Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hartono Haryadi
"ABSTRAK
Pada suatu sistem komunikasi yang menggunakan udara sebagai media transmisi, seringkali ditemui gangguan yang berakibat menurunnya sinyal yang diterima secara drastis atau bahkan hilang sama sekali yang disebut dengan fading. Karena fading ini disebabkan oleh perubahan besaran phisis alam yaitu tekanan udara, temperatur dan kelembaban udara, maka kapan terjadinya fading tidak dapat ditentukan dengan pasti.
Fading yang terjadi pada sistem telekomunikasi radio dimasukkan sebagai besaran redaman tambahan. Semakin besar redaman tambahan membuat redaman total menjadi besar. Untuk mengatasi redaman yang besar diperlukan daya pancar yang besar pula, sehingga akhirnya harga sistem menjadi semakin mahal. Yang ingin diketahui adalah berapa besar fading yang sesungguhnya agar dengan harga peralatan yang minimal mutu sistem tetap dapat terpenuhi.
Penelitian ini dibuat untuk melihat pengaruh besaran-besaran phisis alam (tekanan udara, temperatur dan kelembaban) terhadap terjadinya fading. Perhitungan fading ini dikerjakan berdasarkan data besaran-besaran phisis alam yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika khususnya untuk wilayah Jakarta ( 1981 - 1989 ), Bogor ( 1984 - 1989 ) serta Bandung ( 1984 - 1987 ). Data besaran-besaran phisis alam tersebut diolah untuk mendapatkan perubahan level sinyal yang diterima jika komunikasi radio dianggap berlangsung pada ketinggian rata-rata pemancar dan penerima tertentu. Data besaran phisis alam yang diperoleh merupakan data rata-rata bulanan. Data tersebut dikelompokkan berdasarkan wilayah, dan dari data tersebut dibuat file yang dapat dibaca oleh perangkat lunak yang dibuat.
Keluaran perhitungan slow fading ini berupa grafik maupun tabel perubahan level sinyal yang diterima untuk wilayah, tahun, dan ketinggian rata-rata pemancar penerima tertentu."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
R. Erdiek Ardhianto
"ABSTRAK
Pada skripsi ini akan dibabas tentang aualisa basil perhihmgan lcuat medan dari daerah kexja stasiun PUIIIBIICBI' televisi dengan menggunakan model simulasi , yaim UTD modiiiknsi wedge tlmggal.
Metode perhimngan kuat medan yang digunakan adalah Urzgfbmz Geometrical Theory 0fD11f}?d£fiO!2 wedge tlmggal, kmenapadametodelersebut dapal dikembnngknn sebagai model simulasi pengukuran kuat medan pada komputer biasa atau yang lebih kompleks.
Penguknnm kuaimedan pada daerah kexja stasiun pemancar televisi diharapkan memberikan hasil yang tidak jauh berbeda dengan perhiilmgan dari model simulasi, tetapi terkadang terdapat perbedaan , sehingga perlu diketahui penyebab perbedaan basil perhihmgan kuzn medan tersebut.
Aplikasi dari analisa perbandingan hasil perhitlmgan kuat medsn ini adalah sebagai bahan studi banding penggunaan model U'I'D modiiikasi wedge tnnggal dalam meneutulcan prakiraan hasil perhitungan kuat medan di daerah kmja stasiun pemancar televisi tertentu.
Dari analisa dan kesimpulan akhir dari makalah ini didnpat hasilperhihmgun kuat medan pada model U'I'Dmodiiikasiwedge tunggal dengan harnga ketingian pembanding tertentu untuk mendekati kondisi profil permukaan pads pengukuran lapangan.

"
1996
S38909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Caesar
"Dari segi teknis, sebuah pemancar televisi bekerja dengan menggabungkan sinyal video dengan sinyal audio yang dimodulasi. Dan dengan adanya pemancar televisi, informasi audio dan video dapat langsung disiarkan ke daerah lain yang berada jauh dari stasiun penyiaran. Skripsi ini membuat Rangkaian Exiter Pemancar TV Stereo. Perangkat keras yang dibuat meliputi, rangkaian modulator stereo, dan rangkaian modulator televisi. Pada rangkaian modulator stereo menggunakan rangkaian terintegrasi BA1404, sinyal audio akan dikondisikan menjadi satu sinyal audio stereo. Masukan dari sinyal video dan audio stereo akan dimodulasi dengan sinyal sub-pembawanya dari rangkaian transformator RF. Penggabungan keduanya menghasilkan keluaran sinyal frekuensi radio (RF). Sinyal RF dimodulasi dengan sinyal pembawa yang dihasilkan dari rangkaian osilator Colpitt. Exiter pemancar televisi yang dibuat bekerja pada Very High Frekuensi (VHF) 85 MHz.

From a technical perspective, a TV transmitter works by combining the video signal with audio signals are modulated. And with a television transmitter, audio and video information can be instantly broadcast to other areas that are far away from the broadcasting station. This Skripsi makes Exiter Circuit Of TV Transmitter Stereo. The hardware is made includes, stereo modulator circuit and television modulator circuit. On stereo modulator circuit using integrated circuit BA1404, the audio signal will be conditioned into a stereo audio signal. Input from video and stereo audio signal to be modulated with the sub-carrier signal from the RF transformer circuit. Merging both can the output radio frequency (RF) signal. Modulated RF signal with a carrier signal, generated from the Colpitt oscillator circuit. Exiter of television transmitters are made to work at a Very High Frequency (VHF) 85 MHz."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1999
TA344
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Ika Andriana
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S28542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hartono Haryadi
"Pada suatu sistem komunikasi yang menggunakan udara sebagai media transmisi, seringkali ditemui gangguan yang berakibat menurunnya sinyal yang diterima secara astis atau bahkan hilang sama sekali yang disebut dengan fading. Karena fading ini disebabkan oleh perubahan besaran phisis alam yaitu tekanan udara, temperatur dan lembahan udara, maka kapan terjadinya fading tidak dapat ditentukan dengan pasti. Fading yang, terjadi pada sistem telekomunikasi radio dimasukkan sebagai saran redaman tambahan Semakin besar redaman tambahan membuat redaman total menjadi besar. Untuk mengatasi redaman yang besar diperlukan daya pancar yang besar pula, sehingga akhirnya harga sistem menjadi semakin mahal yang, ingin diketahui adalah berapa besar fading yang sesungguhnya agar dengan harga peralatan yang, minimal mutu sistem tetap dapat terpenuhi.
Penelitian ini dibuat untuk melihat pengaruh besaran-besaran phisis alam kanan udara, temperatur dan kelembaban) lterhadap terjadinya fading. Perhitungan keliling ini dikerjakan berdasarkan data besaran-besaran phisis alam yang diperoleh dari Meteorologi dan Geofisika khususnya untuk wilayah Jakarta ( 1981 - 1989 ), bogor ( 1984 - T989 ) sorta Bandung ( 1984 - 1987 ). Data besaran-besaran phisis alam tersebut diolah untuk mendapatkan perubahan level sinyal yang diterima jika komunikasi radio dianggap berlangsung pada ketinggian rata-rata pemancar dan menerima tertentu. Data besaran phisis alam yang diperoleh merupakan data rata-rata kanan. Data tersebut dikelompokkan berdasarkan wiiayah, dan dari data tersebut dibuat file yang dapat dibaca oleh perangkat lunak yang dibuat. Keluaran perhitungan slow Fading ini berupa grafik maupun tabel penubahan 31 sinyal yang diterima untuk wilayah, tahun, dan ketinggian rata-rata pemancar menerima tertentu."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1995
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Griffith, B. Whitfield
New York: McGraw-Hill, 1962
621.384 GRI r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Krauss, Herbert L.
New York: John Wiley & Sons, 1980
621.384 KRA s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ganendrajati Widagdo
"Telah dikembangkan sistem magnetic induction menggunakan 12 koil penerima dan pemancar. Eksitasi sinyal sinus dari koil pemancar menyebabkan perubahan medan magnet dan medan listrik pada selang waktu tertentu pada penelitian kali ini menggunakan sinyal sinus dengan frekuensi 2 MHz , perubahan tersebut menyebabkan ggl induksi pada koil penerima. Besarnya ggl induksi tersebut juga dipengaruhi oleh permeabilitas medium anatara koil pemancar dan penerima. Ggl induksi pada koil penerima akan diakuisisi oleh sistem MIT dan dibuat rekonstruksi citranya. Sistem MIT pada penelitian ini yang juga merupakan pengembangan dari sistem MIT dari penelitian sebelumnya yang menggunakan 8 koil. Hasil dari penelitian ini berhasil mendapatkan rekonstruksi citra 2D yang sudah menyerupai bentuk objek sebenarnya namun belum sempurna. Sistem MIT yang telah dibuat menggunakan 12 koil dengan hambatan dalam rata-rata 7 , 100 lilitan, dan panjang koil 4 cm. Jarak antar koil yang berhadap-hadapan adalah 12 cm dan koil disusun melingkar. Objek logam yang digunakan pada penelitian ini berupa silinder besi kosong dan besi berbentuk kotak.

Magnetic induction system has been developed using 12 receiving and transmitting coils. The excitation of the sine signal from the transmitting coil causes a change of magnetic field and electric field at a certain time interval in this study using a sine signal with a frequency of 2 MHz , the change causes the induction emf on the receiving coil. The amount of induced emf is also influenced by the permeability of the medium between the transmitting and receiving coil. The induction on the receiving coil will be acquired by the MIT system and its image reconstruction is made. The MIT system in this study is also a development of the MIT system from previous studies using 8 coils. The result of this research succeeded in getting 2D image reconstruction which already resembles the actual object shape but not yet perfect. The MIT system has been made using 12 coils with an average inner resistance of 7 , 100 winding, and 4 cm coil length. The distance between the face coils is 12 cm and the coils are arranged in a circle. The metal objects used in this study are empty iron cylinders and square iron.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T51113
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>