Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ruswandiani
"Transposition of Great Arteries (TGA) adalah kelainan penyakit jantung bawaan sianotik kedua yang paling sering ditemukan. Tatalaksana definitif saat ini adalah Arterial Switch Operation (ASO). Angka mortalitas pasca ASO di negara maju cukup rendah, sementara di negara berkembang sekitar 15%. Pada TGA Intact Ventricular Septum (TGA IVS), sebaiknya ASO dilakukan ≤ 3 minggu. Sedangkan, di negara berkembang, karena berbagai hal multifaktorial, ASO sering dilakukan saat usia > 3 minggu. Pengaruh usia saat operasi > 3 minggu terhadap kelangsungan hidup jangka panjang sampai saat ini masih kontroversial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh usia saat operasi > 3 minggu terhadap kelangsungan hidup 10 tahun pasien TGA yang menjalani operasi ASO. Penelitian ini merupakan studi kohort retrospekstif yang dilakukan pada pasien TGA IVS yang keluar hidup setelah operasi ASO selama periode Januari 2008-Desember 2018. Pasien kemudian dilakukan follow up untuk mengetahui kondisi hidup dan meninggal. Analisis waktu terjadinya event ditentukan berdasarkan titik awal dan titik akhir penelitian. 71,9 % pasien menjalani operasi ASO > 3 minggu. Angka kelangsungan hidup 10 tahun keseluruhan pasien pasca operasi Arterial Switch Operation sebesar 90%. Walaupun mean survival time kelompok usia operasi ≤ 3 minggu lebih panjang dibandingkan dengan kelompok usia operasi > 3 minggu (113 bulan vs 107 bulan), tetapi secara statistik tidak berbeda bermakna. Usia saat operasi > 3 minggu mempunyai risiko meningkatkan risiko kematian sebesar HR 0,49 (IK95% 0,11-2,27; p=0.86).

Transposition of Great Arteries (TGA) is the second most common found cyanotic congenital heart disease. The current definitive management is Arterial Switch Operation (ASO). Early and long term mortality rates after ASO in developed countries are quite low, while in developing countries the number is around 15%. In TGA Intact Ventricular Septum (TGA IVS), ASO should be done in ≤ 3 weeks. However, in developing countries, due to various multifactorial causes, it is often being done at the age of > 3 weeks. The effect of age at surgery > 3 weeks on long-term survival is still controversial. This study aims to determine the effect of age at surgery and other factors on the 10-year survival of patients after ASO. A retrospective cohort study was done on TGA IVS patients that survived ASO surgery during the period of January 2008-December 2018. Patients were being followed up to find out if they are still alive. Analysis of the time to evaluate the event is determined based on the starting point and end point of the study. 71,9% patients underwent ASO surgery > 3 weeks. The overall 10-year survival rate of patients after Arterial Switch Operation is 90%. Even though the mean survival time of the operating age group ≤ 3 weeks is longer than the operation age group > 3 weeks (113 months vs 107 months), but it is not statistically significant. Age at surgery > 3 weeks had a risk of increasing the risk of death by HR 0,49 (IK95% 0,11-2,27; p=0.86).
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dannika Sulistyana Santoso
"Penelitian ini membahas prosedur penerjemahan transposisi dan modulasi dalam serial TV Jerman Biohackers ke dalam bahasa Indonesia dan bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi bagaimana transposisi dan modulasi digunakan dalam hasil terjemahan takarir, serta alasan terjadinya pergeseran dalam hasil terjemahan takarir. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif yang mempertimbangkan karakteristik penerjemahan teks lisan seperti takarir. Analisis ini dilakukan berdasarkan teori prosedur penerjemahan transposisi dari Catford (1965) dan prosedur penerjemahan modulasi dari Vinay dan Darbelnet (1965). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 27 prosedur penerjemahan transposisi dan modulasi. Sebagian besar data yang ditemukan adalah transposisi sebanyak 21 data, sedangkan modulasi hanya enam data. Terjadinya pergeseran dalam hasil terjemahan takarir disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain perbedaan struktur dan tata bahasa antara bahasa Jerman dan bahasa Indonesia. Selain itu, pemilihan kata dan struktur kalimat yang sesuai harus dipilih oleh penerjemah, serta sudut pandang dan interpretasi makna juga memainkan peran penting agar mudah dipahami oleh penonton dalam bahasa sasaran (BSa).
This study examines the procedures of transposition and modulation in translating the German TV series Biohackers into Indonesian. The research aims to analyze and identify how transposition and modulation are utilized in the translated subtitles, as well as the reasons for shifts in the translated subtitles. A qualitative research method is employed, considering the characteristics of translating spoken text such as subtitles. This analysis is based on Catford's (1965) theory of transposition procedures and Vinay and Darbelnet's (1965) modulation procedures. The findings reveal 27 instances of transposition and modulation translation procedures. The majority of the data are transpositions, with 21 cases, while modulation accounts for only six cases. Shifts in the translated subtitles are caused by several factors, including the differences in structure and grammar between German and Indonesian. Additionally, the translator's choice of appropriate words and sentence structures, as well as the perspective and interpretation of meaning, play crucial roles in ensuring the translation is easily understood by the audience in the target language (TL)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library