Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Era Bawarti
"Terjemahan beranotasi adalah memberikan catatan atas padanan yang dipilih dalam menerjemahkan sebuah teks, dalam hal ini adalah sastra anak. Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode semantis dan komunikatif. Keduanya dipilih agar nuansa estetis dan pesan yang terdapat dalam teks sumber dapat disampaikan kembali dalam teks sasaran dengan padanan yang wajar dan berterima. Permasalahan yang kerap kali muncul dalam proses penerjemahan sastra anak adalah berkaitan dengan unsur kebahasaan (laras dan ragam bahasa) serta unsur kebudayaan. Penerapan berbagai teknik penerjemahan merupakan cara saya menyelesaikan permasalahan itu. Selanjutnya, saya melakukan anotasi pada tataran kata, frasa, dan kalimat, berbekal penelusuran dokumen, pengacuan pada kamus, survei kecil, serta diskusi dengan narasumber. Dapat disimpulkan bahwa metode semantis dan komunikatif merupakan solusi bagi penerjemahan novel anak ini, yang diterapkan melalui berbagai pilihan teknik penerjemahan.
An annotated translation is adding notes for the equivalence I chose while performing a translation of a text, which is that of children?s literature one.Translation methods applied are those of semantic and communicative. Both methods are chosen in order to render source text?s aesthetic nuance as well as message of in the target text. Problems that often occur in the translation process are related with linguistic factor (register and language variety) and cultural differences. The deployment of several translating techniques attempts to address those problems. Annotations were conducted at the levels of words, phrases, and sentences, by referring to various dictionaries and websites, along with a small-scale survey and several discussions with informants. In conclusion, it is justified that semantic and communicative methods are suitable for translating both novels, which are represented by the using of several translation techniques."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T 28635
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Peter Sugiharto
"
ABSTRAKPenelitian ini adalah sebuah terjemahan beranotasi. Penerjemahan beranotasi adalah terjemahan yang didukung dengan komentar penerjemah sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pemilihan kesepadanan. Analisa berfokus pada istilah ciptaan pengarang yang banyak terdapat dalam novel Soulless. Haque 2012 mengatakan bahwa penerjemahan teks sastra adalah proses yang rumit karena penerjemah dituntut untuk kreatif. Penelitian ini didukung dengan teori-teori penerjemahan seperti teori skopos, teori kesepadanan Baker, dan teknik penerjemahan Molina Albir. Teori-teori itu dipilih untuk menghasilkan terjemahan yang akurat, wajar, dan berterima. Pengasingan adalah ideologi yang dominan dalam menerjemahkan TSu. Hal itu dikarenakan TSu sarat akan kata budaya. Ideologi pengasingan dilakukan untuk mempertahankan alur dan latar belakang cerita. Ideologi pengasingan juga dapat membantu pembaca sasaran dalam memahami budaya Inggris. Hasil dari penelitian ini adalah teknik yang sering digunakan untuk memadankan istilah ciptaan pengarang adalah pungutan. Penelitian ini dapat menunjukkan pentingnya teknik penerjemahan Molina Albir dalam menerjemahkan teks sastra. Penerjemahan teks sastra membutuhkan penerjemah yang fasih di dalam TSu maupun TSa dan tidak terbatas dalam tata bahasa melainkan juga budaya.
ABSTRACTThis study is an annotated translation which is a translation supported by annotations translator rsquo s commentary as his her accountability on the chosen equivalents. The data is taken by focusing in author rsquo s invented terms. The reason is that Haque 2012 mentioned that a literary translation is a complicated process because it demands the creativity of translator. This study is supported by several translation theories, such as skopos theory, Baker rsquo s equivalence theory, and Molina Albir rsquo s translation technique. These theories are selected to produce a good translation. Foreignization ideology is a dominant factor in translating the ST due to the cultural terms and contexts in the ST to preserve the plot and the background of the ST. Foreignization could also assist target readers in understanding the English cultures. This result found in this study is the most commonly used technique in translating author rsquo s invented terms is borrowing. This research could help enlighten the importance of Molina Albir rsquo s translation technique in literary translation and also cold help to bridge the gap between translation theory and translation practice. Literary translation demands a capable translator who is proficient in the SL and TL and also requires creativity in searching for the appropriate equivalence."
2017
T47866
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library