Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfiyyah Nurulhuda
Abstrak :
Blok M sebagai salah satu pusat kegiatan komersil di DKI Jakarta, memiliki indikator-indikator yang membentuk tingkat kekompakan ruang. Kriteria tersebut ialah zona fungsi kawasan, keberlanjutan transportasi, simpul kerumunan dan sebaran sarana pemenuhan kebutuhan. Hal tersebut dapat mendukung efisiensi pergerakan yang dilakukan oleh penduduk dan pekerja di kawasan Blok M. Penduduk lokal lebih condong untuk mengakses berbagai sarana yang tersedia. Ada beberapa karakteristik perjalanan yang juga berdampak pada pengambilan keputusan dalam perilaku perjalanan. Individu lokal lebih condong untuk mengakses berbagai sarana yang tersedia. Dalam konteks fisik dan sosial, Blok M mencerminkan sifat kompak dalam implementasi konsep Compact City, termasuk adanya zona campuran penggunaan lahan, ketersediaan sarana pemenuhan kebutuhan, integrasi transportasi, dan beragam aktivitas komunitas. Namun, kekompakan yang terkait dengan perjalanan pejalan kaki ternyata terbatas pada beberapa aktivitas seperti sosialisasi dan berbelanja, tidak mencakup semua aspek secara keseluruhan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yaitu melakukan wawancara mendalam terhadap informan. Sehingga didapatkan keterkaitan yang kuat antara perilaku perjalanan penduduk dengan tingkat kekompakan ruang di Blok M. ......Blok M as one of the commercial activity centers in DKI Jakarta, has indicators that establish the level of spatial cohesiveness. These criteria are area function zones, transportation sustainability, crowd nodes and distribution of means of meeting needs. This can support the efficiency of movement carried out by residents and workers in the Blok M area. Local residents are more inclined to access various available facilities. There are several travel characteristics that also have an impact on decision making in travel behavior. Local individuals are more inclined to access various available means. In the physical and social context, Blok M reflects the compact nature of the implementation of the Compact City concept, including the existence of mixed land use zones, the availability of means of fulfilling needs, the integration of transportation, and various community activities. However, the cohesiveness associated with walking trips was found to be limited to activities such as socializing and shopping, not covering all aspects as a whole. This research was conducted using a qualitative method, namely conducting in-depth interviews with informants. In order to obtain a strong link between the travel behavior of residents and the level of spatial cohesiveness in Blok M.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gagas Abdul Nasheem
Abstrak :
Adanya kebutuhan untuk melakukan pekerjaan secara work from office ini mendorong para karyawan untuk melakukan perjalanan di masa pandemi. Adanya kebutuhan perjalanan ini mendorong penggunaan moda transportasi umum. Selain itu, penggunaan moda transportasi umum menjadi kebutuhan prioritas dalam melakukan perjalanan jika tidak memiliki moda transportasi pribadi. Survei kuesioner dilakukan untuk mengetahui profil demografis para karyawan sebagai pengguna moda transportasi umum. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan bagaimana perilaku perjalanan yang terbentuk oleh karyawan work from office pada masa pandemi. Analisis statistik partial least square digunakan untuk melihat hubungan antara variabel karakteristik pelaku perjalanan, karakteristik perjalanan, dan kualitas moda transportasi umum terhadap perilaku perjalanan. Perilaku perjalanan yang terbentuk pada penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku perjalanan dipengaruhi oleh adanya penyesuaian frekuensi perjalanan sesuai dengan kebutuhan dan dominasi pemilihan moda transportasi umum adalah Kereta Rel Listrik (KRL) dan moda transportasi lanjutan berjalan kaki dan ojek online. Setelah dilakukan analisis partial least square, diketahui bahwa perilaku perjalanan dipengaruhi oleh karakteristik pelaku perjalanan dan kualitas moda transportasi umum sementara karakteristik perjalanan tidak berpengaruh terhadap perilaku perjalanan. ......The need to do work from office encourages employees to travel during the pandemic. This need for travel encourages the use of public transportation modes. In addition, the use of public transportation is a priority when traveling if you do not have a private mode of transportation. A questionnaire survey was conducted to determine the demographic profile of the employees as users of public transportation modes. Descriptive analysis is used to explain how travel behavior is formed by work from office employees during the pandemic. Statistical analysis of partial least squares was used to see the relationship between the variables of travellers' characteristics, travel characteristics, and the quality of public transportation modes on travel behavior. The travel behavior formed in this study shows that travel behavior is influenced by the adjustment of the frequency of travel according to the needs and dominance of the choice of public transportation modes, namely Electric Rail Train (KRL) and advanced modes of transportation on foot and online motorcycle taxis. After doing a partial least square analysis, it is known that travel behavior is influenced by the characteristics of travellers and the quality of public transportation modes while travel characteristics have no effect on travel behavior.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library