Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yani Aryati
Abstrak :
Flavobacterium columnare D. adalah bakteri penyebab penyakit columnaris yang menyebabkan kerugian besar pada produksi budidaya ikan seperti ikan lele (Clarias batrachus L.). Vaksin adalah pendekatan pilihan untuk mengontrol masalah penyakit yang berdasar pada kekebalan (selular dan humoral). Vaksin anti F. columnare dibuat dengan inaktivasi formalin 0,2% skala invitro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari potensi imunogenik vaksin anti Flavobacterium columnare dan menganalisis kekebalan selular dan humoral pada budidaya ikan lele (Clarias batrachus L.). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa vaksin anti Flavobacterium columnare dapat meningkatkan sintasan (survival rate) dari ikan lele (Clarias batrachus L.) hingga 30% dan booster tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap sintasan (survival rate) dan relative percent survival (RPS). Analisis kekebalan selular antara ikan lele (Clarias batrachus L.) berfluktuasi sesuai dengan antigen yang diberikan. Kekebalan humoral dari ikan lele yang dibooster lebih tinggi dibandingkan ikan lele yang tidak dibooster. Penelitian mengindikasikan bahwa vaksin anti F. columnare dapat digunakan sebagai alternatif solusi untuk mengendalikan penyakit penyakit columnaris. ......Flavobacterium columnare D. is an agent of columnaris disease makes a loss in aquaculture product such as catfish (Clarias batrachus L.). Vaccine is choice approach to control the problem basic on cellular and humoral immunity. The vaccine is made by inactivation bacteria with 0,2% of formalin with invitro scale. The aims of this study to investigate immunogenic potential of anti F. columnare vaccine and to analyse cellular and humoral immune on catfish (Clarias batrachus L.). The result revealed that anti of F. columnare vaccine could increased the survival rate of catfish product up to 30% , and the booster not gave influence for survival rate and relative percent survival. Cellular immune of Clarias batrachus L. were fluntuative depend on the antigen. Humoral immune on catfish (Clarias batrachus L.) was increased by anti F. columnare vaccination with booster compared by without booster. This study indicated that anti F. columnare vaccination could be used as alternative solutions to control columnaris disease.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Setiawan
Abstrak :
UMKM menjadi salah satu yang terkena dampak kesehatan akibat adanya pandemi COVID-19. Melindungi para pekerja UMKM dari ancaman virus COVID-19 penting dilakukan dengan melakukan vaksinasi booster. Meningkatkan penerimaan vaksin booster COVID-19 pada pekerja perlu dilakukan dengan menggunakan intervensi promosi kesehatan dengan pendekatan pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis intervensi promosi kesehatan dengan pendekatan pendidikan kesehatan pada pekerja UMKM dalam penerimaan vaksin booster COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian mixed-method menggabungkan kuantitatif dan kualitatif yang dilaksanakan bulan Mei-Juni 2022 di UMKM X Bintan dengan 13 responden, 3 informan utama, dan 3 informan kunci. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap secara kuantitatif setelah diberikan intervensi promosi kesehatan. Peningkatan dapat dilihat dari persentase sebelum intervensi (pengetahuan 76,1% dan sikap 61%) dan setelah intervensi (pengetahuan 85% dan sikap 67%). secara kualitatif, pekerja UMKM X mampu menjelaskan COVID-19, Dampak, Vaksinasi Booster dan efek samping. Persepsi kerentanan, para pekerja belum melakukan vaksin booster karena takut efek samping yang diterimanya. Namun, vaksin booster bukan sebuah ancaman yang berbahaya bagi mereka dan vaksin ini memiliki manfaat yang baik dalam menjaga diri dari ancaman penyebaran virus COVID-19. Persepsi hambatan dalam penerimaan vaksin booster, pekerja mengatakan hambatan yang dihadapi diantaranya ketersediaan vaksin, jadwal pelayanan yang tidak sesuai dan rasa takut akan efek samping. Pada efikasi diri, mereka yakin akan melakukan vaksinasi setelah melihat teman, lingkungan dan adanya aturan yang berlaku. Munculnya keinginan untuk melakukan vaksinasi karena adanya dorongan dari diri sendiri dan ada pengaruh sedikit dari media sosial dan para pekerja UMKM tidak ada yang menolak program vaksinasi booster pemerintah. ......MSMEs were one of the health impacts due to the COVID-19 pandemic. It was important to protect MSME workers from the threat of the COVID-19 virus by carrying out booster vaccinations. Increasing the acceptance of COVID-19 booster vaccines in workers needed to be done by using health promotion interventions. The purpose of this research was to analyze health promotion interventions for MSME workers by receiving the COVID-19 booster vaccine. This research used mixed-method research combining quantitative and qualitative conducted in May-June 2022 at MSME X Bintan with 13 respondents, 3 main informants, and 3 key informants. The results of this research indicated an increase in knowledge and attitudes quantitatively after being given health promotion interventions. The improvement can be seen from the mean value before the intervention (knowledge 76,1% and attitude 61%) and after the intervention (knowledge 85% and attitude 67%). Qualitatively, MSME X workers were able to elaborate COVID-19, its Impact, Booster Vaccinations, and side effects. Perception of susceptibility, workers had not done booster vaccines due to fear of the side effects they will receive. Nevertheless, the booster vaccine was not a dangerous threat for them and this vaccine has good benefits in protecting them from the threat of the spread of the COVID-19 virus. Perceptions of obstacles in receiving booster vaccines, workers said the obstacles they faced were the availability of vaccines, inappropriate service schedules, and fear of side effects. On self-efficacy, they believed they would vaccinate after seeing friends, the environment, and the existing rules. The emergence of the desire to vaccinate was due to self-indulgence and there was a little influence from social media and none of the MSME workers refused the government's booster vaccination program.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktrina Gustanela
Abstrak :
Pada 11 Maret 2020 World Health Organization mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi. Upaya pengendalian COVID-19 dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi agar mendapat perlindungan optimal. Pandemi tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada pelaku usaha mikro. Menurut skala usahanya penurunan penjualan pada usaha mikro sebesar 43,3%. Percepatan vaksinasi pada pelaku usaha bertujuan untuk percepatan pemulihan kesehatan dan ekonomi. Teori Health Belief Model (HBM) bertujuan mengajarkan informasi tentang risiko dan perilaku untuk meminimalkan risiko tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku vaksinasi COVID-19 pada pelaku usaha mikro di Kota Padang. Metode pada penelitian ini dengan desain Cross Sectional. Sasaran pada penelitian ini adalah pelaku usaha mikro di Kota Padang dengan sampel 190 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan KoboToolbox secara daring dan luring. Hasil penelitian menunjukkan 56,8% melakukan vaksinasi COVID-19 dua dosis. Pengetahuan, persepsi manfaat, dan persepsi hambatan berhubungan dengan perilaku vaksinasi COVID-19. Persepsi manfaat merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku vaksinasi COVID-19. Berdasarkan teori HBM pengetahuan akan membawa perubahan, pengetahuan tentang COVID-19 dan vaksin COVID-19 akan menentukan tindakan terhadap pelaksaaan Vaksinasi COVID-19. Tingginya persepsi manfaat dibandingkan persepsi hambatan terhadap vaksinasi COVID-19 dapat memengaruhi seseorang untuk melakukan vaksinasi COVID-19. ......On March 11, 2020, the World Health Organization declared COVID-19 as a pandemic. Efforts to control COVID-19 can be carried out by implementing health protocols and vaccinations to get optimal protection. The pandemic does not only have an impact on health, but also on micro-enterprises. According to the scale of business, the sales decline for micro businesses were 43.3%. Acceleration of vaccination for business actors aim to accelerate health and economic recovery. The Health Belief Model (HBM) theory aims to teach information about risks and behaviors to minimize these risks. This study aims to identify factors related to COVID-19 vaccination behavior in microenterprises in Padang City. The method in this research was a cross sectional design. The target of this research wàs micro business actors in Padang City with a sample of 190 respondents. Data was collected using a questionnaire with KoboToolbox online and offline. The results showed 56,8% took two doses of COVID-19 vaccination. Knowledge, perceived benefits, and perceived barriers are related to COVID-19 vaccination behavior. Perceived benefits is the most dominant factor related to the behavior of COVID-19 vaccination. Based on the HBM theory, knowledge will bring about change, knowledge of COVID-19 and the COVID-19 vaccine will determine the actions that will be taken to carry out COVID-19 vaccinations. The high perceived benefits compared to perceived barriers toward COVID-19 vaccination can influence someone to get COVID-19 vaccination
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprillia Maysa Fardila
Abstrak :
ABSTRAK
Gambaran Pengelolaan Rantai Dingin Cold Chain Vaksin di Puskesmas Kecamatan Cakung Tahun 2018 Aprillia Maysa Fardila1 Adik Wibowo21Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia2Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Email korespondensi : maysa.aprillia@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengelolaan rantai dingin vaksin di Puskesmas Kecamatan Cakung tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Analisa data dalam penelitian ini dengan melakukan triangulasi sumber yaitu dengan berbagai macam informan yang memiliki latar belakang tugas pokok dan fungsi yang berbeda-beda, dan triangulasi metode dengan melakukan observasi pelaksanaan penyimpanan vaksin di Puskesmas dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada variabel input, SOP yang digunakan dalam pengelolaan rantai dingin vaksin di Puskesmas Kecamatan Cakung belum diperbaharui sesuai dengan kebijakan yang berlaku saat ini, masih terdapat SDM yang kurang disiplin dalam mengelola rantai dingin vaksin, sarana dan prasarana belum terpenuhi, pemantauan suhu di hari libur belum dilakukan oleh petugas pengelola logistik vaksin. Oleh karena itu, Puskesmas Kecamatan Cakung perlu mereview dan memperbaharui SOP yang berlaku, diadakannya pemantauan berkala terhadap pelaksana pengelola logistik vaksin, memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan, membuat jadwal rutin untuk pemantauan suhu di hari libur.
ABSTRACT
Vaccine Cold Chain management in Cakung Primary Health Care in 2018 Abstract This study aims to determine the description of Vaccine Cold Chain management in Cakung Primary Health Care in 2018. The type of research used is qualitative with in depth interview method. Analysis of the data in this study by triangulating the sources with various kinds of informants who have different background of main tasks and functions, and triangulation of methods by observing the implementation of vaccine storage in the Puskesmas and reviewing documents. The results showed that in Input variables, SOP that used in the management of cold chain vaccines in Cakung District Health Centers were not updated in accordance with current policies, there were still people who lacked discipline in managing cold chain vaccines, facilities and infrastructure had not been met, temperature monitoring on holidays has not been carried out by the logistics management officer. Therefore, the Cakung Primary Health Care needs to review and update the applicable SOPs, holding regular monitoring of the implementers of the vaccine logistics manager, meeting the necessary facilities and infrastructure, creating a routine schedule for temperature monitoring on holidays.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Sri Karina Br
Abstrak :
Vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah dilaksanakan sejak 13 Januari 2021 dan masih dilaksanakan hingga saat ini. Data capaian vaksinasi ditemukan terdapat perbedaan jumlah penerima vaksin dosis pertama dan dosis kedua. Hal ini menunjukkan terdapat masyarakat yang belum mendapatkan dosis primer lengkap. Padahal vaksin COVID-19 dapat membentuk antibodi secara optimal jika individu menerima dosis primer lengkap. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kelengkapan vaksinasi COVID-19 pada masyarakat di wilayah DKI Jakarta tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan melibatkan sebanyak 261 responden. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner online yang selanjutnya dianalisis secara univariat dan bivariate menggunakan uji chi square dengan level kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan kelengkapan vaksinasi COVID-19 pada masyarakat DKI Jakarta sudah divaksinasi secara lengkap (95,4%). Terdapat hubungan yang signifikan pada pengetahuan vaksinasi (POR: 8,59), persepsi manfaat vaksinasi COVID-19 (POR: 4,47), dan self efficacy dalam melakukan vaksinasi COVID-19 (POR: 4,78) dengan kelengkapan mendapatkan vaksinasi COVID-19 pada masyarakat. Selain itu, mayoritas masyarakat tetap bersedia untuk menerapkan protokol kesehatan setelah divaksinasi COVID-19 (98,9%). Pemerintah disarankan untuk melakukan reminder kembali kampanye vaksinasi COVID-19. Dinas Kesehatan disarankan untuk membuat perencanaan konten tentang COVID-19 dan vaksinasi COVID-19 yang terbaru serta fokus menyebarkan informasi melalui media sosial dan memperbaharui data capapain vaksinasi. Masyarakat disarankan untuk tetap waspada dan melaksanakan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi booster bagi yang belum melakukan ......The COVID-19 vaccination in Indonesia has been carried out since 13 January 2021 and is still being out today. Vaccination achievement data found that were differences in the number of recipients of the first dose of vaccine and the second dose. This data shows that there are people who have not received the primary doses completely. Even though the COVID-19 vaccine can optimally form antibodies if individuals receive the completeness of primary doses. This study aims to find out what factors are related to the completeness of COVID-19 vaccination in the community in the DKI Jakarta area in 2022. This study used a cross-sectional study design and involved 261 respondents. Data were collected through online questionnaires and then analyzed univariate and bivariate using the chi-square test. The results showed that the completeness of the COVID-19 vaccination in the people of DKI Jakarta had been completely vaccinated (95.4%). There is a significant relationship between vaccination knowledge (POR: 8,59), perceived benefits of COVID-19 vaccination (POR: 4,47), and self-efficacy in carrying out COVID-19 vaccinations (POR: 4,78). In addition, the majority of people are still willing to implement health protocols after being vaccinated against COVID-19 (98.9%). The government can carry out a reminder for the COVID-19 vaccination campaign. The Health Office can plan content about COVID-19 and the latest COVID-19 vaccinations and focus on spreading information through social media and updating data on vaccination achievements. The community is advised to remain vigilant and implement health protocols and carry out booster vaccinations for those who have not yet done it.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan
Abstrak :
Pandemi COVID-19 yang menyebar luas di Indonesia dan DKI Jakarta sebagai episentrumnya. Di saat penyebaran cukup luas, salah satu strategi penanganan pandemi direncanakan menggunakan vaksin. Vaksin dipercaya sebagai salah satu senjata ampuh penyelesai pandemi dengan cepat. Vaksin sedang dikembangkan baik dari perusahaan lokal maupun luar negeri. Dengan adanya kompleksitas masalah yang ada maka dipilih sistem dinamis (SD) sebagai metode untuk memahami vairbael dalam sistem saling berkaitan. Metode ini dinilai paling cocok untuk memahami pandemi yang bersifat kompleks dari sisi penyebarannya. Hal ini berdampak pada pengambilan kebijakan vaksinasi yang akan dilakukan di DKI Jakarta. Dari hasil penelitian didapatkan adanya pilihan kebijakan yang tepat dari sisi jenis vaksin, jenis pembagian vaksin, dan sensitivitas distribusi serta vaksinasi untuk mendapatkan vaksinasi yang efektif dan mempercepat penanganan pandemi ......DKI Jakarta is the epicentrum of COVID 19 pandemic in Indonesia. When the spread is wide enough, one of the strategies for handling a pandemic is planned to use a vaccine. Vaccines are believed to be one of the most powerful weapons to quickly resolve a pandemic. Vaccines are being developed from both local and foreign companies. Given the complexity of the existing problems, system dynamics (SD) were chosen as a method for understanding the variables in interrelated systems. This method is considered the most suitable for understanding a complex pandemic in terms of its spread. This has an impact on the vaccination policy making that will be carried out in DKI Jakarta. From the research results, it was found that there were the right policy choices in terms of types of vaccines, types of vaccine distribution, and distribution sensitivity as well as vaccinations to get vaccinations that were effective and accelerate the handling of the pandemic
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Rudianto
Abstrak :
ABSTRAK
Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi dengue, salah satunya adalah vaksinasi. Vaksin CYD-TDV Chimeric yellow fever virus-Dengue virus-Tetravalent Dengue Vaccine merupakan vaksin dengue pertama yang diterima oleh WHO dan telah diterima juga untuk didistribusikan ke berbagai negara, salah satunya adalah Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat berbagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap penerimaan orang tua terhadap pemberian vaksin dengue pada anak, seperti faktor sosiodemografis, serta pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua. Penelitian ini juga menunjukkan preferensi orang tua mengenai vaksin dengue. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross-sectional dengan data primer yang didapatkan dari pengisian kuisioner oleh subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan: 98,50 responden menerima pemberian vaksin dengue kepada anak mereka. Sementara itu, tidak ditemukan faktor yang memiliki hubungan signifikan terhadap penerimaan orang tua terhadap pemberian vaksin dengue pada anak p >0,05. Sebagian besar subjek penelitian 35,96 berpendapat bahwa perlindungan pasti sebagai hal terpenting dari vaksin dengue. Sementara itu, 56,93 responden yang menilai biaya sama dengan atau kurang dari Rp 50.000,00 merupakan harga yang terjangkau. Berdasarkan penelitian ini, penerimaan orangtua terhadap vaksin relatif baik.
ABSTRACT
There are ways to prevent dengue infections, one of which is by receiving vaccination. CYD TDV Chimeric yellow fever virus Dengue virus Tetravalent Dengue Vaccine was the first vaccine to be accepted by the World Health Organization to be distributed worldwide, including Indonesia. This study aimed to explore factors which might contribute to parents 39 acceptance of their children being subject of dengue vaccinations. This study also shows parents 39 preference of the most important characteristics of dengue vaccines. The study design applied was cross sectional study with primary data collected from questionnaire filled by study subjects. This study shows 98.5 respondents accept dengue vaccination for their children. Meanwhile, this study found no factor which has significant relation to parents 39 dengue vaccine acceptance p 0.05. The most popular preference for the most important vaccine characteristic was 100 protection 35.96 . Meanwhile, 56.93 of all respondents categorized vaccination costs of IDR 50,000.00 and below as affordable. According to the result of the research, parents 39 vaccine acceptance in Jakarta could be considered relatively good.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Zevano C.
Abstrak :

Pada Oktober 2019, Sumatera Utara kembali terpapar penyakit kolera babi (hog cholera atau classical swine fever) dan demam babi Afrika. Wabah penyakit ini telah menyebabkan kematian pada ternak babi hingga 29.223 ekor di 17 kabupaten/kota di Sumatera Utara. Sementara pada Februari 2020, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali melaporkan sebanyak 1700 ekor babi milik warga mati disebabkan oleh penyakit ASF di 9 kabupaten/ kota. Penelitian ini dilakukan untuk merancang vaksin berbasis epitop secara in siliko untuk mencegah infeksi virus ASF dan CSF pada babi. Vaksin dibuat berbasis epitop dari protein virus karena sangat imunogenik dalam menginduksi produksi antibodi, dan juga merupakan target utama untuk netralisasi antibodi selama infeksi CSFV dan ASFV. Sekuens protein diunduh dari NCBI dan dianalisis secara komputasi. Prediksi afinitas ikatan dilakukan dengan menggunakan IEDB Tepitool dan prediksi epitop untuk CTL dilakukan dengan menggunakan IEDB NetCTLpan. Struktur protein target dapat diunduh dari Protein Database (PDB) maupun secara homology modelling dan struktur ligan peptida nonamer dirancang dengan menggunakan ChemBioDraw Ultra 14.0 untuk kemudian dipreparasi melalui proses optimasi geometri dan minimasi energi. Ikatan antara molekul SLA dan peptida epitope kemudian dianalisis dengan cara molecular docking pada situs asam amino tertentu dengan menggunakan software MOE 2014.09, untuk menghitung energi ikatan dan memverifikasi daerah interaksi epitop dengan reseptor protein.


On October 2019, Hog Cholera and African Swine Fever outbreak has struck North Sumatera. As many 29.223 pigs has been killed in 17 districts/ cities in North Sumatera. Meanwhile since February 2020, Bali Agriculture and Food Security Agency reported that over 1700 pigs were killed by ASF in 9 districts/ cities. This study aimed to design epitope-based peptide vaccine in order to prevent further infection of ASFV and CSFV. An epitope-based vaccine is potent in establishing a strong antibody due to its strong immunogenicity, and it is also the main target for inducing neutralizing antibodies during CSFV and ASFV infection. Sequences of ASFV and CSFV protein were collected from NCBI and analyzed through computational method. Peptides binding affinities were predicted using IEDB Tepitool and NetCTLpan was used to predict rhe CTL epitopes. The 3D structures of the protein were obtained either downloading from the Protein Database and homology modelling, and the nonamer peptide structures were drew by using ChemBioDraw Ultra 14.0 and then prepared through geometry optimization and energy minimization. The epitopes were further tested for binding against the SLA molecules using molecular docking technique at any amino acid residues to calculate its binding energy and verify the binding cleft epitope interactions.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiya Athaullah Nurfateen Ashadi
Abstrak :
Latar belakang: Kanker Serviks merupakan Kanker kedua paling sering yang terjadi pada Perempuan. Kanker ini kebanyakan disebabkan oleh Virus HPV 16 dan 18. Beberapa tata laksana diberikan kepada pasien seperti kemoterapi dan radioterapi. Namun terdapat efek samping yang sangat besar terhadap pasien. Salah satu terapi yang menjanjikan adalah menggunakan vaksin kuratif yang menggunakan sebagian dari epitop E267 HPV dengan protein sPD-1. Tujuan: Mendapatkan plasmid mengandung potongan DNA penyandi sPD1 dan E267 HPV yang digunakan dalam konstruksi plasmid pengekspresi Antigen Fusi PD1-E267 Metode: Sekuens asam amino sPD-1 diperoleh dari situs Uniprot ® dan bagian yang akan digunakan untuk membentuk gen sPD1 dipilih berdasarkan bagian yang akan berinteraksi dengan PDL1. Gen sPD1 kemudian dibentuk menggunakan perangkat lunak bioinformatika. Gen sPD1 yang sudah dibentuk kemudian disintesis dengan penyedia jasa sintesis nukleotida dan didapat dalam bentuk Klona Plasmid. Gen E267 sudah tersedia dalam plasmid di Laboratorium PRVKP FKUI-RSCM. Kedua plasmid kemudian diamplifikasi menggunakan metode lisis bakteri dan adsorbsi pada silika (miniprep, Qiaprep). Hasil amplifikasi dianalisis dengan menggunakan Elektroforesis Agarosa Hasil: Didapatkan Susunan asam amino sPD1 untuk perancangan protein fusi sPD1-E267, nukleotida yang optimum diekspresikan di E.Coli, dan DNA Plasmid yang mengandung DNA sPD1 dan E267 Simpulan: Plasmid pengekspresi antigen sPD1 dan E267 sudah didapatkan
Background:.Cervical cancer is the second most common cancer found in women. This cancer is caused mostly by infection of HPV strain 16 and 18. Treatment for this cancer is available like radiotherapy and chemotherapy. But unfortunately, these treatments have a lot of adverse effect for the patient. One of the more promising treatments for the cervical cancer e.c. HPV is the Currative Vaccine. Combining between the epitope of HPV 16 E267 and sPD1 Protein Outcome: Obtaining plasmids containing DNA inserts of sPD1 and E267 that will be used in construction of plasmid DNA for expression of sPD1-E267 fusion protein. Methodology: The sPD1 gene was obtained from Uniprot ® Website and the region to be used for construction of the fusion protein was chosen based on its interaction with the PDL1. The sPD1 gene was designed using bioinformatics software and The Finished sPD1 gene was synthesized by a service provider of nucleic acid synthesis and obtained as a plasmid clone. The E267 gene was available as a plasmid clone at the PRVKP FKUI-RSCM laboratory. Both plasmids were amplified in bacteria using the method of genetic isolation using bacterial lysis and adsorption onto silica (miniprep, Qiaprep). The results were analyzed using Agarose Electrophoresis Results: The amino acid sequence of sPD1 which will be used as the constructive block for fusion protein sPD1-E267, The nucleotide sequence of sPD1 which is optimized for E.Coli, and the plasmid which contain sPD1 and E267 is obtained Conclusion : Plasmid which contains sPD1 and E267 gene is already obtained
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library