Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiara Kiranti
"Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang berakibat fatal jika tidak segera disembuhkan. Pada tahun 2022 tingkat keberhasilan pengobatan tuberkulosis Provinsi DKI Jakarta sebesar 81% sedangkan target nasional sebesar 90%. Untuk meningkatkan cakupan keberhasilan pengobatan diperlukan upaya penanggulangan tuberkulosis. Agar upaya penanggulangan tuberkulosis berjalan efektif dan efisien, maka perlu manajemen program yang tepat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran manajemen program penanggulangan tuberkulosis di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu kualitatif dengan metode wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling yaitu menentukan informan yang dapat memberikan informasi atau data dengan mempertimbangkan aspek kesesuaian dan kecukupan mengenai masalah yang diteliti. Validasi data menggunakan triangulasi sumber dengan wawancara bersama berbagai macam informan dan triangulasi metode dengan telaah dokumen serta observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam manajemen program penanggulangan tuberkulosis, terdapat permasalahan diantaranya yaitu keterbatasan kader untuk melakukan investigasi kontak, terbatasnya tenaga pencatatan dan pelaporan pada fasyankes, masih terdapat fasyankes melaksanakan diagnosis TB tidak sesuai standar, belum terintegrasinya SITB dengan SITK, dan masih terbatasnya layanan untuk TB-RO. Untuk sarana dan prasarana telah tersedia dengan baik dan cukup. Saran yang dapat diberikan yaitu mengoptimalkan peran kader untuk melakukan investigasi kontak, menyediakan tenaga pencatatan dan pelaporan selain perawat dan tenaga yang bertugas dalam layanan TB di fasyankes, menyebarkan informasi terbaru kepada fasyankes melalui sosialiasi, segera mengintegrasikan SITB dengan SITK dan melakukan koordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan swasta untuk membuka layanan TB-RO.

Tuberculosis is one of the infectious diseases that is fatal if not cured immediately. In 2022, the success rate of tuberculosis treatment in DKI Jakarta Province is 81%, while the national target is 90%. To increase the scope of successful treatment, efforts to overcome tuberculosis are needed. In order for tuberculosis control efforts to run effectively and efficiently, proper program management is needed. Therefore, this study aims to determine the management picture of tuberculosis control programs at the DKI Jakarta Provincial Health Office. The type of research used in this research is qualitative with in-depth interview methods, observation and document review. Determination of informants using purposive sampling techniques, namely determining informants who can provide information or data by considering aspects of suitability and adequacy regarding the problem under study. Data validation using source triangulation by interviewing various informants and method triangulation with document review and observation. The results showed that in the management of the tuberculosis control program, there are problems including limited cadres to conduct contact investigations, limited recording and reporting personnel at health facilities, there are still health facilities carrying out TB diagnosis not according to standards, not yet integrated SITB with SITK, and still limited services for MDR-TB (multidrug-resistant tuberculosis). For facilities and infrastructure aspects are well and adequately available. Suggestions that can be given are optimizing the role of cadres to conduct contact investigations, providing recording and reporting personnel in addition to nurses and personnel on duty in TB services at health facilities, disseminating the latest information to health facilities through socialization, immediately integrating SITB with SITK and also coordinating with private health service facilities to open MDR-TB services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Sarah Nurhaqqi
"Investigasi Kontak (IK) merupakan kegiatan pelacakan dan investigasi yang ditujukan pada orang-orang yang kontak dengan pasien TB untuk menemukan terduga TB. Puskesmas Cirimekar turut melaksanakan IK dengan meminta seluruh kontak serumah pasien TB BTA (+) dan BTA (-) untuk melakukan pemeriksaan dahak secara gratis di puskesmas. Puskesmas memberikan kemudahan dengan menitipkan pot dahak untuk kontak serumah melalui pasien. Namun kemudahan tersebut belum bisa menjangkau seluruh kontak serumah untuk melaksanakan IK. Hal ini diduga disebabkan adanya stigma asosiasi yaitu seseorang mendapatkan stigma berdasarkan pergaulannya dengan individu lain yang mengalami stigma. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan dengan wawancara mendalam pada keluarga pasien TB, pasien TB, dokter, perawat serta Kepala Puskesmas pada bulan Juni 2024. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis stigma asosiasi yang menghambat pelaksanaan investigasi kontak TB pada anggota keluarga pasien TB di wilayah kerja Puskesmas Cirimekar dan evaluasi untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program dengan menggunakan kerangka kerja Reach, Effectiveness, Adoption, Implementation, Maintenance (RE-AIM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan IK di Puskesmas Cirimekar masih belum efektif ditinjau dari jangkauan, efektivitas, adopsi, implementasi dan pemeliharaan. Dalam penelitian ini terdapat stigma asosiasi yang dirasakan oleh keluarga pasien TB namun faktor yang lebih dominan sebagai penghambat IK yaitu kurangnya pengetahuan keluarga pasien TB tentang penyakit TB.

Contact Investigation (CI) is a tracking and investigation activity aimed at individuals who have had contact with TB patients to identify suspected TB cases. Puskesmas Cirimekar is also conducting CI by requesting all household contacts of TB patients (both smear-positive and smear-negative) to undergo free sputum examination at the health center. The health center facilitates by collecting sputum samples from household contacts through the patients, but this convenience has not reached all household contacts to participate in the CI. This is thought to be due to association stigma, namely that someone gets stigma based on their association with other individuals who experience stigma. This is a qualitative study with a case study approach conducted through in-depth interviews with TB patients' families, TB patients, doctors, nurses, and the head of the health center in June 2024. The objective of this research is to analyze the association stigma that hinders the implementation of TB contact investigations among family members of TB patients in the Cirimekar Community Health Center working area and evaluation to determine the effectiveness of program implementation using the Reach, Effectiveness, Adoption, Implementation, Maintenance (RE-AIM) framework. The research results indicate that the implementation of CI at Puskesmas Cirimekar is still ineffective in terms of reach, effectiveness, adoption, implementation, and maintenance. In this study, there is a perceive association stigma experienced by TB patients families, but the dominant inhibiting factor in seeking treatment is the lack of knowledge of the TB patient's family about TB."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ardhani
"Tuberkulosis (TB) saat ini masih menjadi global burden disease. Indonesia memiliki jumlah penderita TB terbanyak kedua di dunia dengan notifikasi kasus yang masih rendah, ini menandakan bahwa keterlibatan rumah sakit dalam program TB masih rendah salah satunya adalah rumah sakit khusus gigi dan mulut. Padahal tindakan perawatan gigi dan mulut memiliki risiko infeksi yang tinggi dan setidaknya terdapat lebih dari 15% pasien TB yang memiliki masalah gigi dan mulut. RSGM UGM Prof. Soedomo merupakan salah satu RS khusus dengan angka penemuan kasus yang rendah. Tujun Penelitian : Evaluasi program penanggulangan tuberkulosis di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Gadjah Mada Prof. Soedomo Tahun 2023 yang dilihat dari komponen input, proses, dan output. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data akan diperoleh dengan wawancara mendalam, telaah dokumen, dan observasi di RSGM UGM Prof. Soedomo. Informan berjumlah 9 dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil : Komponen program TB mulai dari komponen input RS (SDM, sarana – prasarana, pembiayaan, sistem informasi, jejaring dan kemitraan), dan komponen proses (promosi kesehatan, surveilans, pengendalian faktor risiko, penemuan kasus) serta monitoring dan evaluasi sudah dijalankan sesuai dengan regulasi yang ada tetapi terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki seperti pada pemanfaatan klinik isolasi dan bilik dahak yang jarang terpakai, mencegah keterlambatan pelaporan kasus TB ke aplikasi SITB, memperbaharui poster TB yang sudah lama, leaflet TB yang sudah habis dapat diisi kembali, monitor TV agar dapat dihidupkan setiap hari, dan kegiatan monitoring dan evaluasi TB yang belum dijalankan secara rutin. Komponen output yang hanya dilihat dari angka penemuan kasus masih berada dibawah target yang ditetapkan yaitu 0 (zero), ini disebabkan oleh tidak adanya pasien suspek TB yang datang ke RS mengingat RS merupakan RS Khusus Gigi dan Mulut. Kesimpulan : Seluruh komponen input, proses, dan output program TB RSGM UGM telah dijalankan sesuai dengan regulasi yang ada tetapi masih dapat dimaksimalkan.

Tuberculosis (TB) is currently still a global burden disease. Indonesia has the second highest number of TB sufferers in the world with case notifications which are still low, this indicates that hospital involvement in the TB program is still low, one of which is a special dental and oral hospital. However, dental and oral care procedures have a high risk of infection and at least more than 15% of TB patients have dental and oral problems. RSGM UGM Prof. Soedomo is a special hospital with a low case discovery rate. Research Aim: Evaluation of the tuberculosis control program at the Dental and Oral Hospital, Gadjah Mada University, Prof. Soedomo in 2023 as seen from the input, process and output components. Method: This research uses qualitative methods with a case study approach. Data will be obtained by in-depth interviews, document review, and observations at RSGM UGM Prof. Soedomo. Nine informants were selected using purposive sampling technique. Results: TB program components starting from hospital input components (HR, facilities, financing, information systems, networks and partnerships), and process components (health promotion, surveillance, risk factor control, case finding) as well as monitoring and evaluation have been carried out in accordance with existing regulations but there are several things that need to be improved, such as the use of isolation clinics and sputum chambers which are rarely used, preventing delays in reporting TB cases to the SITB application, renewing old TB posters, TB leaflets that have run out can be refilled, turn on the TV monitors every day, and TB monitoring and evaluation activities that are not yet carried out routinely. The output component which is only seen from the case discovery rate is still below the set target, namely 0 (zero), this is caused by the absence of suspected TB patients coming to the hospital considering that the hospital is a special dental and oral hospital. Conclusion: All input, process and output components of the UGM RSGM TB program have been carried out in accordance with existing regulations but can still be maximized."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ezra Pradipta Hafidh
"ABSTRAK
Tuberculosis TB masih menjadi salah satu masalah utama kesehatan di dunia. Masalah penyakit TB menjadi lebih rumit karena munculnya penyakit Multidrug Resistant Tuberculosis MDR-TB . Masalah kontrol optimal pada pengontrolan penyebaran penyakit TB dan MDR-TB dilakukan dengan memberikan intervensi berupa pemberian vaksin BCG u1 , pengobatan OAT lini pertama u2 , dan pengobatan OAT lini kedua u3 . Tujuan dari masalah kontrol optimal pada skripsi ini adalah untuk meminimalkan jumlah individu terinfeksi sekaligus meminimalkan biaya dari setiap intervensi kesehatan yang diberikan. Kontrol optimal diperoleh dengan menerapkan prinsip minimum Pontryagin, kemudian diselesaikan secara numerik dengan metode gradient descent. Dilakukan simulasi numerik untuk beberapa skenario. Hasil simulasi numerik menunjukkan bahwa kombinasi dari ketiga intervensi yang diberikan dapat mengurangi jumlah individu terinfeksi serta meminimumkan biaya intervensi yang diberikan pada semua skenario.

ABSTRACT
Tuberculosis TB remains one of top world rsquo s health problem. Problem of TB becomes more complicated because of the presence of Multidrug Resistant Tuberculosis MDR TB . Optimal control problem on controlling TB and MDR TB transmission with giving intervention, namely BCG vaccination u1 , treatment with first line anti TB drug u2 , and treatment with second line anti TB drug u3 . Optimal control problem aims to minimize the number of infected individuals also minimize cost of the interventions that given. Optimal control derived using Pontryagin minimum principle and then solved numerically using the gradient descent method. Numerical simulations are performed for some scenarios. The results from numerical simulation show that the combination of the three interventions given can reduce the number of infected individuals and minimize the cost of the interventions given in all of scenarios."
2017
S70140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library