Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ananda Pasha
Abstrak :
Provinsi DKI Jakarta sebagai pusat perekonomian Indonesia memiliki jumlah perjalanan yang tinggi yang didominasi oleh moda kendaraan pribadi. Disisi lain, tingginya perjalanan tersebut merupakan bagian dari sektor dengan kontribusi terbesar pada tingginya emisi karbon yang dihasilkan pula pada DKI Jakarta. Dalam sekian banyak rencana terkait penyelesaian masalah tersebut, terdapat rencana elektrifikasi armada bus Transjakarta untuk mengurangi emisi yang dihasilkan oleh layanan transportasi Transjakarta. Namun, rencana tersebut membutuhkan biaya investasi yang besar, sementara kondisi keuangan Transjakarta saat ini menunjukkan ketergantungan pada pembiayaan eksternal dalam kegiatan investasi karena besarnya peran subsidi dalam membiayai kegiatan operasionalnya. Dari situasi tersebut, mekanisme kredit karbon dapat menjadi solusi dalam memperoleh alternatif pembiayaan berdasarkan jumlah emisi karbon yang berhasil diturunkan dibandingkan dengan kondisi baseline. Simulasi dengan pendekatan sistem dinamis diperlukan untuk mendapatkan pengetahuan tentang variabel eksogen dan perkiraan kontribusi subsidi kredit karbon sebagai bagian dari kebutuhan investasi. Tiga jenis skenario disimulasikan bersama dengan dua alternatif kebijakan, yaitu penggunaan mekanisme kredit itu sendiri dan desain target rasio Battery Electric Bus berdasarkan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi GRK DKI Jakarta. Setelah simulasi, kontribusi subsidi kredit karbon sebagai bagian dari kebutuhan investasi tambahan berkisar antara 2,75% hingga 4,51% berdasarkan skenario relatif ‘terbaik’ dan ‘terburuk’ dalam studi ini. ......DKI Jakarta as the epicentrum of the Indonesian economy has a high number of trips which are dominated by private vehicles. On the other hand, the magnitude of the trips is a part of the most contributing sector to the carbon emissions produced in DKI Jakarta. Of the many plans to solve these problems, there is a plan to electrify the Transjakarta bus fleet to reduce emissions generated by Transjakarta transportation services. Meanwhile, the plan requires a large investment cost, while the current Transjakarta’s financial condition indicates a dependency on external financing in investment activities due to the large role of subsidy in financing its current operational activities. From that situation, the carbon credit mechanism may fit to be a solution in obtaining alternative financing based on the amount of carbon emissions that have been successfully reduced compared to the baseline condition. Simulation with a dynamic systems approach is needed to gain knowledge about exogenous variables and the possible contribution of carbon credit subsidies as part of investment needs. Three types of scenarios are simulated together with two alternative policies, namely the use of the credit mechanism itself and the design of the BEB ratio target based on the DKI Jakarta RAD. After simulation, the contribution of carbon credit subsidies as part of additional investment needs ranges from 2.75% to 4.51% based on the relative 'best' and 'worst' scenarios in this study.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoel Priatama
Abstrak :
Kebijakan pembatasan akses kendaraan angkutan barang pada tahun 2011 memberikan dampak terhadap kinerja sistem Jalan Tol Dalam Kota Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak penerapan kebijakan ini pada sistem Jalan Tol Dalam Kota Jakarta sebelum dan setelah penerapan kebijakan serta menganalisis dampak yang terjadi tanpa penerapan kebijakan dengan menggunakan indikator transportasi berkelanjutan sebagai parameter penelitian. Hasil penilaian parameter waktu tempuh, jumlah konsumsi bahan bakar minyak, biaya konsumsi bahan bakar minyak, tingkat fatalitas, biaya korban kecelakaan, jumlah emisi CO2, biaya polusi karbon, dan tingkat kebisingan menunjukkan bahwa kebijakan ini berdampak positif terhadap kelancaran dan keselamatan lalu lintas namun tidak mendukung keberlanjutan transportasi kota secara keseluruhan. Selain itu, penerapan kebijakan ini memberikan dampak yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa penerapan kebijakan ini. ......Freight vehicle access restriction policy in 2011 has had an impact on the performance of Jakarta Intra Urban Tollway system. The purpose of this study is to analyze the impact of the implementation of this policy in Jakarta Intra Urban Tollway system before and after the implementation of the policy and to analyze the impact that occurs without the implementation of the policy by using the sustainable transportation indicators as the research parameters. The assessment results of the parameters travel time, amount of fuel consumption, cost of fuel consumption, fatality rate, cost of accident victim, amount of CO2 emissions, cost of carbon pollution, and noise level indicate that this policy has a positive impact on traffic smoothness and safety but does not support overall urban sustainable transportation. In addition, implementation of this policy has a better impact than without the implementation of this policy.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farisatul Amanah
Abstrak :
ABSTRAK
Peningkatan produksi gas karbon dioksida dari sektor transportasi meningkatkan potensi pemanasan global. Penelitian ini bertujuan mengembangkan pola skenario ideal penambahan ruang terbuka hijau (RTH) publik dan penggantian bahan bakar solar menjadi biodiesel untuk mereduksi karbon dioksida dari kegiatan transportasi di Kota Bogor. Pemodelan sistem dinamis menggunakan Powersim dikembangkan untuk mensimulasikan empat skenario. Skenario pertama adalah kondisi business as usual, sedangkan tiga skenario lainnya berupa kombinasi laju penambahan RTH publik dan penggantian solar menjadi biodiesel. Kombinasi penambahan luas RTH publik hingga 20% dan penggantian bahan bakar solar menjadi biodiesel sebesar 30% pada tahun 2031 (Skenario 2) dapat mengurangi emisi karbon dioksida hingga 48,52% di tahun 2022. Keberadaan RTH publik berperan penting dan lebih efektif dalam mengurangi emisi karbon dioksida dibandingkan opsi penggantian bahan bakar. Namun demikian, pengembangan bahan bakar biodiesel sangat mendesak untuk diperluas sebagai solusi kelangkaan bahan bakar saat ini.
ABSTRACT
The increasing levels of carbon dioxide from transportation sector affects global warming potency. This research aims to develop ideal scenario which combines public green open space expansion and biodiesel substitution as vehicle fuel in order to reduce carbon dioxide from transportation sector in Bogor City. Dynamic system modeling using Powersim was developed to simulate four scenarios. The first scenario is a business as usual condition, while the other three scenarios are combination of the rate of public green open space expansion and biodiesel substitution rate. This research presents projections of four scenarios with different public green open space expansion and biodiesel substitution rate. Combination of public green open space expansion up to 20% and biodiesel substitution up to 30% in 2031 (Scenario 2) can reduce carbon dioxide about 48.52% in 2022. Public green open space plays significant role has more important rule and more effective in reducing to reduce carbon dioxide emission than fuel biodiesel substitution. Nevertheless, biodiesel development substitution urges to be expanded developed as potential solution in order to solve fossil fuel scarcity.
2013
T36081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Faqih Ulumidin
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keberlanjutan lingkungan pada angkutan massal transjakarta. Keberlanjutan lingkungan pada angkutan massal transjakarta meliputi keberlanjutan lingkungan yang berupa penggunan bahan bakar yang ramah lingkungan, keberlanjutan ekonomi berupa pembiayaan yang mendukung operasional angkutan massal, dan keberlanjutan sosial yang berupa kepuasan pengguna jasa dalam menggunakan jasa angkutan umum. Konsep transjakarta sebagai angkutan massal yang murah dan ramah lingkungan memang sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat perkotaan. Transportasi massal adalah salah satu solusi untuk mengurangi tingkat kemacetan dan berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Penelitian ini menggunakan teori pembangunan berkelanjutan yang salah satunya transportasi berkelanjutan sebagai acuan dasar dalam menyusun konsep angkutan massal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Multi Dimensional Scalling (MDS) untuk menilai indek keberlanjutan lingkungan pada transjakarta. Penelitian ini juga menganalisis penurunan emisi CO2 dengan metode shifting dari kendaraan pribadi ke angkutan massal transjakarta. Berdasarkan hasil analisis dengan Metode Multi dimensional Scalling melalui software RapTrans bahwa nilai indek keberlanjutan lingkungan pada transjakarta sebesar 51,72 sehingga berada pada kondisi cukup berkelanjutan. Nilai indek tersebut didasarkan pada tiga dimensi yaitu dimensi lingkungan, dimensi sosial, dimensi ekonomi. Dimensi lingkungan melalui keberlanjutan bahan bakar gas sebesar 47,12, dimensi sosial melalui pelayanan jasa penumpang sebesar 49,38 dan dimensi ekonomi melalui pembiayaan angkutan umum sebesar 57,20. Berdasarkan analisis perhitungan metode shifting pada penurunan emisi gas rumah kaca angkutan massal transjakarta diperkirakan dapat menurunkan tingkat emisi CO2 sebesar 0.419171 Juta Ton CO2 pada tahun 2012.
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the environmental sustainability of mass transit TransJakarta. Environmental sustainability in mass transit TransJakarta includes environmental sustainability in the form of the use of environmentally friendly fuels, economic sustainability of financing supports mass transit operational, and social sustainability of service user satisfaction in using public transport. TransJakarta concept as a cheap and environmentally friendly mass transit has become the basic needs of urban communities. Mass transit is one solution to reduce the congestion level and potentially reduces greenhouse gas emissions and air pollution. This study uses a quantitative approach Of Multi Dimensional Scaling (MDS) method to assess the environmental sustainability index of the TransJakarta. This study also analyzes the reduction of CO2 emissions by shifting private vehicles to the TransJakarta method. Based on the analysis of the Multi Dimensional Scaling method through RapTrans software proved that the environmental sustainability index values on TransJakarta is 51.72 so it was on the condition of sufficiently sustainable. The index value is based on three measures of the environmental, social and economic dimension. Environmental dimension based index of the fuel gas sustainability is 47.12, the social satisfaction dimension based index of passenger service is 49.38 and economic dimension based index of financing public transport is 57.20. Based on the analysis of the calculation of shifting method to the reduction in greenhouse gas emissions of mass transport TransJakarta was calculated to reduce the level of CO2 emissions by 0.419171 million tons in 2012.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inderwildi, Oliver, editor
Abstrak :
Energy, transport, & the environment : addressing the sustainable mobility paradigm brings together leading figures from business, academia and governments to address the challenges and opportunities involved in working towards sustainable mobility. Key thinkers and decision makers approach topics and debates including, energy security and resource scarcity, greenhouse gas and pollutant emissions, urban planning, transport systems and their management, governance and finance of transformation, the threats of terrorism and climate change to our transport systems. Energy, transport, & the environment is divided into six sections. These sections address and explore the challenges and opportunities for energy supply, road transport, urban mobility, aviation, sea and rail, as well as finance and economics in transport. Possible solutions, ranging from alternative fuels to advanced urban planning and policy levers, will be examined in order to deepen the understanding of currently proposed solutions within the political realities of the dominating economic areas.
London : Springer, 2012
e20421083
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Silangit, Yemima Elsaria
Abstrak :
Upaya untuk mencapai peningkatan maksimal 1,5 derajat Celsius pada tahun 2030 hingga 2050 dalam Paris Agreement mengakibatkan meningkatnya upaya dalam menurunkan emisi CO2 di atmosfir. Pemerintah Indonesia menargetkan penurunan emisi CO2secara mandiri sebanyak 32% berdasarkan penetapan Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC). Salah satu upaya penurunan emisi karbon yang dapat dilakukan adalah dengan metode Carbon Capture and Storage. Tujuan utama studi ini adalah untuk mendapatkan kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi untuk sistem transportasi CO2 di lapangan minyak dan gas yang telah mengalami penurunan (depleted reservoir) di daerah Jawa Tengah. Tujuan ini dicapai melalui perancangan sistem transportasi CO2 dengan skenario point-to-point yang melibatkan fasilitas pipa existing, pemilihan spesifikasi peralatan tambahan, perhitungan investasi, serta perhitungan kelayakan keekonomian dari sistem. Perangkat yang digunakan dalam studi ini adalah perangkat lunak Aspen Hysys. Diperoleh hasil bahwa emisi CO2 dengan laju alir sebesar 2.100.298  ton/tahun layak secara teknis untuk ditransportasikan melalui pipa existingTransmisi X, dari PLTGU A ke depleted reservoir B di daerah Jawa Tengah, dengan spesifikasi Outer Diameter (OD) sebesar 14 in, panjang pipa 207 km, wall thickness minimum 11,9 mm, serta rating 900. CO2 ditransportasikan dalam fasa superkritikal dengan tekanan masuk pipa sebesar 135 bar, sehingga dibutuhkan penambahan peralatan untuk mengondisikan CO2 yang terdiri dari 5 kompresor, 1 pompa CO2 , 1 pompa air, 5 intercooler, dan 6 separator. Total Capital Investment yang dibutuhkan untuk proyek ini adalah sebesar $247 juta USD. Untuk menghitung kelayakan ekonomi proyek, digunakan skenario perhitungan berdasarkan pendapatan menggunakan harga karbon ETS Indonesia, ETS Australia, ETS UK, dan ETS Eropa. Diperoleh bahwa proyek layak secara ekonomi dengan skenario harga karbon ETS Eropa sebesar $61,3 USD/ton CO2 dengan parameter kelayakan ekonomi NPV sebesar $309 juta USD, IRR 21,19%, dan payback period selama 3,65 tahun. ......The efforts to limit the global temperature increase to 1.5 degrees Celsius between 2030 and 2050 under the Paris Agreement have spurred heightened initiatives to reduce CO2 emissions worldwide. As part of this effort, the Indonesian government aims for a 32% reduction in CO2 emissions independently, based on the Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC). One effective method to achieve this reduction is through Carbon Capture and Storage (CCS). The primary objective of this study is to assess the technical and economic feasibility of a CO2 transportation system in depleted oil and gas fields in Central Java. This objective is pursued by designing a point-to-point CO2 transportation system that utilizes existing pipeline facilities, selecting specifications for additional equipment, calculating investment costs, and evaluating the system's economic feasibility using Aspen Hysys software. The study's findings indicate that it is technically feasible to transport CO2 emissions at a flow rate of 2,100,298 tons per year through the existing Transmisi X pipeline. This pipeline, stretching 207 km from PLTGU A to the depleted reservoir B in Central Java, has an outer diameter (OD) of 14 inches, a minimum wall thickness of 11.9 mm, and a rating of 900. Additional equipment is required to transport CO2 in a supercritical phase with a pipeline inlet pressure of 135 bar, including 5 compressors, 1 CO2 pump, 1 water pump, 5 intercoolers, and 6 separators. The total capital investment for this project is estimated at USD 247 million. Various carbon price scenarios were evaluated to determine the project's economic feasibility, including those from ETS Indonesia, ETS Australia, ETS UK, and ETS Europe. The analysis revealed that the project is economically viable under the ETS Europe carbon price scenario of USD 61.3 per ton of CO2, yielding an NPV of USD 309 million, an IRR of 21.19%, and a payback period of 3.65 years.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Bella Octoria
Abstrak :
DKI Jakarta merupakan Ibukota di Indonesia dengan tingkat kemacetan tertinggi ke 10 di dunia bedasarkan traffic index 2019. Selain itu, berdasarkan World Air Quality Report pada tahun 2019 menunjukan konsentrasi tingkat polusi udara di DKI Jakarta 49,4 g dan menempati urutan ke-5 polusi udara tertinggi di dunia. Dalam suatu perkotaan dengan tingkat mobilitas yang cukup tinggi saat ini sangat perlu dilakukan penilaian terhadap tingkat efisiensi dari infrastruktur transportasi yang berkembang. Dimana tingkat efisiensi ini merupakan faktor yang diperhatikan dalam pembangunan infrastruktur. DKI Jakarta saat ini sedang dalam proses pembangunan infrastruktur kereta yang direncanakan dapat menunjang sistem transportasi. Permasalahan yang muncul dengan pembangunan kereta yang ada saat ini adalah apakah pembangunan sudah didasarkan dengan prinsip keberlanjutan baik secara kinerja maupun tingkat pelayanannya. Dengan begitu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi kinerja dan pelayanan infrastruktur transportasi berbasis rel di DKI Jakarta terhadap indikator keberlanjutan dari transportasi berbasis rel. Pada evaluasi ini selanjutnya dipetakan untuk mendapatkan alternatif rekomendasi untuk meningkatkan tingkat keberlanjutan pada transportasi kereta yang ada di DKI Jakarta. Pada pertama dilakukan detail literatur review dari paper yang berfokus kepada indikator keberlanjutan transportasi massal berbasis rel maupun transportasi umum lainnya dan upayanya untuk meningkatkan keberlanjutan. Dari indikator yang didapat kemudian dilakukan penilaian antara kondisi transportasi berbasis rel yang ada saat ini terhadap indikator keberlanjutan yang diteliti, penilaian ini dilakukan oleh responden sampel pengguna transportasi yang ada di DKI Jakarta dan beberapa unit kerja pelaksana dalam perencanaan, pembangunan maupun pengoperasian transportasi massal berbasis rel untuk mengetahui pembobotan tiap indikator dan penilaian transportasi itu sendiri. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pemetaan pembobotan dengan metode AHP dan penilaian dengan metode scoring. Penelitian ini menawarkan hasil bahwa aspek kinerja jaringan dan tingkat pelayanan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap penilaian tingkat kepentingan penumpang dalam preferensi pemilihan transportasi dan memberikan rekomendasi alternatif untuk meningkatkan sistem persinyalan dalam upaya menambah kapasitas dan mengembangkan Kawasan transit (Transit Oriented Development) untuk meningkatkan integrasi antar moda. ......DKI Jakarta is the Indonesia's capital city with the 10th highest level of congestion rate in the world based on the 2019 traffic index. Other than that based on World Air Quality Report in 2019 showed DKI Jakarta's air pollutant concentrate 49.4 µg and the 5th highest of air pollutant in the world. In the urban city nowadays the mobility rate is high enough and the efficiency for sustainability assessment in transport infrastructure development is needed. This efficiency is the important key for sustainable infrastructure development. DKI Jakarta currently in the process for construct the railway infrastructure to support the transportation system. The problems appearing is the railway infrastructure networks and the service in DKI Jakarta already planned based on sustainability indicators or not. Therefore, the aims of this research is to make the evaluation of railways infrastructure networks performance and services in DKI Jakarta regards on the railway sustainability key factors. Further evaluation will be used railway sustainability assessment framework and offers some of alternative solution to improve the railway transportation sustainability in DKI Jakarta. First, a detailed literature review of the paper focuses on Indicators of the sustainability indicators and it’s effort to improve railway sustainability, published on scientific journal in period 2011 until 2021. Regarding the indicators obtained, an assessment then carried out by respondents from a sample of transportation users in DKI Jakarta and the implementing works units in planning, building and operating railway transportation. The way to determine the weighting of each indicator and the transportation assessment use the AHP method and make an assessment by the scoring method. This research result offers the networks performance and service rate impact to the sustainability aspect and the passenger importance rate for using the railway transportation in DKI Jakarta and the alternative way to improve signaling system and increase the capacity. Also, the alternative way to increase the integration of mode is developing transit oriented area in the station area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Golinska, Paulina, editor
Abstrak :
The aim of the book is to present the emerging environmental issues in organization and management of transport logistics. The scope of the book includes set of solutions which show different stakeholders’ viewpoints on sustainability. It points out how the transport operations organized and conducted in companies and regions might be consistent with the concept of sustainable development.
Heidelberg : Springer, 2012
e20405649
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthfi Shidqi
Abstrak :
Beban emisi di Universitas Indonesia, dengan data populasi sebesar 44.113 jiwa terdiri dari 85,11 mahasiswa dan 14,89 dosen serta pegawai ialah sebesar 30.864 ton CO2/tahun, dimana tingkat emisivitas tertinggi dihasilkan oleh sektor kelistrikan sebesar 25.564 ton CO2/tahun dan sektor transportasi publik 582.000 ton CO2/tahun. Studi dilakukan terhadap tiga skema pengadaan moda transportasi dalam kampus untuk menekan beban emisi CO2 yang dihasilkan oleh sektor transportasi publik, yaitu dengan pengadaan bis berbahan bakar gas dengan teknologi CNG Compressed Natural Gas, bis bertenaga listrik hybrid PHEV, dan trem listrik Light Rail Transit. Perhitungan dilakukan dengan basis data primer dan data sekunder dengan tujuan memperoleh beban emisi aktual yang dihasilkan dan studi ekonomi. Hasil perhitungan terhadap beban emisi untuk setiap moda transportasi secara urut yaitu; LRT sebesar 0,000071 tCO2e/tahun, PHEV sebesar 0,00028 tCO2e/tahun dan CNG sebesar 0,012958 tCO2e/tahun. Beban emisi CO2 yang dihasilkan oleh generator berbasis gas engine sebagai fasilitas feeder listrik skenario 2 PHEV yaitu 2,030995 tCO2e/MWh. Nilai pembangunan dan biaya operasional untuk pengadaan PLTMG dikampus Universitas Indonesia yaitu, nilai investasi senilai Rp. 3.093.964.326 dan nilai O M yaitu Rp. 1.605.847.762, sedangkan untuk pengadaan bis PHEV dan fasilitas yaitu, nilai investasi senilai Rp 19.900.074.854 dan nilai operasional yaitu Rp 73,886,650.04 untuk pemakaian per tahun. ......The emission load at the University of Indonesia, with a population data of 44,113 people, consists of 85.11 of students and 14.89 of lecturers and employees of 30,864 tons CO2 year, where the highest emissivity rate is generated by the electricity sector of 25,564 tons CO2 year and public transportation 582,000 tons CO2 year. The assessment was carried out on various indoor facilities for CO2 emissions generated by the public transportation sector, namely gas procurement with CNG Compressed Natural Gas technology, hybrid electric powered bus PHEV, and electric tram Transit Light Rail. Calculation is done with primary data base and secondary data with purpose. The calculation results of emission load for each mode of transportation in sequence namely LRT of 0,000071 tCO2e year, PHEV of 0.00028 tCO2e year and CNG of 0.012958 tCO2e year. CO2 emission load generated by a gas engine as a scenario 2 PHEV electricity feeder facility is 2.030995 tCO2e MWh. Development value and operational cost for procurement of PLTMG campus of University of Indonesia that is, investment value Rp. 3.093.964.326 and the value of O M is Rp. 1,605,847,762, while for the procurement of PHEV bus and facilities, the investment value is Rp 19,900,074,854 and the operational value is Rp 73,886,650.04 for annual use.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>