Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safira Ajrina Husna
"Takarir memiliki peran yang sangat penting dalam pertukaran informasi dan budaya bagi audiens yang berbicara menggunakan bahasa yang berbeda melalui audiovisual seperti film. Dalam proses pengalihan bahasa, penerjemah akan menggunakan strategi penerjemahan untuk mencapai kesepadanan. Tujuan dari penelitiani ini adalah menguraikan strategi penerjemahan dalam takarir film dari Bahasa Jerman ke Bahasa Indonesia dan mengidentifikasi strategi penerjemahan apa yang paling banyak digunakan serta alasan mengapa strategi tersebut paling banyak digunakan. Korpus data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, klausa, dan kalimat dalam film “All Quiet on The Western Front”. Takarir film dianalisis menggunakan teori Gottlieb. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan strategi parafrasa yang paling banyak digunakan dalam terjemahan. Strategi parafrasa (43.72%), transfer (37.16%), ekspansi (1.63%), imitasi (0.66%), kondensasi (10.27%), desimasi (6.12%), penghapusan (0.22%), dan duplet (0.22%).

Subtitles play a crucial role in the exchange of information and culture for audiences who speak different languages through audiovisuals such as movies. In the process of language transfer, the translator will use translation strategies to achieve equivalence. The purpose of this study is to describe the translation strategies used in subtitling German to Indonesian movies and to identify which strategies are the most commonly utilized, along with the reasons for their prevalence. The data corpus in this study includes words, phrases, clauses, and sentences from the movie "All Quiet on the Western Front". The analysis of the movie's dialogue is conducted using Gottlieb's theory. The research method employed in this research is the qualitative and quantitative mixed method. The findings of this study reveal that the paraphrasing strategy is the most frequently employed, accounting for 43.72% of translations, followed by transfer (37.16%), expansion (1.63%), imitation (0.66%), condensation (10.27%), decimation (6.12%), deletion (0.22%), and duplet (0.22%). "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sheren Savira
"Perkembangan internet telah membuka peluang bagi munculnya penerjemahan crowdsourcing, memungkinkan siapa pun yang ingin menerjemahkan suatu teks dapat melakukannya melalui platform daring. Padahal, dalam menerjemahkan sebuah teks dibutuhkan kompetensi agar hasil terjemahan dapat diterima oleh pembaca sasaran. Karenanya, diperlukan suatu penilaian untuk mengukur kualitas hasil terjemahan. Penelitian ini membahas teknik dan penilaian kualitas terjemahan lagu Adele “Rolling in the Deep” dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Jerman melalui aplikasi Musixmatch. Data penelitian dianalisis menggunakan teori teknik penerjemahan dari Molina & Albir (2002) dan teori penilaian kualitas penerjemahan dari Nababan (2012). Dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan model analisis kontrastif dan kuantitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas terjemahan yang dilakukan secara kolektif (crowdsourcing) dengan menganalisis teknik penerjemahan dan menilai kualitas terjemahan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat delapan teknik yang diterapkan dalam korpus, yaitu penerjemahan harfiah, modulasi, amplifikasi linguistik, padanan lazim, amplifikasi, kompresi linguistik, generalisasi, dan transposisi. Dominannya penerapan teknik penerjemahan tidak langsung menunjukkan bahwa terjemahan berorientasi pada bahasa sasaran. Skor rata-rata kualitas terjemahan adalah 2.79 dari skala 3 dengan skor rata-rata setiap aspek, yaitu 2.76 untuk keakuratan, 2.79 untuk keberterimaan, dan 2.91 untuk keterbacaan. Berdasarkan penilaian ini, dapat disimpulkan bahwa terjemahan yang dihasilkan secara crowdsourcing pada lagu Adele “Rolling in The Deep” sudah baik.

The development of the internet has opened up opportunities for the emergence of crowdsourcing translation, allowing anyone who wants to translate a text can do so through an online platform. However, translating a text requires competence so that the translation can be accepted by the target readers. Therefore, an assessment is needed to measure the translation quality. This research discusses the technique and quality assessment of the translation of Adele's song "Rolling in the Deep'' from English into German via the Musixmatch application. The data were analyzed using Molina & Albir's (2002) translation technique theory and Nababan's (2012) translation quality assessment theory. Using descriptive-qualitative method with contrastive analysis models and quantitative, this study aims to determine the quality of crowdsourced translation by analyzing translation techniques and translation quality assessment. The results show that there are eight techniques applied in the data, namely literal translation, modulation, linguistic amplification, established equivalence, amplification, linguistic compression, generalization, and transposition. The dominant application of indirect translation techniques shows that the translation is target language-oriented. The average score of translation quality is 2.79 out of 3 with the average score of each aspect being 2.76 for accuracy, 2.79 for acceptability, and 2.91 for readability. Based on this assessment, it can be concluded that the crowdsourced translation of Adele's "Rolling in the Deep'' is good."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library