Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Josephine Adeline
"Penelitian ini menganalisis hubungan antara afek positif dengan frekuensi mengunjungi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di tingkat individu, dan peran ketergantungan spasial pada hubungan kedua variabel tersebut pada tingkat kelurahan di DKI Jakarta. Data diperoleh dari 793 partisipan yang tersebar di 225 kelurahan di DKI Jakarta. Proses pengambilan data dilakukan secara daring dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner Positive And Negative Affect Schedule (PANAS) dan item frekuensi kunjungan ke RTH buatan Cameron dkk. (2017) yang telah diadaptasi. Analisis korelasi Pearson dilakukan menggunakan SPSS IBM 20, sedangkan analisis spasial menggunakan GeoDa 1.18. Hasil analisis korelasi menunjukkan terdapat korelasi positif yang signifikan antara afek positif dan frekuensi mengunjungi RTH di tingkat individu (r = .244, p < 0.01) dan kelurahan (slope = .224, p = .001). Sedangkan, hasil analisis regresi spasial tidak menemukan adanya peran ketergantungan spasial pada hubungan afek positif dengan RTH (Moran’s I = 1.08, p = .27). Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada peran ketergantungan spasial pada korelasi positif antara afek positif dan frekuensi mengunjungi RTH.
This current study analyzed the relationship between Positive Affect and frequency of visits to Urban Green Space (UGS) at the individual level, and the role of spatial dependence on the relationship between both variables at the subdistrics level in Jakarta. A total of 793 participants’ data from 225 subdistricts in Jakarta were obtained using an online questionnaire. The instruments used in this study were the adaptation of Positive And Negative Affect Schedule (PANAS) and frequency of visits to UGS items from Cameron et al. (2017). Pearson Correlation was conducted using SPSS IBM 20, while GeoDa 1.18 was used to do the spatial analysis. Results showed that there is a significant and weak positive correlation between Positive Affect and frequency of visits to UGS at the individual level (r = .224, p < 0.01) and subdistricts level (slope = .224, p = .001). On the other hand, spatial regression analysis revealed that spatial dependence doesn’t have a significant role in the relationship between Positive Affect and frequency of visits to UGS (Moran’s I = 1.08, p = .27)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alysia Salsabila
"Perkembangan yang pesat dapat memicu terbentuknya urban voids yang dihindari untuk mencapai pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Pesatnya pertumbuhan penduduk perkotaan di suatu kota memicu pembangunan jalan untuk mendukung mobilitas penduduk. Dengan berkembangnya lahan terbangun di kota, jumlah ruang terbuka hijau semakin berkurang. Pemanfaatan ruang tertinggal seperti ruang di bawah flyover dapat membantu permasalah perkotaan ini. Sebagai daerah dengan jumlah flyover terbanyak dari seluruh wilayah Jakarta, Jakarta Timur memiliki potensi yang besar dalam mewujudkan ruang di bawah flyover sebagai ruang terbuka hijau perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi pemanfaatan ruang sebagai ruang terbuka hijau perkotaan di kawasan tertinggal Jakarta, yaitu pada ruang-ruang di bawah flyover. Studi ini diawali dengan kajian literatur. Parameter yang ditinjau terdiri dari ruang bawah jalan layang sebagai urban voids dan pemanfaatan ruang sebagai ruang terbuka hijau perkotaan. Sintesis literatur kemudian menghasilkan parameter dan persyaratan untuk melakukan studi kasus dan pembahasan dengan melakukan survei, observasi, dan analisis di lokasi. Oleh karena itu, pemanfaatan urban voids sebagai ruang terbuka hijau kota diharapkan dapat mendukung potensi maksimal suatu ruang di bawah flyover dengan segala nilai-nilai yang dimilikinya.
Rapid development can trigger the formation of urban voids, which are avoided to achieve sustainable urban development. The rapid urban population growth in a city triggers road construction development to support the citizens’ mobility. Furthermore, with the development of built-land in the city, the amount of green space decreases. The utilization of abandoned spaces such as space under flyovers can help solve this urban problem with great values. As the area with the highest number of flyovers out of all Jakarta regions, East Jakarta has tremendous potential in realizing space under flyovers as an urban green space. This study aims to review the potential of space utilization as urban green space in Jakarta’s neglected areas, in this case on spaces under flyovers. This bachelor thesis started with reviewing the literature studies. The review parameter consists of space under flyover as urban voids and space utilization as urban green space. The literature synthesis then derives the parameters and requirements for conducting case studies and discussion by doing surveys, observation, and analysis on sites. As a result, utilization of urban voids as urban green space is expected to deliver the maximum potential of space under the flyovers with all the values it contains."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library