Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Novi Sri Wahyuni
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktus bahasa yang digunakan pada tradisi lisan lawas Sumbawa pada tataran morfologi, sintaksis, dan kata kunci yang digunakan pada lawas religi. Lawas adalah jenis puisi tradisional khas Samawa (Sumbawa) yang masih digunakan sampai saat ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data, desain linguistik yang ditemukan pada lawas-lawas religi adalah penggunaan morfem afiks tu (kita) yang mengemban fungsi sebagai subjek. Lawas-lawas religi terdiri dari frasa, klausa, dan kalimat. Selain itu, penggunaan afiks mo yang merupakan salah satu ciri khas ragam lisan masyarakat Sumbawa yang juga sering digunakan dalam karya sastra Sumbawa. Penelitian ini juga mengungkapkan kata kunci pada lawas religi yang menjadi ciri khas pada korpus lawas religi. Kekhasan yang terdapat pada lawas religi mencerminkan topik apa yang jadi pembahasan utama dalam lawas religi.
This thesis aims to identify the language structure at the level of morphology, syntax, and keywords that used in lawas as oral tradition of Sumbawa culture. Lawas is a type of traditional Samawa (Sumbawa) poetry that is still used today. The method used in this study is qualitative. Based on the results of data analysis, the linguistic design found in lawas religion is the use of tu (we) as affix that carries the function as the subject. Besides, the use of affix mo which is one of the characteristics of the oral variety of Sumbawa people and also often used in Sumbawa literary works. The structure of lawas religion consists of phrases, clauses, and sentences. This research also reveals keywords in lawas. The peculiarities that exist in lawas reflect what topics are the main discussion in lawas as the oral tradition.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52969
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Pada suku bangsa Samawa, Nusa Tenggara Barat, mempunyai kebiasaan yang unik sebagai warisan budaya yang dimulai terjadi sepuluh ribu tahun yang lampau, yaitu tradisi Nganyang. Penyelenggaraan tradisi ini untuk memenuhi kebutuhan hidup berupa bahan makanan daging rusa. Tradisi Nganyang dengan melibatkan penganyang anjing kampung yang terlatih baik secara fisik maupun mistik. Tradisi ini tidak sengaja berfungsi secara ekonomi, namun juga secara sosial, konversi alam, dan pembentukan karakter. Jika ditelusuri lebih mendalam tradisi ini mampu memaknai pada aspek kehidupan pendukungnya seperti makna keagamaan dan spiritual, pembentukan toleran dan keseimbangan ekologi khususnya terhadap Satwa Rusa.
JNANA 18:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library