Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdurahman Maulana Bima
Abstrak :
Analis intelijen sebagai bagian dari eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan dituntut untuk memberikan dukungan berupa peringatan kepada eksekutif melalui kegiatan analisis. Kegiatan analisis intelijen di era informasi saat ini memiliki kesempatan untuk meningkatkan kinerja analisis dengan bantuan inovasi teknologi komputer. Teknologi komputer saat ini telah berinovasi menghasilkan satu disiplin yang disebut dengan Data Science. Peneilitan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana inovasi teknologi komputer yang ada saat ini dapat membantu analis intelijen untuk meramalkan defisit neraca perdagangan Indonesia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dimulai dengan melakukan perumusan masalah dengan merujuk pada siklus intelijen. Tahap direksi pada siklus intelijen merupakan kondisi defisit neraca perdagangan. Kemudian pada tahap koleksi data, dilakukan akses basis data yang bersifat data terbuka yaitu data makroekonomi. Laporan-laporan pada basis data kemudian diekstrak kedalam lingkungan kerja analisis intelijen. Setelah ekstraksi pengamatan, dilakukan pembersihan data dan proses analisa data sehingga menghasilkan wawasan peramalan kondisi neraca perdagangan. Terakhir, dilakukan peninjauan alat-alat ramalan yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana Data Science diimplementasikan pada kegiatan analisis intelijen dengan metode Signpost of Change. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan alat-alat analisis Vector Error Correction Model (VECM) yang disediakan oleh teknologi komputer saat ini untuk kegiatan analisis intelijen dapat menutupi celah kekurangan Signpost of Change Method (SOC). Selain itu, metode kuantitatif menghasilkan ramalan yang dapat diukur akurasinya menggunakan variabel Root Mean Squared Error (RMSE). Model estimator metode kuantitatif memiliki akurasi 83%.
Intelligence analysts as part of the executive responsible for decision making are required to provide support in the form of warnings to the executive through analysis activities. Intelligence analysis activities in the current information age have the opportunity to improve analytical performance with the support of computer technology innovation. Today's computer technology has innovated to produce a discipline called Data Science. This research aims to explain how existing computer technology innovations can help intelligence analysts to forecast Indonesia's trade balance deficit. The approach used in this study are both qualitative and quantitative approach. The research begins by conducting intelligence activities, which refers to the intelligence cycle. The directing stage in the intelligence cycle is a condition of the trade balance deficit. Then at the data collection stage, open database access is performed, namely macroeconomic data. Reports in the later database are extracted into the intelligence analysis work environment. After extraction of observations, data cleaning and data analysis are carried out so as to produce insight into forecasting the condition of the trade balance. Finally, a review of forecast tools is used to explain how Data Science is implemented in intelligence analysis activities using the Signpost of Change method. The results of this study indicate that the use of analytical tools namely Vector Autoregression (VAR) or Vector Error Correction Model (VECM) provided by current computer technology for intelligence analysis activities can cover the gaps of Signpost of Change Method (SOC) deficiencies respectively. In addition, quantitative methods produce predictions that can be measured for accuracy using the variable Root Mean Squared Error (RMSE). The quantitative method estimator model has an accuracy of 83%.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zeffry
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis berbagai penyebab ketersisihan pedagang Arab selama kurun waktu 30 tahun (1960-1990) yang didasarkan atas pengamatan lapangan di empat wilayah Jakarta. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberi kontribusi pada pengembangan disiplin Ilmu Sejarah, Sosiologi, dan Antropologi, khususnya yang berkaitan dengan masalah perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat perkotaan, dan lebih khusus lagi pada suatu komunitas masyarakat tertentu. Penelitian ini juga akan memperlihatkan bahwa fenomena perubahan sosial yang terjadi di Jakarta dalam kurun waktu tertentu dapat dijadikan bahan perbandingan untuk melihat berbagai gejala sejenis di kota lain. Penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif. Perubahan sosial yang terjadi pada pedagang Arab harus disadari bukanlah fenomena yang berdiri sendiri, akan tetapi mempunyai keterkaitan baik secara langsung maupun tidak dengan unsur penyebab lainnya. Beberapa alasan ketersisihan itu, antara lain, datangnya pedagang lain dari beberapa daerah yang membuka toko di sekitar lokasi pedagang Arab, kaum muda Arab sedikit yang berkeinginan untuk meneruskan usaha dari orang tuanya, tidak adanya jalur produk dan penyalur yang dilakukan oleh pedagang Arab, dan beralihnya para pedagang Arab ke mata dagangan lain.
The purpose of this research is to analize the various factors of the isolation of Arabic merchant counterparts in thirty year period, 1960-1990, that is based on filed research in four areas in Jakarta. The research is a contribution to developing three core diciplines, such as history, sociology, and anthropology especialy that is related to the problem of social change that happens in urban society and more specifically one that concern a certain ethnic community in the society. The research shows that the phenomenon of social change that happen in Jakarta, in a certain period, may be compared with other similar phenomenon of social change in other cities. This research uses a qualitative model. The social change that is endured by the Arabic ethnic does not represent a single social phenomenon, but it is connected directly or indirectly with other factors. Some of the reason of isolation are the incoming another merchant from different place who open new store in the Arabic area beside the lack of motivation on the part of the young Arabic store owner to continu businesses initiated by their parent. At the same time, distribute particular product or produce certain merchandise that have never been done by the Arabic merchant, in iddition to that, the Arabic merchants move their businesse to other kind of trade.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Airlangga Putra
Abstrak :
ABSTRAK
Dewasa ¡ni proses liberalisasi perdagangan mengalami perkembangan yang pesat Saiah satu fenomena yang menarik dari perkembangan ini adalah munculnya isu-isu mengenai lingkungan hidup.

Sejak di masukkannya ketentuan-ketentuan mengenai I¡ngkungan hidup dalam kerangka WTO, sektor perdagangan internasional Indonesia menghadapi tantangan yang sangat berat. Hal ini dikarenakan munculnya tuntutan dan pasar intemasional agar produk-produk yang dihasilkan Indonesia memenuhi berbagai persyaratan Lingkungan. Di antara berbagai persyaratan lingkungan, yang paling populer saat ini adalab standar ISO 14000 dan Ekolabeling.

Gambaran ekspor indonesia dalam tahun terakhir ini tampak memprihatinkan, dimana terjadi penurunan nilai ekspor dari berbagai jenis komoditas, termasuk juga komoditas-komoditas yang rentan terhadap ketentuan-ketentuan mengenai Iingkungan, seperti kayu, tekstil, ikan olahan, bahan-bahan kimia, pupuk, kulit, kertas, dan lain sebagainya. Dalam rangka pemulihan kinerja ekspor kita, tentu saja kontribusi dan komoditas-komoditas yang rentan terhadap ketentuan lingkungan tersebut harus kita perhatikan. Dengan demikian, tentunya, persyaratan-persayatan lingkungan harus benar benar dipenuhi dengan sebaik-baiknya. Untuk itulah peranan kebijakan Lingkungan pemeríntah menjadi vital bagi perkembengan perdagangan internasional kita, atau dengan kata lain timbut suatu tuntutan untuk mengintegrasikan kebijakan Iingkungan dengan kebijakan perdagangan internasional.

Di sial lain, dunia usaha Indonesia sendiri tampak belum siap menghadapi era perdagangan bebas yang berwawasan lingkungan tersebut. Hal ini terlihat dari masih kurangnya wawasan lingkungan dalam menjalankan operasi bisnis perusahaan. Banyak sekali kasus-kasus pencemaran dan perusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia, terutama pencemaran sungai dan perusakan hutan. Hal ini disebabkan sikap mental banyak pengusaha kita yang masih menganggap remeh masalah pelestarian lingkungan. Disamping itu orientasi dari banyak pengusaha kita masihlah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan menghalalkan segala cara, bila perlu dengan mengorbankan lingkungan.

Solusi untuk permasalahan di atas adalah dengan mensosialisasikan penerapan standar sistem manajemen lingkungan (SML) ISO seri 14000, Standar ini memberikan sistem yang menyeluruh bagi manajemen perusahaan dalam merumuskan, melaksanakan, dan mengevaluasi kebijaksanaan lingkungannya. Jika SML ini diterapkan dengan sungguh-sungguh dan profesional, tentu akan menjadi keunggulan kompetitif ?tersendiri bagi perusahaan.

Di sisi pemerintah, perangkat hukum di bidang lingkungan hidup, yang telah dirumuskan oleh pemerintahan transisi, masih dìanggap belum mencerminkan suatu Good Environmental Governance, sehingga perlu diadakan perbaikan oleh pemerintahan baru basil Pemilu 1999.

Upaya pengintegrasian kebijakan lingkungan hidup dengan kebijakan perdagangan internasional teLah puta dilakukan oLeh pemenintah melalui pengadopsiaTi berbagal perangkat sukarela dalam pengelolaan lingkungan hidup, termasuk standar ISO sen 14000. Tugas pengadopsian ISO 14000 dilaksanakan oleh Bapedal, terutama melalui Sub Direktorat Standarisasi Lingkungan. Upaya yang dilakukan antara lain adalah mengadakan proyek percontohan, memberikan bantuan teknis dan berbagai pelatihan, mengadakan seminar dan lokakarya, menyempurnakan sistem standarisasi, akreditasí, dan sertifikasi bidang lingkurigan hidup, dan lain sebagainya. Namun masih banyak yang harus dilakukan pemerintab dalam upaya pengintegrasian tersebut. Pemerintah disarankan untuk melakukan pengadopsian lebih lanjut terhadap berbagai standar, lainnya dalam ISO seri 14000, mengingat ISO 14001 saja belumlah cukup untuk menjamin upaya-upaya pelestarian hidup di kalangan dunia usaha. Disamping ¡tu, dalam upaya pengadopsian perangkat-perangkat pengetolaan lingkungan hidup, Bapedal juga disarankan untuk lebih meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan instansi-instansi lainnya seperti Deperindag dan Departemen Pertanian.

Akhirnya, diusulkan bagi pemerintah untuk menggunakan paradigma National Diamond dan Porter dalam upaya mengembangkan industri jasa pengeloiaan lingkungan hidup. Unsur utama national diamond adalah: 1) Kondisi Faktor; 2) Kondisi Permintaan; 3)Industri Pendukung dan yang terkait; dan 4) Strategi, Struktur, dan Persaingan Perusahaan. Kondisi faktor dalam hal ini adalah faktor-faktor yang perlu didorong keberadaanya oleb pemerintah, seperti institusi pendidikan yang mencetak para profesional di bidang lingkungan, dan lain sebagainya, Kondisi permintaan menunjukkan keharusan pemerintah untuk mendidik masyarakat konsumen agar menjadi lebih kritis terhadap masalah pelestarian lingkungan, sehingga diharapkan akan dapat memberikan masukan bagi dunia usaha dalam meningkatkan kinerja lingkungannya. Hal ¡ni pada gilirannya akan memberikan masukan yang berarti bagi industri jasa pengelolaan lingkungan hidup untuk dapat melakukan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi terwujudnya produksi yang ramah Iingkungan. Industri pendukung yang penting tentunya perlu didorong pertumbuhannya, misalnya saja industri alat-alat pengolahan limbah, bahan-bahan kimia untuk mengolah limbah, dan sebagainya. Sementara strategi, struktur, dan persaingan perusahaan mengharuskan pemerintah untuk menciptakan ikiim bersaing yang sehat dimana para pengusaha jasa pengelolaan Iingkungan dapat bersaing secara sehat dan memberikan pelayanan yang berkualitas dengan harga yang wajar.

Dengan itu semua diharapkan faktor pelestarian Iingkungan menjadi unsur strategi yang penting bagi kalangan industri Indonesia untuk mencapai competitive advantage.
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T5594
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Buku ini berisi mengenai aplikasi pendukung sistem perdagangan berjangka elektronik, serta membahas mengenai esensi dan sejarah dari Perdagangan Berjangka Komoditi. Selain itu, membahas mengenai rambu - rambu dalam melakukan perdagangan berjangka.
Jakarta: Pustaka El-Syarif, 2011
354.59 SAI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library