Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiranto Sadono
Abstrak :
ABSTRAK
Jakarta selain sebagai ibu kota negara juga sebagai pusat perdagangan dan kota untuk kunjungan pariwisata sehingga hal tersebut membuat banyak orang baik dari luar Jakarta maupun dari luar negeri untuk datang ke Jakarta dengan banyak kepentingannya.

Aspek terpenting untuk mendukung hal tersebut adalah adanya jalur - jalur transportasi terurama jalur transportasi darat yang mendukung sehingga membuat para pengemudi ataupun para pengguna jalan dapat dengan mudah untuk menjangkau lokasi - lokasi yang dikehendaki.

Jalan - jalan di Jakarta dalam hal teknis terutama untuk konstruksinya umumnya sudah memenuhi standard tetapi untuk hal yang lainnya kurang mendapat perhatian dan divas Lalu lintas jalan raya yaitu mengenai Petunjuk Jalan bagi para pengguna jalan atau yang disebut Rambu rambu lalulintas petunjuk jalan (Possitive Guidance). Rambu- rambu petunjuk jalan adalah terpenting karena jalan tanpa adanya ""Possitive Guidance"" yang benar akan sering membuat para pengguna jalan kebingungan atau bahkan dapat tersesat sehingga pengguna jalan tidak dapat sampai ke tempat yang dituju.

Pada penyusunan tugas akhir ini penulis membahas tentang rambu-rambu petunjuk jalan yang ada pada wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Pusat, sedangkan evaluasi yang penulis gunakan adalah dalam segi teknis yaitu berdasarkan jarak pandangan henti atau ""Stoping Sight Distance"" dan juga berdasarkan desain kriteria. Dari analisa tersebut akan dapat diketahui tentang keadaan rambu tersebut apakah memang tepat dalam penempatannya ataukah tidak.
2000
S35627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Udar Pristono
Abstrak :
Sebagian besar jaringan jalan di Jakarta jarak antar simpangnya berdekatam terutama di wilayah Jakarta Pusat, sehingga sangat diperlukan koordinasi antar simpang untuk mendapatkam kesinambungan perjalanan. Pada kenyataannya masih terjadi satu persimpangan menyebabkan kemacetan pada persimpangan berikutnya karena kurang tepatnya program waktu lampu lalu lintas yang diterapkan, hal ini terlihat dari panjang antrian yang-diakibatkannya. Guna penyelesaian masalah tersebut diperlukan koordinasi sinyal lampu lalu lintas yang merupakan suatu metoda untuk mengintegrasikaa lampu lalu lintas pada suatu kawasan yang cukup luas dengan memanfaatkan komputer pada suatu pusat kendali. Disamping itu koordinasi sinyal lampu lalu lintas tidak akan berjalan optimal bila upaya-upaya perbaikan kapasitas persimpangan pada kawasan dimaksud tidak dilakukam, seperti misalnya; perbaikan geometrik persimpangan dan perubahan pengaturan arus lalu lintas. Untuk itu perlu ditentukan sistem koordinasi sinyal lampu lalu lintas yang lebih optimal untuk diterapkan pada Sistem ATC Jakarta diantara sistem koordinasi sinyal yang tersedia. Selain itu dicari hubungan load lalu lintas (traffic load) dengan pilihan program waktu lampu lalu lintas. Analisa menggunakan program transyt 7F berdasarkan pada hasil pengukuran kinera lalu lintas (MOEs measure o feffectiveness) seperti tundaan dan indeks kinerja (PI). Penerapan Sistem ATC yang efektif dapat meningkatkan kinerja, dengan pengurangan besarnya tundaan sebesar 16,13%, dan peningkatan indeks kinerja (PI) sebesar 14,52%. Sedangkam perbaikan geometric persimpangan dengan meningkatkan arus jenuh sebesar 1740 smp/jam (penyesuaian 2,9 m) didapatkan pengurangan tundaan sebesar 6,8 % dan peningkatan indeks kinerja (PI) sebesar 6 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Fadila
Abstrak :
Rambu lalu lintas merupakan sebuah alat yang berada di area-area tertentu yang berisi peringatan, larangan, maupun petunjuk untuk para pengguna jalan. Rambu lalu lintas ini sangat penting untuk dipatuhi, karena jika dilanggar banyak dampak negatifnya, seperti kecelakaan, kemacetan, dan lainnya. Sistem peringatan rambu lalu lintas ini akan memberitahukan rambu lalu lintas yang ada dijalan secara real time dengan komunikasi secara nirkabel menggunakan RF Link Kit. Sistem ini mampu melakukan pengiriman, penerimaan, dan pengolahan dangan jarak maksimal 18 m. Pengiriman informasi pada sistem ini dapat diterima oleh 2 buah divais penerima. Interferensi pada sistem ini dapat dihindari dengan penempatan sebuah transmitter dengan jarak minimal 1 m terhadap transmitter lainnya. Sistem ini dapat digunakan sampai kecepatan 40 km/jam dengan jarak penerimaan sampai 10 m. ......Traffic signs is a tool in the specific areas that contain a warning, prohibition, or instructions to road users. Traffic signs are important to be obeyed, if violated will have a negative impact, such as traffic accident, traffic jam, and other. Traffic signs warning system will inform traffic signs in real time with wireless communication using RF Link Kit. This system can sending, receiving, and processing with a maximum distance of 18 m. Transmission of information on this system is able to be accepted by 2 receiver device. Interference in this system can be avoided by placing a transmitter with a minimum distance 1 m from the other transmitter. This system can be used up to speeds of 40 km / h with a range up to 10 m.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ihsan Priambodo
Abstrak :
Dalam mendesain rambu, perancang harus menempatkan rambu agar terbaca pada jarak membaca maksimum dan juga jarak deteksi yang lebih atau sama dengan jarak membaca maksimum. Hal tersebut menjadi penjadi penting agar pengemudi dapat mengenali dan mambaca rambu pada waktu yang paling lama. Jurnal ini mengevaluasi beberapa faktor seperti kecepatan dan waktu tempuh kendaraan yang mempengaruhi jarak deteksi rambu dan jarak membaca rambu. Selain itu kedua jarak tersebut juga dibandingkan dengan jarak membaca desain. Eksperimen dilakukan pada malam hari dengan 35 responden yang memiliki surat izin mengemudi yang valid untuk mendeteksi dan membaca 6 rambu pendahulu petunjuk jurusan di persimpangan tidak bersinyal. Evaluasi rambu akan dilakukan berdasarkan jarak pandang henti, penempatan rambu, serta jarak deteksi dan membaca rambu. Dari penelitian pada jalan yang ditinjau hanya 1 dari 6 rambu yang memenuhi persyaratan sehingga dapat dianggap aman. ......A traffic sign needs to be located at a distance that allows drivers to read and understand the message prior to their decision in maneuvering. The study is aimed at finding factors that determine the drivers reading distance and detection distance at intersections without traffic lights. A number of 35 participants with valid driver rsquo s license were asked to detect and read 6 advance guide signs using at intersection without traffic lights. Factors that potentially determine signs readability and visibility such as speed, travelling time, deceleration, and acceleration of vehicles which affect signs detection distance and reading distance are analyzed using multivariate regression. The experiment was conducted during night time to present heavier driving and sign reading environment. The positions of the signs are evaluated based on the stopping sight distances, actual sign positions and the detection and reading distances. Based on this study, only one out of six signs that can be considered good sign safe.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Buku yang berjudul Pravila dorozhnogo dvizheniya rossijskoj federatsii ini dipersembahkan oleh pemerintah Federasi Rusia; teknik editor, N. D. Kovalenko, dan V. V. Semenychev. Buku ini berisikan tentang rambu-rambu lalu lintas dalam bahasa Rusia, buku ini sangat menarik karena dilengkapi dengan gambar-gambar berwarna.
Moskwa: Ivan, 1994
RUS 338.4 FED p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Haryadi
Abstrak :
Salah satu dampak peningkatan arus lalu lintas pada jalan-jalan antar kota mengakibatkan bertambahnya permasalahan-permasalahan lalu lintas. Kondisi geometrik jalan dan fasilitas perlengkapan jalan dapat dijadikan salah satu identifikasi permasalahan keselamatan lalu lintas di daerah tersebut. Standar geometrik jalan hanya bisa dipahami oleh pengguna jalan melalui rambu dan marka. Sehingga ekspektasi pengemudi perlu diarahkan ke arah positif agar terhindar dari kecelakaan. Tujuan penelitian terhadap jalan di luar kota ini adalah untuk mengetahui keselarasan antara geometrik jalan terhadap penempatan rambu dan marka sebagai pengarah positif bagi pengguna jalan dan berdasar nilai keselamatan. Hasil dari penelitian ini berupa kajian akademis penempatan serta pemasangan rambu dan marka dengan pemahaman visibilitas jarak pandang. ......One of the impacts of increased traffic flow on roads between cities lead to increased traffic problems. Geometric conditions of roads and road equipment facility can be one of identifying traffic safety problems in the area. Geometric standard can only be understood by road users through signs and markings. Thus expectations of the driver needs to be directed toward to the positive direction in order to avoid accidents. The research objective of the road outside the town is to find harmony between the geometric design of traffic signs and markings for the positive steering to road users and based on the value of safety. The results of this study in the form of academic study of the installation of traffic signs and markings with an understanding of sight visibility.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42957
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rohiqum Noberta
Abstrak :
Pengaturan waktu sinyal adalah solusi terbaik untuk menghasilkan kinerja aliran lalu-lintas yang optimal berdasarkan ketersediaan Ruang Henti Khusus (RHK) dan pengontrol lampu lalu lintas menjadi sangat penting. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja simpang bersinyal berdasarkan analisis waktu sinyal, volume, derajat kejenuhan rata-rata, antrian, kapasitas, jumlah kendaraan henti, tundaan rata-rata dan optimasi ketersediaan ruang henti khusus (RHK) sepeda motor di setiap fase Jalan Boulevard BSD Tangerang Banten. Penghitungan untuk mendapatkan waktu sinyal dapat dilakukan dengan memanfaatkan pengoptimalan Transyt-RHK yang terkandung dalam program komputer Transyt, dan kinerja yang dihasilkan dengan menggunakan program Transyt-RHK lebih kecil daripada penundaan yang dihasilkan oleh data lapangan. Rata-rata penundaan persimpangan data lapangan adalah 44,95 detik / smp, optimalisasi Transyt 16,27 detik / smp dan optimasi Transyt-RHK 12,98 detik /smp. Kesimpulan penelitian sistem lampu lalu lintas dengan Transyt-RHK lebih efektif dibandingkan dengan sistem lalu lintas konvensional (MKJI). ......Signal timing is the best solution to produce optimal traffic flow performance based on the availability of the Advanced Stop Lines (ASL) and the traffic light controller becomes very important. The purpose of this study was to analyze the performance of signalized intersections based on analysis of signal time, volume, degree of average saturation, queuing, capacity, number of vehicle stops, average delay and optimization of motorcycle ASL in each phase of Jalan Boulevard BSD Tangerang Banten. Calculations to get the signal time can be done by utilizing the Transyt-ASL optimization contained in the Transyt computer program, and the performance produced using the Transyt-ASL program is smaller than the delay generated by field data. The average delay in crossing field data is 44.95 seconds/pcb, optimizing Transyt 16.27 seconds/pcb and optimizing Transyt-ASL 12.98 seconds/pcb. Conclusion research on traffic light systems with Transyt-ASL is more effective than conventional traffic systems (MKJI).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fery Subekti
Abstrak :
ABSTRAK
Implementasi pelarangan belok kiri langsung (NLTOR) pada persimpangan bersinyal tertuang pada UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 112 ayat 3. Permasalahan yang timbul adalah belum adanya petunjuk teknis terkait penerapan NLTOR. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis akibat arus belok kiri pada berbagai tingkat arus di kaki pendekat simpang bersinyal dan menentukan batas efisien komposisi arus lalu lintas pada pengaturan belok kiri langsung (LTOR) dengan indikator waktu tundaan kendaraan, panjang antrian kendaraan, dan waktu tundaan pejalan kaki menyeberang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan simulasi antara kondisi NLTOR dan LTOR dengan menggunakan model MKJI dan perangkat lunak VISSIM. Hasil uji chi square menunjukkan model MKJI paling mendekati dengan hasil observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan pada kondisi volume 500 ? 1000 smp/jam dan lebar pendekat 5,5 meter, kinerja persimpangan pada kondisi NLTOR lebih baik dari pada kondisi LTOR. Selain itu, kondisi batas penerapan LTOR untuk parameter tundaan dan panjang antrian kendaraan adalah sebagai berikut: Kondisi I (untuk persentase volume belok kiri 0-25 %) penerapan LTOR; Kondisi II ( persentase volume belok kiri 25-65 %) pengaturan LTOR diperbolehkan dengan syarat dilakukan upaya manajemen persimpangan; Kondisi III (persentase volume belok kiri 65-100 %) penerapan NLTOR. Kondisi batas untuk parameter tundaan pejalan kaki adalah Kondisi I (persentase volume belok kiri 0-65 %) penerapan LTOR; Kondisi II (persentase volume belok kiri 65-100 %) penerapan NLTOR.
ABSTRACT
The implementations of the No-Left turn on Red (NLTOR) at the signalized intersection is contained in Act No. 22 of 2009 about Traffic and Road Transport article 112 paragraph 3. The problems is technical guidance of the implementation has not issued yet. This research is aim to conduct an analysis of the effect of turn left at traffic different levels of the flow at the approaches of the signalized intersection and to define the limits of traffic flow settings turn left on red with the indicator delay time composition, length vehicles queue and pedestrian crossing time delay. Traffic flow is simulated between various condition of the NLTOR with LTOR using MKJI model and VISSIM software. Chi square result shows that the calculation model is the closest to the results of the observation field. The results show that on volume 500-1000 smp/hour and 5.5 meters width, the performance of NLTOR are better than LTOR. The boundary conditions for the implementation of LTOR for the delay parameter and the length of the queue of vehicles are: Condition I (0-25% volume of left turn traffic) LTOR implementation; Condition II (25-65% volume of left turn traffic) LTOR is allowed subject to intersection management; Condition III (65-100% volume of left turn traffic) implementation of the NLTOR. The boundary conditions the delay parameter for pedestrians are: Condition I (0-65% volume of left turn traffic) LTOR implementation; Conditions II (65-100% volume of left turn traffic) NLTOR implementation.
2012
T31497
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Muhammad
Abstrak :
Selama ini, untuk penghitungan kinerja simpang digunakan Manual Kapasitas Jalan (MKJI) yang diterbitkan pada tahun 1997. Namun, kondisi dan perilaku lalu lintas saat ini sudah tidak sama dengan saat penyusunan MKJI. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Bina Marga menerbitkan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) pada tahun 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi nilai kinerja simpang eksisting, menganalisis perbedaan kinerja simpang serta meningkatkan kinerja simpang. Penelitian dilakukan di simpang Arion, Jakarta Timur dengan kondisi lalu lintas yang didapatkan secara primer pada jam sibuk pagi pada hari kerja. Hasil penelitian didapatkan nilai derajat kejenuhan pada simpang Arion dalam kondisi eksisting, yaitu 0,87 (MKJI) dan 0,81 (PKJI) pada pendekat utara; 0,4 (MKJI) dan 0,38 (PKJI) pada pendekat barat; 0,81 (MKJI) dan 0,74 (PKJI) pada pendekat selatan; 0,68 (MKJI) dan 0,64 (PKJI) pada pendekat timur. Berdasarkan RMSE perhitungan panjang antrian menggunakan PKJI lebih cocok daripada MKJI jika divalidasi dengan hasil pengukuran di lapangan. Pada skenario peningkatan kinerja, derajat kejenuhan berkurang sebesar 18,39 % (MKJI) dan 17,28 % (PKJI) pada pendekat utara. Pada pendekat selatan terjadi penurunan sebesar 4,9 % (MKJI) dan 4,05 % (PKJI). ......To date, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) which was published in 1997 was used to calculate intersections performance. However, the current traffic conditions and behavior are not the same as when the MKJI was drafted. Therefore, the Direktorat Jenderal Bina Marga issued Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) in 2022. The goal of this study are to investigate the performance of existing intersections, analyze differences in intersection performance and improve intersection performance. The research was conducted at the Arion intersection, Jakarta Timur with traffic conditions obtained primarily during the morning rush hour on weekdays. The results showed that the degree of saturation at the Arion intersection in the existing condition are 0.87 (MKJI) and 0.81 (PKJI) in the north approach; 0.4 (MKJI) and 0.38 (PKJI) in the western approach; 0.81 (MKJI) and 0.74 (PKJI) on the southern approach; 0.68 (MKJI) and 0.64 (PKJI) in the eastern approach. Based on the RMSE, the queue length calculation using PKJI is more suitable than MKJI if it is validated with field measurement results. In the performance improvement scenario, the degree of saturation decreases by 18.39% (MKJI) and 17.28% (PKJI) in the north approach. In the southern approach there is a decrease of 4.9% (MKJI) and 4.05% (PKJI).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moses Jefferson Irawan
Abstrak :
Skripsi ini membahas analisis perbandingan dua sistem pengenalan rambu lalu lintas yaitu menggunakan metode Generative Learning (GL) dan Support Vector Machine (SVM). GL merupakan metode pengenalan yang baru dikembangkan di mana sampel training dihasilkan dengan memvariasikan sampel yang ada berdasarkan parameter tertentu sehingga dapat mempermudah pembuatan citra untuk training serta dapat memberikan hasil pengenalan yang lebih baik. SVM merupakan metode pengenalan yang telah banyak digunakan dan menggunakan karakteristik vektor untuk memisahkan objek dari latar belakangnya. Sambil berjalan, rambu-rambu lalu lintas direkam oleh kamera video di atas kendaraan bermotor yang hasil rekamannya dianalisis menggunakan kedua metode tersebut. Hasil pengenalan rambu lalu lintas yang dianalisis dalam beberapa kondisi seperti jumlah sampel training, resolusi video, tingkat kecerahan sekitar, dan kecepatan kendaraan kemudian dibandingkan dan dianalisis tingkat akurasinya. Dari hasil percobaan didapat bahwa akurasi pengenalan metode GL lebih baik dibandingkan SVM yaitu dengan persentase masing-masing 95,56% dan 94,67%. ......This thesis discusses the comparative analysis of two traffic signs recognition system using Generative Learning (GL) and Support Vector Machine (SVM) methods, respectively. GL is a newly developed method in which the training samples are generated by varying samples based on certain parameters which makes it easier to the training images and produce better recognition result. SVM is a method that has been widely used which uses vector characteristics to separate objects from its background. Traffic signs are recorded using a video camera in a moving motorcycle and videos of them are analyzed using both methods. The accuracy of recognition results will be compared under some conditions, such as the number of training imageries, video resolutions, and lighting conditions, and vehicle’s speed. Recognition results showed that GL has better accuracy than SVM, with percentage of 95.56% and 94.67%, respectively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>