Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Talisa Dwiyani
Abstrak :
Praktik keseharian erat kaitannya dengan arsitektur dan lingkungan tempat terjadinya. Arsitektur menjadi bagian dari intervensi, namun ketidaktepatan & kegagalan fungsi seringkali terjadi, sehingga arsitektur dan ruang kota kehilangan dayanya. Hal ini kemudian memicu hadirnya intervensi lain yang kemudian melibatkan taktik dalam operasinya sebagai bentuk alternatif penggunaan ruang. Ruang kota dengan karakteristiknya masing-masing menjadi area yang menarik bagi keberlangsungan beragam intervensi tersebut. Tulisan ini mencoba menganalisa bagaimana kehadiran taktik dan operasin taktik yang terjadi dalam intervensi pada ruang-ruang kota. Tulisan ini didukung pula oleh pembahasan studi kasus di kawasan Eropa, Australia dan Indonesia untuk mengkaji keterkaitannya. ......Daily practices and everydayness closely related to architecture and the environment in which they are take place. Architecture becomes a part of the intervention, but the inaccuracy in function and program failure often occurs that made the architecture and urban space lost the power. Furthermore, this case then lead to the presence of other interventions that then involves tactics in its operations as a form of alternative uses of urban spaces. With their unique characteristics, urban spaces become an attractive area for the sustainability of various interventions. This paper attempts to analyze how the presence of intervention involved tactics and the way of tactic operated in the urban space. Therefore, while the discussion take case several studies from Europe, Australia and Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Ananto Kusumo
Abstrak :
Penelitian ini berusaha mengupas tentang faktor yang menentukan perkembangan struktur ruang Kota Surakarta serta perubahan identitas kota setelah mengalami perkembangan dari masa ke masa. Metode penelitian dilakukan dengan oral history dan studi pendekatan kearsipan, baik arsip primer, arsip sekunder maupun arsip fisik. Temuan penting dari penelitian ini yaitu faktor yang menentukan struktur ruang Kota Surakarta pada awalnya adalah kosmologi budaya. Namun pada fase selanjutnya adalah faktor politik dan geostrategis memegang peranan penting dalam merubah struktur ruang kota. Kemudian kepentingan ekonomilah yang menentukan struktur ruang Kota Surakarta. Sedangkan temuan utama dalam penelitian ini adalah pada fase stuktur kota tua, identitas Kota Surakarta pada awal berdirinya berupa kampung kecil lokasi perpindahan keraton yang melayani kerajaan induknya. Kota berkembang menjadi kota tepian sungai. Kemudian pada fase stuktur kota Indish, Surakarta berkembang menjadi kota campuran antara kota perairan dan daratan, kota mulai bergeser menjadi kota daratan. Kota Surakarta berubah fungsi menjadi kota pusat pemerintahan dan pertahanan. Setelah dibangun teknologi baru pada sarana transportasi dan utilitas, kota mulai meninggalkan hiruk-pikuk lalu lintas Bengawan Solo dan berganti ke lalu lintas daratan. Peran pusat perdagangan diambil alih oleh pasar yang berada di tengah pusat pemerintahan. Morfologi pusat Kota Surakarta menjadi lebih kompak dan (luasannya) menyempit. ......This research is seeking factors that affect evolution process of urban structure of Surakarta also the changing of city identity from time to time. Research methods are oral history and archives approaching study, which consists of primary archives or physical archives. Important finding from this research is cultural cosmology as the main factor to determine the urban structure of Surakarta. However on the next phase, politics factor and geostrategic hold important role on changing the urban structure of Surakarta. At last economics factor also specify the urban structure of Surakarta. The main finding from this research is the old city phase of Surakarta's urban structure, which identify as Surakarta in early establishment. Old city phase was a small village that became keraton (palace) who served the main palace. The city evolve became riverbank city. On the phase of Indish city, Surakarta evolved from mixed city between land and water oriented became land oriented city. Surakarta changed the city function became a political capital and military city. With the new technologies for transportation and utility, the city left the bustle traffic of Bengawan Solo and changed into inland transportation. Role of the trade centre was taken over by the market in the middle of the central government. Surakarta's central morphology becomes (its range) narrows and more compact.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hall, Tim, 1968-
London: Routledge, 2018
307.76 HAL u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kaplan, David
Hoboken, NJ: John Wiley & Sons, 2009
307.76 KAP u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Samuel Marulam Kristian
Abstrak :
Kota Medan memiliki enam taman kota dimana setiap taman memiliki perbedaan pada kondisi fisik dan aktivitas pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana perbedaan kondisi fisik yang dibedakan menjadi site dan situation antar taman, aktivitas pengunjungnya yang dibagi atas karakteristik pengunjung dan kegiatan pengunjung, dan apakah karakteristik site dan situation taman kota memberikan pengaruh terhadap aktivitas pengunjung taman. Metode penelitian ini adalah dengan menemukan karakteristik site dan situation, aktivitas pengunjung, serta perbandingan antara keduanya. Karakteristik site dilihat berdasarkan ukuran dan status, sarana dan prasarana, serta penggunaan ruang. Karakteristik situation dilihat berdasarkan jaringan jalan dan akses, penggunaan tanah, dan hubungan taman dengan objek lain. Pada penelitian ini ditemukan keragaman pada karakteristik site dan situation. Karakteristik site dan situation mempengaruhi aktivitas pengunjung. Penggunaan ruang dan sarana adalah karakter site yang mempengaruhi frekuensi kunjungan dan kegiatan pengunjung, sementara karakter situation penggunaan tanah mempengaruhi kegiatan pengunjung. Walaupun karakteristik pengunjung seragam, namun kegiatan pengunjung taman yang dominan beragam.
The City of Medan has six urban parks which each park has its own uniqueness in physical condition and visitor activities. This research aim is to figure if there are differences among urban parks by its physical condition which is divided into site and situation, by its visitor activities which are divided into visitor characters and what they do during the visits, and also if site and situation of parks are effecting its visitor activities. Methode used in this research is by observing site, situation, and visitor activities characteristic and compared each. Site will be analyzed by its size, status, facilities, and space usage, while situation will be analyzed by its accessibility, relation with other objects, roads, and land use that surrounded the park. This research indicating that site and situation characteristics are both various. Site and situation characteristics affecting visitor activities. Space utilizing and facilities are part of site characters that influencing visitor activities and frequency,, while land use as part of situation character give influence to activities. While visitor characters are uniform among parks, they seems to have different majority activity for each park.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S58387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartshorn, Truman Asa
New York: John Wiley & Sons, 1980
307.76 HAR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jonas, Andrew E. G
Chichester: Wiley-Blackwell, 2015
307.76 JON u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library