Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 267 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitindaon, Gustaf
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen P dan K , 1995
499.221 GUS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wong Sin Yung
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu alternatif pemanfaatan CO2 dari cadangan gas alam Natuna adalah untuk memproduksi bahan petrokimia dan bahan bakar sintetis secara simultan melalui gas sintesis kaya karbon monoksida. Beberapa produk turunan gas sintesis kaya CO ialah asam asetat, asetat anhidrida, dan dimetil eter. Dalam skripsi ini dikaji aspek teknis dan ekonomis dari proses produksi bahan-bahan diatas. Analisa teknis yang dilakukan meliputi flowsheeting yang didasarkan pada sintetis proses dengan menggunakan lisensi dari Monsanto, Haldor Topsoe, dan NKK, serta analisa kinerja proses yang meliputi efisiensi karbon dan termal. Untuk analisa ekonomi meliputi laju dan waktu pengembalian modal, kepekaan terhadap perubahan harga bahan baku dan produk, kapasitas produksi, dan tingkat suku bunga.

Efisiensi karbon kimiawi dan total unruk pabrik asam asetat ialah sebesar 94.81% dan 78.81%. Berdasarkan analisa ekonomi pabrik ini baru menguntungkan jika kapasitas pabrik asam asetat 5 kali kapasitas dasar (46,942 ton/tahun). Pada kapasitas ini, pabrik asam asetat memiliki kepekaan lerhadap penurunan harga jual produk sebesar 5%. Kenaikan harga beli reaktan sampai 20%, dan tingkat suku bunga sampai 20%.

Untuk pabrik asetat anhidrida efisiensi karbon kimiawi dan total sebesar 78.2% dan 71.14% dan akan menguntungkan bila kapasitas pabrik asetat anhidrida dinaikkan 4 kali dari kapasitas dasar (24275 ton/tahun). Pada kapasitas ini kepekaan terhadap penurunan harga jual produk yang didapat sebesar 1%, kenaikan harga beli reaktan sampai 20%, dan lingkat suku bunga sampai 10%.

Efisiensi karbon kimiawi dan total untuk pabrik DME sebesar 99,55% dan 79,09%, dengan efisiensi panas kimiawi dan totalnya sbesar 86,25% dan 67,96%. Investasi pada pabrik DME ini masih menguntungkan sampai batas kapasitas minimal pabrik DME ½ x kapasitas dasar (900.000 ton/tahun). Pabrik DME memiliki kepekaan terhadap penurunan harga jual produk sebesar 10%, kenaikan harga beli reaktan sampai 40%. dan tingkat suku bunga sampai 20%.
2001
S49147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Na, Chae Un
Seoul: Gyonggin, 2009
KOR 495.72 NAC b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hong, Song-ho, 1960-
Seoul: Wisdam house, 2008
KOR 495.714 3 HON m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Endarmoko
Jakarta: Kompas, 2019
499.221 EKO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sakhiyah Marhamah
Abstrak :
Skripsi ini membahas pemakaian bahasa siswa SMA 1 Garut, yang merupakan bilingual. Pemakaian bahasa tersebut dikaitkan dengan unsur nonbahasa seperti gender, tingkatan kelas, dan bahasa pertama respoden. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan pemakaian bahasa siswa SMA 1 Garut dan sikap bahasa mereka terhadap bahasa Indonesia dan bahasa Sunda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan pemakaian bahasa siswa SMA 1 Garut dipengaruhi oleh situasi, partisipan, dan topik pembicaraan. Selain itu, gender, perbedaan tingkatan kelas di sekolah, dan pemerolehan bahasa pertama juga mempengaruhi pemakaian bahasa mereka.
This thesis discusses language usage of SMA 1 Garut_s student, which are bilingual. The language usage is keyed to non-language_s element like gender, grade levels, and respondent_s first language. This research_s aim is to explaining language usage of SMA 1 Garut_s student and their language attitude about Indonesian_s language and Sunda_s language. The method of this research is quantitative and qualitative method with descriptive analysis. The result of this research is telling us that language usage of SMA 1 Garut_s student is affected by situation, performance, and subject. Other that, gender, difference_s level in school, and acquisition of first language also affected their language usage.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11102
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oktiva Herry Chandra
Abstrak :
Pemahaman implikatur percakapan lebih sulit jika dibandingkan dengan pemahaman makna tersurat tuturan, lebih-lebih di dalam wacana humor yang penuh dengan muatan budaya pembuat tuturan tersebut. Perbedaan budaya yang melatarbelakangi masing-masing penutur dan petutur akan berdampak pada mudah dan tidaknya makna implisit tersebut diungkap kembali. Penelitian ini bertujuan memaparkan dan memberikan deskripsi tentang pemahaman implikatur percakapan yang timbul sebagai akibat terjadinya pelanggaran prinsip kerja sama. Paparan dan deskripsi tersebut mencakup strategi penguasaan atau pemahaman implikatur percakapan serta sebab-sebab kegagalan di dalam memahami implikatur percakapan. Teori yang menjadi landasan di dalam penelitian kualitatif ini adalah teori Grice (1975) tentang implikatur percakapan dan prinsip kerja sama dan teori Sperber dan Wilson (1995) tentang enam fitur teori relevansi. Data penelitian ini terdiri atas informasi tentang strategi atau cara menarik inferensi pragmatik dalam sebuah percakapan dan jawaban responden terhadap kuesioner. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis data kualitatif dan rnetode analisis pragmatik dengan menggunakan analisis fitur relevansi. Dari analisis data penelitian ini diperoleh temuan bahwa strategi pemahaman implikatur percakapan pada lima jenis tindak tutur, yaitu 1) tindak tutur direktif, 2) tindak tutur komisif, 3) tindak tutur ekspresif, 4) tindak tutur representatif, dan 5)tindak tutur deklaratif, tidak menunjukkan perbedaan cara di dalam menarik inferensi pragmatik sebuah tuturan. Untuk dapat menarik implikasi pragmatik sebuah tuturan keenam fitur relevansi digunakan,yaitu 1) eksplikatur, 2) andaian dan simpulan implikatur, 3) sumber petutur, 4) pengungkapan makna, 5) aksesabilitas, dan 6) tuturan sementara. Kesalahan dalam menenrukan salah satu fitur relevansi tersebut akan berdampak pada kesulitan di dalam memahami implikasi pragmatik sebuah tuturan. Hasil analisis menunjukkan bahwa keterpahaman sebuah implikatur percakapan mensyaratkan kemampuan petutur untuk dapat mengidentifikasi keenam fitur relevansi tersebut dengan benar. Kegagalan di dalam memahami implikatur percakapan disebabkan kegagalan di dalam mengidentifikasi dan mendeskripsikan salah satu atau beberapa fitur. Adapun jenis fitur relevansi yang gagal diidentifikasi sangat bervariasi antara responden yang satu dengan responden lain. Responden gagal menginterpretasikan wacana humor yang ada karena salah di dalam 1) menangkap eksplikatur ujaran, 2) mengambil andaian dan simpulan implikatif, 3) mengembangkan kesan konteks ujaran, 4) memberikan pemaknaan yang tepat pada ujaran, atau 5) menentukan tuturan sementara yang dijadikan acuan dalam membuat simpulan. ......Understanding a conversational implicature is more difficult than comprehending the explicit meaning of an utterance, especially humor discourses, which are rich of speaker's cultural background. The cultural difference between speaker and hearer creates an impact on revealing the understanding of implicit meaning. The aims of this research are to explore and to describe a conversational implicature understanding, which appears as the result of cooperative principle violations. The explanation and description encompass the strategy of conversational implicature understandings and the causes of failure in understanding conversational implicature. This qualitative research is based on Grice's (1975) theory of conversational implicature and cooperative principle and Sperber and Wilson's (1995) theory of relevance. The sources of data are the information of strategy or way of pragmatic inferring and the answer of respondents to questionnaires. Qualitative and pragmatic analyses using six features of relevance theory are conducted to analyze the data. The findings of the research show that the strategies used in understanding conversational implicatures of the five speech acts, namely, 1) directive, 2) commissive, 3) expressive, 4) representative, and 5) declarative, aren't dissimilar in inferring pragmatic implications of utterances. To infer pragmatic implications, speaker applies simultaneously the six features of relevance, such as 1) explicature, 2) implicit premise and conclusion, 3) hearer's source, 4) meaning judgment, 5) accessibility, and 6) garden-path utterance. A mistake in determining one of the features of relevance causes difficulties in understanding the pragmatic implication of utterances. The analysis shows that the comprehension of a conversational implicature requires the hearer's ability to identify six features of relevance. A failure in identification of one or some features causes a misunderstanding in comprehending the conversational implicatures. And the features that can't be identified by respondents vary among them. Respondents fail to interpret the humor discourses since they fail in 1) identifying the explicature of utterance, 2) determining the implicative premise and conclusion, 3) developing the contextual meaning of utterance, 4) giving the right meaning of the utterance, or 5) determining the garden-path of utterance as reference in interpreting the discourses.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T1227
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tungga B. Dharma
Abstrak :
Tujuan penelitian ini ialah mengetahui kondisi pemanfaatan jurnal elektronik Proquest oleh pengguna MBRC sekaligus melakukan analisis faktorfaktor yang mempengaruhi keinginan pengguna untuk memanfaatkannya dan mengidentifikasi hambatan yang dialami pengguna dalam proses pemanfaatan tersebut. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan pengguna untuk memanfaatkan jurnal elektronik Proquest di MBRC digunakan model penelitian yang diadaptasi dari model penerimaan pengguna terhadap pangkalan data jurnal elektronik (Kim, 2005) dan model pemanfaatan sumber informasi dalam perpustakaan digital (Thong, 2004). Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif kausal dengan menggunakan survei kuesioner dalam pengumpulan datanya. Model penelitian melakukan analisis terhadap bagaimana pengaruh faktor-faktor: kemampuan menggunakan komputer, norma subyektif, kualitas informasi, kemudahan akses, kemudahan penggunaan dan manfaat yang dirasakan terhadap keinginan pengguna untuk memanfaatkan jumal elektronik dalam Proquest, sehingga tingkat pemanfaatan layanan jurnal .elektronik dapat diprediksi. Hasil penelitian mendapati bahwa meskipun kesadaran pengguna akan fasilitas jurnal elektronik Proquest di MBRC tinggi, namun jumlah responden yang memanfaatkan dan tingkat pemanfaatannya masih belum maksimal. Masih ada 40% lebih responden yang belum memanfaatkan. Tingkat pemanfaatan yang diindikasikan dengan frekuensi dan durasi pemanfaatan serta jumlah artikel yang didownload jugs masih rendah. Dan enam faktor yang diuji pengaruhnya terhadap keinginan pengguna untuk memanfaatkan jurnal elektronik Proquest, faktor manfaat yang dirasakan (perceived usefulness) memiliki pengaruh yang paling besar (27.5%) disusul oleh norma subyektif (21%), kemudahan penggunaan (19.8%), kemudahan akses (17.1%), dan kualitas informasi (14.6%). Kemampuan pengguna dalam menggunakan komputer (computer self-efficacy) tidak ditemukan berpengaruh secara signifikan terhadap keinginan untuk memanfaatkan jurnal elektronik Proquest. Hambatan yang paling banyak dirasakan pengguna dalam memanfaatkan jurnal elektronik Proquest ialah kurangnya kesadaran (awareness) dan masalah kemudahan akses seperti kurangnya fasilitas komputer dan penggunaan password yang menyulitkan.
2006
T17233
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koosmarlinah Soeparto Kramadibrata
Abstrak :
Bei der Analyse der Herbetexte habe ich mich auf die Analyse fachsprachlicher Elemente in Anzeigen fUr Elektrogerhte beschrénkt, vor allem unter syntaktischem, semantischem und pragmatischem Aspekt. Ich bin zu dem Ergebnis gekommen, dass die syntaktische Struktur der technischen Fachsprachen in den Werbetexten der Elektrogeréte besonders wichtig ist, d.h. Passivstrukturen mit ihren Variationen, Ableitungen (substantiviertes Verb, Adverb und Adjektiv ), Komposita (vor allem drei/mehrgliedrige Komposita),Suffixe kommen sehr oft in den Fachtexten vor.Unter semantischem Aspekt wurde die lexikalisch-paradigmatische Bedeutung analysiert; dabei zeigt sich, dass die referentielle Bedeutung abenso stark vorkommt wie die assosiative und afektive. Fremdsprachliche technische Terminologien begegnen nicht so héufig, es Uberwiegt der deutsche technische Fachwortschatz, wobei es sich vielfach nicht rein technische Terminologien, sondern mehr pseudo-technische handelt. Unter pragmatischem Aspekt spielt die ekspressive Funktion eine wichtige Rolle, wobei die Herbetexte in den &sseren Aufmachung sehr "informatif" aussehen.;Bei der Analyse der Herbetexte habe ich mich auf die Analyse fachsprachlicher Elemente in Anzeigen fUr Elektrogerhte beschrénkt, vor allem unter syntaktischem, semantischem und pragmatischem Aspekt. Ich bin zu dem Ergebnis gekommen, dass die syntaktische Struktur der technischen Fachsprachen in den Werbetexten der Elektrogeréte besonders wichtig ist, d.h. Passivstrukturen mit ihren Variationen, Ableitungen (substantiviertes Verb, Adverb und Adjektiv ), Komposita (vor allem drei/mehrgliedrige Komposita),Suffixe kommen sehr oft in den Fachtexten vor.Unter semantischem Aspekt wurde die lexikalisch-paradigmatische Bedeutung analysiert; dabei zeigt sich, dass die referentielle Bedeutung abenso stark vorkommt wie die assosiative und afektive. Fremdsprachliche technische Terminologien begegnen nicht so héufig, es Uberwiegt der deutsche technische Fachwortschatz, wobei es sich vielfach nicht rein technische Terminologien, sondern mehr pseudo-technische handelt. Unter pragmatischem Aspekt spielt die ekspressive Funktion eine wichtige Rolle, wobei die Herbetexte in den &sseren Aufmachung sehr "informatif" aussehen.
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>