Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berisi catatan tentang teks Kidung Darmajati yang termuat pada naskah PNRI/KBG 104. Catatan meliputi cuplikan awal dan akhir teks, daftar pupuh, catatan umum, serta ringkasan alur cerita pupuh per pupuh. Catatan ini dibuat oleh R.Ng. Poerbatjaraka (atau stafnya) di Batavia. Naskah diterima oleh Pigeaud pada bulan Mei 1931."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CW.3-L 5.18
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Th. S. Martasudirja
"Serat Lagu Jawi Jilid III ini berisi titiraras, sekar, dan notasi gendhing (lagu) Jawa berjumlah 80 buah."
Surakarta: [publisher not identified], 1867-1937
BKL.1121-SS 35
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Hardjasasmita
"Buku ini berisi mengenai uraian pelajaran mengenai macapat dan bagaimana cara melagukannya. Patokan dalam membuat macapat dan melagukannya. Juga bisa mengerti akan makna lagu dari macapat tersebut. Diuraikan juga mengenai guru lagu, guru wilangan dari macapat. Disertai beberapa contoh jenis macapat."
Surakarta: Tjahaja, 1931
BKL.0080-SS 3
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini berisi sejumlah kidung (kidungan) dalam bahasa Jawa, antara lain: kidung panglela-lela, kidung para baureksa ing Surakarta. Buku ini dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: 1. Kidungan (umum); 2. Padahyangan; 3. Panglela-lela; 4. Pepujian."
Solo: S. Muliya, [date of publication not identified]
BKL.0082-SS 5
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Harjawiraga
"Buku ini terdiri dari 20 bab mengenai tembang, antara lain: pengertian tentang tembang, tentang guru dan guru wilangan, tataran seseorang yang akan nembang, mengenai teknik penggalan, kalimat, bahasanya, purwakanthi, kesusastraan, pemakaian pada, kalimat sandi pada awal tembang, wangsalan, guritan, sandi asma, candra, sangkala, dan lain-lain."
Weltevreden: Bale Pustaka, 1926
BKL.0500-SS 12
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berjudul Pethikan Serat Centhini (h.i, sampul, punggung), namun dalam teks petikan itu hanya ditemukan dalam beberapa pupuh saja. Naskah ini adalah naskah majemuk yang berisi bermacam-macam teks, seperti petikan beberapa tulisan tertentu, primbon, sejarah dan lain-lain. Rincian isinya adalah sebagai berikut: I petikan Serat Centhini (h.1-9). Teks ini mengisahkan ajaran Jamal Jamil kepada penghulu Basarudin agar betah sahwat, mendapat keturunan, dan berbagai persyaratan mengolah sawah. Petikan terdiri atas tiga pupuh, sebagai berikut: (1) dhandhanggula; (2) girisa; (3) pucung. 2. Teks pawukon (h.52-60), menerangkan watak Wuku 30 beserta bahaya dan cara menghindarinya. Teks ini terdiri atas 32 bait tembang dhandhanggula, dimulai dengan 'Wasi Wregasana ambadhidhig, mathemumuk mesem sarwi mojar.'' 3. Teks primbon (h.61-65) berisi hitungan mengenai cara membuat berbagai macam pagar (petangan). Teks ini terdiri dari 15 bait tembang dhandhanggula, dimulai dari 'Sinekaraning wong kang akardi, ing pomahan dipun estokena yen garap pager. 4. Petikan Serat Rama (h.68-112), menceritakan ketika Rama mengajari Wibisana tentang bagaimana menjadi pemimpin yang bijaksana. Cerita berlanjut hingga Dewi Sinta membakar diri. Cerita berakhir dengan dialog Rama dengan dua orang raja tentang kedudukan dan arti empat macam tekad, yakni brata, sopana, yakti, waskitha. Teks terdiri atas 7 pupuh sebagai berikut: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) kinanthi; (4) asmarandana; (5) sinom; (6) pangkur; (7) dhandhanggula. 5. Teks primbon (h.115-117), berisi perhitungan mengenai kedudukan rijal pada tiap-tiap hari (petangan). Teks ini menggunakan tembang maskumambang yang terdiri dari 14 bait, dimulai dengan 'Lamun dinten Ngakat Rijalolah gaib, kidul leres genya. 6. Petikan Serat Centhini (h. 117-164), menceritakan saat Amongraga memberi wejangan kepada istrinya Ken Tambangraras dan adiknya Jayengraga. Cerita berlanjut hingga Amongraga mengajarkan berbagai ilmu rasa. Petikan terdiri atas empat pupuh, sebagai berikut: (1) jurudemung; (2) dhandhanggula; (3) sinom; (4) dhandhanggula. 7. Petikan Serat Menak (h.165-176), menceritakan saat Raja Gulangge bertempur dengan Wong Agung. Dua pupuh, yaitu: (1) gambuh; (2) sinom. 8. Teks Sejarah Dalem Pakubuwana X (h. 177-194), menceritakan garis keturunan PB X dimulai dari Raja Majapahit terakhir Prabu Brawijaya. Teks terdiri atas jiga pupuh, Sebagai berikut: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) dhandhanggula. 9. Teks Musyawaratan Para Wali (h. 195-235), berisi berbagai hal perdebatan filosofis Islam, diawali oleh Seh Malaya dilanjutkan oleh Sunan Giri, Sunan Geseng, Sunan Cirebon, Sunan Ampel, Sunan Kudus, Sunan Prawata dan Seh Maulana Magribi. Teks terdiri atas delapan pupuh, sebagai berikut: (1) sinom; (2) dhandhanggula; (3) maskumambang; (4) durma; (5) kinanthi; (6) pangkur; (7) pucung; (8) dhandhanggula. 10. Teks primbon dikutip dari Serat Centhini (h.235-237), berisi ajaran Nabi Muhammad kepada anaknya Siti Fatimah dan Sayidina Ali tentang saat baik dan buruknya bersanggama. Teks ini dimulai dengan tembang sinom terdiri dari 14 bait, cuplikan bait awalnya sebagai berikut, 'Kadis saresmi sekar sinom, sinekaran roning kamal.'' Menurut keterangan pada h.l 14, disebutkan bahwa Serat Pethikan Warni-warni ini merurjakan milik R.M.Ng. Brajakusuma, seorang panewu kabayan di Surakarta, namun keterangan mengenai penyalin atau saat penyalinan tak ditemukan. Naskah disalin dalam dua jenis kertas yang berbeda namun tampaknya berasal dari kertas produksi awal abad ke-20. Teks pemah diringkas oleh Mandrasastra pada bulan April 1932. Pigeaud menda-patkan naskah ini dari seorang Tn. van der Gracht pada tanggal 16 Desember 1929. Ringkasan teks yang dibuat oleh Mandrasastra juga dimikrofilm, sebagai lampiran keterangan naskah. Pada sampul luar juga terdapat keterangan mengenai isi teks, berikut halamannya. Selain teks-teks pokok di dalam naskah ini juga terdapat beberapa catatan tambahan. Di antaranya menyebutkan tentang keinginan seorang bernama Mangunwiharja untuk masuk dalam perkumpulan Sukalegawa (h.i), catatan menge-nai laporan rapat dan pengeluarannya (h.ii,iii), dan catatan jalannya persidangan (h.242, 244-245). Semua keterangan itu menyebutkan bahwa R.M.Ng. Brajakusuma adalah pemimpin dari perkumpulan Sukalegawa."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.75-NR 65
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks sebanyak 20 tembang yang dipetik dari berbagai cerita, yaitu: 1. Mengenai karawitan; 2. Pethikan dari serat Rama; 3. Pethikan dari serat Baratayuda; 4. Serat Menak; 5. Wulangreh; 6. Serat Wedhatama; 7. Langen Swara; 8. Serat manuwa; 9. Srikandhi maguru manah; 10. Cekel Endralaya; 11. Nabi Yusup; 12. Serat cemporet; 13. Serat centhini; 14. Pranacitra; 15. Mintaraga; 16. Serat nala; 17. Serat wulanan pusaka Jawi; 18. Dewa Ruci; 19. Serat rangsang tuban; 20. Kancil. Asal koleksi R. M. Tanojo."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SS.5-KS 64
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Tedjohadisumarto
"Buku Mbombong Manah jilid V ini berisi lagu-lagu (sekar gendhing) khususnya berisi gerongan. Lagu-lagu tersebut ditujukan untuk para pembaca yang hendak belajar “nyekar” (seni suara) bukan belajar “gendhing”."
Jakarta: Djambatan, 1958
BKL.1130-SS 38
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Tedjohadisumarto
"Buku ini berisi lagu-lagu yang digolongkan sebagai “sekar ageng”. Lagu-lagu tersebut ditujukan bagi murid-murid kelas V dan VI sekolah rakyat (SD). Disajikan mulai dari lagu yang pendek (lampah alit) hingga yang lebih panjang (lampah ageng)."
Jakarta: Djambatan, 1958
BKL.1129-SS 37
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Tedjohadisumarto
"Buku ini menyajikan lagu-lagu yang digolongkan dalam “sekar macapat” dan “sekar tengahan”. Lagu-lagu tersebut ditujukan bagi murid kelas III dan IV sekolah rakyat (SD)."
Jakarta: Djambatan, 1958
BKL.1128-SS 36
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>