Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Naskah lontar ini memuat teks yang diawali dengan panangkep sarwa mawisesa dan sarwa leyak (h.1-3), yaitu uraian tentang penakut segala kesaktian dan leyak sakti berdasarkan keputusan Betari Durga yang dilakukan pada Selasa Kliwon, lengkap dengan mantra dan rerajahannya. Dilanjutkan tentang mantra-mantra tentang pangurip sabda (4-5); Aji panulak (5a); pangataksu (5b); rare kadadak (6a); pangesengan gering (sakti) dan pangastawan bayu terhadap orang yang tertimpa sakit (6b); dan pangalah gering (7a). Teks diakhiri dengan uraian tambasaluwiring ngantakin panes (8b), yaitu obat dari segala penyebab sakit panas. Sarananya daun candi lata, daun kacubung kasyan dan bawang adas. Kaki si penderita dioles dengan daun candi lata ditambah bawang, garam dan arang, kemudian tiga batang pelepah byah diikat dengan benang sri datu lalu dibakar (tambus). Semua diolah sedemikian rupa sehingga menjadi loloh. Pada h.5a dan 6a, teks hanya digosok dengan warna hitam dan belum dibersihkan sebagaimana lempir-lempir yang lain sehingga tambak agak kotor. Sedangkan di balik sampul depan terdapat juga judul naskah, ditulis tangan memakai tinta merah. Informasi penulisan maupun penyalinan naskah ini tidak ditemukan dengan jelas.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.34-LT 257
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Lontar Bali ini memuat judul Usada, menguraikan segala macam penyakit, bahan-bahan obatnya, serta tatacara pengobatannya secara tradisional. Ada yang berupa ramuan dari beberapa bahan obat tradisional yang diulek (berupa bureha) dan dioleskan pada bagian yang sakit, ada dengan cara sembur, minum loloh (ramuan cair), dan beberapa menggunakan mantra. Jenis-jenis penyakit yang disebutkan dalam naskah ini di antaranya: panas, semakin kurus, disengat kelabang, moro, maluang, rematik, rumpu, uyang, sakit prana, buh, panas dingin, panuwed, segala tiang dan lain sebagainya. Semuanya ini dapat diobati, sembur, maupun dengan cara minum loloh. Lempir awal dari naskah atau awal penulisan naskah tidak ada. Pada sisi kanan naskah terdapat cuplikan-cuplikan singkat yang menyebabkan nama-nama penyakit yang keterangannya diuraikan pada tiap-tiap teks di mana cuplikan itu berada. Informasi penulisan teks maupun penyalinan naskah ini tidak ditemukan.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.143-LT 262b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Lontar asal Bali ini berisi teks berjudul usada keling, menguraikan bermacam-macam nama penyakit (tiwang), penyebabnya, dan pengobatannya secara tradisional dengan menggunakan sarana-srana khusus yang bersifat tradisional lengkap dengan mantra-mantranya. Antara lain disebutkan nama-nama penyakit seperti: tiwang bumi (bengkak dalam perut), tiwang jawat (gatal pada badan), tiwang susu (berdenyut-denyut pada tubuh), tiwang nuju angin (berkunang-kunang pada mata), dan lain sebagainya. Di tengah-tengan teks terdapat keterangan tentang obat dan mantra dari segala tiwang, dan disebutkan ada satu jenis tiwang yang sangat berbahaya bernama tiwang dongkang atau tiwang dopang. Ciri-ciri tiwang ini adalah sakit pada pinggang sampai melengkung dan selama tiga malam penderita pasti dan tidak dapat terobati. Teks dilanjutkan dengan bentuk-bentuk pengobatan lainnya seperti: panuwed, tutuh hidung, loloh (sejenis ramuan yang diminun), rerajahan, pemancut guna bebai lan pemedi, pematuh alas angker serta mengalahkan setra aeng angker. Diakhiri dengan ajaran Sanghyang Sarwa Griguh sehubungan dengan pengobatan secara tradisional dengan segala tata cara dan sarana yang ada didalamnya. Halaman 1-3 hilang dari naskah ini. Uraiannya dimulai dari h.4-52. Kemungkinan besar halaman/lempir yang tak termuat ini berisikan uraian pendahuluan naskah atau mungkin juga merupakan uraian lain dari judul ini (?).
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.144-LT 177
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Teks berisi aneka macam catatan yang diambil dari berbagai sumber, baik berupa tulisan maupun perorangan. Catatan-catatan tersebut menguraikan: 1) ramuan obat; untuk sakit panas, sakit perut, sakit kepaka, telinga bengkak, telinga tuli, sakit mata, sakit gigi, mimisen, segu, sakit batuk dan asma, sekel (urat yang mekar), bisul, kurap, bubul, pathek, kadhas, bidur, gatal-gatal, luka (tertusuk, terkena pisau, terbentur, kena api, kena air panas, terjatuh), terkilir, penyakit ?perempuan?, kencing batu, jengkolen, anyang-anyangen, sakit ?raja singa?, cacingan, kensing manis, obat sesudah melahirkan, obet saat menyusui, sakit encok, membersihkan darah, penawar mabuk minuman keras, penawar mabuk laut, penawar candu atau tembakau, jamu gadhung (untuk membersihkan darah), untuk menjarangkan kelahiran (bagi laki-laki), obat kuat lelaki, bermacam-macam penawar racun; 2) manfaat bagian tubuh hewan (diambil dari kitab kayatul kewan); 3) aneka macam resep seperti cara memotong botol, membasmi kutu busuk, mengawetkan kayu, menghilangkan noda, memegang besi yang sedang ditempa; 4) nama tanaman yang yang biasa digunakan sebagai obat (trena usada). Naskah ini merupakan salinan ketikan dari naskah KBG 609. Naskah induk itu disalin oleh R. Sutaprawira, seorang Patih Tegal (h.i). Staf Pigeaud menyalin naskah induk tersebut pada tanggal 4 Mei 1928, di Surakarta. Naskah salinan sebanyak dua eksemplar itu kini tersimpan dikoleksi FSUI ini, berciri A 6.01a dan b. Hanya ketikan asli (a) yang dimikroflim.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.16-A 6.01a-b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Catatan dan salinan yang disusun oleh J.W. van Dapperen pada tahun 1936, semuanya tentang obat-obat tradisional Jawa. Naskah terdiri atas beberapa bagian, yaitu: 1. Bab pertama berisi bahasa Belanda, berisi sebuah daftar alfabetis dari obat-obatan rahasia yang sering dipakai; 2. Dari hlm. 16-27 terdapat daftar bahan-bahan beracun yang dapat diolah untuk obat manusia. Sumber bagian ini pun tidak dijelaskan; 3. Bab berikutnya terpisah dalam beberapa bagian (29-37, 46, 60, 65-90), karena kesalahan penjilidan. Teks berbahasa Jawa dan Belanda menerangkan tentang ramuan resep untuk aneka macam penyakit; 4. Bab 3 di atas disisipi dengan teks lain yang sangat mirip, mengambil dari KBG 147 (hlm.38-45); 5. Daftar aldabetis nama-nama penyakit dalam bahasa Jawa, sebagaimana disebutkan dalam KBG 147 (hlm.60-61); 6. Catatan lepas dari van Dapperen (64-65); 7. Daftar alfabetis nama-nama penyakit dalam bahasa Jawa, sebagaimana disebutkan dalam KBG 219 (hlm.91-92); 8. Daftar alfabetis nama tetumbuhan yang disebutkan dalam KBG 219 (hlm.93-95). Untuk naskah lain karya van Dapperen, lihat FSUI/BA.147 dan LL.54a-b.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LL.41-B 48.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Buku ini mengambil sumber dari kitab primbon Betal jemur. Adapun isinya adalah menerangkan kegunaan dari burung pelatuk, bulus dan jamu-jamuan yang berasal dari akar-akar tumbuh-tumbuhan, daun-daunan, rempah-rempahan, sayuran dan lain-lain.
Yogyakarta: Mahadewa, 1942
BKL.0062-PR 8
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi-Djama
Abstrak :
Buku ini adalah petikan dari primbon Jawa yang memuat obat-obatan (jamu) bagi para wanita, antara lain berupa: jamu agar dikasihi oleh pris; jamu bagi wanita yang ingin mempunyai anak; jamu bagi orang yang hamil dan setelah melahirkan putra dan sebagainya.
Yogyakarta: Toko Buku Mahadewa, 1940
BKL.0283-PR 14
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
McIntyre, Anne
London: Gaia Books, 1994
615.882 MCI c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah ini merupakan kumpulan teks dari beberapa orang penyalin; penulisan sebagian menggunakan aksara pegon, sebagian lagi aksara Jawa, dan aksara Bugis (dua halaman). Adapun isi teks ini adalah: ramuan berbagai macam obat-obatan dan jamu, seperti obat untuk sariawan, sakit perut, cacingan, obat untuk mendapat anak bagi wanita, dan lain-lain (h.1); pertanda untuk jenis-jenis tanah (30); watak-watak bulan yang baik (3); kegunaan ayat-ayat Al-Quran berkaitan dengan mantra-mantra dan ajaran mistik Islam (33); mantra dan rajah (46); ajaran Islam tentang shalat (49); cuplikan Serat Menak ketika Ratu Kubarsi sedang berperang menuju Medayin (61); perhitunagn angka (81); mantra-mantra (83). Teks menak yang terdapat pada h.77-61 (penomoran halaman terbalik karena mengikuti bagian pokok naskah yang beraksara Arab), ternyata lain versinya dengan karanga Yasadipura I yang terkenal dan sudah beberapa kali terbit. Daftar pupuh untuk fragmen teks Menak sebagi berikut: 1) pangkur; 2) gambuh; 3) kinanthi; 4) girisa; 5) gambuh; 6) pangkur; 7) pucung; 8) sinom. Data mengenai penyalinan naskah ini tidak ada. Pigeaud memperolehnya di Surakarta pada tahun 1935.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.62-NR 299
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah ini merupakan ringkasan yang dibuat oleh Mandrasastra pada bulan Mei 1931. Naskah yang diringkas semula berkode NR.122, tetapi kini telah hilang dari koleksi FSUI, tinggal ringkasan ini saja. Dari ringkasannya diketahui, naskah yang hilang berisi berbagai teks ajaran, diantaranya tentang munculnya lintang kemukus, bahan-bahan pembuat jamu, teka-teki suatu ngelmu, dan lain-lain. Selain itu dalam teks ini juga terdapat babad bangun tapa, ialah sejarah singkat mengenai kehidupan PB VI, sejak kecil hingga ia dibuang ke Ambon karena membantu pemberontakan Pangeran Dipanagara. Teks diakhiri dengan uraian mengenai berbagai jamu, rajah beserta kegunaannya, dan kata-kata sengkalan. Penyalinan naskah asli diduga dilakukan setelah tahun1917, karena menurut keterangan di dalam ringkasan ini disebutkan pada tahun 1917 telah diadakan peringatan ketika PB X berkunjung ke Desa Sima berziarah ke makam leluhur dalem. Tahun 1917 inilah data termuda tentang suatu peristiwa yang dicatat oleh penulis. Keterangan mengenai penyalin tidak dijumpai sama sekali dalam ringkasan ini. Menurut Pigeaud pemilik naskah ini diidentifikasi dalam judul: atmadikara.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.153-NR 122
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>