Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rini Hapsari
Abstrak :
Salah satu dampak perubahan sosial di masyarakat adalah semakin dituntutnya anak untuk berhasil secara akademis sejak usia dini. Hal tersebut merupakan faktor resiko munculnya berbagai masalah pada masa usia sekolah middle childhood). Underachievement adalah salah satu di antaranya. Underachievement adalah kesenjangan antara kapasitas dengan performa anak di sekolah, di mana anak memperoleh nilai-nilai yang lebih rendah daripada kemampuan intelektualnya untuk belajar. Anak underachiever biasanya menampilkan performa yang buruk pada satu atau lebih keterampilan akademis dasar, termasuk menulis. Buruknya performa menulis anak underachiever disebabkan karena defisit dalam pengendalian perilaku (behavioral control. Defisit dalam behavioral control menyebakan ketiga proses utama dalam menulis, yaitu planning, translating, reviewing, tidak dilakukan dengan optimal. Akibatnya perfoma menulis anak tidak sesuai dengan keterampilan menulis yang dikuasainya. Bentuk intervensi yang digunakan untuk mengatasi masalah menulis yang bersumber pada defisit dalam pengendalian perilaku (behavioral control) adalah Self Instructional Training (SIT). SIT dikembangkan oleh Meichenbaum dan Goodman pada tahun I971. SIT merupakan program pelatihan yang bertujuan melatih individu menggunakan pernyataan-pernyataan verbal untuk memicu, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku rnenulis yang menjadi sasaran dalam program. Didasari hal tersebut, dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh program SIT untuk meningkatkan performa menulis pada anak usia sekolah yang mengalami underachievemenr. Meuulis dalam penelitian ini difokuskan pada aspek figuratif yaitu menulis dilihat dari segi fisik (antara lain bentuk hurut, ejaan, penggunaan huruf kapital, dan tanda baca), serta aspek konstruktif, yaitu menulis dilihat dari segi isi tulisan (antara lain makna yang disusun dan strategi yang digunakan untuk menyampaikan maksud yang ada pada tulisan tersebut). Subyek dalam penelitian ini berjumlah 1 orang, dipilih dengan metode purposive sampling, yaitu anak underachiever usia sekolah dengan performa menulis buruk, yang disebabkan karena defisit dalam behavioral control. Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumen. Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa SIT berpengaruh positif dalam meningkatkan performa menulis pada anak usia sekolah (middle childhood) yang mengalami masalah underachievement.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berlian Damenia Manuella
Abstrak :
ABSTRAK
Underachievement pada pelajaran Matematika adalah fenomena dimana siswa tidak menampilkan prestasi Matematika sebaik potensinya untuk belajar Matematika. Dua faktor krusial dari diri siswa yang menyebabkan siswa mengalami underachievement adalah rendahnya motivasi dan regulasi diri siswa dalam belajar matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Program Pembelajaran Regulasi Diri dalam meningkatkan kemampuan regulasi diri dan motivasi subjek dalam belajar Matematika. Penelitian ini menggunakan desain single-subject AB. Alur program disusun berdasarkan alur Self Regulation Empowerment Program yang disusun oleh Cleary, et al., 2008 dan diintegrasikan dengan berbagai strategi peningkatan motivasi dan regulasi diri untuk belajar Matematika. Uji efektivitas program dilakukan dengan menggunakan analisis Reliability Change Index RCI untuk alat ukur Motivated Strategies of Learning Questionnaire MSLQ serta analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada motivasi RCI=2.56, p
ABSTRACT
Underachiement in Mathematics is a phenomenon when a student rsquo s Mathematical achievement falls belows his her learning potential. Two crucial factors regarding student rsquo s underachievement are motivation and self regulation. Using single subject AB design, this study aims to examine the effects of Self Regulation Learning Program to enhance student rsquo s motivation and self regulation in learning Mathematics. This program designed by adapting the Self Regulation Empowement Program for the session plot, and also integrating other strategies for enhancing student rsquo s motivation and self regulation, specifically in learning Mathematics. The effctiveness of Self Regulation Learning Program will be analyzed using Reliability Change Index to examine the difference between Motivated Strategies of Learning Questionnaire MSLQ pre test and post test scores. The RCI results will be supported with qualitative analysis. This study prove that there is a significant enhancement in student rsquo s motivation RCI 2.56, p
2017
T48493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulia Sari Dewi
Abstrak :
Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal. Munculnya masalah underachievement dalam lingkungan pendidikan jelas menjadi momok dan penghambat pencapaian tujuan pendidikan. Selain itu masalah underachievemenr sering membuat guru dan orang tua merasa kesal karena merasa usaha yang telah dilakukan untuk mengajar siswa menjadi sia-sia. Masalah underachrevement menlgikan siswa itu sendiri dan juga orang-orang di sekitarnya. Untuk itu usaha penanganan dengan segera terhadap masalah underachfevement dirasakan penting. Program penanganan underachievement ini sacara khusus ditujukan untuk remaja yang duduk di sekolah menengah pertama. Pada usia remaja, munculnya masalah underachievemenr diperkuat oleh pengaruh teman sebaya (Rimm,l986). Keinginan remaja untuk dapat diterima dalam kelompok terkadang membuat remaja ikut menyesuaikan din dengan kebiasaan bennain dan standar prestasi dalam kelompoknya (Wisely, 2004; Compton, dalam Baker, Bridger & Evans, 1998). Selain itu perkembangan remaja yang merupakan transisi dari masa ka.na.k-kanak menuju dewasa membuat remaja membutuhkan penyesuaian-penyesuaian baru_ dalam berbagai aspek perkembangannya Kehidupan remaja yang penuh gejolak ini juga ikut mempengaruhi kinerja akademik remaja (Fuhrmann, 1986). ltu sebabnya masalah kegagalan prestasi termasuk didalamnya masalah underachievement sexing terjadi pada remaja. Sekolah berperan panting dalam usaha penanganan masalah underachievement agar masalah tersebut tidak berkepanjangan di kemudian hari. Salah satu unsur di sekolah yang bertugas memberi pelayanan untuk membantu menangani berbagai masalah pada siswa adalah Bimbingan dan Konseling (BK). Salah satu pelayanan BK adalah bimbingan kelompok. Bentuk bimbingan kelompok memiliki kelebihan karena dapat memanfaatkan pengaruh teman sebaya untuk mengubah perilaku. Program yang disusun ini merupakan Salah sam usaha untuk penanganan masalah underachiefvement di sekolah menengah pertama. Program ini mengacu pada model rryocal dari Rimm (1986-1997) menujukkan keberhasilannya menggunakan model trgfocal untuk mengubah perilaku undrachfvemenr menjadi achfevemenf pada siswa. Berbeda dengan Rimm (l986;1997) yang pendekatannya cenderung individual, pada program ini disusun untuk penanganan dalam bentuk kelompok. Pelaksanaannya nanti dilakukan oleh gum pembimbing atau konselor di BK dan berbentuk bimbingan kelompok. Bentuk bimbingan kelompok lebih efektif dignnakan pada remaja karena teman dalam kelompok dapat menjadi social reinforcement yang mampu mendukung perubahan perilaku pada remaja (Azaroff & Mayer, 1977). Secara umum tujuan program ini adalah untuk memperlemah perilaku zmdearachievement pada siswa sekolah menengah pertama. Program yang disusun ini hanya mengambil sebagian dari tahapan yang ada pada model frybcal, yailu langkah mengubah harapan, proses identiiikasi dan memperbaikikekurangan (kontrol-diri). Selain itu faktor yang akan diubah pada program ini adalah faktor individual yang yang terdapat dalam diri zmderachfever. Secara umum metode yang digunakan dalam program i11i behavioral intervention. Tujuan yang ingin dicapai pada langkah mengubah harapan adalah agar peserta dapat membuat target pencapaian prestasi baru. Adapun bentuk intervensi yang digunakan adalah goal-sewing. Sedangkan tujnan pada langkah proses identifikasi adalah agar peserta dapat meniru perilaku yang berorientasi prestasi yang ditunjukkan model. Bentuk intervensi yang digunakan pada langkah ini adalah social modeling. Tujuan pada langkah rnernperbaiki kekurangan adalah meningkatkan kemampuan kontrol diri pada peserta. Dengan adanya program bimbingan kelompok untuk penanganan underachfevemenr ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan sekaligus dimanfaatkan oleh pihak sekolah atau pihak lainnya yang terkait dalam usaha menangani masalah underachievement.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library