Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Girsang, Vierto Irennius
Abstrak :
Tuberkulosis pada balita merupakan bayangan dari tuberkulosis pada orang dewasa hal ini termasuk masalah kesehatan yang sangat berarti bagi balita. Prevalensi TB pada balita masih cukup tinggi demikian pula status gizi kurang dan buruk masih cukup tinggi. Status gizi memiliki peran yang penting dalam hal etiologi dan komplikasi tuberkulosis balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh status gizi terhadap kejadian TB paru pada balita di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Depok tahun 2013-2014. Desain penelitian ini adalah kasus kontrol. Kasus dalam penelitian ini adalah balita yang menderita TB paru sesuai yang tercatat pada register TB-03 dan TB-01 PKM. Kontrol adalah balita yang tidak menderita TB atau tidak mengalami gejala TB serta tidak pernah menderita TB paru yang merupakan tetangga balita penderita TB yang diambil jadi kasus di wilayah kerja Dinkes Depok tahun Januari 2013 sampai Mei 2014. Jumlah kasus sebanyak 74 balita dan kontrol 148 balita. Analisa data menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang mengalami status gizi pendek memiliki berisiko 2,92 kali untuk sakit TB paru dan balita yang mengalami status gizi sangat pendek memiliki berisiko 4,22 kali untuk sakit TB paru setelah dikontrol dengan variabel perancu. Balita yang mengalami status gizi sangat pendek lebih berisiko untuk sakit TB paru dibandingkan dengan balita yang berstatus gizi pendek. Disarankan untuk Dinas kesehatan dan Puskesmas untuk lebih memperbaiki pencatatan TB dan peningkatan pendidikan kesehatan tentang pencegahan TB dan peningkatan gizi pada balita.
Tuberculosis on baby under five years is a reflection of tuberculosis for adults and it includes a very significant health problem for them. The prevalence of TB in children is still high likewise the malnutrition status is still high. Nutritional Status has an important role in the etiology and complications of tuberculosis in baby under five years. This study aims to determine the effect of nutritional status on the tuberculosis (TB) in baby under five years in the work area of Health Department, Depok in 2013-2014. The design of this study is a case control. The cases are baby under five years who suffered from pulmonary tuberculosis as appropriate in the register of TB-03 and TB-01 PKM. The control are babies under five years who does not suffer from TB or the babies who never suffer from TB who are as neighbor of the babies under five years who suffer from pulmonary tuberculosis and become cases at work area of Health Department Depok. The number of cases are 74 babies under five years and the number of controls are 148 babies under five years. Analysis of data use multiple logistical regression. The results show that babies under five years who have stunted nutritional status are get 2.92 times to be a risk for pulmonary TB and babies under five years who have a very short get 4.22 times to be a risk for pulmonary tuberculosis after controlling with confounding variable. The babies under five years who have very short nutritional status are more risky for pulmonary TB compared with babies under five years who have stunted nutritional status. This study recommended for Health Department and Community Health Center to further improve the recording of TB and the increased of health education about prevention of tuberculosis (TB) and improvement the nutrition in babies under five years.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42131
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Yuni Rukminiati
Abstrak :
Penyebaran Multidrug Resisten Tuberculosis (MDR TB) yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis merupakan perhatian untuk program penaoganan TB. Obat antituberkulosis lini kedua digunakan untuk pengobatan penderita MDR TB. Kami melakukao penelitian tentang Uji kepekaan obat antituberkulosis lini kedua menggunakan media Lowenstein Jensen dibandingkan dengan Mycobacterium Growth Indicator Tube (MGIT 960) sistem. Tiga puluh (30) isola!ba!cteri MDR TB di uji dengan oflokasin, amikasin, dan kanamisin menggunakan MGIT 960 dan baslinya dibandingkan dengan metode proporsi pada media Lowenstein Jensen. Dati basil penelitian didapat 27 isolat (90 %) sensitif teihadap ofloksasin , 21 isolat (70 %) sensitif terbadap antikasin dan 26 isolat (86,6 %) sensitif terhadap kanamisin. Dua isolat merupakan Extensively Drugs Resistance (XDR TB). Waktu untuk uji kepekaan dengan MGIT adalab 9 hari sedaogkan dengan metode proporsi 21 hari.
......The emergence of multidrug resistant tuberculosis (MDR TB) caused by Mycobacterium tuberculosis is real threat for TB control program. Second line drogs was using for person who has MDR TB. The objective of this study was to evaluate the proportion method for testing of Mycobacterium tuberculosis susceptibility to second line drugs compared to the Mycobacterium Growth Indicator Tube (MGJT 960 )System. Thirty MDR TB Isolates were tested for susceptibility to ojloxacin, amikasicin, and kanamycin by MGJT 960, and the result were compared to those obtain with proportion method on Lowenstein Jensen media, considered a reference method. Result for ojloxacin were 27 isolate (90 %) sensitive,21 isolate (70 %) sensitive to amikacin and 26 isolate (86,6 %) sensitive to kanamycin. Two Isolate were Extensively Drug resistance (XDR TB)The time required to obtain result was an average of 9 days by the MGIT and 21days by the reference method.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T29141
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
New Delhi : Jaypee Bros. Medical, 2009
616.995 TUB
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Yuyun Ayunah
Abstrak :
Penyakit Tuberkulosis saat ini masih menjadi masalah kesehatan dunia, menurut WHO 9 (sembilan) juta orang penduduk dunia setiap tahunnya menderita TB Paru. Diperkirakan 95% penderita TB Paru berada di negara berkembang. Indonesia merupakan penyumbang TB Paru terbesar setelah India dan Cina. Kematian akibat TB Paru di Indonesia 25% dari kematian akibat lainnya. Di Kecamatan Cilandak jumlah penderita TB Paru tahun 2007 adalah 224 kasus sebagai penyumbang kasus TB Paru BTA (+) cukup banyak. Resiko terjadinya penularan tuberculosis paru dipengaruhi kedaan rumah yang tidak memenuhi syarat. Pencapaian program tentang Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman (PKLP) dari 27.923 rumah yang ada di wilayah kecamatan Cilandak hanya 500 rumah yang diperiksa atau sekitar 1.79%, hal ini diduga memperbesar timbulnya penularan TB Paru BTA (+).
Tujuan Penelitian ini untuk melihat hubungan kualitas lingkungan fisik rumah dengan kejadian Tuberkulosis Paru BTA positif di Kecamatan Cilandak Kota Administarsi Jakarta Selatan tahun 2008. Metode penelitian ini menggunakan disain studi kasus kontrol perbandingan 1:1 dengan 50 kasus penderita TB Paru BTA (+) dan 50 kontrol penderita TB Paru BTA (-). Kasus kontrol diperoleh dari Puskesmas Kecamatan Cilandak. Hasil Analisis bivariate lingkungan fisik dalam rumah yang berhubungan dengan kejadian TB Paru BTA (+) adalah ventilasi dalam rumah < 20 % (OR = 9,333, 95% CI = 1.121 - 77.7041. p=0,031). Sedangkan faktor resiko yang lain adalah kebiasaan /perilaku penghuni didalam rumah antara kelompok kasus dan kontrol semuanya membuang dahak sembarangan diperoleh nilai p=0,000 artinya perilaku buruk tersebut merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit TB Paru
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu lingkungan fisik rumah yang berhubungan dengan kejadian TB Paru BTA (+) di Kecamatan Cilandak Kotif Jakarta Selatan tahun 2008 adalah ventilasi rumah dan perilaku membuang dahak. Oleh karena itu saran peneliti bagi Suku Dinas Kotif Jakarta Selatan, Dinas PU dan Dinas tenaga kerja adanya kerjasama lintas sektoral dan lintas program dalam penataan desain dan kontruksi rumah sehat bila ada penataan ulang perumahan. Bagi Puskesmas Kecamatan Cilandak melakukan upaya penyuluhan mengenai rumah sehat dan kebiasaan yang sehat (PHBS).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Rieder, Hans L.
Paris: International Union Against Tuberculosis & Lung Disease, 1999
362.196 RIE e
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Summary:
The authors discuss fundamental questions about the biology, genetics, mechanisms of pathogenicity, mechanisms of resistance, and drug development strategies that are likely to provide important new knowledge about TB and new interventions to prevent and treat this disease
Washington: Massachusetts Avenue, 1994
616.995 TUB
Buku Teks Universitas Indonesia Library