Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khadijah Sekar Azzahra
"Film merupakan sarana hiburan kehidupan sehari-hari yang sering dijumpai. Di zaman digital ini, banyak diciptakan platform baru untuk menonton film dari berbagai belahan dunia, salah satunya adalah aplikasi bernama “Netflix”. Pada aplikasi ini terdapat film dari berbagai negara yang memiliki takarir bahasa Indonesia. Pada penelitian ini, data diambil dari takarir film aplikasi Netflix, yaitu pada film yang berjudul Mijn Beste Vriendin Anne Frank yang berbahasa Belanda. Data dianalisis untuk melihat metode penerjemahan apa yang digunakan. Penilaian tingkat keterbacaan penerjemahan juga dilakukan pada metode penerjemahan yang paling banyak dan sedikit. Terjemahan takarir film Mijn Beste Vriendin Anne Frank yang memiliki banyak dialog singkat ini diterjemahkan dengan 8 metode penerjemahan, yaitu metode kata demi kata, harfiah, setia, semantik, komunikatif, idiomatik, bebas, dan adaptasi. Dari 8 metode tersebut, metode penerjemahan setia paling banyak digunakan, sementara metode idiomatik paling sedikit. Kedua metode tersebut memiliki tingkat keterbacaan yang sama tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode penerjemahan disesuaikan dengan kebutuhan demi menyampaikan makna yang akurat.

Currently, film is a means of entertainment in everyday life that is often found because it has many fans. Many new platforms have been created in this modern era for watching movies from many parts of the world with many language translations, one of which is an application called "Netflix". In this application there are films from various countries that have Indonesian subtitles with subtitles. In this study, data was taken from subtitles for the Netflix application, namely a film entitled “Mijn Beste Vriendin Anne Frank”. The research data comes from Dutch and Indonesian subtitles on the Netflix movie streaming platform. An analysis was done to determine which method had the most and least frequency used in the “Mijn Beste Vriendin Anne Frank” film along with an assessment of the readability of the translation, which was also carried out on the most and least used translation method in the “Mijn Beste Vriendin Anne Frank” film. Subtitle translation of the film “Mijn Beste Vriendin Anne Frank” which has many short dialogues has as many as 8 methods used, namely the word for word, literal, loyal, semantic, communicative, idiomatic, free, and adaptation method. Of the 8 methods, there is the loyal translation method which is most widely applied in this film and the idiomatic method which is the least used. The two methods in this film have the same high level of legibility. In order to convey an accurate meaning from the existing film scenario, the frequency of the translation method is adjusted to the needs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aubrey Charissa Bhrawardhana
"Penerjemahan dapat mengalami kesulitan karena adanya perbedaan dalam budaya. Untuk mengatasi masalah tersebut, digunakan prosedur penerjemahan. Penelitian ini menganalisis prosedur penerjemahan pada istilah budaya menggunakan teori prosedur penerjemahan dan teori identifikasi budaya oleh Newmark (1988). Data yang dianalisis adalah takarir bahasa Indonesia dan Belanda film Bumi Manusia (2019). Data dianalisis menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menghasilkan identifikasi istilah budaya dan prosedur penerjemahan serta frekuensi penggunaannya. Simpulan temuan penelitian ini adalah terdapat 74 istilah budaya dengan masing-masing klasifikasi prosedur penerjemahannya, yaitu transferensi, modulasi, padanan kultural, couplet, terjemahan resmi, parafrase, padanan deskriptif, padanan fungsional, dan through-translation. Selain prosedur-prosedur tersebut, terdapat data yang tidak diterjemahkan. Dengan melihat penggunaan prosedur tersebut, penelitian menyimpulkan bahwa terjemahan istilah budaya telah menyampaikan makna istilah meski dengan keterbatasan kata dalam takarir.
Translation can be difficult due to cultural differences. To overcome these problems, translation procedures are used. This study analyzes the translation procedures on cultural terms using the theory of translation procedure and the theory of cultural identification by Newmark (1988). The data analyzed are the Indonesian and Dutch subtitles of Bumi Manusia (2019). The data were analyzed using qualitative method. This research results in the identification of cultural terms and translation procedures as well as the frequency of their use. This research concludes that there are 74 cultural terms with each classification of translation procedures, namely transference, modulation, cultural equivalent, couplet, official translation, paraphrase, descriptive equivalent, functional equivalent, and through-translation. In addition to these procedures, there are data that are not translated. By looking at the use of these procedures, the study concludes that the translation of cultural terms has conveyed the meaning of the term despite the word limitations in subtitling."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library