Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmani Hamzah
Abstrak :
ABSTRAK


Nitrogen merupakan salah satu makronutrien penting bagi kapang, yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan, dan memelihara kemampuan sel-sel dalam membentuk enzim, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variasi konsentrasi urea sebagai sumber nitrogen terhadap aktivitas glukoamilase, dan untuk mengetahui konsentrasi urea yang tepat dalam menghasilkan aktivitas glukoamilase maksimal dari R. oryzae UICC 128 yang ditumbuhkan pada medium Sakai modifikasi, pada fermentasi 16 jam (30°C).

Pengujian aktivitas glukoamilase dilakukan dengan metode Nishise dkk. modifikasi. Satu unit aktivitas glukoamilase yang dihasilkan setara dengan satu /umol glukosa yang dilepaskan per menit. Pengukuran kadar glukosa dilakukan dengan metode Somogyi-Nelson.

Hasil uji statistik menunjukkan adanya pengaruh konsentrasi urea yang berbeda terhadap aktivitas glukoamilase R. oryzae UICC 128. Terdapat perbedaan rata-rata aktivitas glukoamilase R. oryzae UICC 128 antara konsentrasi 0,0% dengan 0,0455%, 0,0910%, 0,1364%, 0,1818%, 0,2273%, 0,2727%. Rata-rata aktivitas glukoamilase tertinggi diperoleh pada konsentrasi 0,0%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Haifa
Abstrak :
Tingkat kadar lingkungan serta manusia yang hidup di lingkungan tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyelidiki konsentrasi urea dalam sampel klinis dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sensor urea dengan teknik elektrokimia menggunakan NiO berpori. Preparasi NiO berpori dilakukan dengan metode anodisasi dalam larutan KOH dan H2O dengan kehadiran gliserol. Karakterisasi NiO berpori menggunakan SEM-EDS, XRD, dan FTIR menunjukkan NiO berpori dengan pori berbentuk kotak dan diameter rata-rata sebesar 90 – 1700 nm. Pembentukan NiO berpori meningkatkan luas permukaan elektroda sebesar 2 kali dari Ni plat. Selanjutnya pengukuran larutan urea dalam KOH secara elektrokimia menggunakan sistem sel tiga elektroda dengan kawat Pt sebagai elektroda counter dan Ag/AgCl sebagai elektroda reference dengan teknik CV menunjukkan koefisien korelasi 0,995 pada rentang konsentrasi 0 – 100 μM dengan LOD 1,367 μM, LOQ 4,557 μM, dan sensitivitas 0,400 μA/μM.cm2 urea, dan keberulangan dengan nilai %RSD sebesar 3,69 dengan 10 kali pengulangan. Pengukuran larutan urea dalam KOH dilakukan juga dengan teknik amperometri pada potensial 0,53 V memiliki nilai LOD 15,102 μM, LOQ 50,342 μM, dan sensitivitas 0,205 μA/μM.cm2 urea, dan keberulangan dengan nilai %RSD sebesar 33,448 dengan 10 kali pengulangan. Aplikasi sensor yang dikembangkan dicoba untuk mengukur kadar urea dalam sampel urine menunjukkan kadar urea sebesar 519,953 μM urea dengan metode CV dan 757,582 μM urea dengan metode amperometri. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa sensor yang dikembangkan memiliki potensi untuk digunakan dalam sensor urea pada berbagai sampel. ......The level of urea levels in the aquatic environment greatly affects the health of the environment and humans who live in that environment. Therefore, it is very important to investigate the urea concentration in clinical and environmental samples. This study aims to make a urea sensor with electrochemical techniques using porous NiO. The preparation of porous NiO was carried out by anodizing method in a solution of KOH and H2O in the presence of glycerol. The characterization of porous NiO using SEM-EDS, XRD, and FTIR showed porous NiO with square pores and an average diameter of 90 – 1700 nm. The formation of porous NiO increases the surface area of the electrode by 2 times than Ni plate. Furthermore, the measurement of the urea solution in KOH electrochemically using a three-electrode cell system with Pt wire as the counter electrode and Ag/AgCl as the reference electrode with the CV technique showed a correlation coefficient of 0,995 in the concentration range of 0 – 100 μM with an LOD of 1,367 μM, LOQ 4,557 μM, and sensitivity 0,400 μA/μM.cm2 urea, and repeatability with an %RSD value of 3,69 with 10 repetitions. Measurement of urea solution in KOH was also carried out using the amperometric technique at a potential of 0,53 V having an LOD value of 15,102 μM, LOQ 50,342 μM, and a sensitivity of 0,205 μA/μM.cm2 urea, and repeatability with an %RSD value of 33,448 with 10 times repetition. The sensor application developed was tested to measure urea levels in urine samples showing urea levels of 519,953 μM urea using the CV method and 757,582 μM urea using the amperometric method. The results indicate that the developed sensor has the potential to be used in urea sensors in various samples.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Pratiwi
Abstrak :
Penentuan Kadar Urea dalam urin menggunakan sensor Non-Enzimatik saat ini banyak dikembangkan, sebagai alternatif sensor urea dengan perangkat yang lebih praktis, relatif murah, dan sederhana. Pada penelitian ini, analisa urea dalam urin dilakukan dengan menggunakan katalis Ni, elektroda kerja Graphene Paste Electrode GPE yang dibuat dari serbuk grafit menjadi grapena, kemudian dibuat pasta dengan ditambahkan nujol dengan komposisi 7:3. Oksida nikel berperan sebagai sensor GPE yang terdeposit Ni pada permukaan GPE dengan metode elektrodeposisi menggunakan larutan NiSO4 0,1 M dalam 0,05 M NH4 2SO4. Variasi potensial dan waktu deposisi dilakukan untuk mendapatkan deposit Ni/GPE yang optimum. Uji pendeteksian urea dilakukan pada potensial 0,50 V vs Ag AgCl. Deposit Ni/GPE dengan variasi potensial dan waktu -0,50 V selama 120 detik merupakan yang paling optimum karena mempunyai sensitivitas tertinggi sebesar 141,3189915 A mM-1 cm-2, batas deteksi terendah sebesar 19,99 mM, dan linearitas paling baik sebesar R2 0,987. Ni/GPE optimum digunakan pada uji stabilitas dan repeatabilitas. Sensor memiliki repeatabilitas yang baik dengan RSD = 6,79 n=10 serta memiliki stabilitas yang baik dengan RSD = 1,74 n=6 . Hasil deteksi kadar urea dengan sensor menggunakan teknik kronoamperometri memilki perbedaan jika dibandingkan dengan teknik spektrofotometri. Elektroda GPE dapat digunakan untuk pengukuran kadar urea dalam urin. ......Determination of urea quantity in human urine using non enzymatic sensor is developed in many ways, as an alternative sensor of urea with friendly device. In this research, analyzing urea quantity in human urine is done by using nickel Ni for catalyst, and Graphene Paste Electrode GPE as working electrode which made by graphite powder that converted into graphene and then combined with nujol with ratio 7 3 to soften the texture and become paste. The nickel oxide used for detecting device in GPE was made with electrodeposition method and using NiSO4 0.1 M solution in 0.05 M NH4 2SO4for deposition medium. Variation of potential and deposition time is done in order to have optimal performance of Ni GPE deposit. Urea detection test is running in 0.5V potential vs Ag AgCl. Ni GPE deposit with potential variation of 0,5V and time variation for 120s is chosen as an optimal performance condition because it has highest sensitivity with value 141.3189915 A mM 1 cm 2. The lowest detection range is in value 19.99 mM, and also has the best linearity value with R2 0.987. Ni GPE with optimal performance is used for stability test and repeatability test. The sensor has excellent repeatability with RSD 1.74 n 6 . Detecting urea in urine with sensor using chronoamperometry method giving different result compared to detecting urea in urine with sensor using spectrophotometry method. GPE can used as measurement of urea level in urine.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvina Dewi Irzalinda
Abstrak :
Pengukuran kadar urea pada urin merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kondisi kesehatan ginjal. Untuk itu dikembangkan sensor urea non enzimatik yang berbasis logam Ni yang terdeposit pada elektroda Au. Pada penelitian ini, Ni akan terdeposit pada elektroda Au dengan variasi potensial dan waktu. Kemudian deposit Ni diaktivasi dalam KOH menjadi NiOOH yang dapat mengoksidasi urea menjadi CO2, N2 dan H2 sehingga dapat dideteksi secara elektrokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ni/Au dapat digunakan untuk mendeteksi urea dengan nilai LOD 3,35 x10-2 mM, sensitivitas 52,20 mM A-1cm-2 dan linearitas r2= 0,997 pada potensial deposisi -0,45 V vs Ag/AgCl dengan waktu deposisi selama 180 detik. Ni/Au mempunyai kedapatulangan yang baik dengan RSD 0,12 n=12 dan menunjukkan stabilitas yang baik dengan RSD 1,60 dalam kurun waktu 9 hari. Ni/Au tidak terganggu oleh adanya interferen seperti asam askorbat, glukosa, NaCl, dan KCl. Ni/Au dapat digunakan untuk mengukur kadar urea dalam sampel urin dengan hasil 9,615 mM. ......Measurement of urea concentration in urine is a very important factor for determining the condition of kidney health. For this reason, a non enzymatic urea based sensor of Ni metal which is deposited on an Au electrode has developed . In this study, Ni will be deposited on the Au electrode with variation of potential and time. Then the Ni deposit is activated in KOH become NiOOH which can oxidize urea to CO2, N2 and H2, so that it can be detected electrochemically. The results showed that Ni Au can be used to detect urea with LOD value 3.35 x 10 2 mM, sensitivity 52,20 mM A 1cm 2 and linearity r2 0,997 at deposition potential 0.45 V vs Ag AgCl with time deposition for 180 seconds. Ni Au has good repeatability with RSD is 0.12 n 12 and shows good stability with RSD is 1,60 within 9 days. Ni Au is not disturbed by the presence of interferences such as ascorbic acid, glucose, NaCl, and KCl. Ni Au can be used to measure urea levels in urine samples with concentration is 9,615 mM.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library