Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 372 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faris Aditya Widyagani
Abstrak :
Penelitian ini membahas fenomena pergeseran makna yang terjadi dalam proses penerjemahan dalam manga Bleach, serta melakukan perbandingan antara versi online dengan versi cetak Bleach. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berbasis pada studi pustaka. Hasil penelitian menyatakan bahwa pergeseran makna benar terjadi dalam proses penerjemahan atas dasar beberapa alasan dari pihak penerjemah. Hasil penerjemahan yang ada pada kedua versi hanyalah satu dari banyaknya kemungkinan hasil penerjemahan yang lain, sehingga penerjemah yang berbeda dapat menghasilkan penerjemahan yang berbeda. ......This research discusses translation shift phenomena that happen during a translation process of a manga series, Bleach, as well as comparing both the online version of Bleach and the printed version. This research utilizes a qualitative method with literature studies as its ground. The result of the research proves that translation shift does happen during the process of translation based on several reasons that translators have, and also that the result of the translation process is just one out of many other possibilities, as different translators produce different translations.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42039
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pruwitasarie Edriana Koesmirat
Abstrak :
Penerjemahan merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan, terutama untuk mempermudah komunikasi antara satu sama lain, mengetahui terdapat berbagai macam bahasa di dunia. Selain dilakukan untuk mempermudah komunikasi, penerjemahan juga dilakukan untuk berbagi informasi hingga memberikan hiburan. Penerjemahan pada musik, biasa dilakukan untuk soundtrack film. Musik adalah salah satu media yang digunakan untuk mengekspresikan emosi penulisnya dan terbagi ke dalam beberapa genre. Soundtrack film merupakan salah satu jenis musik. Tangled merupakan film fitur animasi Disney yang ke-50 yang rilis pada tahun 2010. Penelitian ini akan membahas tentang strategi penerjemahan dalam lagu I See The Light, yang merupakan salah satu lagu yang dinyanyikan dalam film itu, dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan Prancis. Secara umum, penelitian akan menunjukkan strategi mana saja yang digunakan dalam menerjemahkan lagu dan menunjukkan hasil terjemahan manakah yang lebih berterima dan memiliki kesepadanan yang lebih tinggi. Data yang digunakan adalah lirik dari salah satu lagu dalam film Tangled. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan analisis dalam penelitian ini akan menggunakan teori strategi penerjemahan milik Lefevere (1975) dan Åkerström (2010), juga teori kesepadanan milik Bell (1991). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 6 strategi yang digunakan dan terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia merupakan terjemahan yang lebih berterima. ......Translation is one of the important things to do, especially to make communication between each other easier, knowing that there are various kinds of languages ​​in the world. Besides being done to make communication easier, translation is also done to share information and even to provide entertainment. Music translation is usually done for movie soundtracks. Music is one of the media used to express the emotions of the author and is divided into several genres. Movie soundtrack is one of the types of music. The We Love Disney album is one of the albums that contains a compilation of soundtracks from Disney films. This study will discuss the translation strategy in the song with the title I See The Light from the album We Love Disney which was released in 2015, from English to Indonesian and French. In general, the research will show which strategies are used in translating songs and show which translation results are more acceptable and have higher equality. The data used is the lyrics of one of the songs in the We Love Disney album. The method used in this study is a qualitative method and the analysis in this study will use Lefevere's (1975) and Åkerström’s (2010) theory of translation strategies, as well as Bell's (1991) equivalence theory. The results of the analysis show that there are 6 strategies used and the translation into Indonesian is the more acceptable translation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suprapto
Abstrak :
Penelitian ini didorong oleh pengalaman saya bahwa penerjemahan adalah suatu kegiatan rekreatif yang menuntut usaha sangat keras dan kreatif untuk menemukan padanan optimal dalam teks sasaran (TSa) meski hal ini tidak selalu mudah. Persoalan yang dihadapi penerjemah merentang mulai dari perbedaan mekanisme gramatikal antara bahasa sumber (BSu) dan bahasa sasaran (BSa) sampai sistem kebahasaan yang lebih luas bahkan perkara yang pads dasarnya di luar bahasa. Pokok perhatian kajian ini adalah penerjemahan pemarkah kohesi (PK) yang merupakan bagian penting dalam pembentukan teks. PK adalah perangkat bahasa untuk mengikat bagian-bagian dalam teks agar menjadi satuan yang utuh sehingga penerjemahannya layak dicermati. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan (1) berbagai PK yang digunakan pengarang, (2) padanan yang digunakan oleh penerjemah, (3) pergeseran yang terjadi dalam penerjemahan OMS ke LTL, dan (4) implikasi pergeseran itu. Untuk itu dipilihlah novel The Old Man and the Sea (OHMS) sebagai sumber data teks sumber (TSu) dan Lelaki Tua dan Laut (LTL) sebagai sumber data TSa. Lima jenis PK yakni:PK Pengacuan, Penyulihan, Pelesapan, Konjungsi, dan Leksikal diidentifikasi dari OMS dengan mengikuti metode identifikasi PK yang dikembangkan oleh Halliday dan Hasan. PK itu diklasifikasikan menurut jenis dan subjenisnya. Karena alasan fisibilitas, PK pengacuan dan PK leksikal dibatasi hanya yang berkaitan dengan tiga tokoh utama dalam cerita Santiago (TOM), Manolin (TB), the marlin (TF). Lebih lanjut, PK pengacuan yang dikaji hanya mencakupi PK pengacuan prononuna, dan PK leksikal kolokasi mencakupi kata-kata yang berkaitan langsung dengan ketiga tokoh utama tersebut. Data pemarkah kohesi dari teks sumber, OMS, dilacak terjemahannya di dalam teks sasaran, LTL. Butir terjemahan itu dipilah untuk mendapatkan terjernahan yang mengalami suatu pergeseran yaitu yang tidak berkorepondensi formal dengan unsur TSunya. Butir TSa yang bergeser itu dianalisis keadaan pergeserannya. Pergeseran dapat melibatkan bentuk terjemahan sebagai akibat dari digunakannya prosedur penerjemahan transposisi, atau dapat pula bersifat maknawi bila penerjemah menerapkan prosedur modulasi. Pergeseran akibat transposisi dapat dibedakan menjadi pergeseran aras dan kategori di mana yang terakhir ini dapat dibagi menjadi pergeseran struktur, kolas kata, satuan, dan sistem internal. Adapun pergeseran akibat modulasi dibedakan antara yang bersifat pergeseran sudut pandang dan cakupan makna. Pergeseran sudut pandang dirinci lagi menjadi perubahan negatif-positily aktif-pasif, dan fokus. Sedangkan pergeseran cakupan makna meliputi perubahan spesifik-generik, generikspesifik, dan perubahan yang bersifat pergantian. Hasil analisis data menunjukkan penerjemahan PK pengacuan secara relatif paling banyak mengalami pergeseran makna dengan kecenderungan pelemahan kohesi karena penggunaan padanan bahasa sasaran yang lebih rendah keeksplisitannya daripada unsur bahasa sumbernya. Pada penerjemahan PK penyulihan dan pelesapan, tcrjadi kecenderungan peningkatan kohesi karena terjemahan melibatkan unsur leksikal yang lebih lengkap (verba utama). Sebaliknya, dalam penerjemahan PK banyak digunakan bentuk lesap yakni padanan tidak hadir secara eksplisit. Penerjemahan PK leksikal juga lebih banyak menggunakan padanan yang keeksplisitannya lebih rendah.
This research was stimulated by self-experience on translating which showed that translating was indeed a recreative effort in the sense that the translator should try hard to find the best translation equivalent ever available for every piece of the source language (SL) text. The problems faced by translators lie on a wide-overwhelming area covering grammatical and lexical differences and often including non-linguistic matters such as those of culture. This study focuses on the problems of translating cohesive items, i.e. linguistic elements that link parts in a text. Cohesive items, thus, play an important role for text unity that their translation needs a careful scrutiny. This study aims at revealing (1) the cohesive items used by the author, (2) the items used by the translator as the translation of the cohesives, (3) the shifts that may happen in the translation of the cohesive items, and (4) the implication of the shifts. The novel The Old Man and the Sea (OMS) was taken as the main source of the source language data and its translation, Lelaki Tua dan Laut (LTL), of the target language (TL) data. The five cohesives were identified from OMS following the method developed by Halliday and Hasan. Further classification was done to the data to find their specifications. For some feasibility reasons, the reference and lexical cohesive items under investigation were restricted to those items related to the three main characters in the story, namely Santiago , Manolin, and the marlin. Moreover, the reference was only limited to the pronominal whereas the collocational lexical cahesives should only include those words that had direct association with the three main characters. Then, the SL data were traced to LTL to find their equivalents used by the translator in his translation These TL data were selected and classified to screen out those which underwent translation shifts of some kind, that is having no formal correspondence. It is the data of this quality that serve as the main data of this investigation. The translation shifts can be attributed to the translating procedure used by the translator. Transpositional procedure results in level shift and category shift, the latter of which is further divided into shifts of structure, class, unit, and internal system. Meanwhile, modulation procedure yields viewpoint shifts and semantic field shifts, both of them having a number of subdivisions. The result of the data analysis shows a tendency of a weaker cohesion upon the translation of reference due to the use of TL items which in some respects less explicit Yet, the translation of substitution and ellipsis goes to the opposite direction, strengthen the cohesion. The reason seems to be that the TL tends to use more lexical items involving the main verb or noun head, just the elements under subsitution or ellipsis in the SL text. (in the other hand, the translation of conjunctions weakens the cohesion for the reason of the their absence in the TL text. Many of lexical cohesions are translated into TL equivalents with lower explicitness. The researcher fully realizes the complexity of textual cohesion and that this study touches only a little part of it. The intertextuality and the reader's background knowledge are among others to claim to play important roles in the integrity of a text. A similar but comprehensive study of this field would be warmly welcome to get a more exhaustive result.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T8127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuniek Novia Chandra
Abstrak :
Terjemahan beranotasi adalah penerjemahan yang dilakukan dengan memberikan anotasi (catatan) mengenai padanan yang dipilih dalam Bahasa saran. Tujuan terjemahan beranotasi adalah memberikan pertanggungjawaban atas padanan yang dipilih. Ada dua metode yang digunakan dalam tugas akhir ini, yaitu penerjemahan novel dan anotasi. Metode dan prosedur penerjemahan yang digunakan adalah yang sesuai dengan penerjemahan karya sastra. Anotasi dalam tugas akhir ini membahas sejumlah kata, (rasa, klausa, dan kalimat yang menimbulkan permasalahan dalam penerjemahan dan pemecahannya. Ditemukan permasalahan yang dominan, yaitu kata dan ungkapan India yang digunakan penulis novel berbahasa Inggris. Dari kegiatan penerjemahan novel ini dan anotasinya, dapat disimpulkan bahwa latihan menganotasi terjemahan telah meningkatkan kesadaran saya sebagai penerjemah untuk menghasilkan terjemahan yang tepat. ......An annotated translation is a translation with additional annotations (notes) on reasons for the equivalents selected in the target language. The purpose of the annotations is to justify the choices which have been made by the translator. There are two methods used in this final assignment, namely the translation of the novel itself and the addition of annotations to the translation. The main translation methods and procedures employed in this final assignment are in accordance with literary translation. The annotations added to this final assignment are limited to words, phrases, clauses, and sentences that have caused a problem in their translation and the solutions of the translation problems. The dominant problem found in translating the novel is the use of Indian words and expressions in this English novel by the writer. From the translation of the novel and its annotations, it is concluded that having to give annotations on the translation problems encountered has raised my awareness as a translator of the difficulties encountered in producing an accurate translation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T18980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Febrianantya
Abstrak :
ABSTRAK
Dampak Penggunaan Strategi Penerjemahan pada Kesepadanan Pragmatis dalam Subtitle Film Jumanji.Tesis ini membahas dampak penggunaan strategi penerjemahan pada subtitle dalam film Jumanji. Dampak itu dilihat melalui kesepadanan pragmatis antara subtitle dan situasi adegan film. Penelitian ini berancangan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah replik dialog, subtitle, dan gambar situasi adegan film Jumanji yang mengandung tindak tutur direktif perintah dan larangan. Langkah awal penelitian ini adalah penjabaran situasi adegan dari replik dialog dan subtitle yang mengandung tindak tutur direktif perintah dan larangan. Langkah berikutnya adalah menganalisis strategi penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan replik dialog pada subtitle. Kemudian, menganalisis fungsi tuturan penutur dan tanggapan mitra tutur dalam peristiwa tutur yang terjadi dalam situasi adegan untuk menjabarkan tindak tutur direktif perintah dan larangan. Langkah terakhir adalah menganalisis koherensi antara subtitle dan situasi adegan dari data terpilih. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa sepuluh data dinyatakan tidak berhasil, lima data dinyatakan kurang berhasil, dan tujuh data dinyatakan sudah berhasil mencapai kesepadanan pragmatis. Dengan begitu, penelitian ini menunjukkan bahwa kesepadanan pragmatis merupakan tujuan dari penerjemahan dalam film. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan strategi penerjemahan merupakan faktor penting dalam mencapai kesepadanan pragmatis dalam film.
ABSTRACT
The impact can be seen through pragmatic equivalence between subtitle and ongoing situation scene. This research is a qualitative research that uses descriptive analysis method. The source of this research is taken from replica dialog, subtitle, and ongoing situation picture that are containing directive speech acts of command and prohibition. First step to do in this research is describing ongoing situation when speaker and co speaker are doing conversation. Then researcher analyzes translation strategy that translator used to translate the directive speech acts into subtitle. Then researcher also analyzes speaker rsquo s speech and co speaker rsquo s reaction to the directive speech to describe the speech acts function in ongoing situation scene. For the last step, researcher analyzes coherency between subtitle and ongoing situation scene. By this research, researcher finds that ten data are declared unsuccessful, five data are expressed less successful, and seven data are successful to achieve pragmatic equivalence. So that, this research shows that the pragmatic equivalence can impact the quality of subtitle. Besides, researcher also finds that the aim of making subtitle in film translation is to be accurate and natural to the ongoing situation scene.
2015
T46600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richard Ferry Nugraha
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tingkat kualitas terjemahan idiom dalam sebuah novel dan pengaruh strategi penerjemahan pada tingkat kualitas terjemahannya. Kualitas yang dimaksud pada penelitian ini dilihat secara holistik, yaitu menilai kualitas terjemahan idiom dari aspek keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaannya. Sumber data penelitian ini adalah novel berbahasa Inggris yang berjudul Landline karya Rainbow Rowell 2014 dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia oleh Airien Kusumawardani 2016 . Data penelitian ini adalah idiom-idiom bahasa Inggris yang dikumpulkan sesuai dengan klasifikasi jenis idiom yang dikembangkan dari pendapat Palmer 1981 . Strategi penerjemahan yang diacu oleh penelitian ini adalah yang dikembangkan dari pendapat Baker 2011 . Selanjutnya, tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan dari terjemahan idiom itu dinilai dengan bantuan para penilai yang terdiri atas 4 orang mahasiswa Pascasarjana Program Studi Linguistik, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Penilaian menggunakan rubrik yang didesain oleh Nababan 2012 . Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis komparatif Williams Chesterman, 2002 terhadap teks sumber dan teks sasaran. Temuan menunjukkan bahwa kualitas terjemahan idiom novel ini memiliki predikat yang tinggi. Strategi penerjemahan menjadi salah satu faktor penentu kualitas terjemahan idiom. Namun, temuan juga menunjukkan bahwa kemampuan penerjemah dalam pemilihan diksi juga menjadi faktor penentu kualitas, khususnya pada penggunaan strategi parafrasa.
ABSTRACT
The aims of the study are to assess the quality of idiom translation in a novel and describes the effects of strategies towards the quality. In this study, the quality is evaluated by using holistic assessment which includes the accuracy, acceptability, and readability of the idiom translation. The data sources of this study are English novel titled Landline written by Rainbow Rowell 2014 and its Indonesian translation by Airien Kusumawardani 2016 . The data of this study are English idioms which are collected based on the adaptation of idiom classification by Palmer 1981 . The translation strategies used in this study are adapted from Baker rsquo s 2011 idiom translation strategies. The accuracy, acceptability, and readability of the translation are assessed by 4 evaluators who are the Postgraduate students of Linguistics Department, Faculty of Humanity, Universitas Indonesia. The assessment uses the assessment model designed by Nababan 2012 . The data are analysed by using comparative analysis model Williams Chesterman, 2002 . The findings show that the idiom translation in this novel has high quality. Translation strategy is one of the factors determining the quality of idiom translation. However, the findings also show that the translator rsquo s competence in selecting words in paraphrasing determines the quality as well.
2018
T51325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyna Vidyantari
Abstrak :
Penelitian bertujuan menimbang strategi yang efektif untuk menerjemahkan istilah TI dari bahasa Inggris ke bahasaIndonesia khususnya di bidang pelokalan. Teknik analisis yang digunakan adalah model deskriptif dengan kajian pustaka. Tahap pertama analisis adalah menyatakan ideologi penerjemahan dari teks dan metodenya, lalu memilah prosedur yang paling banyak digunakan dalam menerjemahkan istilah TI. Kemudian strategi dinilai kesesuaiannya dengan fungsi dantujuan teks, serta konteks. Dari 64 istilah TI yang dianalisis, ditemukan bahwa ideologi yang digunakan adalah pengasingan dengan metode semantis. Beberapa prosedur yang paling sering digunakan dan berhasil mencapai skopos, yaitu prosedurtransferensi sebanyak 24, pemadanan harfiah sebanyak 13, kalke sebanyak 7, naturalisasi sebanyak 8, pemadanan kulturalsebanyak 2, pemadanan berkonteks sebanyak 2, transkreasi sebanyak 2, penghapusan sebanyak 1, serta gabungan dari beberapa prosedur (kuplet) sebanyak 3. Prosedur itu berhasil menghasilkan terjemahan yang dapat dipahami olehpengguna dan mencapai fungsi dari sebuah teks petunjuk pengguna. ......This study aims to consider effective strategy for translating IT terms from English to Indonesian especially in localizationindustry. The analysis method used is a descriptive model with a literature review. The first stage of the analysis is to sortout what translation ideology and methods were used and what techniques were most widely used in translating IT terms.Then the strategy was assessed for its suitability with the function and purpose of the text, as well as the context. Of the 64 IT terms analyzed, it was found that foreignization is the ideology of the text with the semantic translation method. Several translation techniques were found and were most frequently used and succeeded in achieving skopos, namely 24transferences, 13 literals, 7 calques, 8 naturalizations, 2 cultural equivalence techniques, 2 contextual conditioning, 2transcreations, 1 deletion, and 3 combinations of several techniques (couplets). The techniques have succeeded in producing a translation that can be understood by the user and fulfilled the function of a user manual text.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Chusna Khustina
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada terjemahan istilah biologi. Penelitian ini bertujuan menjelaskan prosedur penerjemahan yang digunakan dan membandingkan prosedur mana yang paling tepat. Istilah biologi berupa kata dan frasa dalam bab “Cell” pada buku Biology Eighth Edition Volume 1 dan terjemahannya divalidasi dan dianalisis berdasarkan prosedur penerjemahannya. Ketepatan penyampaian makna istilah biologi dianalisis berdasarkan kebakuan ejaan menggunakan KBBI daring; kesesuaian penulisan unsur serapan menggunakan kaidah PUEBI (2016); dan/atau analisis komponen makna Nida (1975). Hasil penelitian menunjukkan 10 prosedur digunakan untuk menerjemahkan 530 istilah biologi, yakni, dari yang paling banyak hingga paling sedikit digunakan, penerjemahan fonologis, penerjemahan harfiah, transferensi, kuplet atau triplet, transposisi, pemadanan berkonteks, generalisasi, penambahan, penerjemahan deskriptif, dan partikularisasi. Penerjemahan fonologis paling banyak digunakan karena sebagian besar istilah merupakan nama bagian sel, senyawa biokimia, enzim, proses biologi, dan proses biokimia. Penerjemahan harfiah, kuplet atau triplet, dan generalisasi lebih rentan menimbulkan ketidaktepatan berdampak fatal, sedangkan penerjemahan fonologis dan transferensi tidak. Selain itu, ada lima kecenderungan penerjemahan istilah biologi yang perlu diatur dalam kaidah khusus, yakni penerjemahan akhiran -ide :: -ida, -ose :: -osa, dan -ate :: -at pada nama senyawa biokimia; akhiran -ase :: -ase pada sebagian besar nama enzim; dan akhiran -ate :: -ata pada istilah nama biologi. ......This study focuses on the translation of biological terms. The aims were to explain the translation procedures used and to compare which procedures are the most precise. The biological terms, i.e. words and phrases, in the “Cell” chapter in Biology Eighth Edition Volume 1 and its translation were validated and analyzed based on the translation procedures. The precision in delivering the meanings of biological terms was analyzed based on the standard spelling using the online KBBI; their conformance to adopted word’s element writing rules using the PUEBI rules (2016); and/or the componential analysis of meaning by Nida (1975). The results indicated that 10 translation procedures were used to translate 530 biological terms, i.e., from the most used to the least, phonological translation, literal translation, transference, couplets or triplets, transposition, contextual conditioning, generalization, addition, descriptive translation, and particularization. Phonological translation procedure was the most used because the terms were mostly the names of cell parts, biochemical compounds, enzymes, biological processes, and biochemical processes. Literal translation, couplets or triplets, and generalization procedures were more prone to causing imprecision with fatal consequences, while phonological translation and transference procedures were not. In addition, there were 5 tendencies found in the translation of biological terms, and special rules are necessary to regulate them. They were the translation of the suffix -ide :: -ida, -ose :: -osa, and -ate :: -at for biochemical compound names; -ase :: -ase for most enzyme names; and -ate :: -ata for biological names.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Jaya
Abstrak :
ABSTRAK
Skema budaya divergen SBD adalah himpunan pengetahuan yang terkait dengan berbagai unsur budaya yang diperlukan untuk memahami dan menafsirkan teks Cook, 1989; Seel, 2012; Mandler, 1984 , yang diasumsikan dimiliki oleh pembaca sumber PSu tetapi tidak dimiliki oleh pembaca sasaran PSa Jaya, 2012 . SBD adalah salah satu tantangan besar di dalam penerjemahan teks sastra karena sering kali ditampilkan secara padat di dalam teks sumber tanpa informasi yang memadai Newmark, 1988 . Untuk menjembatani kesenjangan atau divergensi antara skemata PSu dan PSa, penerjemah menerapkan berbagai strategi Newmark, 1988; Baker, 1992 yang diasumsikan berada pada posisi ideologis tertentu Venuti, 1995 . Penelitian ini memilih novel Dracula yang terdiri dari pasangan teks sumber TSu berbahasa Inggris dan teks sasaran TSa berbahasa Indonesia sebagai sumber data karena berlatar Eropa zaman victorian sehingga berpotensi mengandung banyak SBD. Penelitian ini berupa studi kasus Saldanha O rsquo;Brien, 2013 , menerapkan ancangan kualitatif, dan termasuk wilayah kajian ldquo;perbandingan antara terjemahan dan teks sumbernya rdquo; di dalam kajian penerjemahan Williams Chesterman, 2002 . Satuan terjemah ber-SBD dipilih sebagai data dan dikategorikan ke dalam skemata atau subskemata berdasarkan kesamaan ciri skematis tertentu. Analisis data menghasilkan beberapa kategori temuan. Pertama adalah satuan analisis n = 758 yang dikelompokkan ke dalam berbagai skemata n = 21 dan subskemata n = 84 . Kedua adalah berbagai jenis divergensi yang terkandung di dalam TSu n = 13 . Ketiga alasan penerapan strategi berideologi domestikasi n = 16 dan pengasingan n = 12 , beserta kelemahannya n = 20 . Keempat adalah ideologi dominan penerjemahan satuan ber-SBD di dalam novel Dracula, yaitu domestikasi, dengan sejumlah alasan, seperti penghilangan masif, adaptasi alusi, penetralan dialek, pengawaman istilah teknis, dan penggantian citra metafora. Kelima adalah berbagai fenomena menarik yang terkait dengan pengalihan SBD n = 25 , seperti ideologi berkadar tinggi atau rendah, perbedaan kadar divergensi di kalangan PSa, metafora berstrategi ganda, serta ldquo;pengasingan rdquo; dan ldquo;domestikasi rdquo; oleh penulis TSu. Penelitian ini menunjukkan kompleksitas penerapan strategi dan ideologi yang ditentukan oleh banyak faktor, seperti konteks narasi, relevansi wacana Jaya, 2015 , batasan linguistis, divergensi TSu, atau skema PSa.
ABSTRACT
Divergent cultural schema DCS is a collection of knowledge related to various cultural features required to understand and interpret a text Cook, 1989; Seel, 2012; Mandler, 1984 , which is assumed to be present in source readers SR but absent in target readers TR Jaya, 2012 . DCS poses a particularly great challenge in literary text translation because it typically takes the form of a highly concise source text without any sufficient information Newmark, 1988 . In order to bridge the schematic gap or divergence between SR and TR, the translator applied various strategies Newmark, 1988; Baker, 1992 which are assumed to occupy certain ideological positions Venuti, 1995 . Bram Stoker rsquo;s Dracula, consisting of the original English source text ST and its Indonesian target text TT was chosen as data source due to its strong Victorian-European setting which contains many potential DCS. This case study Saldanha O rsquo;Brien, 2013 applies qualitative approach and falls into the area of ldquo;comparison of translations and their source texts rdquo; within translation studies Williams Chesterman, 2002 . Translation units with DCS were selected as data and categorized into appropriate schemata or subschemata on the basis of certain similarities in schematic characteristics. Data analysis generated several categories of results. The first is units of analysis n = 758 which are classified into various schemata n = 21 and subschemata n = 84 . The second is various types of ST divergence n = 13 . The third is the reasons for applying domesticating n = 16 or foreignizing n = 12 strategies, as well as their weaknesses n = 20 . The fourth is domestication as the dominant ideology of the translation of units with DCS in Dracula, with its supporting arguments such as massive omissions, allusion adaptations, dialect neutralizations, technical term generalizations, and metaphorical image substitutions. The fifth is a number of interesting phenomena n = 25 which are related to the transfer of DCS such as high or low ideological levels, different levels of divergence among TR, metaphor with multiple strategies, and ldquo;foreignization rdquo; and ldquo;domestication rdquo; by ST writer. This research amply demonstrates the complexity of strategy applications and ideological positions which are dependent on many factors such as narrative context, discourse relevance Jaya, 2015 , linguistic constraints, ST divergence, or TR schemata.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
D2530
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tingka A. Himawan
Abstrak :
Masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah sebab-sebab hambatan dalam penerjemahan unsur-unsur bahasa yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan kebudayaan dan ekologi dalam novel Royan Revolusi karya Ramadhan K-H ke dalam bahasa Prancis dan sifat padanan unsur-unsur bahasa yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan kebudayoan don ekologi. Konsep-konsep yang digunakan dalam analisis bertumpu pada wawasan terjemahan, kebudayaan, don semantik. Korpus yang berhasil dikumpulkan terdiri dari 49 data yang padanannya memadai, 11 data yang padanannya tidak memadai, dan 26 data yang tidak diberi padanan. Setelah melakukan analisis dan berdasarkan korpus, penulis berkesimpulan bahwa penerjemah tidak menemuknn banyak hambatan dalam menerjemahkan novel Royan Revolusi de dalam bahasa Prancis. Hambatan yang ditemukan disebabkon oleh perbedaan faktor kebudayaan dan ekologi antara Indonesia dan Prancis. Jaian keluar yang biasa diambil untuk mengatasi masalah inl adalah dengan mencari padanan yang fungsi semantisnya dalam konteks kalimat sama dengan fungsi unsur-unsur bahasa Indonesia.
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S14570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>