salah satu bentuk dari konstruksi sosial saat ini sering kali ditampilkan melalui media. Konstruksi sosial merupakan proses sosial yang hadir melalui interaksi para individu yang menciptakan secara terus-menerus suatu realitas sosial. Realitas merupakan sesuatu yang dibentuk, di mana setiap individu mempunyai konstruksi yang berbeda. Hal ini pun berlaku pada konstruksi sosial akan realitas perempuan. Dalam penulisan ini, penulis akan menganalisis konstruksi perempuan melalui dua tokoh dari salah satu film Cina, yaitu Raise the Red Lantern karya Zhang Yimou yang mengisahkan tentang kehidupan sebuah keluarga di Tiongkok pada tahun 1920-an. Film ini secara halus menggambarkan kompleksitas hubungan antara kekuasaan, ketaatan, dan kepatuhan. Dalam penulisan ini, penulis melakukan kajian dengan cara menganalisis penokohan Song Lian dan Yan’er yang melibatkan kekerasan verbal pada konflik yang ada di antara mereka. Kekerasan verbal merupakan kekerasan yang dilontarkan melalui perkataan. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi perempuan melalui bagaimana penggambaran konflik antara dua tokoh, yakni Song Lian dan Yan’er dalam film Raise the Red Lantern. Dengan berfokus pada bagaimana cara perempuan dikonstruksikan dalam film, maka penelitian ini berkontribusi pada kajian budaya. ......Women’s construction as a form of social construction is currently often displayed through the media. Social construction is a social process that exists through the interaction of individuals who continuously create a social reality. Reality is something that is formed, where each individual has a different construction. This also applies to the social construction of women's reality. In this writing, the author will analyze women’s construction through two characters from one of the Chinese films, Raise the Red Lantern by Zhang Yimou which tells the story of the life of a family in China in the 1920s. The film lightly illustrates the complexity of the relationship between power, obedience, and respect. In this writing, the author conducted a study by analyzing the characterizations of Song Lian and Yan'er which involve verbal abuse in the conflict between them. Verbal abuse is a violence that is expressed through words. The objective of the final project is to find out the women's construction through the portrait of the conflict between two characters, Song Lian and Yan'er in the film Raise the Red Lantern. By focusing on how women are constructed in the film, this research contributes to cultural research.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library