Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Tri Mardjoko
"Perdagangan dunia dalam era WTO, APEC, AFTA, membawa persaingan yang semakin ketat, baik di pasar global dengan sesama eksportir, maupun di pasar domestik menghadapi barang impor. Meskipun mengkhawatirkan pihak yang selama ini mendapat proteksi, perdagangan bebas sebenarnya memberikan lebih banyak peluang perluasan pasar ekspor. Indonesia menandatangani ketiga kesepakatan itu sehingga pelaku bisnis harus siap berkompetisi dan pihak pemerintah harus siap dengan kebijakan yang mendukung. Tantangan ini sangat berat akibat adanya hambatan domestik maupun di pasar ekspor, tetapi perlu terus diupayakan pemerintah dan dunia usaha, karena devisa ekspor merupakan sumberdaya utama bagi pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk menelaah dimana sebenarnya posisi Indonesia dan peran pemerintah dalam meningkatkan ekspor ditengah persaingan pasar bebas, maka penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan kebijakan pemerintah, perilaku perusahaan dan kinerja ekspor. Dengan kajian ini diharapkan didapat acuan bagi kebijakan pemerintah, dan acuan bagi perilaku eksportir yang mendukung kinerja ekspor nasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelaahan literatur dengan mengkaji faktor-faktor pendukung dan penghambat kinerja ekspor yang telah diteliti sebelumnya. Berdasarkan referensi, kebijakan pemerintah erat kaitannya dengan perilaku perusahaan, sedangkan perilaku tersebut mempengaruhi kinerja ekspor perusahaan yang secara agregat merupakan kinerja ekspor nasional. Perilaku perusahaan yang dikaji di dalam penelitian ini dikembangkan dan kajian Barringer et al (1996), yang meliputi, perilaku kewirausahaan, perencanaan ekspor, sikap penghambat ekspor, dan orientasi global. Perilaku tersebut dikaji hubungannya dengan kebijakan pemerintah melalui sub-variabel terukur dari keempat variabel dimaksud dan selanjutnya, dikaji pengaruh 4 perilaku tersebut terhadap kinerja ekspor perusahaan. Sub-variabel dari masing-masing perilaku diberi skala Likert 1-5 untuk mengukur pendapat responden. Pengumpulan data dilakukan dengan mengirimkan kuesioner kepada responden eksportir di Indonesia secara cluster random sampling.
Penelitian ini memberikan kontribusi kepada perkembangan ilmu pengetahuan di bidang administrasi yang meliputi : pengkajian variabel yang sudah diteliti para ahli untuk diterapkan di Indonesia, penambahan orientasi global sebagai variabel dependen, dan pengukuran hubungan kebijakan pemerintah, perilaku perusahaan dan kinerja ekspor di dalam satu model. Barringer mengkaji hubungan variabel dependen dan independen satu demi satu, sedangkan penelitian ini menguji semua variabel sekaligus dan simultan dengan Structural Equation Model (SEW} dan bantuan program komputer Linear Structural Relation (LISREL).
Didapat temuan bahwa kebijakan pemerintah hanya mempengaruhi perilaku perencanaan ekspor perusahaan. Komitmen pemerintah terhadap tahapan waktu dan penghapusan proteksi perdagangan secara bertahap, diikuti oleh proses penyesuaian diri para eksportir dalam mengantisipasi tantangan dan peluang setiap agenda liberalisasi perdagangan global dan dampaknya terhadap usahanya. Kebijakan pemerintah tidak secara signifikan mempengaruhi perilaku kewirausahaan, perilaku penghambat ekspor, dan perilaku orientasi global. Padahal, ketiga perilaku perusahaan tersebut berdasarkan sejumlah teori, terkait erat dengan kebijakan pemerintah.
Temuan kedua, kinerja ekspor perusahaan ternyata dipengaruhi oleh perilaku perencanaan ekspor dan perilaku penghambat ekspor. Perencanaan ekspor umumnya mengikuti mekanisme transaksi internasional dengan jadwal ekspor periodik yang erat kaitannya dengan kinerja ekspor. Perilaku penghambat ekspor merupakan persepsi tentang ekspor yang rumit, riskan, dan tidak pasti, sehingga menjadi hambatan nyata di pasar yang perlu ditanggulangi dengan program transparansi pasar.
Implikasi teori dari kajian ini diantaranya adalah konfirmasi tentang pengaruh kebijakan pemerintah terhadap kinerja ekspor perusahaan melalui pembinaan, dukungan dan arahan dalam perencanaan ekspor. Sedangkan implikasi kebijakan pemerintah meliputi peningkatan efisiensi transaksi domestik, membangun rasa percaya din eksportir dengan penyederhanaan prosedur ekspor, membangun infrastruktur perdagangan luar negeri yang efisien sehingga memberikan kemudahan lalulintas barang, devisa, dan informasi bagi kegiatan ekspor Indonesia."
2002
D468
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parewangi, Andi Muh. Alfian
"Matriks Perdagangan Internasional (MIT) menggambarkan keseimbangan jaringan perdagangan internasional dari seluruh negara. Alat analisis ini memungkinkan kita untuk menganalisis paling tidak 2 tujuan dari tesisi ini; pertama, mengukur tingkat saling ketergantungan antara ekonomi melalui jaringan perdagangan internasional, dan kedua, melakukan simulasi dampak pertumbuhan satu atau sekelompok ekonomi terhadap ekonomi lainnya. Hal ini akan memberikan gambaran bagaimana strukutur perekonomian dan perdagangan dunia mempengaruhi distribusi dampak pertumbuhan tersebut MIT menghasilkan paling tidak 5 besaran kuantitatif yang menjadi pedoman analisis yakni, (i) trade linkage, (ii) field of influence, (iii) multiplier product matrix, (iv) multiplier yang dapat didekomposisi menjadi direct import requirement, indirect import reguirement, internal dan external propagation, dan (v) simulasi net foreign balance. Dengan menggunakan data 178 negara, hasil pertama penelitian ini mengkonfirmasi posisi teratas Singapura dan Malaysia diantara negara anggota ASEAN lain dalam perdagangan internasional. Kedua, hasil penelitian ini juga menunjukkan peran besar Amerika Serikat dan Jepang sebagai partner dagang penting untuk ASEAN. Ketiga, penelitian ini menunjukkan bahwa dampak pertumbuhan ekonomi di negara diluar ASEAN yang dinikmati oleh wilayah ASEAN ternyata jauh lebih kecil dibandingkan dampak pertumbuhan wilayah ASEAN yang dirasakan oleh negara-negara non-ASEAN. Kesimpulan keempat yang diperoleh dari perbandingan beberapa titik waktu analisis menunjukkan bahwa penyaluran dampak krisis ke negara lain, sangat tergantung pada pola perdagangan yang ada. Temuan ini memberikan beberapa implikasi cukup mendasar yakni (i) perlunya mempertimbangkan efek distribusi keuntungan perdagangan dalam pemilihan mitra dagang, (ii) pentingnya meningkatkan kapasitas produksi domestik untuk memenuhi permintaan domestik dan asing, perluasan wilayah pemasaran, pengurangan hambatan dan biaya non ekonomi serta (iii) perlunya upaya peningkatan keterbukaan dan peran Indonesia sebagai negara penghubung dalam jaraingan perdagangan global.
The Matrix of International Trade describse the global trade linkage. The tools allow us to analyze the interdependency between economy and to simulate the impact of the economic growth. MIT provide 5 quantitative measurement namely (i) trade linkage, (ii) field of influence, (iii) multiplier product matrix, (iv) multiplier which can be decomposed into direct and indirect import requirement, internal and extemal propagation, and (v) simulation of the net foreign balance. The model is applied on the data set of 178 countries. Based on the 5 measurement aboves, our first conclusion is confonning the largest role of Singapore and Malaysia among other ASEAN member in inteniaiional trade. Second, we also conform the role of United States and Japan as the largest trading partner for ASEAN. Third, our result shows that the advantage received by non-ASEAN countries from the ASEAN growth is much larger than what ASEAN receive from the equal growth of the non-ASEAN countries. Fourth, the magnitude of the economic crisis transmitted to certain countries depends on the pattern of the global trade network. These results leads to at least 5 policy implication; (i), it is important to consider the gain of trade distribution on choosing the trading partner, (ii), it is important to increase the domestic capacity, to enlarge the market, and to reduce the trade barrier, (iii) we need to increase the role as connecting (hub) country in the global trade network."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26447
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Parewangi, Andi Muh. Alfian
"Matriks Perdagangan Internasional (MIT) menggambarkan keseimbangan jaringan perdagangan internasional dari seluruh negara. Alat analisis ini memungkinkan kita untuk menganalisis paling tidak 2 tujuan dari tesisi ini; pertama, mengukur tingkat saling ketergantungan antara ekonomi melalui jaringan perdagangan internasional, dan kedua, melakukan simulasi dampak pertumbuhan satu atau sekelompok ekonomi terhadap ekonomi lainnya. Hal ini akan memberikan gambaran bagaimana strukutr perekonomian dan perdagangan dunia mempengaruhi distribusi dampak pertumbuhan tersebut. MIT menghasilkan paling tidak 5 besaran kuantitatif yang menjadi pedoman analisis yakni, (i) trade linkage, (ii) field of influence, (iii) muiliplier product matrix, (iv) multiplier yang dapat didekomposisi menjadi direct import requirement, indirect import requirement, internal dan external propagation, dan (v) simulasi net foreign baiance. Dengan menggunakan data 178 negara, hasil pertama penelitian ini mengkonfirmasi posisi teratas Siangapura dan Malaysia diantara negara anggota ASEAN lain dalam perdagangan internasional. Kedua, hasil penelitian ini juga menunjukkan peran besar Amerika Serikat dan Jepang sebagai partner dagang penting untuk ASEAN. Ketiga, penelitian ini menunjukkan bahwa dampak pertumbuhan ekonomi di negara diluar ASEAN yang dinikmati oleh wilayah ASEAN ternyata jauh lebih kecil dibandingkan dampak pertumbuhan wilayah ASEAN yang dirasakan oleh negara-negara non-ASEAN. Kesimpulan keempat yang diperoleh dari perbandingan beberapa titik waktu analisis menunjukkan bahwa penyaluran dampak krisis ke negara lain, sangat tergantung pada pola perdagangan yang ada. Temuan ini memberikan beberapa implikasi cukup mendasar yakni (i) perlunya mempertimbangkan efek distribusi keuntungan perdagangan dalam pemilihan mitra dagang, (ii) pentingnya meningkatkan kapasitas produksi domestik untuk memenuhi permintaan domestik dan asing, perluasan wilayah pemasaran, pengurangan hambatan dan biaya non ekonomi serta (iii) perlunya upaya peningkatan keterbukaan dan peran Indonesia sebagai negara penghubung dalam jaringan perdagangan global.

The Matrix of International Trade describse the global trade linkage. The tools allow us to analyze the interdependency between economy and to simulate the impact of the economic growth. MIT provide 5 quantitative measurement namely (i) trade linkage, (ii) field of influence, (iii) multiplier product matrix, (iv) multiplier which can be decomposed into direct and indirect import requirement, internal and extemal propagation, and (v) simulation of the net foreign balance. The model is applied on the data set of 178 countries. Based on the 5 measurement aboves, our first conclusion is conforming the largest rofe of Singapore and Malaysia among other ASEAN member in intemational trade. Second, we also conform the role of United States and Japan as the largest trading partner for ASEAN. Third, our result shows that the advantage received by non-ASEAN countries from the ASEAN growth is much larger than what ASEAN receive from the equal growth of the non-ASEAN countries. Fourth, the magnitude of the economic crisis transmitted to certain countries depends on the pattern of the global trade network. These results leads to at least 5 policy implication; (i), it is important to consider the gain of trade distribution on choosing the trading partner, (ii), it is important to increase the domestic capacity, to enlarge the market, and to reduce the trade barrier, (iii) we need to increase the role as connecting (hub) country in the global trade network."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26922
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Astrie Nurcahyati Ayuningrum
"Skripsi ini membahas mengenai fasilitas pembiayaan transaksi marjin yang diberikan oleh perusahaan efek terhadap nasabahnya Transaksi marjin ini mempunyai mekanisme tersendiri yang telah diatur didalam Peraturan Bapepam LK No V D 6 Tahun 2008 Berdasarkan penelitian yang bersifat deskriptif analitis ini ditemukan adanya pelanggaran didalam mekanisme transaksi marjin terutama didalam mekanisme penjualan paksa force sell Pelanggaran tersebut berdampak merugikan berbagai pihak seperti investor dan perusahaan efek dan juga Bapepam LK selaku pengawas di bidang Pasar Modal Hasil dari penelitian menunjukan bahwa terhadap kerugian yang ditimbulkan oleh perusahaan efek atas pelanggaran yang dilakukan dapat diminta pertanggungjawabannya sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

This thesis discuss about margin trading facility which provided by Securities Companies for their investor Margin trading has its own mechanism which regulated in Bapepam LK Regulation No V D 6 year 2008 Based on this descriptive analytical study author has found violation in margin trading mechanism especially in force sell mechanism That violation make disadvantage to some parties such as investor Securities Company and Bapepam LK as the regulatory organization in Indonesia capital market The results of research has shown that the losses incurred by Securities Company in margin trading can be held responsible in accordance with the legislation in force."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mashita Deafitri
"[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perubahan satuan perdagangan (lot size) dan fraksi harga (tick size) memberikan pengaruh yang positif terhadap likuiditas Bursa Efek Indonesia yang diukur dengan volume perdagangan, value of transaction, dan frekuensi di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan melakukan transaksi selama periode yang ditentukan oleh peneliti yaitu dimulai dari tanggal 11 November 2013 sampai dengan 3 Maret 2014 dengan membagi waktu penelitian menjadi 4 periode yaitu t-10 t+10, t-20 t+20, t-30 t+30 dan t-40 t+40. Metode penelitian yang digunakan adalah eksplanatif dan dengan teknik analisis paired t-test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada keempat periode uji, volume perdagangan, value of
transaction dan frekuensi meningkat secara signifikan setelah terjadinya perubahan satuan perdagangan (lot size) dan fraksi harga (tick size). Sehingga jika likuiditas bursa diukur dengan volume perdagangan, value of transaction dan frekuensi maka perubahan satuan perdagangan (lot size) dan fraksi harga (tick size) dapat meningkatkan likuiditas Bursa Efek Indonesia.

This study aims to determine whether changes in trading unit (lot size) and tick size provide a positive effect on liquidity in Indonesian Stock Exchange, as measured by the increased volume of trade, the value of transaction, and the frequency at the Indonesian stock exchange. The sample used in this study are all companies that listed on the Indonesia Stock Exchange and make transactions during the period specified by the researchers that begins on November 11, 2013 until March 3, 2014 and devide the study into four time periods: t-10 t+10, t-20 t+20. t-30 t+30 and t-40 t+40. This research method using an explanative and used analytical techniques paired t-test. Result from this study indicate that in fourth test period, the volume of trade, value of transaction and the frequency increased significantly after the change of trading unit (lot size) and a fraction of the price (tick size). As the result we can conclude that if the liquidity of the stock measured by trading volume, value of transaction and the frequency of the stock exchange, than a change in trading unit (lot size) and tick size can improve the liquidity of the stock., This study aims to determine whether changes in trading unit (lot size)
and tick size provide a positive effect on liquidity in Indonesian Stock Exchange,
as measured by the increased volume of trade, the value of transaction, and the
frequency at the Indonesian stock exchange. The sample used in this study are all
companies that listed on the Indonesia Stock Exchange and make transactions
during the period specified by the researchers that begins on November 11, 2013
until March 3, 2014 and devide the study into four time periods: t-10 t+10, t-20
t+20. t-30 t+30 and t-40 t+40. This research method using an explanative and used
analytical techniques paired t-test. Result from this study indicate that in fourth
test period, the volume of trade, value of transaction and the frequency increased
significantly after the change of trading unit (lot size) and a fraction of the price
(tick size). As the result we can conclude that if the liquidity of the stock
measured by trading volume, value of transaction and the frequency of the stock
exchange, than a change in trading unit (lot size) and tick size can improve the
liquidity of the stock]
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raffisal Adiba Damanhuri
"Laporan magang ini membahas mengenai analisis penentuan trading limit [R1], pemberian fasilitas pembiayaan transaksi saham dan fasilitas repo saham khususnya terhadap nasabah ritel di PT. CIMB Securities Indonesia PT. CSI . PT. CIMB Securities Indonesia memiliki framework [R2] dalam penentuan trading limit, pemberian fasilitas pembiayaan transaksi saham, dan fasilitas repo saham kepada nasabah ritelnya. Analisis yang dilakukan melalui penelaahan Standar Operasional Prosedur perusahaan yang berkaitan dengan Trading Limit,[R3] Fasilitas Pembiayaan Transaksi Saham, dan Fasilitas Repo Saham yang tertuang dalam Credit Control Policies and Procedures PT. CIMB Securities Indonesia. Selain itu hasil analisis juga mengacu kepada hasil pemeriksaan oleh Bursa Efek Indonesia terhadap PT. CIMB Securities Indonesia selaku angota bursa. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa pada proses penentuan trading limit, pemberian fasilitas pembiayaan transaksi saham, dan fasilitas repo saham masih terdapat beberapa hal yang belum sesuai dengan Standar Operasional Perusahaan dan diperlukannya peningkatan kualitas manajemen risiko di PT CIMB Securities Indonesia. [R1]Cetak miring [R2]Cetak miring [R3]Cetak miring.

This report discusses the analysis of the determination of trading limit, the provision of financing facility of stock transaction and repo stock facility mainly to the retail customer in PT. CIMB Securities Indonesia. PT. CIMB Securities Indonesia has a framework for determining trading limits, providing share financing facilities and repo share facilities to the retail customers. Analysis conducted through the review of Standard Operating Procedures of the Company related to Trading Limit, Financing Facility of Stock Transaction, and Repo Share Facility as stipulated in Credit Control Policies and Procedures PT. CIMB Securities Indonesia. In addition, the results of the analysis also refer to the results of the examination by the Indonesia Stock Exchange against PT. CIMB Securities Indonesia as a member of the stock exchange. Based on the result of the analysis, it can be concluded that in the process of determining the trading limit, the provision of financing facility for stock transactions, and repo stock facilities there are still some things that are not in accordance with the Standard Operating Companies and the need to improve the quality of risk management at PT CIMB Securities Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dotty Suraida
"Tujuan utama dari karya akhir ini adalah untuk memformulasikan suatu strategi yang terintegrasi dalam mengembangkan industry dan ekspor pakaian Indonesia. Objective strategi yang dikembangkan terutama untuk mempertahankan dan memperkuat keunggulan daya saing yang sustainable, bukan memperbesar volume ekspor jangka pendek.
Metodologi yang dipergunakan adalah metodologi manajemen strategi yang banyak dipergunakan dalam ruang lingkup perusahaan. Metode tersebut disesuaikan seperlunya sehingga bias digunakan untuk lingkup industry nasional. The competitive advantage of nations dari porter banyak membantu dalam membentuk kerangka metodologi yang dipergunakan.
Dalam menganalisis permasalahan, ada dua lingkungan yang saling berkaitan tetapi pada dasarnya berbeda, yaitu lingkungan industry dan lingkungan environment dari industry, sedangkan lingkungan perdagangan lebih menyerupai eksternal environment. Karena itu, analisis dibagi ke dalam dua bagian yang berbeda tersebut.
Dalam analisis akan ditemukan bahwa langkah yang paling penting untuk mempertahankan keunggulan industry pakaian Indonesia adalah peningkatan kemampuan dalam pemasaran dan perdagangan internasional, di samping perbaikan kualitas pengerjaan dan rancangan produk. Target pasar yang paling penting masih pasar Negara maju, tetapi produsen harus mengganti target segmen pasar, dari segmen papan bawah ke segmen pasar dengan kelas yang lebih tinggi.
Deregulasi dalam pengaturan industry dan perdagangan oleh pemerintah akan sangat membantu dalam meningkatkan keunggulan industry ini. Langkah yang paling menentukan adalah merombak prosedur penjatahan kuota. Pasar bebas dan kesempatan yang sama untuk semua produsen adalah cara yang paling menguntungkan untuk industry yang memang sudah kompetitif ini."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosyidah
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perubahan konstituen indeks syariah di Indonesia terhadap harga saham dan volume perdagangan. Saham yang diuji adalah saham-saham yang masuk dan keluar dari Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) pada periode Juni 2018 hingga Desember 2021. Metodologi event study digunakan untuk memperkirakan abnormal return dan abnormal volume perdagangan pada hari-hari sekitar tanggal pengumuman atau announcement date (AD) dan perubahan indeks atau change date (CD). Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa tidak terdapat abnormal return dan abnormal volume yang signifikan pada saham yang masuk ke dalam indeks ISSI yang artinya saham yang masuk ke indeks ISSI tidak memuat informasi yang cukup untuk menggambarkan kinerja ke depan suatu saham. Di sisi lain, saham yang masuk pada indeks JII mengalami abnormal return positif namun tidak didukung oleh volume perdagangan yang signifikan pada event window yang sama. Sehingga dapat disimpulkan pengaruh perubahan indeks pada saham yang masuk ke indeks ISSI dan JII mendukung dari teori information hypothesis. Sedangkan pada saham yang keluar dari indeks ISSI mengalami abnormal return negatif dan abnormal volume perdagangan signifikan setelah hari perubahan indeks dan tidak terjadi reverse price. Hasil ini mendukung teori imperfect substitutes hypothesis. Pada saham yang keluar dari indeks JII terjadi abnormal return negatif dan abnormal volume perdagangan pada periode pengumuman indeks dan terjadi reverse price setelah hari perubahan indeks. Hasil ini sejalan dan mendukung teori price pressure hypothesis.

This study aims to examine the effect of changes in sharia index constituents in Indonesia on stock prices and trading volumes. The stocks tested were stocks that entered and exited the Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) and the Jakarta Islamic Index (JII) in the period from June 2018 to December 2021. The event study methodology is used to measure abnormal returns and abnormal trading volumes in the days around the date of the announcement date (AD) and change date (CD). This study found that there is no significant abnormal return and abnormal volume on stocks that are included in the ISSI index, which means that stocks that are included in the ISSI index do not contain enough information of the future performance of a stock. On the other hand, stocks that are included in the JII index experience abnormal positive returns but are not supported by significant trading volumes in the same window event. So, it can be concluded that the effect of index changes on stocks that enter the ISSI and JII indices supports the information hypothesis theory.  Meanwhile, stocks that are excluded from ISSI index experience abnormal negative returns and abnormal trading volumes after the day of index changes and there is no price reversal. These results support the theory of imperfect substitutes hypothesis.  There are abnormal negative returns and abnormal trading volumes for the stocks that are excluded from JII index on the day of the announcement date and there is a price reversal after the day of the index change. This result is in line with and supports the theory of price pressure hypothesis."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal Megawanto
"Penelitian ini membahas tentang aktivitas kapal-kapal Jepang di pelabuhan Makassar dari tahun 1930 hingga 1942, bagaimana Jepang masuk dan operasi apa saja yang dilakukan Jepang di pelabuhan Makassar, serta mengapa Makassar dianggap penting oleh Jepang. Pada saat Jepang pertama masuk pada tahun 1903, Makassar telah dijadikan salah satu tujuan utama kapal-kapal Jepang dalam usaha memperluas jaringan perdagangan Jepang. Dekade 1930-an merupakan puncak aktivitas kapal-kapal Jepang di Hindia Belanda, dan pelabuhan Makassar merupakan pilar utama dalam upaya Jepang membangun jaringan rute pelayaran yang kokoh di Hindia Belanda. Selain itu, lokasi strategis Makassar yang terletak hampir tepat di tengah wilayah Nusantara menjadi salah satu alasan utama Jepang mengincar pelabuhan tersebut. Akan tetapi, semua aktivitas dagang ini tidak tanpa motivasi lain, karena Angkatan Laut Jepang merupakan sponsor utama dalam pelayaran di perairan Indonesia Timur dengan Makassar sebagai pusatnya. Angkatan Laut Jepang menggunakan aktivitas dagang kapal-kapal Jepang sebagai kamuflase dalam spionase mereka terhadap wilayah Makassar dan Hindia Belanda secara keseluruhan. Makassar dengan jaringan pelayarannya serta infrastruktur pelabuhan yang sudah memadai, oleh Angkatan Laut Jepang memiliki nilai strategis yang tinggi. Artikel ini ditulis menggunakan metode sejarah, dengan mengumpulkan sumber-sumber dari Perpustakaan Nasional dan berbagai toko buku seperti Runtuhnya Hindia Belanda karya Onghokham (2014), serta sumber-sumber daring dari JSTOR dan Google Scholar seperti Japan’s Colonialism in Indonesia karya M. Aziz (1955). Lalu, hasil temuan diolah dengan tahap kritik sumber, interpretasi, dan akhirnya ditulis menjadi sebuah tulisan yang komprehensif dengan historiografi.

This research will discuss about the activities of Japanese ships in Makassar harbour from 1930 untill 1942, especially how the Japanese came and operate in Makassar harbour, as well as why was Makassar considered important to Japan. When the Japanese first entered in 1903, Makassar has been made an important destination for Japanese ships in effort to expand the Japanese trading network. The decade of 1930s was the peak of Japanese ships activities in the Netherlands East Indies, and Makassar harbour was one of the main pillars in Japan’s effort to establish a robust trading network in the Netherlands East Indies. Furthermore, Makassar’s strategic location which was right in the center of the Nusantaran waters was of the main reason Japan’s eyeing for the harbour. However, all these trading activities was not without other motivations, because the Japanese Navy was the main of shipping in the waters of Eastern Indonesia with Makassar as its center. The Japanese Navy the trading activities as camouflage in their espionage within Makassar and Netherlands East Indies as a whole. Makassar with its shipping network and adequate port infrastructure, has a high strategic value by the Japanese Navy. This article is written using the historical method, by gathering sources from The National Library of Indonesia and various bookstores such as Runtuhnya Hindia Belanda by Onghokham (2014), as well as online sources from JSTOR and Google Scholar such as Japan’s Colonialism in Indonesia by M. Aziz (1955). Then, the findings are processed within the stages of source criticism, interpretation, and finally written into a comprehensive writing with historiography."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>