Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmat Taufiq
"Setiap orang selalu menginginkan sukses dalam kehidupannya. Dalam mencapai sukses seseorang selalu dihadapkan dengan hambatan dan kesulitan. Hal ini juga terjadi dalam pendidikan di perguruan tinggi, dimana indikasi sukses mahasiswa dilihat dari prestasi akademiknya. Sebagai Fakultas Psikologi pertama di Indonesia dan paling diminati, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) memiliki kesulitan tersendiri dalam menjalani pendidikannya, seperti perbedaan sifat pendidikan di SLTA-perguruan tinggi yang mencakup kurikulum, disiplin, hubungan dosen-mahasiswa, masalah hubungan sosial, ekonomi dan pemilihan bidang studi-jurusan (Gunarsa & Gunarsa, 2004).
Adversity quotient (AQ) adalah kemampuan seseorang dalam bereaksi terhadap kesulitan yang dihadapinya (Stoltz, 1997). Berdasarkan AQ seseorang dapat digolongkan sebagai quitter, camper, dan climber. Seseorang yang memiliki AQ tinggi (climber) akan bereaksi dengan tepat dan dapat mengatasi kesulitan yang dihadapinya. Sebaliknya, orang yang memiliki skor AQ rendah (quitter) tidak bereaksi dengan baik dalam mengatasi kesulitan yang dihadapinya. Dweck (dalam Stoltz, 1997) berpendapat bahwa laki-laki memiliki AQ lebih tinggi dari perempuan. Pendapat Dweck ternyata berbeda dengan kondisi di Fakultas Psikologi UI. Prestasi yang menjadi indikasi suksesnya mahasiswa lebih banyak diperoleh oleh mahasiswi. Bintari (2000) berpendapat perempuan memiliki AQ yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki pada mahasiswa Fakultas Psikologi UI. Pada penelitiannya Bintari (2000) mengakui bahwa sampel yang ditelitinya tidak representatif berdasarkan perbandingan jenis kelamin sampel dan pengambilan sampel hanya dari satu angkatan tertentu. Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah ?Apakah ada perbedaan AQ berdasarkan jenis kelamin pada mahasiswa Fakultas Psikologi UI?
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur adaptasi berupa kuesioner dengan skala sikap. Subyek penelitian berjumlah 170 orang mahasiswa Fakultas Psikologi UI program reguler dan ekstensi dari semester awal hingga akhir (69 laki-laki dan 101 perempuan). Hasil uji validitas dan reliabilitas alat ukur adalah 0,8835 dengan koefisien alpha cronbach. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan t test untuk membandingkan mean kedua kelompok jenis kelamin.
Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan skor AQ yang signifikan berdasarkan jenis kelamin pada mahasiswa Fakultas Psikologi UI (t = -0,009, sig.= 0,993). Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian dari Dweck (dalam Stoltz, 1997) maupun Bintari (2000). Skor rata-rata AQ mahasiswa Fakultas Psikologi UI adalah 272,38 yang berarti termasuk dalam kategori sedang (camper), sesuai dengan hasil penelitian Bintari (2000).

Every person basically is eager to reach ever the success in life. On the other hand, the difficulties and obstacles may have to be faced by the people every single step of their time. This phenomenon also happen in the field of college, where the academic achievement required. Faculty of psychology University of Indonesia, as the first faculty in Indonesia has been searched by many college students. There for they have to struggle along their education with the difference aspect of educational nature when they were in high school?university curriculum, disciplinary, the relation between lecturer and college students, social relationship, economic factors and the selection of majority field study (Gunarsa & Gunarsa, 2004).
According to Stolz (1997) AQ is the capability to react for certain difficulty. There are three categories of AQ: quitter, camper, and climber. Someone who has a high AQ considers to be able to adapt well (climber). Conversely a lower AQ considers as quitter, incapable of adapting the difficulty. The research of Dweck (in Stoltz, 1997) resumed that males have a higher AQ than females. The result confirmed quite different from the fact in the Psychology Faculty of University of Indonesia. The academic achievement indicates this fact from mostly female college student. More over, Bintari?s research (2000) was acquired that female college students have a higher AQ than the males. Bintari (2000) admitted the sample of her research wasn?t representative. The sample required only on specific sex which is females and in the same year of educational level. The problem of this research ?is there a difference of AQ based on sex to college students in faculty of psychology University of Indonesia?
This research used quantitative approach. The questionnaire was adopted by likert scale. The subjects contained of 170 college students from the faculty of psychology (69 males and 101 females). Reliability and validity 0.8835 coeficient cronbach alpha.The data elicited from t test to compare mean score of both sex.
Finally, the result showed that there are no differences score of AQ significantly based on sex to college students Faculty of Psychology University of Indonesia (t = -0,009, sig.= 0,993). It doesn?t support the Dweck?s research and Bintari as well. Mean score of the college students faculty of psychology University of Indonesia 272,38. It means that they are in middle category (camper) and the Bintari?s research (2000) fits in this result.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Anton Oktary K.
"Sebagai syarat kelulusan skripsi tentulah dapat menimbulkan perasaan cemas pada mahasiswa yang mengerjakannya. Dari penelitian Primusanto (2000) didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dengan tingkat kecemasannya sehari-hari atau normal. Kecemasan timbul tidak hanya disebabkan oleh kejadian yang dirasakan mengancam. Tetapi juga lebih diakibatkan oleh persepsi mengenai ketidakmampuan diri dalam mengatasinya. Persepsi atau keyakinan terhadap ketidakmampuan diri ini berkaitan dengan self efficacy mahasiswa tersebut. Pertanyaan yang timbul adalah apakah ada hubungan antara self efficacy dengan kecemasan pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian sebanyak 91 mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Dalam penelitian ini dipakai 2 jenis kuesioner, yaitu kuesioner self efficacy dan kuesioner kecemasan. Semua data yang diperoleh dianalisa menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment yang terdapat pada program SPSS. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa self efficacy memiliki korelasi yang negatif dengan kecemasan mahasiswa saat mengerjakan skripsi. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik pada penelitian berikutnya, perlu kiranya menambahkan subyek penelitian dari berbagai perguruan tinggi yang berbeda. Pada penelitian berikutnya juga bisa ditambahkan variabel baru seperti motivasi, minat, dan lain-lain.

As condition to pass the thesis for get bachelor degree, this strenght time of course can generate feeling worry at student doing it. Primusanto ( 2000) research said there are difference level of anxiety for student which is doing thesis with dayly anxiety. Anxiety arise not only because of felt occurence menace, but also from ourself perception concerning disability to through it. Perception or confidence about the anxiety, it?s related to student self efficacy. The question is, there is any relation between self efficacy with anxiety at student which is doing thesis for get bachelor degree?
This research use quantitative approach with research subyek counted 91 students. The students participants at this time must be in condition doing thesis for get bachelor degree. There is any two type quesioner in this research,one is the self efficacy quesioner and second one is anxiety quesioner. All the data be analysed use correlation technique of Pearson Product Moment with SPSS software methode. The result of research, obtained that self efficacy have negative correlation with anxiety at the moment when the student doing thesis for get bachelor degree. To obtain better result at the next research, it is sugessted to enhance research subyek from various different college, also will be better if the research enhanced the new variable to get valid data, like motivation, intens and others.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library